Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Jiwa HDR (Harga Diri Rendah)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat (rapid social cange) sebagai konsekuensi
modernisasi. Industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi
nilai-nilai moral etika dan gaya hidup (value sistem and way of laife). Tidak semua orang
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut diatas yang pada gilirannya
yang bersangkutan dapat jatuh sakit, atau mengalami gangguan penyesuaian diri (adjustment
disorder).
Perubahan-perubahan tat nilai kehidupan yang seringkali juga disebut perubahan-perubahan
psikososial antara lain dapat dilihat dari hal-hal yang berikut ini, yaitu :
1.                            Pola hidup mayarakat dari yang semula sosial religius cenderung kearah pola kehidupan
masyarakat individual, materialistis dan sekuler.
2.                            Pola hidup sederhana dan produktif cenderung kearah pola hidup mewah dan konsumtif.
3.                            Struktur keluarga yang semula keluarga besar (extended family) cenderung kearah keluarga inti
(nuclear family), bahkan sampai pada keluarga tunggal (single parent family).
4.                            Ambisi karier dan materi yang sebelumnya menganut azas-azas hukum dan moral serta etika,
cenderung berpola tujuan menghalalkan segala cara ; misalnya dengan melakukan KKN
(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

Dari jaman purbakala sebenarnya sudah terdapat tanda-tanda yang menunjukan bahwa manusia
telah mengenal tentang gejala-gejala gangguan jiwa. Sejak saat pembuahan, seorang manusia
merupakan satu kesatuan badan dan jiwa yang tidak dapat dipisahkan. Bila terganggu maka akan
bereaksi adalah manusia secara keseluruhan, bukan hanya badannya atau jiwanya saja. Jadi dapat
di katakan bahwa badan dan jiwa bukanlah kesatuan yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan
merupakan aspek-aspek manusia yang digambarkan untuk memudahkan komunikasi.
1.2  Tujuan Penulisan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untukmemnuhi salah satu tugas mata kuliah
jiwa 1 dan untuk mengidentifikasi gejala-gejala dari gangguan jiwa pada pasien harga diri rendah
dan untuk mengintervensi proses keperawatan yang seharusnya dilakukan pada klien gangguan
jiwa.

1.3  Metoda Penulisan


Metoda penulisan dari makalah ini yaitu dengan mengambil literatur kepustakaan yang ada
kaitannya dengan klien gangguan jiwa khususnya harga diri rendah (HDR).

1.4 Sistematika penulisan


 

Bab I   Pendahuluan yang terdiri dari:


Latar belakang ,Tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulis an.

Bab II  Tinjauan teoritis yang meliputi :


2.1 Definisi, Gangguan Harga Diri Rendah, Karakteristik Prilaku, Masalah Kepeawatan Yang
Mungkin Timbul, Tujuan Keperawatan.
2.2 Sebab-Sebab Gangguan Jiwa

Bab III            Study Kasus


Daftar Pustaka

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1  Harga Diri Rendah (HDR)
a.       Definisi
Keperawatan adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan prilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien atau sistem
klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American
Nurses Association) mendefinisikan keperawatan mental dan psikiatrik sebagai : “Suatu bidang
spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai ilmunya dan
penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya”.
Gangguan harga diri sendiri sebagi evaluasi diri dan perasaan-prasaan tentang diri atau
kemampuan diri negatif, yang dapat di eksperikan secara langsung maupun tidak langsung.
Klien gangguan jiwa kronis mempunyai harga diri yang rendah khususnya dalam hal
identitas dan prilaku. Klien menganggap dirinya tidak mampu untuk mengatasi kekurangnnya,
tidak ingin melakukan sesuatu untuk menghindari kegagalan (takut gagal) dan tidak berani
mencapai sukses.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh prilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung
menghasilkan perasaan berharga. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri, hilang kepercayaan diri, merasa gagl mencapai keinginan.

b.      Gangguan Harga Diri Rendah


Gangguan harga diri yang disebut dengan harga diri rendah dapat terjadi secara :
1)      Situasional, yaitu terjadinya trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai
suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi(korban
perkosaan, dituduh KKN, dipenjara dan lain-lain).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena :
o   Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan
alat yang tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter, pemeriksaan perineal).
o   Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit.
o   Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya : berbagai pemeriksaan dilakukan
tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.
2)      Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat.
Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit daan dirawat akan menambah
persepsi negatif terhadap dirinya.

c.       Karakteristik Prilaku


1.      Perasaan negatif terhadap diri sendiri
2.      Menyatakan diri tidak berharga, tidak berguna dan tidak mampu
3.      Mengatakan hal-hal negatif terhadap keadaan
4.      Mengeluh tidak mampu melakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya
5.      Menarik diri dari kehidupan sosial
6.      Kritik terhadap diri sendiri dan/atau orang lain
7.      Pembicaraan kacau
8.      Mempersepsikan adanya ketegangan peran
9.      Mudah tersinggung/mudah marah
10.  Produktifitas menurun
11.  Pandangan hidup yang ekstrim
12.  Penolakan terhadap diri sendiri
13.  Menarik diri dari relitas
14.  Mengatakan pesimis dalam menghadapi kehidupan
15.  Merasa diri tidak adekuat
16.  Keluhan fisik
17.  Penyalahgunaan zat

d.      Masalah Keperawatan Yang Mungkin Timbul


1.      Isolasi sosial
2.      Distress spiritual
3.      Perubahan proses berfikir ; curiga
4.      Perubahan interaksi sosial : menarik diri
5.      Potensial amuk
6.      Perubahan pola seksualitas ; menurunnya gairah seksual
7.      Gangguan harga diri ; harga diri rendah situasional/atau kronik
8.      Keputusaan
9.      Isolasi sosial ; menarik diri
10.  Risiko prilaku kekerasan

e.       Tujuan Keperawatan


1.      Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya
2.      Pasien tidak mengalami ditress
3.      Pasien tidak memperlihatkan perasaan curiga terhadap lingkungannya
4.      Pasien mampu melakukan hubungan interpersonal yang baik
5.      Pasien mampu mengontrol prilaku marah
6.      Pasien mampu mengembalikan gairah seksualnya
7.      Pasien tidak lagi putus ada
8.      Pasien tidak melakukan prilakukekrasan

2.2  Sebab-Sebab Gangguan Jiwa


Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah komplek. Pada
seseorang dapat terjadi penyebab satu atau bebrapa faktor dan bisanya berdiri sendiri.
Mengetahui sebab-sebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya,
umumnya sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas :
1.      Sebab-sebab jasmaniah (Biologis)
a.       Keturunan
b.      Konstitusi
-          Jasmaniah
-          Temperamen
-          Penyakit dan cedera tubuh

2.      Sebab-sebab kejiwaan/psikologis


Bermacam pengalaman, frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan
mewarnai sikap, kebiasaan dan sifat-sifatnya di kemudian hari.

3.      Sebab-sebab budaya/kultural


Kebudayaan secara tehnis adalah ide atau tingkah laku yang dapat di lihat maupun tidak
dapat terlihat. Faktor budaya menentukan “warna” gejala-gejala, disamping mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang misalnya melalui aturan-aturan,
kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaan itu.
Bebrapa faktor-faktor lebudayaan tersebut :
a.       Cara-cara membesarkan anak
Cara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter, hubungan orang tuaanak menjadi
kaku dan tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat agresif atau pendiam
dan tidak suka bergaul atau justru menjadi penurut yang berlebihan.
b.      Sistem Nilai
Perbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaan satu dengan yang lain : antara
masa lalu dengan sekarang sering menimbuklan masalah-masalah kejiwaan.
c.       Kepincangan antara keinginan dengan kenyataan yang ada
Iklan-iklan di radio, televisi, surat kabar, film dan lain-lain menimbulkan nayangan-
bayangan yang menyilaukan tentang kehidupan modern yang mungkin jauh dari kenyataan hidup
sehari-hari.
d.      Ketegangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologi
Dalam masyarakat modern kebutuhan makin meningkat dan persaingan makin meningkat
dan makin ketat untuk meningkatkan ekonomi.
e.       Perpindahan-perpindahan kesatuan keluarga
Khusus untuk anak-anak yang sedang berkembang, kepribadiannya,perubahan-perubahan
lingkungan, (kebudayaan dan pergaulan), hal ini cukup mengganggu.
f.       Masalah golongan minoritas
Tekanan-tekanan perasaan yang dialami golongan ini dari lingkungan dapat mengakibatkan
rasa pemberontakan yang selanjutnya akan tampil dalam bentuk sikap acuh atau melakukan
tindakan-tindakan yang akan merugikan orang banyak.

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A


DENGAN GANGGUAN KEPRIBADIAN : SKIZOID
 DI RUANG MERPATI RSJ CISARUA-CIMAHI

I.       Pengkajian
A.    Identitas Klien
Nama                           : Tn. A
Jenis Kelamin              : Laki-lakii
Umur                           : 17 tahun
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMU
Pekerjaan                     : Pelajar
Status                          : Belum nikah
Alamat                                    : Desa Rancabango blok D.13
Tanggal Masuk            : 05 Mei 2009
Tanggal Pengkajian     : 10 Juni 2009
No.RM                        : 010203
Diagnosa Medis          : Skizoid

B.     Identitas Penggung Jawab


Nama                           : Tn. B
Umur                           : 52 tahun
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Pekerjaan                     : Wiraswasta
Alamat                                    : Desa Rancabango blok D.13
Hubungan dgn klien   : Ayah kandung

II.    Alasan Masuk


Menurut penuturan klien. Klien mengatakan bahwa klien dibawa ke RSJ Cimahi ±
3minggu yang lalu oleh keluarganya dengan keluhan klien suka berdiam diri, sering melamun
dan klien suka berbicara sendiri. Setelah dibawa ke RSJ oleh dokter klien dinyatakan harus
dirawat. Pada saat 19 April 2005 klien tampak suka menyediri dari orang lain. Klien tampak
kurang bergairah dan tidak terlihat ekspresi, marah atau bahagia. Kontak mata kurang, klien
tampak mempertahankan jarak.
Masalah keperawatan : Skizoid.

III. Faktor Prediposisi


Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

Menurut penuturan klien sejak usia 7 tahun klien sering mengalami penganiayaan fisik
dan psikologis dari orang tuanya. Persitiwa tersebut terjadi sejak klien mulai masuk SD kelas 3.
Prestasi klien di sekolah yang selalu menurun dan sering dimarahi oleh gurunya karena
nakal,hingga klien harus tinggal kelas
Masalah keperawatan : Penganiayaan fisik dan Psikologis.

IV. Pemeriksaan Fisik


Tekanan Darah            : 120/80 MmHg
Respirasi                      : 20 x/menit
Nadi                            : 90 x/menit
Suhu                            : 36c

V.    Psikososial
a.       Genogram
Keterangan :

                                    Laki-laki

                        Perempuan

                                    Klien

                                    Pernikahan

                        Tinggal Serumah

Penjelasan :
-          Klien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara
-          Klien tinggal satu rumah dengan kedua orang tuanya beserta adik dan kaknya
-          Orang yang paling dekat dengan klien adalah kakak kandungnya.

b.      Konsep diri


1.      Citra tubuh
Pada saat dikaji klien memangatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
2.      Identitas diri
Pada saat dikaji klien mengatakan dirinya adalah seorang laki-laki.
3.      Peran.
      Klien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai anak dari ke-2 orang tuanya dan adik
sekaligus kakak dari saudara kandungnya.
4.      Ideal diri
Pada saat dikaji klien mengatakan sudah sembuh dan ingin pulang di jemput orang tuanya dan
keluarganya yang lain
5.      Harga diri
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada yang salah pada dirinya.
Masalah keperawatan : Gangguan Kepribadian Skizoid.

c.       Hubungan sosial


Pada saat dikaji klien mengatakan tidak mau bergaul dengan teman-teman sekamarnya karena
klien merasa tidak nyaman.Klien lebih senabg menyendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan Kepribadian Skizoid

d.      Spiritual
1.      Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam klien mengatakan percaya adanya Allah SWT
2.      Kegiatan ibadah
Klien tahu shalat dalam sehari itu ada berapa kali dan berapa rakaat dan klien suka
melakukannya
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VI. Status Mental


      

a.       Penampilan
Pada saat dikaji klien terlihat rapih, dapat menggunakan pakaian dengan baik tanpa bantuan
orang lain

b.      Pembicaraan
Dalam pembicaraan klien terputus-putus dan tampak ketakutan
Masalah  keperawatan : Gangguan komunikai verbal

c.       Akhuitas motorik


Pada saat dikaji klien kelihatan lemas, duduk diam di tempat tidur dan tampak kurang bergairah
Masalah keperawatan : Intoleransi aktifitas motorik

d.      Alam perasaan


Pada saat dikaji ekspresi wajah Tidak tampak sedih, padahal klien mengatakan ingin segera
pulang dan berkumpul dengan kedua orang tuanya dan kakak serta adiknya
Masalah keperawatan : Gangguan kepribadian Skizoid.

e.       Apek
Klien memiliki apek yang datar ketika ada stimulus yang menyenangkan ataupun menyedihkan.
Masalah keperawatan : Gangguan kepribadian Skizoid

f.       Interaksi selama wawancara


Pada saat dikaji, kontak mata kurang
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

g.      Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara dan bayangan-bayangan yang tak
berwujud
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

h.      Proses fikir


Klien mengalami gangguan proses pikir Sirkumstansial, terbukti dari pembicaraan klien yang
berbelit-belit sampai pada tujuan/sasaran
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir Sirkumstansial

i.        Isi pikir


Pada saat melakukan pertemuan dengan klien ditemukan bahwa klien malu apabila ketemu
dengan orang lain
j.        Tingkat kesadaran
1.      Orientasi waktu
Klien bisa menyebutkan hari ini (Jum’at), besok dan kemarin
2.      Orientasi tempat
Klien bisa menyebutkan bahwa ia sedang berada di RSJ dan sedang dirawat
3.      Orientasi orang
Klien bisa menyebutkan nama anggota keluarganya seperti nama Ibu, kakak dan adiknya

k.      Memory
Pada saat dikaji klien bisa menceritakan kembali peristiwa yang menimpa pada dirinya, baik
yang telah terjadi 1 bulan, seminggu yang lalu, serta kejadian saat ini.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

l.        Tingkat konsentrasi dan berhitung


Pada saat dikaji klien dapat menjawab hitungan sederhana (Misalnya 4,6 dan lain-lain) dan
dapat menyebutkan kembali siapa saja yang berkenalan dengannya
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

m.    Kemampuan penilaian


Klien dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan klien baik,
terbukti klien dapat menilai dan membedakan warna baju antara klien dengan perawat
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

n.      Daya tilik diri


Klien menyadari dirinya berada di RSJ Cimahi dan klien mengaku dirinya sedang sakit dan
memerlukan perawatan “tapi dalam hubungan sosial klien merasa sudah sembu”
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


   

a.       Nutrisi
1.      Makan
Frekuensi makan klien 3 x/hari, sebelum makan berdo’a dahulu, porsi makan habis, makan
memakai sendok dan tidak lupa cuci tangan dulu, lalu berdo’a sesudah makan
2.      Minum
Setelah makan klien mampu menyuapkan minum memakai gelas tanpa bantuan orang lain dan
dapat membersihkan alat makan yang sudah diapakai

b.      Eliminasi
BAK/BAB
Klien mampu BAK/BAB secara mandiri, di WC kemudian setelah selesai dibersihkan sendiri
dan klien mampu merapihkan pakaiannya kembali

c.       Personal hygiene


Klien dapat menjaga kebersihan dirinya seperti klien mandi 2 x/hari, memakai sabun, gosok
gigi memakai pasta gigi, klien mandi sendiri tanpa bantuan orang lain

d.      Berpakaian
Pakaian klien bersih dan rapih, klien dapat menggunakan pakaian tanpa bantuan dari orang
lain

e.       Istirahat dan tidur


Klien mengatakan tidak punya masalah dalam istirqahat tidur dan klien mengatakan tidurnya
nyenyak dan merasa segar bila bangun tidur, setelah bangun tidur bisa merapihkan tempat tidur
dan kemudian mandi

f.       Penggunaan obat


Klien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang hanya mampu minum obat sendiri
dari dokter.

g.      Pemeliharaan kesehatan


Klien mengatakan bahwa setelah pulang ia akan melakukan perawatan lanjutan. Kebagian
rawat jalan RSJ Cimahi

h.      Aktifitas didalam rumah


Klien mengatakan setelah klien pulang ke rumah klien akan melakukan kegiatan sehari-hari
dengan baik.
i.        Aktifitas diluar rumah
 Klien mengatakan akan melaksanakan apa yang di perintahkan orang tuanya dengan baik.

VIII.  Aspek Medis


Diagnosa medik             : Skizoid.
Therapy medis                : Stelazine 5 mg 3 x 1 tablet
                                         Tryhexsipindile (THD) 2 mg 3 x 1 tablet
                                         CP2 (Clopamizine) 100 mg 1 x 1 tablet

IX. Daftar Maslaah


      

1.      Gangguan Kepribadian Skizoid.

X. ANALISA DATA

No Data
1 DS : Gangguan konsep diri (HDR)
-      Klien mengatakan malu pada kakak,
adiknya teman-temannya karena ada di RSJ
ini
DO :
-      Klien tampak menghindar dari orang lain
-      Klien tampak kurang bergairah
-      Klien terlihat jarang berkomunikasi dengan
orang lain
2 DS : Gangguan Isolasi sosial (MD)
-       Klien menyatakan tidak mau bergaul
dengan teman-teman sekamarnya karena ia
merasa dirinya sudah sembuh
-        
DO :
-      Klien tampak tampak lebih sering
menyendiri ditempat tidurnya
-      Klien lebih banyak tidur siang

3 DS : Gangguan alam perasaan sedih


-      Klien mengatakan ingin segera pulang dan
berkumpul dengan kedua orang tuanya,
kakak dan adiknya
DO :
-      Ekpresi wajah klien tampak sedih
-      Klien sering melamun

4 DS : Intolersansi aktifitas motorik


-      Klien mengatakan badannya terasa lemas
DO :
-      Klien tampak duduk ditempat tidur
-      Klien tampak diam
-      Klien tampak kurang bergairah
5. DS : Kerusakan komunikasi verbal
-      Klien mengatakan lebih suka diam daripada
mengobrol
DO :
-      Klien jarang berkomunikasi dengan
temannya
-      Klien lebih banyak diam

XI. Pohon Masalah

Gangguan isolasi sosial : MD              Akibat

           
                        Gangguan konsep diri, (HDR)            Core problem
     Berduka disfungsi oral                   Penyebab

o Prioritas masalah  gangguan isolasi sosial : MD s/d harga diri rendah


PROSES KEPERAWATAN
Nama                       : Nn. N
No. CM                    : 002864

DIAGNOSA PERENCANAAN
No.
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALIS
1 2 3 4 5
1 Gangguah isolasi sosial Tujuan umum
sehubungan dengano  Klien mampu membina
rendah diri yang ditandai hubungan dengan orang
dengan lain
DS : Tujuan khusus
-      Klien mengatakan tidako  Klien dapat membina
mau bergaul dngan teman hubungan saling percaya
sekamarnya karena ia o Dalam 2 x pertemuan klien mau Membina hubungan saling Dengan terbinanya hubu
merasa sudah sembuh meneirma kehadiran perawat percaya percaya merupakan lan
DO : berjabat tangan/bersalaman o  Salam terapeutik untuk melakukan terapeu
-      Klien tampak sering o Klien mau menyebut kan nama,o  Perkenalkan diri dengan sopan
menyendiri di tempat tidur mau menjawab salam o  Tanyakan nam lengkap
-      Klien lebih banyak diam o Klien  mau mengutarakano  Tanyakan nama panggilan yang
-      Klien tampak banyak perasaannya walaupun sedikit disukainya
tidur siang o  Jelaskan tujuan pertemuan
o  Buat kontrak
o  Dengarkan ungkapan klien

o  Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimilki
o   

o  Klien dapat Setlah 2 x pertemuan klieno  Diskusikan kemampuan dano  Dengan diketahu
mengidentifikasi dapat mengidentifikasi aspek yang dimilki
kemampuan dan sapke kemampuan dan aspek positifo  Setiap bertemu dengan klien kemampuan dan
negatif yang dimiliki yang dimiliki
o Aspek intelektual o 
hindarkan penilaian
Utamakan pujian/pemberian
yang dimiliki kli
o Aspek sosial budaya pujian yang ralistis lebih percaya dir
o  Dengan menghindarka
negatif diharapkan kl
punya kemampuan yang
o  Dengan memberikan
merasa benar-benar d
klien akan merasa diperh

o  Klien dapat melakukano  Setelah 4 x pertemuan klieno  Rencanakan bersama klieno  Dengan menyusun renc
kegiatan sesuai dengan dapat membuat rencana kegitan aktifitas yang dapat sehari-hari dihapakan
DIAGNOSA PERENCANAAN
No.
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALIS
1 2 3 4 5
kondisi sakit dan harian dilakukannya setiap hari sesuai mengatur waktu dengan
kemampuannya dengan kemampuannya o  Dengan meningkatkan ke
o  Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi klien
dengan kondisi klien klien tidak merasa jenuh
o  Beri contoh cara pelaksanaano  Dengan memberikan c
kegiatan yang boleh dilakukan tidak bingung lagi untuk

o  Klien dapat memanfaatkano  Setelah 5 x pertemuan klieno  Beri penkes pada keluargao  Dengan memberikan p
sistem pendukung yang dapat memanfaatkan sistem tentang cara merawat klien keluarga diharapkan ke
ada pendukung dengan HDR merawat klien dirumah d
o  Bantu keluarga memberio  Dengan membantu k
dukungan selama klien diraat membina/memberi duk
klien diharapkan klien
diperhatikan dan menda
baik dari keluarga a
perawat

o  Klien dapat menggunakano  Klien dapat menyebutkan obat-o  Jelaskan jenis obat yang diminumo  Dengan menjelaskan jen
obat dengan benar sesuai obatan yang diminum dan oleh klien, kegunaan serta efek diminum lie diharapkan
dprogram pengobatan kegunaannya serta efek sampingnya memahami dan mengeta
samping yang mungkin timbul yang diminumnya

o  Dengan menjelaskan k
o  Sidkusikan kerugiannya jika
berhenti minum obat
berhenti minum obat
klien terus meminum ob
masih dianjurkan
DIAGNOSA PERENCANAAN
No.
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALIS
1 2 3 4 5

o  Dengan menjelaskan pr
minum obat yang bena
klien tidsak salah dalam
o  Jelaskan pinsip-prinsip minum obat
obat
MEMANDIKAN BAYI
DAN MERAWAT TALI PUSAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Anak

Disusun oleh  :
Kelompok 4

Adji Ahmad Muhajir


Eneng Winiaringsih
Rasinur
Sartika Rini Tri Utami
Yopi Hasti Jusman
AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA GARUT
Jl. Proklamasi No. 5 Tarogong-Garut 44151, Phone. (0262) 232212
2005-2006
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat rahmat serta hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA
Nn.N DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI S/D HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG MERPATI RSJ CIMAHI”.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Hendrawati Sebagai pengajar mata kuliah
Keperawatan Jiwa I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini selesai
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima
saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan dalam penulisan makalah di waktu yang akan
datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

                                                                                    Garut, 26 April 2005

                                                                                                Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI                          . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I             PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2  Tujuan Penulisan   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3  Metode Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.4  Sistematika Penulisan       . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II                        TINJAUAN TEORITIS
2.1  Harga Diri Rendah            . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
a. Definisi                    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
b.      Gangguan Harga diri Rendah       . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
c.       Karaktweristik Prilaku      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
d.      Masalah Keperawatan Yang Maungkin Timbul   . . . . . . 4
e.       Tujuan Keperawatan         . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2 Sebab-sebab gangguan Jiwa         . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB III          TINJAUAN KASUS             . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
DAFTAR PUSTAKA                        . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
DAFTAR PUSTAKA

-          Keliat, Budi Ana. Skp. Msc. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa.
Jakarta. EGC. 1992
-          Prof. Dr.dr. H. Hawari, Dadang, Psikiater. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta.
FKUI. 2001.
-          Townsend, Mary C. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawaatn Psikitri Pedoman
Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta.EGC. 1998.
-          Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi Pertama. Rumah Sakit Jiwa Pusat.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai