Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KAPAL PERIKANAN

KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN PANCING 10 GT

Disusun Oleh :

Nama : Maya Arunia Damai Yanti


NIM : 185080200111024
Kelas : P01

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Segala

Limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Makalah perikanan dengan judul

“KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN 10 GT” ini dapat tersusun dengan baik dan tepat

waktu. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah pemenuhan tugas mata

kuliah kapal perikanan .

Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah kapal perikanan yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan . Saya

menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, namun semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, 24 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................................................3
2.1 Material Kapal......................................................................................................................3
2.2 Bagian-Bagian Kapal...........................................................................................................3
2.3 Ukuran Utama Kapal............................................................................................................4
2.4 Gambar Umum Kapal..........................................................................................................5
2.5 Jangkauan Fishing Ground.................................................................................................6
BAB 3. PENUTUP...........................................................................................................................7
1.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................9

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
DAFTAR TABEL

Table 1. Tabel Ukuran Utama kapal.............................................................................................4


Table 2. Tabel Ukuran Utama kapal.............................................................................................5

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Andi et al (2018) Indonesia adalah negara perairan dengan luas laut dua per

tiga dari total luas wila-yahnya. Laut beserta sumber daya perikanan yang terkandung

didalamnya dapat menyejah-terakan rakyat jika dimanfaatkan secara opti-mal. Secara

umum pengelolaan perikanan per-airan laut Indonesia dibagi dalam sebelas Wi-layah

Pengelolaan Perikanan (WPP).

Menurut Niam W.A dan Hasanudin (2017) Perencanaan kapal penangkap ikan yang

baik sebagai terobosan baru dalam industri perikanan diharapkan dapat dioperasikan

kapal yang memadai dan dapat menghasilkan produk ikan yang siap untuk dijual ke

masyarakat dan jika memungkinkan dapat diekspor ke luar negeri. Sehingga pihak-pihak

yang mengoperasikan kapal dapat memperoleh keuntungan yang sesuai dengan hasil

produksinya. Nilai produktivitas sebuah kapal purse seine sesuai Kepmen No 61 (2014)

dipe-ngaruhi sejumlah faktor diantaranya adalah ka-pasitas kapal (GT), daya motor (HP),

panjang jaring, jumlah nelayan serta jumlah trip pengo-perasian kapal. Boesono et al.

(2016)

Menurut sutoyo, H. (2018), Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat

tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di

dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu

pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak

berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan. Prinsip menangkap ikan dengan

purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu

jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian

kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan. Ikan-ikan tidak

1
dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring adalah

sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa material kapal perikanan 10 GT

2. Apa bagian-bagian kapal perikanan 10 GT

3. Berapa ukuran utama kapal perikanan 10 GT

4. Bagaimana gambar umum kapal kapal perikanan 10 GT

5. Berapa Jangkauan fishing ground kapal perikanan 10 GT

1.3 Tujuan

1. Mengetahui material kapal perikanan 10 GT

2. Apa bagian-bagian kapal perikanan 10 GT

3. Berapa ukuran utama kapal perikanan 10 GT

4. Bagaimana gambar umum kapal kapal perikanan 10 GT

5. Berapa Jangkauan fishing ground kapal perikanan 10 GT

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Material Kapal

Menurut Sudjadha,Bambang dan Yuhani Djaya (2015) Material yang digunaakan

dalam pembuatan kapal ikan ini berasal dari bahan Fibreglass Reinforced Plastic (FRP).

Pada pembuatan kapal fiberglass ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya

komposisi bahan dan lapisan fiberglass yang digunakan baik itu untuk Lunas (keel),

Bottom, Lambung,Gading- gading/kerangka dan bagian lain dari kapal fiber yang akan

dibuat. Selain komposisi bahan ketebalan bahan yang digunakan juga merupakan hal

yang perlu diperhatikan Semua material beserta perlengkapannya yang dipergunakan

untuk pembuatan kapal perikanan ini adalah baru, dengan material yang mempunyai

kualitas uji bahan yang baik dan khusus digunakan di laut. Meterial tersebut antara lain

gel coat (termasuk pigmen warna sesuai owner), Mat 300, Mat 450, SM 1250.

Menurut Rahman et al. (2014) Kapal tersebut dibuat dari bahan kayu kering udara

yang berkualitas baik dan dengan propulsi yang digerakkan mesin diesel outboard

berbaling-baling satu untuk penangkapan ikan diperairan 12 mil dari pantai.

2.2 Bagian-Bagian Kapal

Menurut Hadiansyah et al. (2017) , Secara umum, bagian-bagian kapal terdiri atas

gading-gading, linggi, lunas, galar,balok geladak, wrang, pondasi mesin, pagar dan kulit

luar. Lunas merupakan bagian konstruksi kapal yang terletak di dasar kapal dan dibangun

pertama kali dalam proses pembangunan kapal. Linggi adalah suatu kerangka konstruksi

kapal yang membentuk bagian ujung haluan kapal dan ujung buritan kapal. Gading-

gading merupakan salah satu kerangka melintang kapal yang berupa profil baja yang

3
dipasang pada sisi kapal mulai dari bilga sampai geladak atau dari geladak sampai

geladak di atasnya dan Pondasi mesin merupakan balok pemikul mesin yang letaknya

membujur kapal.

Kapal pancing adalah kapal penangkap ikan yang dipergunakan untuk

mengoperasikan pancing yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa

perlengkapan penangkapan ikan berupa penarik/penggulung tali (line hauler), pengatur

tali, pelempar tali, bangku umpan, ban berjalan, bak umpan hidup atau mati dan alat

penyemprot air.

2.3 Ukuran Utama Kapal

Menurut Sudjadha,Bambang dan Yuhani Djaya (2015) berdasarkan data-data

yang diperoleh terkait PPI Panimbang, maka ditetapkan bahwa kapal penangkap ikan

yang dirancang berukuran 10 GT. Dari hasil perhitungan di atas maka ukuran utama kapal

dan koefisien bentuknya untuk kapal penangkap ikan 10 GT yang dirancang ditetapkan

sebagai berikut:

Table 1. Tabel Ukuran Utama kapal

DESKRIPSI SIMBOL NILAI SATUAN


Panjang seluruh kapal Loa 14,00 m
Panjang garis air Lwl 13,50 m
Panjang antara garis tegak Lpp 13,00 m
Lebar kapal B 3,10 m
Tinggi geladak H 1,80 m

Tinggi sarat air T 0,90 m

Coefisien block Cb 0,55


Koefisien tengah kapal Cm 0,76
Koefisien garis air Cw 0,74
Koefisien prismatik Cp 0,72

4
Menurut Chabibi et al. (2013) Studi kasus untuk penelitian ini adalah kapal ikan

katamaran 10 GT yang beroperasi di daerah pantai utara jawa.Data-data yang diperoleh

berupa Lines plan, Genereal Arrangement dan ConstructionProfile. Ukuran utama kapal

katamaran diberikan :

Table 2. Tabel Ukuran Utama kapal

DESCRIPTIONS SYMBOL VALUE UNIT


Length Overall Loa 12,9 m
LPP 11,8 m
Length Between Perpendicular
B 4,00 m
Breadth
Depth D 1,50 m
Drafth T 0,70 m

Service Speed Vs 8 knots

Koefisien Block Cb 0,537

2.4 Gambar Umum Kapal

Kapal pancing joran yang dioperasikan di Indonesia umumnya menggunakan tipe

Jepang karena pemancingan dilakukan di haluan.Ruang kemudi dan akomodasi

ditempatkan di bagian buritan. Kapal ini dilengkapi dengan tangki umpan hidup dan water

sprayer yang digunakan untuk menarik perhatian ikan. Karakteristik kapal ini memiliki

kapasitas 10-80 GT dengan awak kapal 15-30 orang. Anjungan kapal menjorong ke

dalam, memiliki bak umpan hidup dan penyemprot air. Memiliki tiga jenis, yaitu kapal

huhate perairan pantai, kapal huhate perairan lepas pantai, dan kapal huhate perairan

samudra.

5
Menurut Sudjadha,Bambang dan Yuhani Djaya (2015) menjelaskan rancang

bangun kapal penangkap ikan kapasitas 10 GT, dapat beroperasi di pesisir perairan 10

mil dari pantai Panimbang selama 10 jam. Jenis kapal nelayan ini direncanakan dibangun

dari bahan Fibreglass Reinforced Plastic (FRP). Lambung kapal dibangun dengan

program rancang bangun yang baik sehingga menghasilkan kapal yang optimal, effisien,

layak laut, laik tangkap, dan laik simpan. Untuk menunjang hull yang prima, dipasang 1

(satu) unit mesin diesel 54 daya kuda (HP) untuk mendorong kapal pada kecepatan

jelajah 8 knot (continous)

2.5 Jangkauan Fishing Ground

Menurut Tanjov et al.(2016) Kapal 10 GT (grasstonase) biasanya melakukan

kegiatan penangkapan di wilayah perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial

dan wilayah ZEEI. Waktu operasi yang digunakan biasanya siang hari dan atau malam

hari. Pada siang hari dioperasikan dengan mengejar gerombolan ikan dengan alat bantu

rumpon, sedangkan pada malam hari menggunakan alat bantu seperti cahaya, fish finder

dan rumpon. Pengoperasian mini purse seine dilakukan dengan melingkari gerombolan

ikan sehingga membentuk sebuah dinding besar yang selanjutnya jarring akan ditarik dari

bagian bawah dan membentuk seperti kolam.

Kapal dengan ukuran 10 – 30 GT beroperasi selama 10 – 20 hari dengan jarak

fishing base ke fishing ground berkisar 60 mil sampai dengan 350 mil dengan waktu

tempuh 4 – 18 jam. Melakukan penangkapan disekitar Pulau Pini, Pulau Mursala.

6
BAB 3. PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1. Material kapal pancing terbuat dari Fibreglass Reinforced Plastic (FRP) atau

kayu

2. Secara umum, bagian-bagian kapal terdiri atas gading-gading, linggi, lunas,

galar,balok geladak, wrang, pondasi mesin, pagar dan dilengkapi perlengkapan

penangkapan ikan berupa penarik/penggulung tali (line hauler), pengatur tali,

pelempar tali, bangku umpan, ban berjalan, bak umpan hidup atau mati dan

alat penyemprot air

3. Ukuran utama kapal Ukuran pokok kapal kapal penangkap ikan 10 GT yang

dirancang ditetapkan sebagai berikut:

- Panjang seluruh kapal (Loa) : 14,00 m

- Panjang antara garis tegak (Lpp) : 13,00 m

- Panjang garis air (Lwl) : 13,50 m

- Lebar kapal (B) : 3,10 m

- Tinggi geladak (H) : 1,80 m


- Tinggi sarat air (T) : 0,90 m

4. Gambaran umum bangun kapal penangkap ikan kapasitas 10 GT, dapat

beroperasi di pesisir perairan 10 mil dari pantai selama 10 jam. Jenis kapal

nelayan ini direncanakan dibangun dari bahan Fibreglass Reinforced Plastic

(FRP, dipasang 1 (satu) unit mesin diesel 54 daya kuda (HP) untuk mendorong

kapal pada kecepatan jelajah 8 knot (continous) Anjungan kapal menjorong ke

7
dalam, memiliki bak umpan hidup dan penyemprot air. Memiliki tiga jenis, yaitu

kapal huhate perairan pantai, kapal huhate perairan lepas pantai, dan kapal

huhate perairan samudra.

5. Kapal 10 GT (grasstonase) biasanya melakukan kegiatan penangkapan di

wilayah perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial dan wilayah

ZEEI . kapal 10 GT dapat menempuh 10 – 20 hari dengan jarak fishing base ke

fishing ground berkisar 60 mil sampai dengan 350 mil.

8
DAFTAR PUSTAKA

Andi Haris Muhammad, D. P. (2018). TINGKAT KELAYAKAN OPERASIONAL KAPAL


PERIKANAN 30 GT PADA PERAIRAN SULAWESI (STUDI KASUS KM INKA
MINA 957). Marine Fisheries, 9 (01) : 1-9.
Chabibi, E. T. (2013). Analisa Tegangan pada Cross Deck Kapal Ikan Katamaran 10 GT
Menggunakan Metode Elemen. JURNAL TEKNIK POMITS, 2(1) : 2301-9271.

Niam, W. A. (2017). Desain Kapal Ikan di Perairan Laut Selatan Malang. JURNAL
TEKNIK ITS, 2 (6) : 2337-3520.
Rahman, A., Budi Santosa, A. W., & Jokosisworo, S. (2014). KAJIAN TEKNIS DAN
EKONOMIS KAPAL IKAN TRADISIONAL 10 GT DIPERAIRAN KENDAL. Jurnal
Teknik Perkapalan, 2 (4) : 38-48.

Sudjasta, B., & Djaya, Y. (2015). DISAIN KAPAL PENANGKAP IKAN 10 GT BERBAHAN
FIBERGLASS UNTUK WILAYAH PERAIRANKECAMATAN PANIMBANG
KABUPATEN PANDEGLANG. 11 (2) :193 -197.

Sutoyo, H. 2018. BUKU PETUNJUK PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT TANGKAP IKAN


PURSE SEINE UNTUK PENANGKAPAN IKAN
Tanjov, Y.E.,R.Yusfiandayani dan Mustaruddin. 2016. PENGELOLAAN PERIKANAN MINI
PURSE SEINE BERTANGGUNG JAWAB DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol.8 No.2 : 713-728.

Anda mungkin juga menyukai