Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBELAJARAN IPS DI MI

“ Macam-macam Strategi Pembelajaran IPS Di MI”


Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran IPS DI MI
Dosen Pengampu : Sukati, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5


Erna Milinia Kuntari 171200191
Heni Dwi Rahayu 171200192

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2020

i
Contents

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS DI MI..........................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PPENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran..................................................................................................3
B. Macam-macam, Langkah, serta Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran IPS..............4
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori..............................................................................................4
2. Strategi Pembelajaran Kontekstual............................................................................................6
3. Strategi Pembelajaran Inkuiri.....................................................................................................8
4. Strategi pembelajaran kooperatif...............................................................................................9
5. Strategi Pembelajaran Discovery (Penemuan).........................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
KESIMPULAN.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................13

ii
BAB I

PPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Strategi, sebagaimana isitilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks
dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar mengajar, strategi berarti
pola umum perbuataan guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud
tampak dipergunakan atau dipercayakan guru dan peserta didik di dalam macam-macam
peristiwa belajar.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang yang tidak sebatas untuk memanusiakan manusia namun lebih
dari itu yakni agar manusia menyadari posisinya sebagai utusan Allah di bumi, yang tentu
mereka akan meningkatkan dirinya untuk menjadi manusia yang berilmu beriman dan
bertakwa juga beramal sholeh.1
Hilir pendidikan merupakan kualitas yang dimiliki seorang guru sedang hulunya
adalah masa depan peserta didik juga majunya suatu bangsa. Untuk itu gurulah yang
memiliki peran penting dalam pendidikan ataupun proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran pun guru dituntut untuk memahami apa yang diajarkan dan juga memahami
cara untuk mengajarkannya.
Salah satu masalah kompleks yang terjadi pada pembelajaran di pendidikan
formal adalah rendahnya daya serap yang dimiliki peserta didik. Dan salah satu faktornya
merupakan proses belajar yang dilakukan peserta didik bukanlah proses belajar yang
sebenarnya. Dalam hal ini tanggung jawab utama ada pada pundak pendidik yang belum
mampu menyampaikan pembelajaran dengan cara yang baik. Beberapa komponen dalam
pembelajaran diantaranya model, pendekatan, strategi, metode dan teknik dalam
pembelajaran.
Dengan pemilihan model, pendekatan, strategi, metode dan teknik dalam
pembelajaran yang sesuai baik dengan materi dan kondisi peserta didik maka sudah tentu

1
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: Imtiha, 2007)
hlm. xi

1
pembelajaran yang dilakukan akan optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Untuk itu pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang macam-macam
strategi dalam pembelajaran yang mampu digunakan dan di sesuaikan dengan
pembelajaran IPS khususnya pada tingkat sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategi Pembelajaran ?
2. Apa Saja Macam-macam Strategi Pembelajaran ?
3. Bagaimana langkah-langkah strategi pembelajaran?
4. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Macam-macam Strategi Pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam-macam strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran?
4. Untuk memngetahui kelebihan dan kekurangan dari macam-macam strategi
pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.2
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 3 Istilah
strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama. Dalam
konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta
didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran.4
Adapun yang dimaksud dengan strategi dalam pendidikan yaitu pengetahuan atau
seni mendayagunakan semua faktor atau kekuatan untuk mengamankan sasaran
kependidikan yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan dalam
operasionaliasi sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan yang ada, termasuk pula
perhitungan tentang hambatan-hambatannya berupa fisik maupun yang bersifat non fisik
(seperti mental dan moral baik dari subjek, objek maupun lingkungan sekitar). Jadi,
strategi pendidikan dapat diartikan sebagai kebijaksanaan dan metode umum pelaksanaan
proses pendidikan.5 Pemakaian suatu strategi pembelajaran dalam kelas harus
memperhatikan berbagai pertimbangan antara lain:
1. Tujuan yang akan dicapai.
Karena strategi adalah sebuah cara dalam mencapai tujuan, dalam hal ini adalah tujuan
pembelajaran, maka tujuan yang akan dicapai harus di rumuskan dengan jelas berserta
indikator keberhasilan yang dapat diukur.
2. Bahan atau materi pembelajaran
Bahan atau materi pembelajaran sangat mempengaruhi penggunaan strategi
pembelajaran. Hal ini dikarenakan bahan atau materi yang akan disampaikan harus

2
Udin S. Winataputra.. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
2003).hal 126
3
Wina Senjaya. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.(Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.2008). hal 126
4
Rohani AhmadPengelolaan pengajaran(Jakarta : Erlangga2004).hal 32
5
Seno Sobroto, Seri Bahasa Indonesia, (Semarang:  Aneka Ilmu, 2006), hal. 340.

3
mampu tersampaikan dengan jelas kepada peserta didik sesuai denga tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
3. Siswa serta kesiapan guru
Sebagai subyek dan obyek dari pembelajaran, siswa dan guru juga harus
dipertimbangkan tingkat kesiapannya dalam menggunakan strategi pembelajaran agar
keberhasilan strategi ini dapat maksimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam
pembelajaran.6

B. Macam-macam, Langkah, serta Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran


IPS
Beberapa contoh strategi pembelajaran yang sering kita temui antara lain adalah:
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik dengan
maksud agar peserta didik dapat menguasai materi secara opotimal. Dalam strategi ini
materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Peserta didik tidak dituntut untuk
menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi
ekspositori lebih menekankan pada proses bertutur, maka sering juga disebut strategi
“chalk and talk”7. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab
dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Hal yang harus diperhatikan oleh pendidik antara lain:

a. Berorientasi pada tujuan


b. Prinsip komunikasi
c. Prinsip kesiapan
d. Prinsip berkelanjutan

Dalam strategi ini, guru menyajikan materi dalam bentuk yang telah dipersiapkan
secara rapi, sistematis, dan lengkap sehingga peserta didik tinggal menyimak dan
mencernanya saja secara tertib dan teratur. Secara garis besar prosedurnya adalah:

6
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media dan Teknologi Pembelajaran (Teori dan Praktek dalam Pembelajaran
Pendidikan Islam), (Surabaya: PMN & IAIN Press Sunan Ampel Surabaya, 2002), 174
7
Mulyono, Strategi Pembelajaran menuju Evektifitas Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN
Maliki Press, 2012), hlm. 75

4
a. preparasi. Guru mempersiapkan (preparasi) bahan selengkapnya secara
sistematis dan rapi.
b. apersepsi. Guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan
perhatian peserta didik kepada materi yang akan diajarkan.
c. presentasi. Guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau
menyuruh anak didik untuk membaca bahan yang telah disiapkan dari buku teks
tertentu atau yang ditulis guru sendiri.
d. resitasi. Guru bertanya dan peserta didik menjawab sesuai dengan bahan yang
dipelajari atau peserta didik disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata
sendiri (resitasi) tentang pokok-pokok masalah yang telah dipelajari, baik yang
dipelajari secara lisan maupun tulisan.

Dengan menggunakan strategi ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan


kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:

Keunggulan Strategi Ekspositori :

a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan


keluasan materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh
mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikannya.
b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
d. Strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi ekspositori ini dilakukan
melalui metode Ceramah namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa
tujuan pembelajaran.Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru

5
harus merumuskan tujuanpembelajaran secara jelas dan terukur.Hal ini sangat
penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa
mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

Kelemahan Strategi Ekspositori :

a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang
tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar.
c. Strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah sehingga akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa
yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur
(berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses
pembelajaran tidak mungkin berhasil.
e. Gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah sehingga
kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas. Di samping Itu,
komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan
terbatas pada apa yang diberikan guru.

2. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses yang holistik dan


bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi pembelajaran
yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari ataupun konteks kejadian yang dekat dengan mereka (konteks
pribadi, social, dan kultural) sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/

6
ketrampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalah/
konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.8 Dalam pembelajaran ini pendidik
membantu dan mengarahkan materi pembelajaran kepada situasi dunia nyata peserta
didik. Selain itu keterkaitan anatara yang dipelajari dengan realitas dunia nyata harus
mampu dihubungkan dan mampu menerapkan pengetahuan yang mereka miliki
dalam kehidupan mereka.

Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran ini antara lain:

a. Mengembangkan pemikiran bahwa pembelajaran lebih bermakna manakala


peserta didik belajar dengan caranya sendiri dan mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri.
b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
c. Mengembangkan sikap ingin tahu peserta didik
d. Menciptakan masyarakat belajar
e. Menghadirkan model sebagai percontohan pembelajaran.
f. Melakukan refleksi diakhir pertemuan
g. Melakukan penilaian otentik.9

Keunggulan Strategi Pembelajaran CTL:


a. Belajar menjadi lebih bermakana dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
nyata.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep
kepada siswa karena pembelajaran CTL menganut aliran kontruktinisme: dimana
seorang siswa diharapkan belajar melalui “ mengalami” bukan “ menghafal”.

Kelemahan Strategi Pembelajaran CTL:


a. Guru lebih intensif dalam membimbing karena dalam CTL guru tidak lagi
berperan sebagai pusat informasi

8
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. Hlm. 40
9
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hm.42

7
b. Tugas guru hanya sebatas mengelola sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk
menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa.

3. Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan.


Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.10 Strategi pembelajaran ini
sering juga dinamakan strategi heuristik,yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
heuriskein yang berarti “saya menemukan”.Strategi Pembelajaran inquiry merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
centered approach). Dikatakan demikian karena dalam strategi ini siswa memegang
peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Inkuiri ini dapat dilakukan melalui tahapan:
a. Merumuskan masalah
b. Mengembangkan hipotesis
c. Menguji jawaban tentative
d. Menarik kesimpulan
e. Menerapkan generalisasi kesimpulan11

Keunggulan Strategi Pembelajaran Inquiry


a. Strategi Pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Mampu memberikan ruang kepada siswa untuk dapat belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
c. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
10
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hlm. 71
11
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hlm. 74

8
d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata,
artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar baik tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.

Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry


a. Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inquiry ini
menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak
diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan membimbing siswa untuk belajar.

4. Strategi pembelajaran kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang


dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi
Pembelajaran Kooperatif yaitu: (a) adanya peserta dalam kelompok, (b) adanya
aturan kelompok, (c) adanya upaya belajar setiap kelompok, dan (d) adanya tujuan
yang harus dicapai dalam kelompok belajar.
Strategi ini merupakan salah satu pembelajaran dimana aktivitas kegiatan
pembelajaran dilakukan guru dengan menciptakan kondisi belajar yang

9
memungkinkan terjadimya proses belajar sesama peserta didik.12 Jadi dalam
pembelajaran ini memungkinkan siswa yang satu membantu siswa yang lainnya.
Adapun strategi pembelajaran ini terdiri dari berbagai macam tipe seperti example
non example, picture and picture, numbered heads together, course revie horray,
CIRC, talking stick, Snowball throwing, partner switch, take and give, word square,
STAD, dan Jigsaw.13

5. Strategi Pembelajaran Discovery (Penemuan)

Strategi pembelajaran discovery atau penemuan diartikan sebagai prosedur


pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi objek,
melakukan percobaan, sebelum sampai ke generalisasi. Metode penemuan
mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA).
Dalam sistem belajar mengajar ini, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam
bentuk yang final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya
sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Secara garis
besar prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. simulation. Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau menyeluruh,
peserta didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.
b. problem statement. Peserta didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai
permasalahan.Sebagian besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan
fleksibel untuk dipecahkan.Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan
(statement) sebagai jawaban sementara atas jawaban yang diajukan.
c. data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis ini, anak diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai
informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan
narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d. data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi bahkan bila

12
Rahma Johar & Laifah Hanum, STrategi Belajar Mengajar, hlm. 29
13
Rahma Johar & Laifah Hanum, STrategi Belajar Mengajar, hlm. 34-35

10
perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu.
e. verification atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya
itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. generalization. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik
belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu.

Dengan menggunakan strategi discovery terdapat beberapa keunggulan dan


kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:

Keunggulan Strategi Pembelajaran Discovery

a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem


solving).
b. Dapat meningkatkan motivasi.
c. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa.
d. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab ia berpikir dan menggunakan
kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
e. Menimbulkan rasa puas bagi siswa. Kepuasan batin ini mendorong ingin
melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat.
f. Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks.
g. Melatih siswa belajar mandiri.

Kelemahan Strategi Pembelajaran Discovery

a. Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalah fahaman antara guru
dengan siswa.
b. Menyita waktu banyak. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang
umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan
pembimbing siswa dalam belajar. Untuk seorang guru ini bukan pekerjaan yang

11
mudah karena itu guru memerlukan waktu yang banyak.Dan sering kali guru
merasa belum puas kalau tidak banyak memberi motivasi dan membimbing siswa
belajar dengan baik.
c. Menyita pekerjaan guru.
d. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan.
e. Tidak berlaku untuk semua topik atau bahasan.

BAB III

KESIMPULAN
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap guru karena terdapat
kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan serta tersusun untuk
mencapai tujuan. Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajran tertentu. Gunanya
adalah agar peserta belajar dapat mengikuti proses belajar demikian pula sehingga
mampu mencapai manfaat belajar yang maksimum.

Seorang guru bisa menggunakan berbagai bentuk strategi yang digunakan agar
siswa tidak merasa bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga kelas
akan terasa lebih hidup dan menyenangkan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global,
Malang UIN-Maliki Press

Nata, Abuddin. 2009. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran,.Jakarta: Prenada Media
Group..

Ramayulis. 2003. Pengantar Ilmu Pendidikan. Padang: BABN Press.

Rohani Ahmad. 2004. Pengelolaan pengajaran. Jakarta : Erlangga.

Darmansyah, S.T., M.Pd., Strategi Pembelajaran Menyenangkandengan Humor,( Penerbit PT


Bumi Aksara, Jakarta, Th.2010)

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, 2004,
Setyono, Drs. Hendro Ari, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP,( Penerbit PT Prestasi
Pustakaraya, Jakarta, Th. 2011)

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-
model-pembelajaran/

13

Anda mungkin juga menyukai