Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR II

MATA KULIAH BAHAN BANGUNAN


Penyusun:
Prof. Dr. Ir. Victor Sampebulu, M. Eng.
Pratiwi Mushar, ST., MT.
Dr. Eng. Nasruddin, ST., MT.
Ir. H.Dahri Kuddu, MT.
Imriyanti, ST., MT.
Ir. H. Samsuddin, MT.

Mata Kuliah : Bahan Bangunan


Kode Mata Kuliah / SKS : 104D5102
Semester : I
Program Studi : Arsitektur
Mata Kuliah Prasyarat : -
Dosen Penanggung Jawab : Imriyanti, ST., MT.

Tim Dosen 1. Prof. Dr. Ir. Victor Sampebulu, M. Eng.


2. Pratiwi Mushar, ST., MT.
: 3. Dr. Eng. Nasruddin, ST., MT.
4. Ir. H.Dahri Kuddu, MT.
5. Ir. H. Samsuddin, MT.

Mampu menjelaskan jenis-jenis batuan


Sasaran Belajar/Learning (Batuan alam atau buatan) yang digunakan
:
outcome pada konstruksi pondasi bangunan
Matakuliah ini membahas tentang jenis-jenis
serta sifat-sifat dari bahan bangunan, baik
bahan bangunan yang termasuk dalam
ketegori bahan bangunan structural
maupun pada bahan bangunan
: Kuliah
Deskripsi Mata
nonstructural atau bahan finishing. Bahan
bangunan struktural adalah bahan bangunan
yang terdapat pada sebuah bangunan pada
bagian bangunan yang bersifat struktural.

1
I. PENDAHULUAN
Sub pokok bahasan ini akan menguraikan sistematika mata kuliah, tahapan
pembelajaran, sasaran belajar yang ingin dicapai

1. Garis Besar Materi Pokok Bahasan II:

Pokok bahasan kedua ini terkait dengan jenis-jenis batuan (Batuan alam atau
buatan) yang digunakan pada konstruksi pondasi bangunan.

2. Sasaran Pembelajaran/Learning objective

Mahasiswa Mampu menjelaskan jenis-jenis batuan (Batuan alam atau buatan)


yang digunakan pada konstruksi pondasi bangunan.

3. Perilaku Awal/Entry behavior:

Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis batuan (Batuan alam atau buatan) yang
digunakan pada konstruksi pondasi bangunan.

4. Manfaat Pokok Bahasan:

Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi pada pembahasan ini maka
mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis batuan (Batuan alam atau buatan)
yang digunakan pada konstruksi pondasi bangunan.

5. Urutan Pembahasan:
Pendahuluan secara berurutan akan meliputi:
- Defenisi batuan mineral dan kristal
- Penggolongan batuan alam
- Sifat-sifat batuan yang digunakan pada konstruksi bangunan
- Jenis-jenis batuan yang dipergunakan dalam konstruksi bangunan

6. Petunjuk Belajar/instructional orientation:

Pada materi bahasan kedua ini sebagai pemahaman pada mata kuliah ini adalah
mahasiswa memahami dan menjelaskan tentang batuan mineral dan Kristal,

2
mampu menggolongkan batuan alam sehingga mengetahui sifat-sifat dan jenis
batuan yang dapat digunakan dalam konstruksi bangunan.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Uraian Materi bahasan

DEFENISI BATUAN MINERAL DAN KRISTAL


a. Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk
secara anorganik, dengan komposisi kimia dan batas tertentu dan memiliki
susunan atom tertentu secara teratur.
b. Kristal adalah suatu mineral yang memiliki bentuk geometri yang sempurna,
dengan dibatasi oleh bidang-bidang yang jelas.
c. Batuan adalah suatu benda padat yang tersusun secara alami dari kombinasi
satu atau beberapa mineral di dalamnya.Batu adalah benda padat yang tebuat
secara alami dari mineral dan atau mineraloid yang telah mengeras akibat
proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan adanya
proses kimia.

PENGGOLONGAN BATUAN ALAM


a. Menurut proses kejadiannya :
1. Batuan Beku, yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal
dari inti bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar
dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin,
cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung
yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah : obsidian,
perlit, Andesit, basalt, dll.
a) Macam-macam batuan beku :
1) Batu Granit, Terbentuk dari lava yang membeku dalam waktu yang
sangat lama, Mempunyai warna-warna campuran yang indah seperti
putih, kelabu, dan jingga., Susunannya keras dan kasar, Sangat baik
untuk fondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan, ubin, dan
bahan bangunan lainnya.

3
2) Batu Obsidian
Merupakan batuan yang keras, licin, berkilau seperti kaca hitam atau
hitam, seringkali disebut batu kaca, Terbentuk dari lahar dingin yang
membeku dengan cepat, berwarna hitam, coklat tua atau merah, bila
dipecahakan membentuk permukaan yang licin melengkung dengan
tepi yang tajam, dahulu digunakan sebagai ujung tombak atau alat
pemotong.
3) BatuApung
Terbentuk dari lava yang mengandung banyak gas, berwarna keabu-
abuan, memiliki banyak rongga atau lubang, ringan dan mengapung di
air, dapat digunakan sebagai bahan penggosok alat-alat rumah tangga
dan bahan campuran semen.
4) Batu Basalt
Terbentuk dari pembekuan lava dan penguapan gas, terdiri atas
kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan
berlubang-lubang.
2. Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan), yaitu batuan karena
pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan
pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur
(batu gamping), batu bara, batu karang, dll. Proses pembentukan: Terjadi
pelapukan berbagai macam batuan oleh angin atau air butiran-butiran
mengendap secara berlapis, lapisan semakin lama semakin tebal dan padat
akibat tekanan atau beban yang terlalu berat endapan berangsur-angsur
menjadi batauan sedimen.
Contoh batuan sedimen :
a) BatuPasir
Terbentuk dari pasir yang dimampatkan oleh tekanan sedimen dan diikat
oleh semen alam, terdiri dari butir-butir pasir kuning dan merah.
b) BatuKapur

4
Terbentuk dari sisa hewan dan tumbuhan yang telah mati, berwarna
putih, merah, atau keabu-abuan. Jika ditetesi air akan mengeluarkan gas
karbondioksida.
c) BatuGamping
Terbentuk dari mineral kalsit atau cangkang / kerangka hewan laut yang
hancur dan mengendap. Batu gamping mengeras berlapis-lapis dalam
jangka waktu lama. Batu gamping murni berwarnaputih. Batu gamping
tidak murni berwarna cokelat, kuning, merah, biru, hitam, danabu-abu.
Digunakan untuk pembuatan semen, kertas, kaca, dan bahan bangunan.
d) Batu Konglomerat
Terbentuk dari bahan-bahan lepas yang dimampatkan oleh tekanan
sediment dan diikat oleh semen alam. Merupakan jenis batuan sedimen
yang memiliki butiran paling kasar. Terdiri atas kerikil-kerikil bundar
yang permukaannya licin dan dilekatkan oleh butir-butir yang lebih halus
(lempung, pasir, ataugamping). Berpori dan tembus air
e) Batu Bara
Merupakan jenis batuan sedimen yang berasal dari tumbuhan yang
membusuk dan mati jutaan tahun yang lalu. Batu bara berwarna hitam.
Dibutuhkan dalam industri modern, misalnya sebagai bahan bakar dan
bahan industri baja.
3. Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan), yaitu batuan sediment
yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup besar sehingga terjadi
perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah :
batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll.
Proses pembentukan: Pada proses perubahan bentuknya terbentuk cairan
yang kaya akan mineral, cairan itu menerobos kedalam celah-celah batuan
sekelilingnya, cairan itu mendingin dan mengendapkan mineral.
Contoh batuan metamorf adalah :
1) Batu Sabak
Merupakan batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen yang
berbutir halus. Terbentuk dari batu serpih yang mengalami perubahan

5
karena suhu dan tekanan yang tinggi. Butirannya menyerupai serat kayu
sehingga mudah terbelah menjadi bagian yang pipih.
Berwarna abu-abu, kehijau-hijauan, hitam ataupun merah.
2) BatuMarmer
Termasuk batuan metamorf yang berstruktur sangat indah.
Permukaannya mengkilap dan memiliki garis warna lembut melintang.
Berasal dari batu kapur yang mengalami perubahan karena tekanan dan
suhu yang santa tinggi di dalam bumi. Memiliki kepadatan kristal yang
sangat tinggi sehingga dapat dipoles sampai mengkilap. Bila ditetesi
asam akan mendesis. Kegunaan untuk batu hiasana, bahan pembuat
patung.
3) Batu Kuarsa
Merupakan batu yang sangat keras dan berwarna putih atau merah
keabu-abuan. Terbentuk dari batu pasir yang terkena suhu dan tekanan
yang tinggi.
4) Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari
bermacam mineral kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas,
batu paras, dll.
b. Batu Menurut Tegangannya :
1. Batu lunak ( 4 kg/cm2 –8 kg/cm2), yaitu batu alam yang mudah digali dan
dipatahkan dengan tangan. Batu ini mengalami proses pelapukan dan
banyak mengandung retakan.
2. Sedang ( 8 kg/cm2 – 18 kg/cm2), batuan alam ini sukar digali dengan
peralatan tangan. Bagian pecahan/patahan tidak dapat dipatahkan dengan
tangan tetapi mudah dihancurkan dengan palu.
3. Batu keras ( 16 kg/cm2 –50 kg/cm2), yaitu batu alam yang hanya dapat
digali dengan memakai bagan peledak. Batu ini tidak banyak mengandung
retakan.

6
SIFAT-SIFAT BATUAN YANG DIGUNAKAN PADA KONSTRUKSI
BANGUNAN

a. Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi


b. Keras dan tidak mudah hancur
c. Daya serap air relative kecil
d. Tahan terhadap pengaruh cuaca
e. Tahan terhadap keausan

JENIS-JENIS BATUAN YANG DIPERGUNAKAN DALAM


KONSTRUKSI BANGUNAN
a. Untuk Pondasi
1) Batu kali
Sesuai namanya batu kali ini berasal dari kali atau sungai. Batu kali
mempunyai pori yang lebih kecil, sehingga lebih padat dan lebih
keras/ kuat. Batu kali sangat banyak digunakan orang untuk talud dan
pondasi bangunan.
2) Batu belah
Batu belah batu belah diperoleh dengan membelah batu-batuan yang sangat
besar. Batu belah mempunyai pori-pori yang lebih besar daripada batu kali
namun masih cukup keras dan kuat.Batu belah selain banyak digunakan
orang untuk talud dan pondasi bangunan. Juga digunakan untuk
aanstamping/batu kosong /lapisan bawah pembuatan jalan raya.
3) Batu Cadas/ Padas
Batu cadas/ padas adalah semacam batu lapisan yang terdiri dari
bermacam mineral kontak, diantaranya adalah kuarsa, mika fesper, kapur,
lempung. Menurut kekerasannya, batu cadas dikatagorikan sebagai batu
lunak (4 kg/cm2 – 8 kg/cm2).Batu Cadas/ Padas digunakan orang-orang di
daerah pegunungan yang bercadas sebagai pondasi rumah non permanen
atau semi permanen.
4) Batu Karang

7
Batu karang adalah batu yang berasal dari pantai/ laut. Batu ini
sebenarnya adalah sejenis kumpulan tanaman laut yang sudah mati. Batu
karang digunakan orang-orang di daerah pesisir sebagai pondasi rumah
non permanen atau semi permanen.
5) Batu rai ( untuk diekspos )
Batu rai adalah batu belah yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mempunyai permukaan yang cukup rata. Biasanya digunakan untuk
bagian paling luar dari pemasangan pondasi atau talud yang tidak tertimbun
tanah. Sehingga didapat kesan keindahannya.
b. Untuk Beton / Cor
Batu koral / Split
Batu koral/ split adalah salah satu bahan bangunan yang digunakan untuk
pembuatan beton konstruksi/ cor.Koral/split adalah batuan atau agregat yang
ukuran butirannya berkisar 1 cm - 5 cm.Meskipun split adalah padanan kata
untuk koral tapi biasanya kami lebih senang memakai istilah koral untuk
batuan atau agregat yang ukurannya 2cm x 3cm atau lebih besar. Sedang untuk
batuan atau agregat yang berukuran 2cm x 2cm atau yang lebih kecil dari itu
disebut split. Split biasanya diperoleh dari hasil pemecahan/ penggilingan
batu (Pabrikasi). Sedangkan koral lebih banyak diperoleh dari hasil galian
(penambangan).

c. Untuk Diekspose / Hiasan


Batuan yang digunakan untuk mempercantik penampilan rumah sangat
banyak jenis dan penggunaannya. Batuan ini ada yang digunakan untuk
lantai, dinding, tiang, dan juga sebagai hiasan taman.

Material ini memang memiliki aspek estetika yang luar biasa. Batu alam cocok
untuk dipergunakan pada style Arsitektural apapun, minimalis oke, klasik
cocok, mediteran masuk, tropis apalagi. Tidak heran, sejak dahulu hingga
sekarang, batu alam adalah salah satu material utama yang dipergunakan
apabila kita ingin meningkatkan prestise rumah tinggal. Terbukti, hingga saat
ini, semakin banyak jenis dan corak batu alam yang dapat kita temukan di

8
pasaran. Biasanya orang mempergunakan batu alam untuk menonjolkan
dua karakter uniknya, yaitu warna dan teksturnya.

Berikut beberapa jenis batu alam yang paling sering dipergunakan :

1) Batu Andesit. Berwarna abu-abu tua dengan corak berupa butiran-butiran


mirip kaca di dalamnya. Batu Andesit adalah salah satu jenis batu alam yang
paling banyak dipergunakan. Selain karena teksturnya yang indah karena
mirip granit, kekerasan yang sedang, warna batu andesit yang abu-abu tua
juga sangat cocok untuk diaplikasikan pada style desain rumah minimalis
yang saat ini sedang booming. Di pasaran tersedia batu Andesit dengan
tekstur halus, kasar, serta beralur. Batu Andesit disebut juga dengan batu
Cirebon
2) Batu Hijau Sukabumi. Batu ini mempunyai tekstur dan warna yang mirip
dengan batu marmer. Berwarna hijau sesuai warnanya, dengan tekstur yang
mengkilat. Karena coraknya yang indah, batu jenis ini biasanya ditemukan
di pasaran dalam berbagai jenis tekstur. Ada yang halus, ada pula yang
dibiarkan kasar.
3) Batu Paras Jogja. Batu jenis ini berwarna kuning, mempunyai permukaan
yang kasar dan berpori. Selain ditempelkan secara langsung, Batu Paras
Jogja ini juga sering dibentuk dengan cara diukir, sehingga menjadi sebuah
hiasan dekoratif untuk ditempelkan ke bidang dinding sebagai aksen.
Kadang batu Paras Jogja juga dijadikan bahan dasar bagi loster berukir.
4) Batu Lempeng. Batu lempeng mempunyai karakter bentuk yang tidak
beraturan, keras, pipih, dengan warna abu-abu tua dengan semu coklat.
Karena bentuknya yang tidak beraturan serta tingkat kekerasan yang tinggi,
maka pemasangan batu lempeng ini memerlukan skill khusus. Batu
Lempeng kadang disebut juga dengan batu templek.
5) Batu Susun Sirih. Mirip dengan batu lempeng. Hanya apabila batu lempeng
diekspose pada permukaan lebarnya ketika dipasang, maka batu susun sirih
dimanfaatkan untuk diekspose pada sisi tebalnya. Oleh karena itu, dalam

9
suatu bidang permukaan yang sama diperlukan batu susun sirih yang lebih
banyak daripada jenis-jenis batu alam yang lain.
6) Batu Palimanan. Berwarna Kuning dengan corak melengkung. Batu
Palimanan adalah salah satu jenis batu alam yang paling murah harganya
dibandingkan dengan jenis-jenis batu alam yang lain. Batu Palimanan ini
biasanya hanya tersedia dalam tekstur permukaan yang halus.
7) Batu Breksi. Batu breksi ini sekilas mirip dengan batu Palimanan, tetapi
warnanya lebih kusam, cenderung berwarna abu-abu, serta teksturnya lurus.
Seperti halnya batu Palimanan, batu Breksi juga memiliki harga yang lebih
murah. Tersedia dalam tekstur halus.
8) Batu Marmo. Batu marmo berwarna kemerahan. Mempunyai urat-urat yang
terlihat cukup jelas di permukaannya.

2. Pembahasan:
Setelah pemaparan materi dari pokok bahasan sesi 2, mahasiswa diberi
kesempatan bertanya secara induvidu. Selanjutnya dapat membentuk kelompok
diskusi atau kegiatan brainstorming dengan tetap berada dalam kendali atau
pengawasan fasilitator yang berperan dalam memberi arahan/expert jugments
sebagai narasumber dari sudut pandang kecakapan dan filosofi keilmuan terkait.

3. Penerapan:
Fasilitator menguraikan tentang penerapan materi pembahasan dalam Arsitektur..
Fasilitator memberi contoh-contoh kasus. Mahasiswa secara terbuka dapat
bertanya atau menyapaikan tanggapan di kelas.

4. Latihan:
Mahasiswa dalam bentuk grup kecil mempresentasikan hasil kajian pustaka dan
literaturnya mengenai jenis-jenis batuan yang digunakan pada bahan bangunan
pondasi.

10
5. Tugas Mandiri:
Dapat diberikan dalam bentuk grup kecil mahasiswa mencari literatur dan kajian
pustaka tentang mortar yang digunakan pada bahan bangunan khususnya dalam
konstruksi bangunan untuk persiapan materi selanjutnya.

III. PENUTUP

1. Rangkuman
Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari materi
bahasan dan menguraikan hubungan materi dengan pokok bahasan selanjutnya.

2. Tes Formatif:

Fasilitator mengevaluasi tingkat pemahaman mahasiswa dengan pertanyaan


sederhana yang dijawab secara lisan oleh mahasiswa. Pertanyaannya terkait
dengan:

1) Defenisi batuan mineral dan Kristal


2) Penggolongan batuan alam
3) Sifat-sifat batuan yang digunakan pada konstruksi bangunan
4) Jenis-jenis batuan yang dipergunakan dalam konstruksi bangunan
3. Umpan Balik:
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang diketahui dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Heinz Frick, Ilmu Bahan Bangunan jilid I dan II


Heinz Frick1981, Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu, Yoyakarta Kanisius
Jacson N., 1 978, Civil engineering Materials, English Language Book Society and mac
Milan, Hongkong
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, 1982, Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia (PUBI), Bandung, Badan Penelitian dan Pengembangan
DPU
Leaftlet /Brosur bahan bangunan

11
12

Anda mungkin juga menyukai