Paper Fisika Kelompok 10 KLS (A)
Paper Fisika Kelompok 10 KLS (A)
B. TUJUAN
1. Mengetahui optika geometris dan pemaparannya
2. Mengetahui optika fisis dan pemaparannya
3. Mengetahui kegunaan optik dalam kehidupan sehari hari
C. METODE
Metode Grafis untuk Cermin
Letak dan ukuran dari bayangan yang dibentuk oleh suatu cermin
dapat dicari dengan metode grafik yang sederhana. Metode ini adalah
dengan mencari titik potong dari beberapa sinar, sesudah memantul dari
cermin, yang dipancarkan dari beberapa titik benda yang tidak terletak pada
sumbu cermin. Kemudian semua sinar dari titik ini yang mengenai cermin,
akan berpotongan pada titik yang sama.
Sebuah metode berguna untuk menentukan letak bayangan adalah
dengan cara konstruksi geometris diagram sinar. Cara ini diilustrasikan pada
gambar-gambar dibawah, dimana objek tersebut adalah sebuah gambar
benda yang tegak lurus sumbu utama dengan jarak s dari cermin tersebut.
Dengan pemilihan sinar-sinar yang tepat pada bagian atas benda yang tegak
dalam gambar tersebut, kita dapat menentukan letak bayangannya. Ada tiga
cermin yang akan digambarkan dengan menggunakan metode grafik dengan
melukiskan sinar, diantaranya :
1. Metode grafik untuk melukiskan bayangan pada cermin datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa
sebuah bidang datar, sedangkan garis normal pada cermin datar adalah
garis yang melalui titik jatuh sinar dan tegak lurus bidang cermin. Pada
pemantulan cahaya, berlaku hukum snellius, yaitu :
a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.
b. Sudut datang besarnya sama dengan sudut pantul.
untuk melukiskan bayangan pada cermin datar, kita gunakan
hukum pemantulan cahaya, yaitu sudut datang sama dengan sudut
pantul. Adapun sifat-sifat bayangan pada cermin datar, yaitu :
a. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin,
b. Bayangannya maya, bayangan yang terjadi karena pertemuan
perpanjangan sinar-sinar cahaya,
c. Ukurannya sama dengan ukuran benda,
d. Bayangan yang terbentuk tegak dan menghadap berlawanan arah
terhadap bendanya, dan
e. Bentuk bayangannya sama dengan bentuk benda.
2. Metode grafik untuk melukiskan bayangan pada cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin dimana bagian yang
memantulkan cahaya permukaannya berupa cekungan yang
merupakan bagian dalam suatu bola.
Ada empat sinar untuk melukiskan bayangan benda dari sinar
utama yang akan digunakan, diantaranya adalah :
a. Sinar sejajar, yang digambar sejajar dengan sumbu utama. Sinar ini
dipantulkan melalui titik fokus.
b. Sinar fokus, yang digambar melalui titik fokus. Sinar ini dipantulkan
sejajar sumbu utama.
c. Sinar radial, yang digambar melalui pusat kelengkungan. Sinar ini
mengenai cermin tegak lurus permukaannya dan kemudian dipantulkan
kembali pada dirinya sendiri.
d. Sinar pusat,yang digambarkan pada verteks cermin tersebut. Sinar ini
memantul, dengan sudut yang sama, terhadap sumbu utama.
Hukum pemantulan
s = jarak benda
s’=jarak bayangan
f = jarak titk api (fokus)
sedang pembesarannya :
2. Bayanagan tegak
a. Cermign cekung
f = r/2
Gambar 2.5 Cermin cekung
Gambar 2.7 (a) menunjukkan suatu sinar dari puncak benda yang akan
dipantulkan melalui puncak bayangan dengan sudut datang yang sama
dengan sudut pantul. Oleh karena itu, kita dapat melihat dua buah
segitiga yang sama sebangun, sehingga berlaku:
Gambar 2.7 (b) menunjukkan suatu sinar dari benda melalui titik fokos (F)
yang dipantulkan sejajar dengan sumbu utama melalui bayangan. Oleh
karena itu, kita dapat melihat dua buah segitiga yang sama sebangun,
sehingga berlaku:
Keterangan:
ho = tinggi benda
hi = tinggi bayangan
Bayangan yang dibentuk cermin dapat lebih besar atau lebih kecil
dari ukuran bendanya. Untuk menyatakan perpandingan ukuran
bayangan terhadap bendanya digunakan konsep pembesar. Pada
pembahasan ini akan dibahas perbesaran linear. Perbesaran linear
didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan (jarak
bayangan) dengan tinggi benda (jarak benda). Secara matematis
dituliskan:
b. Cermin cembung
a. Sinar datang adalah sinar yang datang pada bidang batas dua medium.
b. Sinar bias adalah sinar yang dibiaskan oleh bidang batas dua medium.
c. Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada bidang batas dua
medum.
d. Sudut datang (i) adalah sudut antara sinar datang dengan garis normal.
e. Sudut bias (r) adalah sudut antara sinar bias dengan garis normal.
Karena kecepatan cahaya di dalam suatu medium selalu lebih kecil daripada
di ruang hampa maka indeks bias mutlak suatu medium selalu lebih besar
dari 1 (n > 1).
Indeks bias relatif suatu medium nr didefinisikan sebagai pepandingan indeks
bias mutlak medium tersebut terhadap indeks bias mutlak medium lain,
secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Optika fisis merupakan cabang studi cahaya yang membahas tentang sifat-
sifat cahaya, interferensi cahaya, hakikat cahaya dan pemanfaatan sifat-sifat
cahaya.
Warna Cahaya
Cahaya terdiri dari bermacam-macam warna, hal ini dapat dibuktikan dengan
piringan Newton (Newton’s Disc) yang terdiri dari 7 macam warna yaitu :
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. (cara menghafal :
MEJIKUHIBINIU) yang diputar dengan cepat akan tampak berwarna putih.
1. Merah
2. Jingga
3. Kuning
4. Hijau
5. Biru
6. Nila
7. Ungu
C=f
Keterangan:
f = frekuensi
λ = panjang gelombang
Dispersi Cahaya
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri atas dua buah lensa cembung dan
berfungsi untuk melihat benda-benda sangat kecil agar nampak besar dan
jelas. Lensa cembung yang dekat dengan objek disebut lensa objektif dan
lensa cembung yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler.
Sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop adalah sebagai berikut:
Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar
Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan
diperbesar
Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar
4. Teropong Bintang (Teleskop)
Teropong Bintang
Teropong bintang atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk
melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang dan planet.
Berdasarkan jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu teropong bias dan teropong pantul.
Teropong bias adalah alat optik yang dapat membuat benda-benda yang
berada pada tempat yang jauh menjadi terlihat dekat. Teropong bias
sederhana merupakan kombinasi antara dua lensa cembung yang terletak
pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif, sedangkan
lensa yang lebih kecil adalah lensa okuler.
Teropong pantul adalah alat optik yang mengumpulkan sinar dengan
menggunakan sebuah cermin cekung yang besar, sinar dipantulkan ke
mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.
5. Teropong Bumi
Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat optik yang bermanfaat untuk mengamati benda-
benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi tersusun atas tiga lensa
cembung, dengan masing-masing lensa sebagai lensa objektif, lensa
pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Sifat bayangan yang terbentuk
oleh teropong bumi adalah maya, tegak, dan diperbesar.
6. Periskop
Periskop adalah alat optik yang digunakan dalam kapal selam untuk
mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop tersusun atas 2 lensa
cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.
7. Proyektor Slide
Proyektor slide adalah alat optik yang dimanfaatkan untuk memproyeksikan
gambar diapositif sehingga diperoleh bayangan bersifat nyata dan diperbesar.
Proyektor slide tersususn atas lampu kecil yang memancarkan sinar kuat
melalui pusat kaca, cermin cekung, lensa cembung, dan gambar
diapositif (slide).
H. IMPLEMENTASI DIBIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
Optik sangat di perlukan dalam bidang kelautan dan perikanan. Salah satu
alat optik yang sangat di butuhkan adalah mikroskop, mengapa? Karena di
dalam bidang kelautan dan perikanan selalu bersangkutan dengan penelitian.
Dan jika melakukan penelitian sudah jelas bahwa sangat membutuhkan
mikroskop. Selain itu alat optik yang di butuhkan dalam bidang kelaudan dan
perikanan adalah periskop. Periskop adalah alat yang digunakan pada kapal
selam untuk melihat benda benda yang ada di dasar laut.
I. LATIHAN SOAL
1. Reni yang menderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. Jika
ingin membaca dengan jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan
lensa kacamata yang harus dipakai Reni?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s’ = -50 cm (tanda negatif menunjukkan bayangan bersifat maya, di
depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 – 1/50
1/f = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm = 0,5 m
P = 1/f = 1/0,5 = 2 dioptri
2. Seorang siswa melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan lup
yang berjarak fokus 10 cm. Jika benda diletakkan di titik fokus lup,
tentukan perbesaran lup.
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: M
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus lensa, maka pengamat mengamati
dengan mata tidak berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat dicari
dengan persamaan sebagai berikut.
M = sn/f
M = 25/10
M = 2,5 kali
3. Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut
diatur untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga.
Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat memfokuskan
bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5 m?
Jawab:
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak
terhingga, bayangan benda tersebut akan tepat berada di titik fokus
lensa. Dengan kata lain, s' = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s =
2,5 m = 2.500 mm, bayangannya adalah sebagai berikut.
1/s + 1/s’ = 1/f
1/2.500 + 1/s’ = 1/50
1/s’ = 1/50 – 1/2.500
1/s’ = 50 – 1/2.500
1/s’ = 49/2.500
s' = 2.500/49
s’ = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm – 50 mm = 1,02
mm.
4. Seorang tukang arloji bermata normal menggunakan lup yang
berkekuatan 10 dioptri. perbesaran anguler lup jika mata tukang arloji
berakomodasi maksimum!
Diketahui:
s’ = sn = 25 cm (mata normal)
P = 10 dioptri → f = 1/P = 1/10 = 0,1 m = 10 cm
Ditanyakan : M untuk mata berakomodasi maksimum.
M = Sn / f + 1
= 25 / 10 + 1
= 2,5 + 1 = 3,5
Jadi, perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum
adalah 3,5 kali.
J. PENUTUP
Optika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
konsep cahaya, terutama mengkaji sifat-sifat cahaya, hakikat, dan
pemanfaatannya. Optika terbagi atas dua bagian yaitu optika geometris
merupakan optika yang membahas tentang pemantulan dan pembiasan
cahaya, dan optika fisis merupakan cabang studi cahaya yang membahas
tentang sifat-sifat cahaya, interferensi cahaya, hakikat cahaya dan
pemanfaatan sifat-sifat cahaya.
K. REFERENSI
Parida,nita,(2013).optik geometrik
L. LAMPIRAN
Foto diskusi kelompok