Pendahuluan
1
pendidikan yaitu menjaga kualitas dari proses belajar dan mengajar maupun
kurikulumnya sendiri. Untuk mempertahankan bahkan meningkatkan mutu itu
diperlukan suatu integrasi dari sisi manajerial organisasinya, maupun dari segi
strategi yang terarah, sehingga nantinya bisa menjadi standarisasi mutu bagi SMA
Labschool Kebayoran.
Strategi yang paling utama adalah dengan selalu menjaga mutu kinerja dari
perspektif SMA Labschool Kebayoran, yang secara garis besar dibagi menjadi:
perspektif pelanggan (siswa dan orangtua siswa), perspektif keuangan, perspektif
proses hasil internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat
perspektif ini kemudian akan dijabarkan lagi dalam kunci area yang terukur, sehingga
bisa menjadi tolak ukur dari perkembangan disisi kualitas maupun kuantitas SMA
Labschool Kebayoran. Dengan adanya garis haluan yang jelas ini, maka diharapkan
visi dan misi dari SMA Labschool Kebayoran akan tercapai.
2
3. Menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia
yang dapat menjawab tantangan dan berperan dalam perkembangan ilmu dan
teknologi.
Selanjutnya guna mencapai visi dan misi ini maka SMA Labschool Kebayoran
secara berkala mengadakan proses evaluasi kinerja organisasi dengan menentukan
tujuan pencapaian (goals) yang nyata dan terukur yang masih bisa dijabarkan lagi
dalam sasaran (objective) tertentu yang lebih spesifik sehingga bisa terukur tolak
ukur kinerja (performance measure) berdasarkan pada pencapaian target yang telah
direncanakan terlebih dahulu. Untuk mencapai target inilah dibutuhkan kegiatan
(initiatives) yang mampu mendeskripsikan bagaimana target bisa tercapai.
Dengan ide dasar masa depan yang akan dicapai, maka harus terlebih dahulu
ditetapkan suatu pertanyaan terhadap hasil yang diharapkan sehingga bisa
mencapai visi dan misi. Pertanyaan inilah yang kemudian menjadi dasar penentu
strategi. Untuk SMA Labschool Kebayoran goals utamanya adalah menghasilkan
lulusan yang memiliki kecerdasan akademik, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual serta terampil dan kreatif dalam berinovasi. Measure/tolak ukurnya berupa
kurikulum yang berbasis kompetensi sesuai dengan perkembangan zaman,
standarisasi penilaian berdasar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan kualitas
lulusan berdasar hasil Ujian Nasional (UN), dan diterimanya lulusan di perguruan
tinggi. Guna mencapainya maka dibutuhkan suatu cara khusus, yaitu siswa harus
antusias untuk belajar serta memiliki kesempatan mengembangkan karakter dirinya,
sekaligus akan mempengaruhi keterlibatan orangtua siswa dalam memberikan biaya
pendidikannya. Jika ini terjadi maka komitmen dari YP-UNJ sebagai penyandang
dana tidak berubah karena puas akan hasil yang dicapai oleh SMA Labschool
Kebayoran.
Hal ini akan mempengaruhi sisi lain yaitu, SMA Labschool Kebayoran yang
mampu menghasilkan lulusan terbaik atau memiliki kualitas yang baik akan menarik
minat banyak calon siswa yang mendaftar, sekaligus juga akan menarik bagi
berbagai pihak untuk bekerjasama (misalnya dari kalangan perguruan tinggi).
Perspektif Pelanggan
Yang menjadi pelanggan dari SMA adalah siswa dan orangtua siswa,
sehingga disini diperlukan beberapa tolak ukur, antara lain: kepuasan siswa dan
3
orangtua siswa pada pelayanan, loyalitas siswa, serta peningkatan jumlah siswa
yang masuk pada tiap tahunnya.
Dalam hal kepuasan siswa dan orangtua siswa telah dibuat angket yang harus
diisi oleh mereka setiap akhir semester meliputi masalah pengajaran, kodisi sarana-
prasarana pembelajaran, metode pengajaran, penampilan guru, pelayanan dari
administrasi akademik, keuangan dan kesiswaan. Setiap semester akan diukur
kinerja dari tiap-tiap bagian yang terkait. Ukuran loyalitas dapat dilihat dari intensitas
keterlibatan mereka dalam kegiatan di sekolah, serta jumlah siswa yang
mengundurkan diri (mutasi keluar). Dalam hal peningkatan jumlah siswa maka tiap
tahun operasional, jumlah siswa yang mengikuti seleksi Penerimaan Siswa Baru
(PSB) senantiasa meningkat. Untuk bisa meraih itu, dari sisi siswa perlu ada titik
fokus dari perspektif pelanggan yang dikembangkan menjadi area tersendiri, yang
dalam hal ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Orientasi hasil yang dicapai, baik dari sisi siswa maupun sisi organisasi.
2. Keterlibatan pihak terkait.
a. Sisi Siswa
4
b. Sisi Organisasi
Perspektif Keuangan
5
Sasaran Kegiatan Target
Fokus
(objektif) (initiatives) (measure)
Instruksional a. Kurikulum Rapat berkala dari Berbasis pada
dan proses dewan guru untuk kebutuhan pasar
administrasi menyempurnakan
kurikulum
b. Metode Diadakan seminar Metode pengajaran
pengajaran internal maupun yang efektif
eksternal untuk
meningkatkan kualitas
metode pengajaran.
Serta penyempurnaan
Rencana Pelaksanaan
Pengajaran (RPP)
c. Fasilitas Pemeliharaan dan Sarana dan
pengembangan fasilitas prasarana
sarana-prasarana menunjang rasa
aman dan nyaman
dari siswa
d. Pemasaran Mengembangkan, Mendapatkan
menyempurnakan peningkatan calon
rencana pemasaran siswa setiap
setiap tahunnya tahunnya
6
Strategi
Sisi Mahasiswa Sisi Organisasi
Lulusan yang memiliki
Perspektif Hasil kecerdasan akademik, Jumlah pendaftar Membangun
kecerdasan emosional, dan setiap tahunnya jaringan
Pelanggan bertambah komunikasi
kecerdasan spiritual serta
terampil dan kreatif dalam dengan perguruan
berinovasi tinggi
Keterlibatan
pihak terkait Siswa antusias Orangtua YP-UNJ puas
belajar dan terlibat dan dan komitmen
mengembangkan antusias untuk
karakter menyandang
dana
Penjabaran Strategi
Dalam rangka mencapai visi dan misinya, SMA Labschool Kebayoran harus
dapat memiliki lulusan yang memiliki kecerdasan akademik, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan spiritual serta terampil dan kreatif dalam berinovasi. Proses
pencapaian tujuan tersebut memerlukan waktu paling cepat dua tahun dan
selamanya empat tahun bagi siswa dalam menempuh pendidikan di sekolah. Untuk
mengisi waktu tersebut, maka para siswa sudah dilibatkan secara aktif dalam
kegiatan akademik dan kesiswaaan dengan berbagai aktivitas intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Hal ini disebabkan karena para siswa telah
merasakan keunggulannya sebagai siswa SMA Labschool Kebayoran dibanding
dengan sekolah yang lain, sehingga dengan loyalitas mereka, mereka telah menjadi
prototype gambaran lulusan dimasa mendatang pada masyarakat luas.
7
Antusiasme siswa untuk belajar dan mengembangkan karakter ini yang
menyebabkan orangtua siswa membayar biaya pendidikan anak-anaknya di SMA
tanpa kendala sesuai dengan ketentuan, sehingga mendukung berbagai program
pendidikan di sekolah. Kondisi positif dari para siswa dan dukungan keuangan dari
orangtua siswa inilah yang menyebabkan YP-UNJ, dapat melihat proyeksi masa
depan tetap komitmen memberikan biaya operasional maupun investasi untuk SMA
Labschool Kebayoran.
Tentu saja untuk bisa membuat antusias para siswa dalam mengikuti
pembelajaran perlu didukung hal yang lain, yaitu: (1) Pembuatan kurikulum yang
berbasis pada kondisi kebutuhan pasar, sehingga untuk ini para guru secara berkala
harus meningkatkan kualitas bahan ajarnya sesuai dengan kondisi yang ada
sekarang ini. (2) Metode pengajaran yang efektif dan menarik sehingga mudah
diterima siswa, khususnya untuk dua hal ini adalah menjadi tanggung jawab guru
secara penuh sehingga untuk mendapatkan guru yang berkualitas harus melalui
standard recruitment yang khusus dan setiap saat guru dilibatkan dalam pendidikan
dan latihan ataupun seminar guna men-upgrade dirinya. Disinilah peran dari
kebijakan manajemen menentukan peningkatan kualitas guru sekaligus
karyawannya. Tetapi peran manajemen dan guru dalam hal memberikan pelayanan
bagi siswa tidaklah berjalan tanpa adanya staf administrasi dan akademik yang
membantu tugasnya. (3) Tetapi faktor lain yang perlu sekali diperhatikan adalah
perawatan dan pengembangan sarana-prasarana perkuliahan sehingga dapat
menunjang proses belajar mengajar dengan baik. Pengembangan dan perawatan
fasilitas tidak dapat berjalan tanpa adanya dukungan dana dari YP-UNJ. Sebagai
bukti bahwa SMA Labschool Kebayoran telah mempergunakan dana dari yayasan
dengan baik, setiap sebulan sekali pasti mengirimkan laporan keuangannya. Tetapi
bagaimanapun juga kebutuhan operasional ini sangatlah besar sehingga YP-UNJ
memberikan kesempatan pada SMA Labschool Kebayoran untuk membuat lembaga
yang disebut Pengembang Pendidikan Labschool, untuk berfungsi dalam pencarian
laba bagi SMA secara tepat, sehingga meringankan beban operasional, dan dana
dari YO-UNJ lebih banyak yang diserap untuk investasi.
Bagian pemasaran (marketing) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
organisasi sekolah mendapatkan segala informasi melalui komunikasinya dengan
staf administrasi dan akademik, sehingga bisa mempergunakan segala informasi
yang ada sebagai senjata dalam rangka mendapatkan jumlah siswa yang senantiasa
bertambah atau berkembang dari tahun ke tahun. Dari sudut pandang lain kualitas
8
lulusan yang baik dan dapat diterima di perguruan tinggi juga menjadi informasi
penting bagi masyarakat yang mempengaruhi pemilihannya terhadap SMA
Labschool Kebayoran. Dalam hal ini Pengembang Pendidikan Labschool dapat
bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan perguruan tinggi
sehingga keuntungan secara profit didapatkan sekaligus untuk peningkatan kualitas
lulusan dengan banyaknya yang diterima di perguruan tinggi.
Kesimpulan
Daftar Pustaka