7084 21922 1 PB PDF
7084 21922 1 PB PDF
Abstrak
Setiap instalasi PLN dan industri tentunya membutuhkan trafo sebagai alat untuk mengubah tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah atau sebaliknya. Panjangnya jaringan listrik PLN tentu memerlukan
banyak trafo dan peralatan lainnya dalam mendistribusikan tenaga listrik untuk melayani konsumen.
Oleh karena itu kita harus mengelola dan mengetahui cara pemilihan trafo. Pada jurnal ini dihitung biaya
rugi daya pada dua trafo dengan kapasitas yang sama sebesar 400 kVA untuk memilih trafo yang
memiliki biaya rugi-rugi yang lebih kecil. Walaupun dua buah trafo memiliki kapasitas daya yang sama
besar, besarnya rugi tanpa beban dan rugi berbeban pada dua trafo dapat berbeda. Pada jurnal ini rugi-
rugi daya yang dihitung bergantung pada rugitrafo tanpa bebantrafo dan rugi trafo berbeban. Kedua rugi-
rugi ini dijumlahkan untuk mendapatkan total rugi trafo. Pada trafo 1 rugi daya total sebesar 5325 W dan
trafo 2 sebesar 5440 W. Dari jumlah rugi daya total ini dihitung biaya rugi daya setiap trafo. Untuk total
biaya rugi daya berbeban pada trafo I lebih kecil sebesar Rp. 15.824.186,64 dibandingkan dengan trafo II
sebesar Rp. 16.067.802,24.
iii. Rugi Hysteresis, yaitu rugi-rugi yang Rb = rugi daya berbeban trafo
disebabkan oleh fluks bolak-balik pada inti besi Smaks = Daya maksimal trafo (KVA)
yang dinyatakan sebagai : Fr = Faktor rugi-rugi
k = Faktor pertumbuhan beban
,
Ph= (watt) (3) ( ) ( ) ( ) .
Dimana : k = [( ) ( ) ][( ) ]
(9)
Kh = Konstanta Dimana :
Bmax = Fluks maksimum (weber) i = tingkat bunga pertahun
r = tingkat pertumbuhan beban pertahun
iv. Rugi Eddy Current, yaitu rugi-rugi yang n = jumlah tahun pengusahaan
disebabkan oleh arus pusar pada inti besi yang Jadi biaya rugi-rugi daya total setiap tahun adalah :
dinyatakan sebagai : Brt (n) = Btb (n) n = jumlah tahun pengusahaan
Jadi biaya rugi-rugi daya total setiap tahun adalah :
Pe= (watt) (4)
Dimana : Brt (n) = Btb (n) + Bb (n)
Kh = Konstanta = ( Bdl + 8760.Btl ).Rtb + ( Bdl.Rf +
Bmax = Fluks maksimum (weber) Fr.8760.Btl).Rdb (Smaks/Sn)2 (10)
Jadi rugi besi (inti) adalah
Pi = Ph + Pe (watt) (5) Faktor rugi-rugi trafo dapat dicari dengan
persamaan
Perhitungan biaya rugi-rugi daya pada Fr = Fb (c) + (1-c) Fb2 (11)
transformator distribusi terdiri dari dua yaitu
perhitungan biaya rugi daya tanpa beban dan biaya
Dimana : Fb = 100%
rugi daya berbeban. Hasil dari kedua biaya ini
merupakan biaya total untuk transformator. Fb = Faktor beban [3]
Rugi-rugi yang terjadi pada inti besi trafo Pr = Daya rata-rata
merupakan rugi-rugi daya tanpa beban. Besarnya Pmax = Daya yang tertinggi saat beban puncak
rugi rugi ini dapat diukur saat trafo tidak dibebani. c = Konstanta untuk sistem distribusi 0.15
Besarnya rugi daya tanpa beban adalah tetap dan dan sistem transmisi 0.3
dapat dihitung dengan persamaan 6.
3. Metode Penelitian
Btb = ( 8760 x Btl ).Rbn (6)
Penelitian ini dilakukan dengan cara
Dimana : pengambilan data pembebanan trafo distribusi pada
Btb = Biaya rugi daya tanpa beban (Rp/tahun) PT. PLN (PERSERO).
8760 = jumlah waktu dalam satu tahun (jam/tahun) Data trafo pada Tabel 1merupakan dua
Btl = Biaya tenaga listrik (Rp/Kw per tahun) trasnformator distribusi yang dibandingkan dan
Rbn = Rugi daya tanpa beban/ rugi beban nol memiliki kapasitas sama yaitu 400 kVA.
(Kw)
Tabel 1. Spesifikasi trafo I dan II
Biaya rugi-rugi daya berbeban besarnya akan Trafo I Trafo II
berubah berdasarkan perubahan beban unit trafo Kapasitas trafo 400 kVA 400kVA
yang ada. Jika beban naik, maka rugi-rugi daya Phasa trafo 3 3
berbeban akan naik juga sehingga biayanya akan Tegangan primer 20 kV 20 kV
naik juga. [1] [2] Dalam perhitungan biayanya harus Tegangan
dimasukkan factor pertumbuhan beban, 400 V 400 V
sekunder
responsibility factor, dan factor rugi-rugi. Biaya Impedansi 4% 4%
rugi-rugi berbeban dapat dihitung dengan Frekuensi 50 Hz 50 Hz
persamaan 8. Hubungan belitan Dyn5 Dyn5
Rugi Besi 925 W 840 W
Bb = ( Fr.8760.Btl ).Rb (Pmaks/Sn)2.k (8) Rugi Tembaga 4400 W 4600 W
Berat Trafo 1600 Kg 1300 Kg
Dimana :
Bb = Biaya rugi daya berbeban tahun ke-n
(Rp/thn)
4. Perhitungan Total Biaya Rugi Daya Faktor kerugian = Faktor beban (c) + (1-c) (Faktor
Untuk menghitung besarnya rugi daya total beban) 2
pada trasformator diperlukan data pengujian tanpa Dimana :
,
beban (rugi besi) dan pengujian berbeban (rugi Faktor beban = = = 0,73
,
tembaga) yang sudah terdapat pada masing-masing
Dari hasil yang diperoleh dari perhitungan
trafo distribusi. Nilai rugi-rugi daya aktif dari data
diatas maka :
rugi besi dan rugi tembaga akan dihitung biaya yang
Faktor kerugian = Faktor beban (c) + (1-c) (Faktor
dihasilkan serta menghitung nilai investasi dari
beban) 2
masing-masing transformator.
= 0,73 (0,15) + (1-0,15) (0,73)2
Untuk menghitung besar rugi daya berbeban,
= 0,109 + 0,453
maka diperlukan faktor kerugian, beban maksimum
= 0,56
trafo, serta faktor K. Faktor-faktor diatas dapat
Untuk kenaikan beban trafo terpasang dan
diperoleh dari data pembebanan trafo distribusi
faktor K setiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 3.
yang terpasang pada Tabel 2.
Tabel 3. Daya terpasang dan factor K
Tabel 2. Data trafo distribusi terpasang
Tahun Daya Terpasang Faktor K
Alamat M.Yamin
1 232,4 1,02
Kode UPJ/Nama UPJ 12001/ MEDAN KOTA 2 245,95 1,23
Gardu induk Glugur 3 258,22 1,27
Penyulang GU3 4 275,46 1,31
Kode gardu MK211-1 5 291,52 1,37
Tipe gardu Gardu portal 6 308,52 1,41
Pembebanan 58,1 % 7 326,5 1,46
Temperatur 37 °C 8 345,53 1,52
Power factor 0,965 9 365,68 1,56
10 387 1,62
Kurva beban harian dari trafo distribusi untuk
trafo terpasang diatas dapat dilihat pada Gambar 3. Untuk perhitungan rugi daya tanpa beban dapat
dihitung sebagai berikut.
Untuk trafo I dengan rugi beban nol
(Rbn) = 925 Watt = 0,925 kW
kurva beban harian Btb = ( 8760 x Btl ).Rbn
300 = ( 8760 x Rp. 1030,00 ) 0,925
270
240 = Rp. 8.346.090,00
210 Untuk trafo II dengan rugi beban nol
Daya trafo
Juta
trafo I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.
22
20
18 Total biaya
Tabel 4. Rugi Berbeban trafo I dan II 16
14 rugi daya
Tahun Biaya Trafo I Biaya Trafo II 12
10 trafo II
1 Rp. 7.478.096,64 Rp. 8.488.650,24 8
6
2 Rp. 10.117.864,75 Rp. 11.065.561,92 4
2
3 Rp. 11.576.295,71 Rp. 12.530.864,64 0
4 Rp. 13.440.362.88 Rp. 14.653.027.20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Rp. 15.764.636,16 Rp. 17.179.411.20 Tahun
6 Rp. 18.494.949,88 Rp. 19.705.795,20
7 Rp. 21.422.927,88 Rp. 22.396.697,33 Gambar 4. Grafik perbandingan biaya total trafo I
8 Rp. 25.344.684,29 Rp. 26.496.715,39 dan trafo II
9 Rp. 29.133.047,62 Rp. 30.821.884,80
10 Rp. 33.855.162,49 Rp. 35.874.652,80 Dari Tabel 5 dan Gambar 4 dapat dilihat
bahwa total biaya rugi daya pada trafo I lebih kecil
Total biaya rugi daya dapat dihitung dengan dari trafo II. Hal ini menunjukkan total rugi daya
menjumlahkan biaya rugi daya tanpa beban dan rugi pada trafo I lebih baik dibandingkan rugi daya pada
biaya berbeban[4][5]. trafo II.
Biaya rugi daya total (n) = biaya rugi tanpa
beban(Btb) + biaya rugi berbeban(Bb) 5. Kesimpulan
Biaya rugi daya total untuk trafo I dapat Setelah melakukan perhitungan data pada
dihitung sebagai berikut :
jurnal ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
Untuk tahun pertama
1. Pada perhitungan biaya rugi daya tanpa beban,
Biaya rugi daya total
pada trafo I sebesar Rp. 8.346.090,00 dan trafo
= Rp. 7.629.679,68 + Rp. 8.346.090,00
II sebesar Rp. 7.579.152,00. Dari perhitungan
= Rp. 15.975.769,68
tersebut dapat dilihat biaya rugi daya tanpa
Biaya rugi daya total untuk trafo II dapat
beban pada trafo II lebih baik dibandingkan
dihitung sebagai berikut :
dengan trafo I.
Biaya rugi daya total
2. Pada perhitungan biaya rugi daya berbeban
= Rp. 7.579.152,00 + Rp. 8.488.650,24
untuk tahun pertama, pada trafo I sebesar Rp.
= Rp. 16.067.802,24
7.478.096,64 sedangkan pada trafo II sebesar
Untuk biaya rugi daya total sampai tahun Rp. 8.488.650,24. Dari perhitungan tersebut
ke-10 dapat dilihat pada Tabel 5. dapat dilihat biaya rugi daya berbeban pada
trafo I lebih baik dibandingkan dengan trafo II.
Tabel 5. Total biaya rugi daya trafo I dan II 3. Pada perhitungan total biaya rugi daya total,
Tahun Biaya Trafo I Biaya Trafo II pada trafo I sebesar Rp. 15.824.186,64
1 Rp. 15.824.186,64 Rp. 16.067.802,24 sedangkan pada trafo II sebesar Rp.
2 Rp. 18.463.954,75 Rp. 18.644.713,92 16.067.802,24 dan berangsur-angsur naik pada
3 Rp. 19.922.385,71 Rp. 20.110.016,64 tahun berikutnya. Dari perhitungan tersebut
4 Rp. 21.786.452.88 Rp. 22.232.179,20 dapat dilihat rugi total biaya pada trafo I lebih
5 Rp. 24.110.726.16 Rp. 24.758.563,20 kecil dari trafo II.
6 Rp. 26.841.039,88 Rp. 27.284.947,20
7 Rp. 29.769.017,88 Rp. 29.975.849,33
8 Rp. 33.690.774,29 Rp. 34.075.867,39 Referensi
9 Rp. 37.479.137,62 Rp. 38.401.036,80
10 Rp. 42.201.252,49 Rp. 43.453.804,80 [1] Pabla, AS. 1994. Sistem Distribusi Tenaga
Listrik. Jakarta. Erlangga.