Anda di halaman 1dari 11

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Media Pembelajaran

Dosen Pengampu : Zulaikhah, M.Ag

Disusun Oleh: Kelompok V

Nur Syifafatul Aimmah (113111137)

Puji Santoso (113111138)

Ria Khoiriyyah (113111139)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 4D

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2013

I. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pendidik seharusnya memperhatikan tentang pemanfaatan media dalam setiap kegiatan
pembelajaran, dengan mempelajari bagaimana cara menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Realitanya media pembelajaran sering terabaikan dengan alasan: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Agar proses
belajar mengajar mudah, efisiensi dan konsentrasi belajar meningkat, seorang pendidik harus memilih
serta menggunakan media yang tepat dan berelevansi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Media pembelajaran tidak harus mahal, dalam kegiatan belajar mengajar yang dibutuhkan adalah
tercapainya tujuan pembelajaran. Jadi sesederhana mungkin media pembelajaran dapat dipakai sebagai
sarana mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pemakalah akan menjelaskan tentang
pembuatan media pembelajaran sederhana.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian media pembelajaran sederhana?

B. Sebutkan apa saja unsur - unsur visual media pembelajaran sederhana?

C. Jelaskan dan sebutkan macam - macam media pembelajaran sederhana?

D. Bagaimana cara pembuatan media pembelajaran sederhana?

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Sederhana

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah artinya tengah, perantara atau
pengantar. Menurut Djamarah (1995:136) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.[1]

Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru atau pengajar untuk membantu siswa atau anak
didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.[2]

Sederhana adalah tidak berlebih-lebihan atau simple.[3] Media pembelajaran sederhana merupakan
media pembelajaran yang tidak berbasis teknologi dan dapat dibuat sendiri. Media pembelajaran
sederhana identik dengan hal yang simple yang tidak memerlukan biaya mahal.[4]

B. Unsur - Unsur Visual Media Pembelajaran Sederhana

Dalam proses pembuatan media pembelajaran sederhana itu harus diperhatikan unsur-unsur desain
tertentu, antara lain:
1. Kesederhanaan

Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual.
Jumlah elemen yang lebih sedikit memindahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang
disajikan. Kalimat harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.

2. Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika
diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu
sehingga membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

3. Penekanan

Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang terpenting, dengan
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau ruang.

4. Keseimbangan

Bentuk yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan
meskipun tidak seluruhnya simetris.

5. Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu,
pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu diperhatikan.

6. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk
mempelajari suatu urutan khusus.

7. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus yang dapat digunakan
untuk penekanan unsur.

8. Warna

Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk membangun keterpaduan,
mempertinggi tingkat realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, serta menciptakan
respons emosional tertentu.[5]

C. Macam - Macam Media Pembelajaran Sederhana


Dilingkungan kita, terdapat banyak benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana.
Hal ini hanya membutuhkan kreatifitas dari seorang pendidik, untuk mengubah benda tersebut menjadi
media tertentu agar dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa macam media pembelajaran sederhana, yaitu:

1. Gambar

Gambar yang dimaksud disini termasuk foto, lukisan / gambar, dan sketsa ( gambar garis). Tujuan utama
penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin di sampaikan
kepada siswa.

a. Gambar jadi

Gambar jadi dapat diambil dari majalah, brosur, selebaran, dan lain-lain yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran.

b. Gambar Garis (sketsa)

Ciri untama dalam membuat gambar garis, yaitu adanya objek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan.
Dengan gambar garis siswa akan memahami pembelajaran melalui sketsa gambar.

c. Gambar diam

Media gambar diam adalah media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi,
misalnya: foto, gambar, peta. [6]

d. Gambar fotografi

Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan, kartun, ilustrasi,
foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam
kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tertentu.[7] Terdapat lima criteria yang harus diperhatikan
antara lain:

1) Gambar fotografi itu harus cukup memadai.

2) Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistic yang bermutu.

3) Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.

4) Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.

5) Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, misalnya, binatang, kereta
api, kapal terbang dan sebagainya.[8]

2. Peta dan Globe


Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, seperti: keadaan permukaan (bumi,
daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah dan jarak. Kelebihan lain dari
peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah:

a. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain lain;

b. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis;

c. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-
tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.[9]

3. Grafik

Sebagai suatu media visual, grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik yang memperlihatkan
hubungan timbal balik sehingga membentuk informasi.[10] Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan
data kuantitatif secara teliti dan menerangkan perkembangan. [11]

Ada beberapa macam grafik, antara lain:

a. Grafik batang, dibuat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data secara vertical
atau horizontal.

b. Grafik garis

Grafik garis digunakan untuk melukiskan kecederungan – kecenderungan dan menghubungkan dua
kelompok data, yang di dasarkan kepada dua skala pada sudut tegak lurus. Misalnya, grafik itu dapat
menunjukkan hubungan tekanan dan temperatur jika volume gas di jaga agar tetap konstan.

c. Grafik lingkaran

Grafik lingkaran digunakan untuk menggambarkan informasi mengenai porsi (alokasi) penggunaan dana
yang tersedia. Jumlah persentase keseluruhan segmen adalah 100%.

d. Grafik gambar

Grafik gambar merupakan bentuk alternatif dari grafik batang yang digunakan untuk melukiskan nilai.
Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kebingungan, sebaiknya nilai setiap rangkaian
gambar dicantumkan.[12]

4. Papan Tulis

Papan tulis dan whiteboard merupakan salah satu media penyajian untuk pembelajaran. Media ini
dipakai untuk penyajian tulisan atau sketsa gambar dengan menggunakan kapur atau spidol.
5. Papan Flanel

Papan flanel merupakan media visual yang efektif untuk menyajikan pesan tertentu kepada sasaran
tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat dan praktis. Gambar-gambar yang dapat
dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali.[13]

6. Display

Display dapat dibuat sebagai media pembelajaran sederhana dengan cara pertama, memilih gambar
yang sesuai dengan mata pelajaran. Kedua, gambar-gambar tersebut langsung ditempelkan pada papan
bulletin dengan mengunakan paku payung. [14]

7. Relia

Media relia adalah benda nyata, yang tidak harus dihadirkan di ruang kelas tetapi siswa dapat melihat
langsung ke objek, sehingga dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Contoh: Mempelajari
keanekaragaman mahluk hidup. [15]

8. Poster

Poster merupakan penggambaran yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun menarik
perhatian dengan menyatukan gambar, warna, tulisan, dan kata-kata. Poster yang baik harus dinamis,
menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara rinci,
harus cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak, akan hilang kegunaanya.[16]

9. Bagan (Chart)

Bagan merupakan presentasi berupa gambar grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan.


Misalnya: kronologis, jumlah, dan hierarki. Sebagai media yang baik, bagan haruslah: dapat dimengerti,
sederhana dan lugas, serta mempunyai daya tarik. Terdapat beberapa macam chart atau bagan, antara
lain:

a. Bagan Pohon ( Tree Chart )

Bagan pohon ibarat sebuah pohon terdiri dari batang, cabang-cabang, dan ranting-ranting. Sesuai
dengan namanya, bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas beberapa akar menuju batang
tunggal. Contohnya adalah bagan silsilah.

b. Bagan Chart Klasifikasi digunakan untuk menjelaskan atau mengelompokkan objek, peristiwa dan
taksonomi.

c. Bagan Garis Waktu, mengambarkan hubungan kronologis antara peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Garis waktu amat bermanfaat untuk meringkaskan urutan waktu dari serangkaian peristiwa.

d. Bagan Alir ( Flowchart ) adalah bagan proses yang menunjukkan suatu urutan, proseddur atau aliran
proses.[17]
10. Herbarium

Herbarium adalah koleksi atau contoh tumbuhan yang telah dikeringkan atau diawetkan, diklarifikasi,
dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu.[18]

D. Cara Pembuatan Media Pembelajaran Sederhana

Dalam proses pembelajaran, pendidik dapat membuat sendiri media pembelajaran sederhana yang
dapat berupa gambar atau foto. Menurut Oemar Hamalik (1994:67-68) sebelum membuat media
gambar terlebih dahulu memperhatikan keaslian gambar, kesederhanaan, bentuk item, dan artistik.

Media gambar sebagai bagian dari media pembelajaran sederhana sering dipergunakan karena nilai
ekonomis dan kepraktisannya. Guru dapat membuat sendiri media gambar ini atau membeli. Untuk
membeli media gambar yang bagus tentu harganya relatif mahal dibanding membuat sendiri media
gambar tersebut. Media gambar dapat dibuat dengan beragam variasi pembuatan. Bahan-bahan yang
dipergunakan dalam pembuatan media gambar dapat berupa kertas, papan triplek, gabus, dan kain.

Contoh pembuatan media sederhana:

1. Media gambar paling sederhana dapat dilukis sendiri di atas kertas karton putih ukuran A1 (59,4 cm
X 84,1 cm), AD (84,1 cm X 118,9 cm), atau disesuaikan dengan kebutuhan. Dapat juga gambar yang akan
dijadikan media di fotokopi dahulu sesuai : Ukuran yang dibutuhkan kemudian ditempel pada papan
triplek atau gabus. Satelah selesai agar gambar tersebut tahan lama dan tidak rusak sebaiknya
ditempelkan pada papan triplek kemudian dilapisi dengan plastik. Berikan warna pada gambar tersebut
agar lebih menarik untuk dilihat. Berikut merupakan contoh media gambar tentang praktek sholat yang
dibuat menggunakan kertas karton putih dengan papan triplek sebagai dasar gambar.

2. Media visualisasi bagi siswa untuk mengetahui gerakan wudhu dan sholat secara tertib dan
beraturan. Langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

a. Menyiapakan bahan yang diperlukan yaitu Karton Bekas, Kertas bekas, Stick Es Cream.

b. Menyiapkan Alat yaitu: Pensil, bolpoin, penggaris, spidol warna, lem, dan gunting.[19]

59,4 cm

84,1 cm

sholat lengkap

Contoh 1

ruku
Contoh 2

IV. PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan dalam makalah “Pembuatan media pembelajaran sederhana” dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran sederhana merupakan media yang tidak berbasis teknologi, dapat dibuat
sendiri, dan tidak memerlukan biaya mahal.

Unsur-unsur dalam pembuatan media pembelajaran, meliputi: kesederhanaan, keterpaduan,


penekanan, keseimbangan, bentuk, garis, tekstur, dan warna.

Terdapat beberapa macam media pembelajaran sederhana, yaitu: gambar (gambar jadi, gambar garis,
gambar diam, dan gambar fotografi), peta dan globe, grafik (grafik batang, grafik garis, grafik lingkaran,
dan grafik gambar), display, relia, poster, dan chart / bagan (bagan pohon, bagan chart klasifikasi, bagan
garis waktu, dan bagan alir).

Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik dapat membuat sendiri media sederhana yang memiliki
nilai ekonomis dan kepraktisannya, berupa gambar atau foto.

B. Saran

Demikianlah makalah ini pemakalah buat, semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang
pembuatan media pembelajaran sederhana dan dapat membantu mengatasi permasalahan dalam
pembuatan media pembelajaran. Pemakalah sarankan agar pembaca mencari referensi lain untuk
menambah wawasan Anda. Pemakalah mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik
dalam segi tulisan, tanda baca, maupun kesalahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

http://aritmaxx.wordpress.com/2010/03/28/unsur-unsur-visual-media-sederhana/ diunduh pada 16


April 2013 pukul 19.46 WIB.

http://uaksena.com/media-pembelajaran-sederhana-3.html diunduh pada 16 April 2013 pukul 20:22


WIB.

http://www.artikata.com/arti-349373-sederhana.html diunduh pada 18 April 2013 pukul 13.19 WIB.

Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Sadiman, Arief, dkk. 2002. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 3.

[2] Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), hlm. 5.

[3] http://www.artikata.com/arti-349373-sederhana.html diunduh pada 18 April 2013 pukul


13.19 WIB.
[4]http://aritmaxx.wordpress.com/2010/03/28/unsur-unsur-visual-media-sederhana/ diunduh pada 16
April 2013 pukul 19.46 WIB.

[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,… hlm. 107-113.

[6] Azhar Arsyad , Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 113-147.

[7] Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), hlm. 70-
71.

[8] Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Media Pengajaran,… hlm. 73-75.

[9] Arief Sadiman, dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002), hlm. 38.

[10] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm.
101.

[11] Arief , Sadiman, dkk., Media Pendidikan Pengertian,… hlm. 40.

[12] Azhar Arsyad , Media Pengajaran,… hlm. 138-141.

[13] Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto,… hlm. 52-53.

Anda mungkin juga menyukai