Anda di halaman 1dari 3

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Mengefektifkan kegiatan praktikum yang ada di SMA Negeri 4 Batanghari.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam dunia pendidikan pengembangan


bahan ajardan media belajar sangatlah diperlukan untuk menjamin kualitas
pendidikan
yang berjalan tetap sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan yang dilakukan dapa
t membuat pendidikan menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif dan m
ampu menjawabtantangan zaman.Terkhusus dalam proses pembelajaran Fisika,
pelatihan keterampilan sainssangatlah diperlukan.

Pelatihan ini salah satunya dikembangkan melalui laboraturium.Sistem


pembelajaran di dalam laboraturium kita sebut dengan praktikum. Praktikum
ialahsubsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan
terjadwal yangmemberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman yang nyatadalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa
tentang teori atau agar mahasiswamenguasai keterampilan tertentu yang berkaitan
dengan suatu pengetahuan atau suatumata kuliah.

3.2 Membant guru dan siswa SMA Negeri 4 Batanghari dalam melaksanakan
praktikum.

Penuntun praktikum merupakan buku yang memuat topik praktikum,


tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, prosedur praktikum, lembar hasil
pengamataan serta soal-soal evaluasi yang dibuat berdasar tujuan praktikum
(Musyarofah, 2006). Kilinc (2007) menambahkan praktikum merupakan fasilitas
yang diberikan oleh guru agar siswa dapat belajar dan berkerja secara kontinu dan
terarah.

Hal ini sesuai dengan pendapat switc (2008) bahwa tujuan penyususnan
penuntun praktikum harus memuat beberapa hal diantaranya untuk mengaktifkan
siswa agar tidak hanya mendapat pengetahuan berupa teori melainkan mengelola
sendiri perolehan pengetahuan dan keterampilan belajar serta membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilan proses melalui kegiatan dalam petunjuk
praktikum.

Kami ter inisiatif membuat penuntun praktikum karena, di SMA N 4


BATANG HARI belum mempunyaipenuntun praktikum. Selain itu melalui
penuntun praktikum guru akan lenih mudah dalam mengkondisikan
praktikum.jika waktu praktikum tidak ada gurubisa mendemonstrasikan
praktikum dengan memberikan buku penuntun praktikum kepada siswa sebagai
panduan dalam belajar siswa. Selain itu permasalahan di SMA N 4 BATANG
HARI yaitu kurangnya tenaga pengajar yang mampu memimpin praktikum, oleh
karna itu kami juga melakuka demonstrasi ketika menyerahkan menuntun
praktikum kepada beberapa siswa dari semua angkatan. Hal ini bertujuan untuk
menjadikan siswa itu sebagai asisten dari guru yang berkaitan.

Menurut Arifah (2014: 26) fungsi dari penuntun praktikum bahan ajar
yang dapat meminimalkan peran guru dan menjadikan siswa semakin aktif,
sehingga peranan buku praktikum dapat menjadikan siswa memperoleh kreatifitas
dalam berfikir, keterampilan olah dan memudahkan pendidik dalam melaksanakan
pengajaran di dalam laboratorium.

3.3 Menyeimbangkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMA Negeri 4


Batanghari khususnya pada pelajaran fisika.
Pembelajaran IPA tidak akan terpisahkan dari kegiatan praktikum.
Woolnough dan Allsop (dalam Rustaman, 2003) mengemukakan empat alasan
pentingnya kegiatan praktikum IPA. Pertama, praktikum dapat membangkitkan
motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan dasar
melakukan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan
ilmiah. Keempat, praktikum menunjang materi pelajaran. Keterampilan proses
IPA sendiri meliputi: mengamati, menafsirkan, mengklasifikasikan, menggunakan
alat dan bahan, menerapkan konsep,merencanakan percobaan, berkomunikasi dan
mengajukan pertanyaan. Arifin et al. (2003) mengemukakan bahwa metode
praktikum merupakan penunjang kegiatan proses belajar untuk menemukan
prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan.
Kegiatan praktikum akan memberikan makna apabila kegiatan tersebut
direncanakan dengan baik, memberi kesempatan untuk memilih prosedur
alternatif, merancang eksperimen, mengumpulkan data dan menginterpretasikan
data yang diperoleh. Untuk dapat melaksanakan praktikum dengan tuntutan
tersebut diperlukan keterampilan berpikir atau intelektual skill. Untuk
mengembangkan keterampilan tersebut dalam praktikum, siswa perlu
menggunakan prosedur yang logis dan strategis (Arifin et al., 2003).

Berdasarkan pemaparan dai atas dapat di simpulkan bahwa, buku


penuntun sangat penting untuk menunjang praktikum. Melalui praktikum peserta
didik akan lebih memahami proses terbentuknya suatu konsep sehingga pelajaran
yang di alamisiswa akan lebih bermakna. Selain itu praktikum harus di lakukan
agar siswa mampu mengembangkan sifat ilmiah dan juga membuat mereka lebih
bertanggung jawab serta lebih memahami konsep yang ada.

Anda mungkin juga menyukai