Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ICT AGAMA HINDU “KELUARGA SUKINAH”

Nama : I Made Jevan Nandayana


No : 09
Kelas : XI IPA 7

SMA NEGERI 8 DENPASAR


Alamat : Jl. Antasura, Kota Denpasar Telp. (0361) 9008200Fax. (0361) 9008300
Website : www.sman8denpasar.sch.idEmail : sman8denpasar@gmail.com
SOAL :
1. Mengapa seseorang wajib melaksanakan perkawinan?
Jawab :
Melaksanakan wiwaha atau perkawinan terutama bagi masyarakat Hindu memiliki
makna, arti, dan kedudukan yang sangat penting. Dalam Catur Asrama, wiwaha termasuk fase
Grehastha Asrama. Memasuki fase Grehastha “wiwaha” oleh masyarakat Hindu, di pandang
sebagai sesuatu yang maha mulia, seperti dijelaskan dalam kitab Manawa Dharmasastra; bahwa
wiwaha tersebut bersifat sacral, wajib hukumnya, dalam artian harus dilakukan oleh setiap orang
yang hidupnya normal. Melaksanakan wiwaha bagi umat Hindu yang sudaah cukup umur
merupakan salah satu amanat dalam hidup ini.
Selain itu melaksanakan perkawinan menurut pandangan Hindu bukanlah sekedar
legaltas hubungan biologis semata tetapi merupakan suatu peningkatan nilai berdasarkan hukum
Agama, karena Wiwaha Samkara merupakan upacara sakral yang bersifat wajib. Sehingga
terciptanya keluarga sukhinah yang bisa menurunkan keturunan yang suputra.

2. Apa saja yang menjadi kewajiban bagi seorang anak untuk berbakti kepada orang tua ?
Jawab :
Anak atau disebut putra merupakan asset bagi orang tua dan leluhur. Anak bukan hanya
bertanggung jawab atas perihal urusan kehidupan di dunia nyata bagi orang tua, tetapi juga
memiliki tanggung jawab terhadap orang tua maupun leluhurnya. Anak memiliki tanggung
jawab untuk menyelamatkan roh orang tua dari api neraka. Oleh karena itu anak disebut putra.
Sebagai seorang anak tidak perlu memenuhi tanggung jawab terhadap orang tuanya
dengan cara yang susah, cukup dengan cara yang mudah seperti ; mendengarkan nasihat dan
menjauhi larangannya, membantu pekerjaan rumah, dan mematuhi aturan yang ada dalam
keluarga.

3. Apa yang menjadi tolak ukur keluarga sukhinah ?


Jawab :
Demi terwujudnya dan terpeliharanya rumah tangga/keluarga yang sejahtera, kiranya
perlu menyadari dan mengetahui tentang unsur dan kriteria rumah tangga yang menjadi tolak
ukur keberhasilan di dalam mewujudkan rumah tangga yang sejahtera dan juga bahagia. Unsur
rumah tangga sejahtera dan bahagia (sukhinah) menurut Hindu adalah :
A. Kecintaan
B. Kegembiraan tidak menanggung papa dan dosa
C. Kepuasan
4. Apakah yang tergolong ke dalam lima pilar keluarga sukhinah ?
Jawab :
Dalam membangun keluarga sukhinah pasangan suami-istri hendaknya mengerti,
memahami, mempedomani, dan melaksanakan lima pilar pasangan keluarga sukhinah, antara
lain :
A. Bersyukur terhadap harta yang diperoleh sesuai dharma yang akan mampu membangun
keluarga bahagia.
B. Bersyukur terhadap makanan yang telah disiapkan dalam rumah tangga.
C. Bersyukur dengan istri sendiri; Rasa syukur disini jangan membuahkan kepuasan batin
yang akan menghindari terjadinya perselingkuhan.
D. Ketentraman ; Ketentraman dalam keluarga akan didapat apabila anggota keluarga
memiliki kesehatab sosial.

5. Apakah pahala bagi anak yang berbakti kepada orang tua ?


Jawab :
Pahala bagi anak-anak yang berbakti kepada orang tua sudah dijelaskan dalam kitab
Sarasamuscaya, ada 4 pahala antara lain :
A. Kirti
Selalu dipuji dan didoakan untuk mendapatkan kerahayuan oleh sanak keluarga dan
orang-orang lain keluarga, karena dipandang terhormat
B. Ayusa (berumur panjang dan sehat)
Umur panjang dan sehat sangat diperlukan agar manusia dapat menempuh tahapan-
tahapan kehidupannya dengan sempurna.
C. Bala
Mempunyai kekuatan yang tangguh dalam menempuh kehidupan baik ketangguhan yang
berupa pemenuhan kebutuhan hidup, kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah
kehidupan, dll
D. Yasa Pattinggal rahayu
Kebaktian pada orang tua akan menjadi contoh bagi keturunan selanjutnya dan akan
dilanjutkan, sehingga bila anak-anak sudah menjadi tua atau meninggal dunia, secara
sambung menyambung akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai