1.

1 Latar Belakang Teori

Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang
tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Aksi pemompaan
jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh.
Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau
gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan (Ethel, 2003: 238).
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Pengambilan denyut nadi, ada dua
cara, yaitu langsung dan tak langsung. Cara langsung adalah dengan menggunakan jarum
yang dimasukkan ke pembuluh darah dan dihubungkan manometer. Denyut nadi sering
diambil di pergelangan tangan (arteri radialis) untuk memperkirakan denyut jantung.
Selain dari arteri radialis, denyut nadi juga dapat dilihat dari arteri carotis. Denyut nadi
dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan (meraba) atau dengan cara palpasi.
Dengan cara palpasi yang dapat diukur adalah tekanan darah sistol. Kemudian, ada acara
lain yang disebut cara auskultasi. Cara ini digunakan untuk mengukur tekanan sistol dan
diastole. Daerah yang diukur biasanya adalah arteri brachialis. Cara auskultasi dilakukan
dengan cara mendengarkan suara denyut nadi. Metode palpasi dan auskultasi termasuk
pengukuran dengan cara tidak langsung.
Pemeriksaan denyut nadi dan pengukuran tekanan darah merupakan faktor yang dapat
dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.

1.2 Masalah
a. Bagaimana pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah?
b. Bagaimana pengaruh jenis kelamin terhadap denyut nadi dan tekanan darah?
c. Bagaimana pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
b. Mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
c. Mengetahui pengaruh latihan fisik terhaday denyut nadi dan tekanan darah.