Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN

PERIOPERATIF BEDAH

PENATALAKSANAAN INFRARED DAN TERAPI LATIHAN


UNTUK MENGURANGI NYERI DAN MENINGKATKAN
KEKUATAN OTOT PADA KASUS POST FRACTURE TIBIA PLATEAU

OLEH:

Maya Aufa
1901031052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
CRITICAL APRAISAL dan ASUHAN KEPERAWATAN

JURNAL KEPERAWATAN PERIOPERATIF BEDAH

“Penatalaksanaan Infrared dan Terapi Latihan Untuk Mengurangi Nyeri dan Meningkatkan
Kekuatan otot Pada Kasus Post Fracture Tibia Plateau”.

A. Analisis Picot Jurnal

1. P: Population/ Problem
Masalah dan sample dalam jurnal tersebut yang di temukan yaitu Ny. K dengan
pasien fraktur tibia plateau
2. I= Intervention
Intervensi yang diberikan pada pasien adalah tindakan penatalaksanaan infrared dan
terapi latihan Untuk Mengurangi Nyeri dan Meningkatkan Kekuatan otot
3. C= Comparation
Pada hasil penelitian ini setelah dilakukan latihan selama 4 kali nyeri dan odem
berkurang.

4. O= Outcome
Berdasarkan pembahasan tentang penatalaksanaan fisioterapi pada pasien atas nama
Ny.K umur 45 tahun, dengan diagnosa Post ORIF Tibial Plateau mengalami berbagai
permasalahan yakni : Penatalaksanaan fisioterapi dengan Infrared dapat memberikan
efek relaksasi, mengurangi nyeri dan melancarkan metabolisme jaringan.
Penatalaksanaan fisioterapi dengan Terapi Latihan dapat meningkatkan kekuatan otot.

5. T= Time
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama 4 kali pertemuan dan latihan.

Konsep Asuhan Keperawatan

Format Pengkajian Keperawatan Bedah


A. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 45 Tahun
B. Keluhan utama
Nyeri akut
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. K mengalami sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas, tertabrak sepeda motor
lain dari arah samping kiri, kemudian pasien jatuh ke kanan dan menabrak pembatas jalan.
Saat kejadian penderita dalam kondisi sadar.

Prodi Ners
Unmuh
Jember
D. Pemeriksaan fisik
1. Status Kesehatan Umum
Keadaan/penampilan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis, GCS :
Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 6
2. Pengkajian Nyeri
P : Provokatif/paliatif
Merupakan apa penyebab timbulnya rasa nyeri. Penyebab nyeri Ny. K adalah paska
operasi fraktur tibia planteau
Q : Quantitas
Seberapa berat nyeri yang dirasa. Nyeri yang dirasa seperti ditusuk tusuk
R : Lokasi
Letak lokasi dimana nyeri tersebut dirasakan. Lokasi nyeri pada bagian tibia
plantaeau dextra.
S : Skala Seviritas
Skala nyeri pada klien Ny. K menggunakan Numericcal Ratting Scale (NRS). Klien
mengungkapkan rasa nyeri pada area femur dengan skala 5 (nyeri sedang)
T : Timing
Timing adalah seberapa sering keluhan nyeri tersebut dirasakan. Nyeri yang
dirasakan klien hilang timbul karena bergerak.
Wajah: tampak meringis, Respon emosional Merintih kesakitan
E. Ekstremitas
Fraktur pada tibia planteau dextra.
Odem - - 5 5
- + 52

- Terdapat luka pos Op di lutut sebelah kanan

- Terdapat luka lecet

Prodi Ners
Unmuh
Jember
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Klien mengeluh nyeri pada pahanya Agen cedera fisik : Nyeri akut
dengan skala 5 (nyeri sedang) prosedur bedah

DO :
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Melindungi area nyeri

P : Paska operasi frakturtibia planteau


Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R :lutut sebelah kanan
S : Skala 5 (nyeri sedang)
T: Hilang timbul karena bergerak

2. DS : Klien mengatakan sulit bergerak Diskontinuitas tulang Hambatan mobilitas


fisik
DO : Kerusakan fragmen
- Klien sulit merubah posisi tulang
- Klien tidak mampu berjalan
untuk beraktivitas Nyeri
- Kekuatan otot : 2
- Ku lemah Penurunan kekuatan
- Dalam beraktivitas klien dibantu otot

3. DS : - Fraktur Kerusakan Integritas


DO : Kulit
- Turgor kulit lebih dari 2 detik Diskontunuitas fragmen
- Terdapat odem di lutut sebelah tulang
kanan
- Terdapat luka pos op di lutut Insisi/ pembedahan
sebelah kanan
- Terdapat luka lecet dibagian kaki Kerusakan integritas
sebelah kanan kulit

Prodi Ners
Unmuh
Jember
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
SESUAI PRIORITAS

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan agen cedera fisik : prosedur bedah ditandai dengan
nyeri skala 5

2. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai
dengan klien sulit beraktivitas

3. Kerusakan Integritas kulit yang berhubungan dengan factor mekanik( pembedahan)


ditandai dengan luka pos Op.

Prodi Ners
Unmuh
Jember
Prodi Ners
Unmuh

Anda mungkin juga menyukai