Anda di halaman 1dari 4

Naufal Dzaki

X IPA 6

Bukti sejarah kerajaan Islam yang masih ada sampai sekarang

1. Keraton
Keraton adalah daerah tempat seorang penguasa (raja atau ratu) memerintah atau tempat
tinggalnya (istana). Dalam pengertian sehari-hari, keraton sering merujuk pada istana penguasa
di Nusantara. Dalam Bahasa Jawa, kata karaton (ke-ratu-an) berasal dari kata dasar ratu yang
berarti penguasa. Kata Jawa ratu berkerabat dengan kata dalam Bahasa Melayu; datuk/datu.
Dalam Bahasa Jawa sendiri dikenal istilah kedaton yang memiliki akar kata dari datu, di Keraton
Surakarta istilah kedaton merujuk kepada kompleks tertutup bagian dalam keraton tempat raja
dan putra-putrinya tinggal. Masyarakat yang tinggal di dalam lingkungan keraton pada
umumnya memiliki gelar kebangsawanan.

a. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan


Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi
bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi
sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi
kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota
Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi
milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton,
dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana
Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
b. Keraton Surakarta

Keraton Surakarta adalah Istana resmi Kasunanan Surakarta yang terletak di


Kota Surakarta, Jawa Tengah. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada
tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger
Pecinan pada tahun 1743.
Walaupun Kasunanan Surakarta Hadinigrat tersebut secara resmi telah menjadi bagian
Negara Republik Indonesia sejak tahun 1945, kompleks bangunan keraton ini masih
berfungsi sebagai tempat tinggal Sri Sunan dan rumah tangga istananya yang masih
menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu
objek wisata utama di Kota Surakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang
menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-
raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini
merupakan contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.

2. Masjid
Salah satu peninggalan kerajaan Islam di Nusantara adalah masjid. Arsitektur masjid bekas
peninggalan Nusantara biasanya memiliki gabungan corak islam dan hindu/buddha dikarenakan
banyaknya pengaruh agama hindu/buddha pada masa itu.
a. Masjid Agung Demak

Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang


menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini
diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad
ke-15 Masehi. Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini
dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan
arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas
kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka
0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak
berdiri pada tahun 1401 Saka. Masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shofar.
b. Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan


nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak
hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini
dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah
bangunan mercusuar.Masjid ini dibangun pertama kali pada 1556 oleh Sultan Maulana
Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama
dari Sunan Gunung Jati.

3. Makam dan Batu Nisan

Makam para Wali Songo, raja – raja terdahulu, merupakan salah satu peninggalan kerajaan
Islam di Nusantara yang masih di kunjungi banyak orang. Makam tokoh seperti para sunan
merupakan makam yang paling banyak dikunjungi.
a. Makam Sunan Giri

Makam Sunan Giri atau Kompleks Pemakaman Sunan Giri adalah salah satu pemakaman


khusus dari salah satu Walisanga atau Wali Sembilan, penyebar agama Islam di Pulau Jawa.
Kompleks yang terletak di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik ini merupakan tempat
persemayaman jasad Sunan Giri atau yang bernama asli Raden Paku Muhammad Ainul
Yaqin. Selain jasad Sunan Giri, kompleks ini juga bersemayam jasad-jasad keluarga seperti
ibu asuh, istri-istri, dan anak-anaknya. Kompleks Makam Sunan Giri ini dulunya adalah lokasi
kerajaan Giri Kedaton yang didirikan oleh Sunan Giri pada 9 Maret 1487.
b. Makam Sunan Kalijaga

Pada tahun 1500 Sunan Kalijaga wafat dan dimakamkan di Kadilangu. Sampai sekarang
makamnya tetap dihormati oleh setiap orang Jawa, bahkan kaisar (Sunan) Solo dalam
bulan puasa selau menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk mengunjungi makam
tersebut.
4. Pondok Pesantren

Pendidikan mengenai agama Islam sudah ada sejak jaman Kerajaan Islam di Nusantara.
Pesantren merupakan sekolah untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan tentang Islam.
Berikut adalah pesantren peninggalan Kerajaan Islam di Nusantara.
a. Pesantren Ampel Denta

Pesantren Ampeldenta yang didirikan Sunan Ampel banyak menghasilkan tokoh penting,
yaitu Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat (putranya), dan Sunan Bonang (putranya). Dia
juga melantik Raden Patah sebagai Sultan Demak yang pertama tahun 1481 M. Pada tahun
900 H (1494 M), Sunan Ampel wafat. Jenazahnya dimakamkan di Ampeldenta, Surabaya.
5. Karya Seni dan Sastra

Bidang seni dan sastra merupakan salah satu contoh peninggalan Islam di Nusantara. Seni dan
sastra juga digunakan para Wali untuk berdakwah di Nusantara
a. Gamelan Sunan Bonang

Gamelan merupakan sebuah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dengan
tongkat kayu. Salah satu Wali Songo yaitu Sunan Bonang biasa menggunakan gamelan
sebagai alat dakwah.

Anda mungkin juga menyukai