Anda di halaman 1dari 8

GANENDRA, Vol. V, No.

1 ISSN 1410-6957

IDENTIFIKASI OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI DESINFEKTAN

Isyuniarto, Widdi Usada, Suryadi, Agus Purwadi, Mintolo, Tri Rusmanto


Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju

ABSTRAK

IDENTIFIKASI OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI DESINFEKTAN. Telah dilakukan identifikasi


ozon dan aplikasinya sebagai desinfektan. Ozon dibuat dari udara dan gas oksigen yang dihasilkan dari
alat ozoniser. Untuk mengidentifikasi ozon digunakan metode spektrofotometri pada panjang gelombang
maksimum 252 nm, waktu kestabilan 20-25 menit, sedang untuk menghitung ozon secara kuantitatif
digunakan pembanding larutan iodium (I2) karena mol I2 sebanding dengan mol ozon. Ozon ini
kemudian dikontakkan dengan sampel air sumur yang tercemar bakteri E-coli dan ternyata hasilnya
sangat efektif untuk membunuh bakteri E-coli tersebut.

ABSTRACT

IDENTIFICATION OF OZONE AND ITS APPLICATION AS DESINFEKTAN. Identification of ozone and


its application as desinfektan had been done. Ozone made of air and oxygen gas yielded from ozoniser
instruments. To identify ozone used spectrophotometry method at maximum wavelength of 352 nm, stability
time 20-25 minutes, while the calculation of ozone quantitatively was used the reference solution iodium I2),
because the mole of I2 was proportional with the ozone mole. This Ozone was then contacted with the
sample of well water contaminated by E-coli bacterium and the result was obviously effective.

PENDAHULUAN Disamping sebagai perisai kehidupan


mahkluk di bumi, ozon dapat pula berfungsi
P engetahuan dasar tentang dinamika dan
kinetika materi ke empat yang biasa
disebut plasma, telah berkembang dalam
sebagai zat pengoksidasi yang sangat kuat
sehingga dapat digunakan sebagai desinfek-
tan dalam proses pemurnian air minum dan
bidang produksi cahaya, astrofisika, laser
bahkan ahkir-ahkir ini ozon dipakai pula
gas dan meluas sampai fusi termonuklir.
dalam dunia medis untuk terapi yang
Namun dalam sepuluh tahun terakhir ini,
dikenal sebagai terapi ozon. (1)
minat penelitian plasma telah diarahkan dan
Ozon (O3) merupakan gas tri atomik,
dikembangkan pada bidang kimia yang
sebuah allotropi oksigen yang dapat ter-
dikenal sebagai kimia plasma, dan salah
bentuk akibat rekombinasi diantara atom-
satu yang termasuk dalam bidang kimia
atom oksigen. Secara alami ozon terbentuk
plasma adalah dalam hal pembuatan gas
pada lapisan stratosfir pada ketinggian
ozon (O3) dari gas oksigen murni maupun
lebih-kurang 35 km di atas permukaan
dari udara, dengan piranti yang disebut
bumi. Pada daerah ini cahaya ultra violet
generator ozon (ozonizer).
yang dipancarkan oleh matahari akan
Dalam kehidupan di bumi ozon
diserap oleh molekul-molekul oksigen,
berguna untuk melindungi mahkluk hidup
sehingga molekul oksigen akan terurai
dari radiasi ultra violet yang dipancarkan
menjadi atom-atom oksigen sebagaimana
sinar matahari dimana radiasi ultra violet
reaksi berikut :
tersebut mempunyai panjang gelombang
pendek namun mempunyai energi yang
sangat tinggi.

Is Yuniarto, dkk. 15
ISSN 1410-6957 GANENDRA, Vol. V, No. 1

Tiap-tiap atom oksigen yang terbentuk Tabel 1. Karakteristik parameter lucutan


kemudian akan bergabung dengan molekul- senyap.(2)
molekul oksigen lain sehingga akan No. Parameter Harga Parameter
membentuk molekul ozon menurut reaksi 1 Tekanan 1 bar
berikut : 2 Medan listrik 0,5 – 50 kV/cm
3 Medan susut 2,0 - 200 Td
4 Tenaga elektron 5 eV
5 Kerapatan elektron 10 13 cm-3
Dari persamaan reaksi diatas M adalah 6 Derajat ionisasi 10-4
partikel ke tiga yang harus ada seperti :
molekul oksigen, N2, atau partikel lain yang Adanya dielektrik yang menutup salah satu
ada dalam atmosfir, partikel-partikel elektrode adalah merupakan kunci dari
tersebut berfungsi untuk menyerap energi keistimewaan lucutan senyap, dimana
yang dibebaskan pada saat terjadinya reaksi dielektrik dapat berfungsi sebagai sumber
di atas, jika tidak, maka O3 yang terbentuk filamen arus yang berisi elektron energetik
akan segera terurai menjadi O2 dengan (1-10 eV). Besarnya tenaga ini merupakan
cepat. daerah kisaran tenaga ideal untuk terjadinya
Secara teknik, ozon dapat dibuat eksitasi dari partikel atom dan molekul,
dengan cara melewatkan oksigen atau udara sehingga mampu untuk memisahkan ikatan-
ke dalam ruangan sempit diantara dua ikatan kimia suatu partikel. Atom dan
elektrode yang mempunyai beda tegangan molekul yang tereksitasi akan memiliki
yang sangat tinggi (biasanya dalam orde 5- reaktifitas yang lebih tinggi daripada
20 kV) yang dikenal sebagai tabung reaktor mereka yang berada dalam keadaan dasar
lucutan senyap (silent discharge). Lucutan (ground state). Oleh karenanya lucutan
senyap sendiri merupakan plasma tak se- senyap merupakan lucutan yang paling
imbang dalam arti elektron-elektron dalam sesuai digunakan dalam bidang aplikasi
plasma mempunyai tenaga/temperatur yang kimia plasma dibandingkan dengan model
jauh lebih tinggi daripada partikel-partikel lucutan tak seimbang lainnya seperti
beratnya (gas netral). Medan susut E/n lucutan bara (glow discharge) ataupun
(perbandingan medan listrik E dengan lucutan gelombang mikro.(2)
kerapatan gas netral n) merupakan para- Apabila tegangan satu arah arah
meter penting dalam lucutan senyap karena dengan frequensi menengah (1 KHz)
harga parameter E/n disini menentukan diberikan pada celah lucutan diantara dua
distribusi tenaga elektron maupun tenaga elektrode yang berisi oksigen maka dapat
elektron rerata dalam plasma, sehingga dihasilkan ozon. Ozon tidak stabil yang
apakah plasma akan berada dalam diperoleh dari masukan gas oksigen ini
kesetimbangan atau tidak sangat bergantung dapat terbentuk menurut persamaan reaksi :
pada besaran fisis ini.(2)
Pembagian plasma tak seimbang ke
dalam kelompok lucutan tertentu, ter-
gantung pada mekanisme yang dipakai Untuk menjamin perubahan oksigen ke
meliputi : jenis gas kerja, besar tekanan dan ozon optimum maka lucutan bara homogen
geometri elektrode, yang semua ini akan biru violet dipertahankan, lucutan bara
mempengaruhi karakteristik parameter dibuat dengan memasukkan material
fisisnya. Lucutan senyap yang dipergunakan dielektrik antara kedua elektrode yang
mempunyai karakteristik parameter seperti menyebabkan lucutan menyebar homogen
ditunjukkan pada Tabel 1 dibawah ini. dan mencegah runtuhan ke arah lucutan
busur. Perkalian tekanan dan jarak antara

16 Is Yuniarto, dkk.
GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN 1410-6957

elektrode dibuat sedemikian hingga dan Pengembangan Teknologi Maju


tegangan operasi dapat dipertahankan relatif (P3TM) BATAN Yogyakarta.
pada harga rendah. Material dielektrik tipis
TATA KERJA
dengan harga konstanta dielektri tinggi
yang konstan harus dipergunakan sehingga Bahan
dapat diperoleh ozon dengan efisiensi
tinggi.(2) Pembuatan ozon menggunakan Bahan-bahan kimia yang diperlukan
masukan gas oksigen lebih menguntungkan adalah : Iodida, KI, NH2HPO4 dan KH2PO4,
daripada menggunakan udara, karena pada gas oksigen dan aquades.
kondisi operasi yang sama kuantitas ozon Alat
naik 2 – 3 kali, sedangkan kalau
menggunakan udara maka air dalam udara Tabung lucutan terhalang dielektrik
harus dihilangkan dahulu, karena apabila (LTD), sumber tegangan tinggi DC,
konsentrasi uap air tinggi tidak hanya Flowmeter, Spektrofotometer, neraca analitik
produksi ozon yang dipengaruhi tetapi dan alat-alat gelas.
oksida nitrogen juga dapat membentuk Peralatan yang digunakan dalam pembuatan
senyawa HNO3 yang dapat mempercepat ozon dan analisisnya tertera pada Gambar 1
dekomposisi ozon dan dapat menyebabkan berikut ini :
korosi pada logam sehingga resiko
kerusakan dielektrik juga bertambah.
Salah satu aplikasi ozon di lapangan
adalah sebagai desinfektan air, khususnya
penyediaan air minum. Pencemar air yang Gambar 1. Skema pembuatan ozon dan
sering mengganggu masyarakat pedesaan analisisnya.
atau perkotaan adalah adanya bakteri
E.Coli. Bakteri E.Coli sangat dominan Cara Kerja
hidup di saluran pencernaan manusia atau 1. Pembuatan larutan induk iodida
hewan, bila melebihi ambang batas akan 16,0 gr KI + 3,173 gr I2 dilarutkan
menimbulkan penyakit perut yang serius. dalam aquades. Volumenya dijadikan
Contoh penyakit yang ditimbulkan antara 500 ml, maka konsentrasi larutan induk
lain penyakit deare, desentri, tipus, kholera I2 adalah 0,025 M I2. Larutan ini
dan lain-lain. disimpan dalam botol coklat/gelap.
Pencemaran Bakteri E.Coli berasal
dari kotoran manusia atau hewan yang 2. Pembuatan larutan penyangga (buffer)
terbawa oleh media air dan masuk meresap 13,61 gr KH2PO4 + 14,2 gr Na2HPO4 +
kedalam lapisan tanah, sehingga mencemari 10 gr KI. Volume akhir dijadikan 1 liter
sumur disekitarnya atau dapat juga melalui dengan aquades. Larutan ini disimpan
udara yang langsung terhirup melalui dalam botol coklat/gelap dan selalu
saluran pernapasan manusia. Diharapkan dalam kondisi baru.
dengan teknologi ozon ini mampu menekan 3. Penentuan panjang gelombang
adanya polusi bakteri ini. maksimum larutan I2
Mengingat manfaat ozon yang begitu Dari larutan I2 induk no. (1) diambil 5
banyak dan besar bagi umat manusia, maka ml, kemudian diencerkan menjadi 100
penelitian ozon dan aplikasinya perlu ml dengan larutan buffer. Dari larutan
dikembangkan seperti yang saat ini sedang ini diambil 1 ml dan dijadikan 50 ml
dirintis dan dilakukan di Pusat Penelitian dengan larutan buffer, kemudian diamati

Is Yuniarto, dkk. 17
ISSN 1410-6957 GANENDRA, Vol. V, No. 1

menggunakan spektrofotometer pada 7. Proses pembuatan ozon dari oksigen


panjang gelombang : 300 - 400 nm. dan udara pada berbagai variasi
waktu lucutan
4. Penentuan waktu kestabilan larutan
Ke dalam erlenmeyer 250 ml dimasuk-
iodida
kan 100 ml larutan buffer, lalu gelas
Dari larutan I2 induk no. (1) diambil 5
erlenmeyer dikontakkan dengan pipa
ml, kemudian diencerkan menjadi 50 ml
keluaran gas generator ozon. Kran pada
dengan larutan buffer. Kemudian larutan
tabung oksigen dibuka hingga tekanan
ini diamati absorbansinya pada berbagai
pada manometer berada pada skala 5
variasi waktu pada panjang gelombang
psia. Kemudian kran dibuka pada
maksimum no.(2).
flowmeter dan diatur kecepatan aliran
5. Pembuatan kurva standar larutan oksigen pada 1 lpm. Setelah kecepatan
iodida gas stabil dilakukan lucutan selama 1
Larutan induk I 2 no. 1 diambil 5 ml, detik, kemudian larutan pada erlenmeyer
diencerkan dengan buffer menjadi 100 diambil dan diamati serapannya pada
ml, maka akan diperoleh larutan I2 panjang gelombang maksimum no. (3).
dengan konsentrasi 0,00125 M atau Langkah ini diulang dengan waktu
1250 μmol. Dari larutan ini dipipet lucutan 2 sampai dengan 5 detik untuk
berturut-turut : 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan oksigen dan 10 sampai 60 detik untuk
1,0 ml, maka akan diperoleh deret udara.
standar I2 sebagai berikut : 5, 10, 15, 20 8. Ozonisasi sampel air yang tercemar
dan 25 μmol. Setelah diamati dengan bakteri E-coli
spektrofotometer kemudian dibuat kurva Pengambilan sampel air dari sumur gali
standar I2. menggunakan botol steril sesuai dengan
6. Pembuatan ozon dari oksigen maupun prosedur di laboratorium biologi,
udara pada variasi kecepatan aliran kemudian disimpan dalam termos yang
umpan diberi es dan siap untuk diproses
Ke dalam gelas erlenmeyer 250 ml, ozonisasi. Setiap sampel (100 ml)
dimasukkan 100 ml larutan buffer, lalu diukur pH dan suhunya, kemudian
dikontakkan dengan pipa keluaran gas dilakukan ozonisasi dengan bervariasi
ozon pada tabung ozonizer. Kran pada waktu : 0,10, 20, 30,40, 50, dan 60
tabung oksigen dibuka sampai tekanan menit, sedang kondisi proses dijaga
pada manometer menunjuk pada skala 5 supaya tetap sama Setiap sampel air yang
psia. Kran pada flowmeter dibuka dan telah mengalami ozonisasi ditampung
diatur aliran gasnya pada kecepatan 0,25 dengan botol yang telah disterilkan.
lpm (liter per menit), setelah kecepatan Kemudiam sampel air tersebut dibawa
aliran gas stabil dilakukan lucutan ke laboratorium biologi untuk dianalisis
selama 5 detik. Kemudian diambil larutan kandungan bakteri E-coli.
pada erlenmeyer dan diamati serapannya HASIL DAN PEMBAHASAN
pada panjang gelombang maksimum no.
(3). Langkah ini diulang dengan Sebagai langkah awal identifikasi
kecepatan aliran gas diatur pada 0,5 ozon adalah mencari panjang gelombang
sampai dengan 2,0 lpm. larutan iodium yang tepat, yaitu pada
puncak maksimumnya. Dengan mengetahui
panjang gelombang (λ) maksimum tersebut
maka akan mempermudah langkah
selanjutnya. Adapun panjang gelombang

18 Is Yuniarto, dkk.
GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN 1410-6957

maksimum larutan iodium dapat dilihat analisis perlu diketahui waktu kestabilan
pada Gambar 2. Dari data penelitian dapat larutan tersebut. Diharapkan dengan
diketahui bahwa pada panjang gelombang mengetahui waktu kestabilan ini, proses
352 nm larutan iodium memberikan analisis dilakukan dalam tenggang waktu
absorbansi yang maksimum, setelah itu tersebut, jangan melebihi waktu kestabilan
menurun. Sehingga untuk analisis selanjut- yang maksimum, karena warna larutan akan
nya digunakan panjang gelombang 352 nm. berubah. Waktu kestabilan larutan iodium
Sebenarnya pada panjang gelombang 340 dapat dilihat pada Gambar 3, yaitu sekitar
nm larutan iodium juga memberikan 25 menit. Jadi untuk analisis larutan
puncak (peak), meskipun besaran absorban- iodium dilakukan paling lama 25 menit
sinya lebih kecil bila dibandingkan dengan setelah diozonisasi, karena setelah 25 menit
panjang gelombang 352 nm. Tetapi puncak warna larutan akan berubah seiring dengan
pada 340 nm relatif tidak stabil, artinya luruhnya ozon menjadi oksigen kembali.
puncak yang diperoleh agak mendatar tidak Hal ini dibuktikan dengan semakin
lancip, sehingga puncak ini tidak dapat turunnya absorbansi larutan. Untuk proses
dipergunakan sebagai identifikasi larutan selanjutnya waktu kestabilan larutan iodium
iodium. Larutan iodium sebetulnya tidak diambil 20 - 25 menit. Hasil percobaan
berwarna (putih), tetapi dengan adanya variabel ini dapat dilihat pada Gambar 3
oksidasi dari ozon maka larutan tersebut berikut ini :
berubah menjadi kuning, sehingga per- 0.5
ubahan dari putih menjadi kuning ini dapat
digunakan sebagai identifikasi adanya ozon. 0.49
Reaksi kimia yang terjadi dalam proses
oksidasi tersebut adalah sebagai berikut : 0.48
Absorbansi

2 KI + H2O + O3 → I2 + 2 KOH + O2 0.47

Dari reaksi tersebut akan terbentuk KOH, 0.46


padahal larutan yang dianalisis harus netral,
sehingga diperlukan larutan penyangga 0.45
0 25 50 75 100 125
(buffer).
Waktu Kestabilan Larutan I2 ( menit )
0.5
Gambar 3. Waktu kestabilan larutan iodium (I2)
0.4
Dari data kedua percobaan tersebut,
kemudian digunakan untuk membuat kurva
Absorbansi

0.3
baku larutan iodium, seperti pada Gambar 4.
0.2 Dari Gambar 4. dapat dilihat kurva
berbentuk garis lurus, hal ini menunjukkan
0.1 adanya hubungan yang linier positif antara
konsentrasi dengan absorbansi, dan hubungan
0
320 340 360 380 400 420 440 460
tersebut apabila dibuat persamaan garis
Panjang gelombang ( nm )
lurus dengan rumus Y = a + bX, dengan
Y = absorbansi, X = konsentrasi I2,
Gambar 2. Absorbansi larutan iodium (I2) pada a = intersep (garis yang memotong sumbu
berbagai panjang gelombang.
Y) dan b = slope (kemiringan kurva), maka
Larutan iodium tidak stabil, sangat dengan memasukkan harga konsentrasi dan
mudah berubah dengan adanya sinar absorbansi larutan standar iodium maka
matahari. Oleh karena itu untuk tujuan diperoleh persamaan garis lurus : ………

Is Yuniarto, dkk. 19
ISSN 1410-6957 GANENDRA, Vol. V, No. 1

Y = -0,0044 + 21086 X dengan koeffisien gas masuk dinaikkan hingga 2,5 lpm. Hal
korelasi R = 0,9994. ini menunjukkan bahwa filamen arus yang
Harga koefisien korelasi R yang ada pada ozoniser hanya mampu untuk
mendekati angka 1 di atas menunjukkan merubah oksigen maupun udara dengan
adanya hubungan yang kuat (linier) antara kecepatan 1 liter per menit tersebut.
konsentrasi dengan absorbansi sehingga 0.07
kurva maupun persamaan garis lurus di atas gas O 2
0.06
dapat digunakan untuk intrapolasi maupun

Produksi ozon, mg/det


ekstrapolasi harga absorbansi dari larutan 0.05
iodium, sehingga konsentrasi dari larutan 0.04
tersebut dapat diketahui.
0.03
0.6
0.02 udara
0.5
0.01
0.4
Absorbansi

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
0.3
Kecepatan gas masuk , l pm
-3
0.2 Y = - 4,41.10 + 21086 X
Gambar 5. Pengaruh kecepatan gas masuk
R = 0,9994 dengan O3 yang dihasilkan.
0.1

0 Disamping itu terlihat pula adanya


0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 perbedaan hasil ozon yang begitu besar
Konsentrasi Iodium ( x 10 -5 M )
antara umpan oksigen dengan umpan udara,
Gambar 4. Kurva baku larutan iodium (I2) dimana untuk umpan oksigen kecepatan
Dari Gambar 4 ini dapat digunakan terbentuknya ozon = 0,06 mg per detik
untuk mencari konsentrasi ozon (kuantita- sedangkan untuk udara = 0,016 mg per
tif) yang dihasilkan oleh ozoniser, yaitu detik, hampir empat kalinya. Hal ini dapat
dengan mengukur absorbansi sampel. dimengerti karena kandungan oksigen di
Absorbansi sampel setelah diplotkan dalam udara hanya sekitar 20 % dan sisanya
kedalam kurva baku maka akan diperoleh adalah nitrogen dan gas-gas lain, sehingga
konsentrasi I2, dengan menggunakan reaksi ozon yang terbentuk juga rendah. Dari
kimia sebagai berikut akan dapat dihitung percobaan mevariasi waktu lucutan
berat O3. diperoleh data seperti pada Gambar 6
dibawah ini. Pada Gambar 6 tersebut
2 KI + H2O + O3 → I2 + 2 KOH + O2 terlihat bahwa semakin lama waktu lucutan
dilakukan, maka hasil ozon yang diperoleh
mol O3 ≈ mol I2 juga bertambah banyak. Hal ini dapat
berat O3 = ( mol I2 ) X 48 gram/mol dipahami karena filamen arus yang
dibangkitkan oleh ozoniser bersifat
= ……… gram O3 kontinyu dan umpan masukan yang berupa
Dari percobaan dengan mevariasi oksigen maupun udara bersifat mobil
kecepatan aliran gas masuk seperti yang (bergerak) sehingga selama kedua elemen
ditunjukkan Gambar 5 dibawah ini, terlihat itu terjadi kontak maka akan terjadi pula
bahwa pada kecepatan 1,0 lpm (liter per reaksi pembentukan ozon dan ini akan
menit) ozon yang terbentuk telah mencapai terjadi terus menerus.
titik maksimum, yaitu kurva yang diperoleh
relatif mendatar meskipun kecepatan aliran

20 Is Yuniarto, dkk.
GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN 1410-6957

1 2000
1800

Jumlah Bakteri ( mpn/100 ml )


0.9
1600
0.8 O 1400
0.7
Produksi ozon, mg

1200
0.6 1000
0.5 800
udara 600
0.4
O2 400
0.3 l
200
0.2
0
0.1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 Waktu ozonisasi ( menit )
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu lucutan, detik Gambar 7. Pengaruh waktu ozonisasi terhadap
jumlah bakteri.
Gambar 6. Pengaruh waktu lucutan dengan O3
yang dihasilkan. Telah diketahui bahwa ozon merupa-
Bila digunakan umpan gas masuk kan oksidan yang paling kuat setelah fluor,
berupa gas oksigen, maka ozon yang padahal bakteri tersusun atas partikel-
dihasilkanpun lebih besar bila dibandingkan partikel protein, yang dengan mudah
dengan umpan udara. Hal ini seperti yang diputus rantainya oleh ozon, akibatnya
sudah diterangkan didepan bahwa udara bakteri mati. Sebenarnya ozon dapat
masih mengandung gas-gas lain, misalnya membunuh bakteri dengan cepat, antara
nitrogen dan lain-lain, sehingga sangat 10–20 menit, tetapi dengan kecepatan
mempengaruhi produk ozon. produk ozon 2 ppm/detik.(10) Apabila di-
Dari produk ozon seperti yang sudah gunakan ozoniser yang dapat memproduksi
dikemukakan tersebut kemudian diaplikasi- ozon 2 ppm/detik, makan waktu ozonisasi
kan terhadap sampel air yang berasal dari yang diperlukan tidak sampai 60 menit.
sumur gali, yang sangat tercemar oleh KESIMPULAN
bakteri E-coli. Air sumur ini diambil dari
Dusun Setren, Sidoarum, Godean, Sleman, Berdasarkan hasil penelitian yang
Yogyakarta, letak sumur sangat berdekatan telah dikemukakan dimuka, maka dapat
dengan kandang sapi dan bebek, kurang diambil kesimpulan bahwa ozon (O3)
lebih 3 - 4 m. Warna air bening tetapi mempunyai panjang gelombang maksimum
sangat berbau. Air ini digunakan oleh 352 nm, waktu kestabilan 20-25 menit. Bila
warga untuk segala macam kebutuhan, dari menggunakan umpan masukan gas O2 dapat
menyiram tanaman sampai untuk memasak. menghasilan O3 lebih banyak (4 kalinya).
Herannya, menurut mereka sejak dahulu air Ozon dapat juga dimanfaatkan untuk
sumur tersebut tidak menimbulkan wabah membunuh bakteri E-coli, dan hasilnya
penyakit, alasannya sebelum digunakan air sangat efektif untuk membunh bakteri
direbus dahulu sehingga semua bakteri tersebut.
mati. Dari Gambar 7 dibawah ini dapat UCAPAN TERIMA KASIH
dilihat bagaimana ozon dapat membunuh
seluruh bakteri yang ada dalam air. Waktu Dengan selesainya penelitian ini
ozonisasi 0 menit menunjukkan bahwa disampaikan ucapan terima kasih yang
sampel air belum diproses, kandungan sebesar-besarnya kepada rekan-rekan di
bakterinya sangat tinggi. Tetapi setelah Laboratorium Plasma, atas bantuan
waktu ozonisasi berjalan selama 60 menit penyediaan alat ozoniser dan semua
semua bakteri telah mati. fasilitasnya.

Is Yuniarto, dkk. 21
ISSN 1410-6957 GANENDRA, Vol. V, No. 1

DAFTAR PUSTAKA 5. KRT TJOKROKUSUMO, “Pengantar


Engineering Lingkungan“, Jilid 2,
1. V. DARSONO, ”Pengantar Ilmu
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan,
Lingkungan”, Edisi Revisi, Univ. Atma
Yogyakarta, (1999).
Jaya, Yogyakarta, (1985).
6. U. SURIAWIRIA, “Mikrobiologi Air“,
2. AGUS PURWADI, WIDDI USADA,
Alumni, Bandung, (1996).
SURYADI, ISYUNIARTO, SRI
7. C. POTTER, “Limbah Cair Berbagai
SUKMAJAYA, “Studi dan Pembuatan
Industri Indonesia“, EMDI-BAPEDAL,
Generator Ozon Menggunakan Lucutan
Jakarta, (1994).
Listrik “, Jurnal Nusantara Kimia, Vol.
8. A. DJAJANINGRAT, ”Pengendalian
VIII, No. 1, Januari (2001).
Pencemaran Limbah Industri“, Bandung,
3. FARDIAZ, “Polusi Air dan Udara“,
(1992).
Penerbit Kanisius, Yogyakarta, (1992).
9. .A WARDHANA, “Dampak Pencemaran
4. SUGIHARTO, “Dasar-dasar Pengolahan
Lingkungan“, Penerbit Andi Offset,
Air Limbah “, Penerbit Univ. Indonesia
Yogyakarta, (1999).
(UI Press), Jakarta, (1987).
10. R. AMATO, What Is Ozone ?,
Osmonics, Inc., (1995).

22 Is Yuniarto, dkk.

Anda mungkin juga menyukai