Anda di halaman 1dari 6

Dampak

Ada beberapa dampak yang bisa timbul dari abortus, baik yang disengaja maupun tidak
disengaja. Dampak tersebut bisa berupa dampak positif maupun negatif. Dampak tersebut diantaranya ;

- Dampak positif :
Dampak positif yang bisa dijadikan pertimbangan untuk dilakukannya aborsi adalah menghindari
kondisi yang membahayakan nyawa ibu bila terdapat indikasi medis seperti penyakit jantung,
hipertensi esential, dan karsinoma serviks. Keputusan dilakukannya abortus tersebut harus
dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan (Sp. OG), dokter spesialis penyakit
dalam (Sp. PD), dan dokter psikiater (Sp. KJ) atau psikolog. 1
- Dampak negatif :
Ada banyak dampak negatif dari abortus, diantaranya :
a. Dampak jangka pendek
a. Rasa sakit yang parah
b. Risiko terjadi kebocoran uterus
c. Perdarahan dalam jumlah banyak
d. Terjadinya infeksi
e. Terdapat bagian janin yang tertinggal di dalam tubuh
f. Terjadi shock atau koma
g. Dapat merusak organ tubuh lain
h. Kematian2
b. Dampak jangka panjang
a. Infertile
b. Risiko keguguran kandungan pada kehamilan selanjutnya
c. Dapat terjadi kehamilan tubal
d. Dapat terjadi kehamilan premature
e. Terdapat gejala peradangan pada pelvis
f. Dapat dilakukan histerektomi3

1 Ho, Wong Sai. 2011. Prevalensi Abortus di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2010. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hal. 9

2 Suroya, Dianah. 2015. Analisi Hukum Pidana Islam dan KUHP Terhadap Pelanggaran Kode Etik Dokter “Aborsi” Dalam Pasal 346 KUHP. Surabaya : Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

3 Suroya, Dianah. 2015. Analisis Hukum Pidana Islam dan KUHP Terhadap Pelanggaran Kode Etik Dokter “Aborsi” Dalam Pasal 346 KUHP . Surabaya : Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya


c. Dampak pidana
Hakikatnya aborsi merupakan pembunuhan terhadap janin yang dilakukan secara
tersembunyi, dimana Indonesia telah mengatur tindakan abortus berdasarkan pasal 346
KUHP yang berbunyi “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun”. Bahkan orang yang memaksa atau membantu proses abortus tersebut juga
diancan dengan pasal 347 dan 348 KUHP dengan ancaman hingga lima belas tahun penjara.
4,5

Hukum pidana tersebut berbunyi sebagai berikut :


• Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
• Pasal 347
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
• Pasal 348
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.6

4 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

5 Suroya, Dianah. 2015. Analisis Hukum Pidana Islam dan KUHP Terhadap Pelanggaran Kode Etik Dokter “Aborsi” Dalam Pasal 346 KUHP . Surabaya : Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

6 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)


d. Dampak psikologi
Pada pelaku abortus, terutama remaja wanita akan merasakan perasaan bersalah yang juga
bisa mengancam jiwanya7. Selain itu, pelaku serta pasangan pelaku berisiko terkena sindrom
pasca aborsi, dimana pelaku akan merasa kehilangan harga dirinya, mengalami mimpi buruk,
dapat mengingat bayi terus – menerus, memiki pemikiran untuk bunuh diri, kecanduan obat –
obatan antidepresan serta tidak dapat menikmati hubungan seksual dalam waktu yang lama.
Selain itu pelaku wanita juga akan merasa bersalah, marah, menyesal bahkan sedih setelah
dilakukannya abortus. Dampak tersebut dapat diperburuk apabila abortus yang dilakukan
bukan merupakan aborsi yang aman ditambah tidak adanya konseling sebelum dan sesudah
abortus8.

Cara Meningkatkan Keimanan

Dalam QS. Al – Kahfi ayat 110 disebutkan :

Yang artinya : “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".9

Dari ayat terebut diketahui bahwa seseorang tidak cukup hanya suka meningkatkan iman tanpa
meningkatkan keimanan. Keduanya harus ditingkatkan bersama – sama.

Secara etimologi, iman dapat diartikan sebagai percaya. sedangkan menurut terminologi, iman
dapat diartikan sebagai membenarkan atau menyakini dengan hati, kemudian diungkapkan dengan kata –

7 Ayu, Suci M., Kurniawati, Tri. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Aborsi Dengan Sikap Remaja Terhadap Aborsi di MAN 2 Kediri Jawa

Timur. Yogyakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

8 Saesaria, Vutri Dwi. 2014. Aspek Psikologi Terhadap Pelaku Tindak Pidana Abortus Provocatus di Indonesia : Studi Kasus Perkara No.214/pid.b/2011/pn.bdg .

Bandung : Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Gunung Djati Bandung

9 QS. Al Kahfi : 110


kata (lisan). Sehingga dapat diartikan iman adalah mengakui dan menyakini dengan hati, mengucapkan
dengan lisan dan mengamalkannya dengan seluruh anggota badan sesuai aturan Allah yang di imani. 10
Iman kepada Allah merupakan dasar pembentukan watak dan sifat seseorang agar seseorang
tersebut menjadi manusia yang sebenarnya, sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. 11 Namun, dengan
berbagai macam pengaruh dari kemajuan zaman yang kian pesat membuat banyaknya iman yang terkikis
dalam hati seseorang, kecuali bagi orang yang berakal dan berilmu. Mereka akan berupaya untuk
membangun pondasi yang kuat serta membangun bangunan yang kokoh di atasnya 12
Iman sendiri terdiri dari cabang-cabang yang bermacam-macam, dan setiap cabang adalah bagian
dari iman dan memiliki keutamaan yang berbeda-beda, yang paling tinggi dan paling utama adalah
ucapan “lailaha illallah” kemudian cabang-cabang sesudahnya secara berurutan dalam nilai dan
fadhilahnya sampai pada cabang yang terakhir yaitu menyingkirkan rintangan dan gangguan dari tengah
jalan. Sesuai dengan HR Muslim yang berbunyi :

Yang artinya : “Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling
utama adalah ucapan „lailaha illallah‟ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan
(kotoran) dari tengah jalan, sedang rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman.” (HR. Muslim,
1/63)13

Adapun cabang-cabang iman antara keduanya adalah sholat, zakat, puasa, haji, dan amalan-
amalan hati seperti malu, tawakkal, khashyah (takut kepada Allah) dll, yang semuanya dinamakan iman.
Diantara cabang – cabang tersebut ada yang bisa membuat lenyap iman manakala ditinggalkan, dimana
10 Ervana, Novi. 2011. Pengaruh Implementasi Imtaq dan Iptek Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Lasem (RSBI)

Kabupaten Rembang. Surabaya : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Hal. 15

11 ibid

12 Ainni, Aqidatul. 2018. Konsep Tafakur Sebagai Metode Meningkatkan Keimanan : Studi Analisis Pemikiran Malik Badri . Bandung : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung

Djati Bandung. Hal. 1

13 Ridlowi, Ahmad. Peran Kegiatan Istigatsah Dalam Meningkatkan Nilai – Nilai Keimanan di Pondok Pesantren Tremas Pacitan. Pacitan : STAINU Pacitan.
menurut ijma’ ulama’ seperti dua kalimat syahadat. Ada pula yang tidak sampai menghilangkan iman
menurut ijma’ ulama’ manakala ditinggalkan seperti menyingkirkan rintangan dari jalan. Sejalan dengan
pengamalan cabang-cabang iman itu, maka iman bisa bertambah dan bisa berkurang. 14
Dari berbagai upaya tersebut, lahir berbagai macam cara meningkatkan iman, salah satunya
dengan pendekatan tasawuf. Banyak cara yang bisa dilakukan untu meningkatkan iman, baik melalui
kecintaan kepada Allah (mahabbah), ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat, haji) dan ibadah ghairu
mahdhah (zuhud, khalwat, zauq ,tafakur, dll)15

Dapus :

14 Ridlowi, Ahmad. Peran Kegiatan Istigatsah Dalam Meningkatkan Nilai – Nilai Keimanan di Pondok Pesantren Tremas Pacitan. Pacitan : STAINU Pacitan.

15 Ainni, Aqidatul. 2018. Konsep Tafakur Sebagai Metode Meningkatkan Keimanan : Studi Analisis Pemikiran Malik Badri . Bandung : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung

Djati Bandung. Hal. 1


Suroya, Dianah. 2015. Analisis Hukum Pidana Islam dan KUHP Terhadap Pelanggaran Kode Etik
Dokter “Aborsi” Dalam Pasal 346 KUHP. Surabaya : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Ampel Surabaya

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

Ho, Wong Sai. 2011. Prevalensi Abortus di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2010. Medan :
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Saesaria, Vutri Dwi. 2014. Aspek Psikologi Terhadap Pelaku Tindak Pidana Abortus Provocatus di
Indonesia : Studi Kasus Perkara No.214/pid.b/2011/pn.bdg. Bandung : Program Pascasarjana
Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Gunung Djati Bandung

Ayu, Suci M., Kurniawati, Tri. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Aborsi
Dengan Sikap Remaja Terhadap Aborsi di MAN 2 Kediri Jawa Timur. Yogyakarta : Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Ervana, Novi. 2011. Pengaruh Implementasi Imtaq dan Iptek Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII
Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Lasem (RSBI) Kabupaten Rembang. Surabaya :
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya

QS. Al – Kahfi : 110

Ainni, Aqidatul. 2018. Konsep Tafakur Sebagai Metode Meningkatkan Keimanan : Studi Analisis
Pemikiran Malik Badri. Bandung : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Ridlowi, Ahmad. Peran Kegiatan Istigatsah Dalam Meningkatkan Nilai – Nilai Keimanan di Pondok
Pesantren Tremas Pacitan. Pacitan : STAINU Pacitan

Anda mungkin juga menyukai