Anda di halaman 1dari 5

Nama : JEPRIANTO

No. stambuk : 216 213 196


Kelas :E
Tugas : Manajemen Proyek

Soal:

1. Jelaskan pengertian proyek ?


2. Sebutkan ciri – ciri pokok proyekk !
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan dari proyek konstruksi !
4. Apa tujuan metode jaringan kerja pada proyek !
5. Jelaskan pengertian time Schedule? Dan jelaskan apa yang ada pahami pada
lampiran time schedule berikut?

Jawaban:

1. Pengertian proyek
Proyek atau sering disebut juga dengan Project dalam bahasa inggris,
memiliki pengertian sebagai suatu kegiatan dengan target yang harus diselesaikan
dalam jangka waktu tertentu. Ini berarti proyek tidak selalu berkaitan dengan
konstruksi saja seperti yang banyak dikenal oleh orang awam. Setiap bidang
pekerjaan memiliki proyeknya masing-masing. Misalnya dibidang elektrikal ada
proyek membangun gardu induk, membuat panel kontrol, instalasi jaringan listrik
untuk gedung, dan lainnya. Dibidang teknologi informasi ada proyek membangun
infrastruktur jaringan internet, membuat aplikasi market place/toko online/point of
sales, dan lainnya. Bahkan dibidang kedokteran, akuntansi, design, hukum,
maupun bidang lain ada proyeknya masing-masing.

2. Ciri-Ciri Proyek
a. Sistem berada di dalam satu siklus.
b. Memiliki sifat yang dinamis.
c. Hanya terdapat satu aktivitas yang tidak terulang dalam satu aktivitas.
d. Memiliki batasan waktu, biaya serta kualitas tertentu.
e. Terdapat banyak kegiatan yang saling terkait.
f. Dapat melibatkan berbagai sumber daya, keahlian serta teknologi.
3.Tahapan dari proyek konstruksi yaitu:

a. Tahap Perencanaan (Planning)


Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan
dibangun berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.

b. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)


Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek
konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan :
 Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi
biaya.
 Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
 Menyusun analisis kelayakan proyek
 Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan
manajemen konstruksi (MK)

c. Tahap Penjelasan (Briefing)

Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang
diijinkan sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menafsirkan
keinginan pemilik.
Kegiatan yang dilaksanakan :
 Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
 Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyaratan mutu.
 Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan
 Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat menggambarkan
denah dan batas-batas proyek. Pihak yang terlibat adalah pemilik dan
Konsultan Perencana.

d. Tahap Perancangan (Design)


Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail
sesuai dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana,
spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan
sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
 Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
 Memeriksa masalah teknis.
 Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
Mempersiapkan :

 Rancangan terinci
 Gambar kerja, spesifikasi dan jadwa
 Daftar kuantitas
 Taksiran biaya akhir
Pihak yang terlibat adalah konsultan perencana, konsultan MK,
konsultan rekayasa nilai dan atau konsultan quantitiy surveyor.

e. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)


Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan
mengerjakan proyek konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub
kontraktornya
Kegiatan yang dilaksanakan :
 Prakulaifikasi
 Dokumen Kontrak
Pihak yang terlibat adalah pemilik, pelaksana jasa konstruksi
(kontraktor), konsultan MK.

f. Tahap Pelaksanaan (Construction)


Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah
disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan :
 Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:
 Perencanaan dan pengendalian
 Jadwal waktu pelaksanaan
 Organisasi lapangan
 Tenaga kerja
 Peralatan dan material
 Kegiatan Koordinasi
 Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan
 Mengkoordinasi para sub kontraktor
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau
Konsultan MK, kontraktor, Sub Kontraktor, suplier dan
instansi terkait.

g. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up)


Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah
sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana
mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
 Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
 Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan
 Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
 Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemakai,
pemilik

4. jaringan kerja adalah suatu sistem kontrol proyek dengan cara menguraikan
pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan (activity).
Selanjutnya kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan ekonomis,
dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan jumlah tenaga kerja yang minimum.
Analisis jaringan kerja merupakan suatu teknik manajemen yang bermanfaat
dalam mendisain, merencanakan, dan menganalisis suatu sistem. Disamping itu
analisis jaringan kerja merupakan suatu teknik yang berguna dalam rancangan
sistem karena teknik yang digunakan akan membantu para ahli analisis dalam
mengetahui dan mengidentifikasi keterkaitan yang terdapat pada sub sistem yang
ada. Agar dalam menganalisis jaringan kerja tersebut dapat berjalan dengan baik
dan terencana sehingga menghasilkan suatu teknik manajemen yang bermanfaat
memerlukan suatu prosedur yang baik untuk dapat melaksanakannya, yaitu
dengan menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem digunakan sebagai
pelaksanaan pandangan sistem. Teknik-Teknik Jaringan Kerja.
Salah satu prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan jaringan kerja
untuk mengatasi permasalahan pengelolaan suatu proyek adalah:
PERT (Program Evaluation dan Review Technigue).
Teknik ini adalah suatu metode yang bertujuan untuk semaksimal mungkin
mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun
rintangan dan perbedaan-perbedaan ; mengkoordinasikan dan menyelaraskan
berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat seleksinya
proyek-proyek. Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana
waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan
bagi suatu proyek.
Adapun tujuan jaringan kerja adalah :
Untuk mengkoordinir semua unsur (element) proyek kedalam suatu
rencana utama (master plan) dengan menciptakan suatu model kerja untuk
melengkapai proyek sehingga diperoleh data sebagai berikut :
 Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan.
 Pengurangan/penekanan ongkos/biaya.
 Pengurangan resiko.
 Mempelajari alternatif-alternatif yang terdapat didalam dan diluar
proyek.
 Untuk mendapatkan atau mengembangkan skedul yang optimum.
 Penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.
 Alat komunikasi antar pimpinan.
 Pengawasan pembangunan proyek.
 Memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang
terjadi.

Adapun manfaat analisis jaringan kerja adalah sebagai berikut :


a. Untuk melengkapi rancangan, untuk memperbaiki metode perencanaan dan
pengawasan, memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan dan secara
umum untuk mempertinggi effektivitas manajemen dalam menyelesaikan proyek.
b. Untuk penghematan biaya, waktu dan mempertinggi daya guna (effisiensi) kerja,
baik manusia maupun peralatan serta menjamin ketepatan selesainya suatu
proyek.

Panduan dalam menggambar jaringan kerja :

a. Buatlah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan, dan garis putus-
putus untuk Dummy.
b. Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun waktu
dibawahnya.
c. Hindarkan sejauh mungkin garis menyilang.
d. Peristiwa/ kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yg
bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.
e. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

5. Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing


item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang
ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Schedule harian, schedule
mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai