TINJAUAN PUSTAKA
4
5
E. Kekeruhan
Kekeruhan merupakan sifat optik dari suatu larutan yang menyebabkan
cahaya yang melaluinya terabsorbsi dan terbias dihitung dalam satuan mg/l SiO2,
unit kekeruhan nephelometri (UKN). Air akan dikatakan keruh apabila air tersebut
mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga
memberikan wana atau rupa yang berlumpur atau kotor (Sutrisno, 2004).
6
E. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan salah satu unsur yang paling berguna unutk
metabolisme. Konsebtrasi 1 mg/l merupakan batas konsentrasi tertinggi tembaga
untuk mencegah rasa yang tidak baik. Konsentrasi standar maksimum yang
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Indonesia untuk Cu ini sebesar 0,05 mg/l
untuk batas mminimum yang dianjurkan dan sebesar 1,5 mg/l sebagai batas
maksimal yang diperbolehkan. (Sutrisno, 2004).
Tabel 1 Persyaratan mutu air minum dalam kemasan sesuai syarat mutu SNI 01-
3553-2006
Persyaratan
Nomor Kriteria Uji Satuan
Air Mineral Air Demineral
1. Keadaan
Tidak berbau
1.1 Bau
Normal
1.2 Rasa
UnitPt-Co Maks 5
1.3 Warna
2. Ph - 6,0 – 8,5 5,0 – 7,5
3. Kekeruhan NTU maks. 1,5 maks. 1,5
4. Zat yang terlarut mg/l maks. 500 maks. 10
5. Zat organik (angka KmnO4 ) mg/l maks. 1,0 -
6. Total organik karbon mg/l - maks. 0,5
7. Nitrat (sebagai NO3) mg/l maks. 45 -
8. Nitrit (sebagai NO2 ) mg/l maks. 0,005 -
9. Amonium (NH4) mg/l maks. 0,15 -
10. Sulfat (SO4) mg/l maks. 200 -
11. Klorida (Cl) mg/l maks. 250 -
12. Fluorida ( F ) mg/l maks. 1 -
13. Sianida (CN) mg/l maks. 0,05 -
14. Besi (Fe) mg/l maks. 0,1 -
15. Mangan (Mn) mg/l maks. 0,05 -
16. Klor bebas (Cl2) mg/l maks. 0,1 -
17. Kromium (Cr ) mg/l maks. 0,05 -
18. Barium (Ba) mg/l maks. 0,7 -
19. Boron (B) mg/l maks. 0,3 -
20. Selenium (Se) mg/l maks. 0,01 -
mg/l maks.0,005
21. Cemaran Logam
mg/l maks.0,005 maks 0,5
21.1 Timbal (Pb)
mg/l maks 0,5 maks 0,003
21.2 Tembaga (Cu)
mg/l maks 0,003 maks 0,001
21.3 Kadmium (Cd)
mg/l maks 0,001 maks 0,025
21.4 Raksa (Hg)
mg/l - maks 0,01
21.5 Perak (Ag)
mg/l -
21.6 Kobalt (Co)
Cemaran arsen mg/l maks.0,01 maks.0,01
Cemaran mikroba : Koloni/ml maks.1,0x 102 maks.1,0x102
Angka lempeng total awal di pabrik Koloni/ml
maks.1,0x 105 maks.1,0x105
Angka lempeng total akhir di pasaran APM/10ml
<2 <2
Bakteri bentuk koli -
Negatif/100ml Negatif/100ml
Salmonella Koloni/ml
Nol Nol
Pseudomonas aeruginosa
Sumber:BadanStandarisasiNasional
9
2.4.1.1 Koagulan
Koagulan adalah bahan kimia yang ditambahkan untuk mendestabili-
sasipartikel koloid dalam air limbah agar flok dapat terbentuk. Senyawa koagulan
adalah senyawa yang mempunyai kemampuan mendestabilisasi koloid dengan
cara menetralkan muatan listrik pada permukaan koloid sehingga koloid
dapat bergabung satu sama lain membentuk flok dengan ukuran yang lebih
besar sehingga mudah mengendap.
11
2.4.2 Filtrasi
Filtrasimerupakanprosespemisahanantarapadatan/koloiddengansuatu
cairan.Penyaringanairolahanyangmengandungpadatandenganukuran
seragamdapatdigunakansaringanmedium tunggal,sedangkanuntukpenyaringan
airyangmengandungpadatandenganukuranyangberbedadapatdigunakantipe
saringan multi medium.
penyaringmemisahkancampuransolidaliquidadenganmediaporousatau
materialporouslainnyagunamemisahkansebanyakmungkinpadatantersuspensi
yang paling halus. Penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara padatan
atau koloid dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan sebagai
prosesawal(primarytreatment) dikarenakanjugakarenaairolahanyangakan
disaringberupacairanyangmengandungbutiranhalusatau bahan-bahanyang
larutdanmenghasilkanendapan,makabahan-bahantersebutdapat dipisahkan
daricairanmelaluifiltrasi(Kusnaedi, 1995).
Pemilihan bahan penjernih air yang menggunakan cara penyaringanakan
menentukan baik tidaknya hasil penjernihan air yang akan kitagunakan. Bahan
penyaring adalah suatu material yang digunakanuntuk menyerap berbagai
kotoran, zat kimia, dan polutan lain yangada di dalam air. Bahan penyaring dapat
dibedakan menjadi duajenis, yaitu bahan alami dan bahan buatan.Bahan-bahan
alami yang biasanya digunakan adalahijuk, pasir/pasir silika, arang/carbon
active, kerikil, pasir, zeolit (Gambar 1), dimana masing-masing bahan tersebut
memiliki fungsi masing-masing (Wijaya, 2012), yaitu :
a. Ijuk: berfungsisebagai penyaring kotoran halus pada air
b. Pasir: berfungsi untuk mengendapkan kotoran halus yang
belumtersaring
c. Arang: berfungsi untuk menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air
d. Kerikil:berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran pada air dan
mem- bantu proses aerasi
Selain bahan alami, bahan penyaring ada yang buatan atau hasil
rekayasa, dimana beberapa bahan buatan yang dapat digunakan untuk menyaring
air adalah sebagai berikut:
a. Pasir aktif biasanya berwarna hitam dan digunakan untuk menyaring air
15
Ijuk
Pasir/Pasir silika
Arang/carbon active
Jer Kerikil
Zeolit kasar
Zeolit halus
2.4.3 Evaporasi
16
dengan memberikan panas pada cairan tersebut dengan menggunakan energi yang
intensif yaitu sejumlah uap sebagai sumber panas. Evaporator adalah alat yang
banyak digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan suatu larutan.Terdapat
banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam industri kimia, salah satunya
yaitu evaporator tabung horizontal (Gambar 2).
Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan
perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah
tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi
(laut, danau, dan waduk).Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.Jadi siklus
hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap
dan senantiasa bergerak.Siklus Hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum.Siklus hidrologi terjadi
karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan klimatologi
sebagai berikut:
a. Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan
proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
b. Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-
tumbuhan melalui permukaan daun.
c. Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan
transpirasi.
d. Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air
(pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
e. Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah
melalui pori-pori tanah.
Laut Merah dapat mencapai 40 per mil. Salinitas air laut tertinggi terjadi di sekitar
wilayah ekuator, sedangkan terendah dapat terjadi di daerah kutub walaupun pada
kenyataannya sekitar 75% air laut mempunyai salinitas antara 34,5 per mil - 35,0
per mil.
c. Densitas
Densitas air laut merupakan jumlah massa air laut per satu satuan volume.
Densitas merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut, serta dipengaruhi juga
oleh salinitas, temperatur, dan tekanan. Pada umumnya nilai densitas (berkisar
antara 1,02 - 1,07 gr/cm3) akan bertambah sesuai dengan bertambahnya salinitas
dan tekanan serta berkurangnya temperatur. Perubahan densitas dapat disebabkan
oleh proses vaporasi di permukaan laut dan massa air, dimana pada kedalaman <
100 m sangat dipengaruhi oleh angin dan gelombang sehingga besarnya densitas
relatif homogen.
Sebaran densitas secara vertikal ditentukan oleh proses percampuran dan
pengangkatan massa air. Penyebab utama dari proses tersebut adalah tiupan angin
yang kuat. Lukas and Lindstrom (1991), mengatakan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95 % terlihat adanya hubungan yang positif antara densitas dan suhu
dengan kecepatan angin, dimana ada kecenderungan meningkatnya kedalaman
lapisan tercampur akibat tiupan angin yang sangat kuat. Secara umum densitas
meningkat dengan meningkatnya salinitas, tekanan atau kedalaman, dan
menurunnya temperatur.
22
Sinar Matahari
Evaporator
Kondensor
Pompa Vakum
Gambar 3 Sistem operasi desalinasi
Sumber: Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, Vol.2, hal 1-8
Proses selanjutnya dalam ruang evaporator, energi panas akan
terakumulasi sehinnga suhu dalam ruangan evaporator akan bertambah tinggi.
Kemudian energi panas tersebut akan diserap oleh air laut yang berada di dalam
evaporator sehingga air laut menguap dan selanjutnya uap air ini akan menuju
kondensor, aliran uap air menuju kondenseor disebabkan oleh hisapan vakum.
Ketika terjadi penguapan air, unsur-unsur penyusun air laut dan berbagai unsur
logam, garam, bahan padat dan kandungan-kandungan yang memiliki berat jenis
lebih besar dari berat jenis uap air akan tertinggal sebagai residu.