Anda di halaman 1dari 27

TUGAS

RANGKUMAN

TEKNIK PENGERINGAN
DAN
HUMUDIFIKASI
Teknik Pengeringan dan Humidifikasi

Referensi : - Mass Transfer Operation (Treyball)


- Unit Operation (Brown)

Bahan Baku Proses Produk


Basah Pengeringan langsung (matahari) Padat
Padat Pengeringan tidak langsung (media) Butiran
Cair Pemaksaan dengan : - Steam
- Gas
Sumber – sumber pemanas :
- Matahari
- Gas
- Steam/Uap
- Listrik
- Element
- Reaksi Kimia

Media Pengeringan :
- Kawat hantar
- Kaca Tembus
- Listrik
- Bahan/Zat Kimia, seperti silica gel

Tujuan dari Pengeringan adalah :


- Pengawetan
- Ekonomis (penghematan biaya)
- Menjaga kualitas
HUMIDIFIKASI

Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan air dalam aliran
gas. Operasi ini dikenal dengan proses Humidifikasi.
Dehumidifikasi adalah operasi untuk mengurangi uap air dalam aliran gas.
Humidifikasi adalah proses meningkatkan kadar uap air dengan melewatkan aliran
gas diatas cairan yang kemudian menguap ke dalam aliran
gas.
Dehumidifikasi Kondensasi, tekanan parsial untuk menghilangkan gas x
moisture.
Contoh : Pengeringan padatan basah dengan pengurangan jumlah kandungan air
sebagai tujuan utama dan dehumidifikasi aliran gas sebagai efek
pengeringan.
Carrier Gas adalah Gas yang sifatnya membawa gas – gas lain keluar.
Contoh : Gas Chromatograph (GC).
Gas tersebut akan membantu melepaskan gas x.

Beberapa istilah dalam proses Humidity


Humidity campuran udara uap – air adalah massa uap air dalam 1 kg udara
kering.
Humidity tergantung pada tekanan parsial uap air (PA) dalam udara dan tekanan
total P (101,3 kPa ; 1 Atm absolute (760 mmHg)
Jika massa molekul air = 18 dan udara = 29, maka humidity dalam kg H2O/kg

18 Pa
udara kering adalah ; ae = x P  Pa ……..(a)
29
Humidity Jenuh
Udara Jenuh adalah udara dalam uap air yang setimbang dengan air dengan
tekanan dan temperature tertentu.
Dalam campuran ini tekanan parsial uap air dalam campuran udara – air = tekanan
uap air murni (PAS) pada T tertentu. Karena itu Humidity jenuh =
18 Pas
aeo = x P  Pas ……….(b)
29
Persen Humidity / Persen Kejenuhan
Didefenisikan sebagai 100 ae / aeo. Nilai jenuh dihitung pada temperature bola
kering campuran.
Jika udara menjadi jenuh pada tekanan dan temperature yang sama
aep = 100 a / aeo ………..(c)

Volume Humid (VH)


Adalah volume humid dan gas jenuh
3
Adalah volume ft 1lb udara kering + uap air yang diperlukan untuk
menjenuhkannya.

Titik Embun Campuran Udara – Uap air (Dew Point)


Temperatur titik embun atau titik embun adalah temperature pada saat gas relative
jenuh oleh uap.Jika gas didinginkan titik embun adalah temperature gas pada saat
kondensasi pertama terjadi.

Temperatur Bola basah


Humidity gas akan naik bila gas dialirkan melalui cairan karena pengeluaran
cairan. Temperatur cairan akan turun dibawah temperature gas dan panas akan berpindah
dari gas ke cairan.
Pada kesetimbangan laju perpindahan panas dari gas akan menyeimbangkan
panas yang dibutuhkan untuk menguapkan cairan dan cairan dikatakan pada temperature
bola basah.
Wet Ball
Dry Ball
 100 % = 1
Temperatur Jenuh Adiabatis

Gas masuk
Gas keluar
ae,T Ts,aeo

Make up H2O

Gambar saturator adiabatik udara – uap air

Suatu gas berupa campuran uap air – udara dikontakkan dengan air dingin. Gas
yang meninggalkan sistem mempunyai humidity dan temperature yang berbeda , proses
ini adalah proses adiabatic, yaitu tidak ada panas yang ditambahkan atau dihilangkan ke
atau dari system.
Air yang disirkulasi akan ditambah dengan air yang dari make up.
Temperatur air yang disirkulasi akan mencapai temperature lunak, dan
temperature ini disebut Temperatur jenuh adiabatik (Ts).
Jika gas yang masuk pada temperature T mempunyai humidity tidak jenuh,maka
Ts akan makin rendah dari T.Jika kontak antara gas yang masuk dan semprotkan air
cukup untuk menjadikan gas dan cairan seimbang.Udara yang mengingatkan system akan
jenuh pada Ts dan mempunyai humidity jenuh juga.
Hal-hal yang penting dalam humidifikasi :
 Wet bulb
 Dry bulb
 Dew point
Kita harus tahu % humidity dan % relative humidity.

Contoh soal :
1. Udara berada dalam ruangan pada temperature 26,70C dan tekanan 101,3
kPa,udara tersebut mengandung uap air dengan tekanan parsial = 2,76 kPa,dimana
tekanan uap air adalah 3,5 kPa.
Hitung : a. Humidity (ae)

b. Humidity jenuh (ae0) dan % humidity


c. % humidity relative

Jawab :
a. Humidity (ae) =

18 PA
x  0,017 kg H 2O / kg udara ker ing (U .K )
29 P  PA
18 PAS
b. Humidity jenuh (ae0) = x  0,022 kg H 2O / kg U .K
29 P  PAS

ae
% humidity = 100 = 77,27 %
aeo

PA
c. % humidity relative = 100
PAS
2,76
= 100 3,5  78,86 %

2. Temperatur bola kering dan titik embun udara yang masuk kea lat pengering
adalah 1300F dan 600F.Dengan menggunakan grafik humidity chart ,hitunglah :
a. Humidity actual
b. Temperatur bola basah
c. Humidity jenuh
d. % humidity
e. Panas humidity (dari buku Mc’Cabe)
f. Volume humidity
Penyelesaian : (Grafik dari buku Mass Transfer Operation,Trayball)
a. Cari dan tarik titik embun 600F kea rah kanan akan diperoleh humidity
actual 0,011 lb H2O/lb U.K
b. Tarik garis dari temperature 1300F ke atas, kemudian tarik garis jenuh
adiabatic melalui titik potong sampai memotong garis jenuh 100 %
,kemudian hubungkan ke bawah dan bola basah yang diperoleh adalah
79,8 oF
c. Caranya sama dengan nomor (b) tetapi garis jenuh 100% dihubungkan ke
kanan.Humidity jenuhnya adalah 0,022 lb H2O/lb U.K
d. Tarik garis temperature 1300F sampai berpotongan dengan grafik garis
humidity 0,011 yang dihubungkan kea rah kiri titik potong antara
keduanya adalah % humidity 10 %.
e. Tarik humidity 0,011 sampai memotong garis humid heat vs humidity,
kemudian hubungkan keatas sehingga diperoleh panas humid 0,245
BTU/0F lb U.K
f. Dari garis tempetaur bola kering 1300F dihubungkan ke atas sampai
memotong garis volume jenuh kemudian dihubungkan ke kiri didapat 17,8
ft3/ lb H2O

3. Temperatur bola kering dan titik embun udara yang masuk kea lat pengering
adalah 1000F dan 700F.Dengan menggunakan grafik humidity chart ,hitunglah :
a. Humidity actual
b. Temperatur bola basah
c. Humidity jenuh
d. % humidity
e. Panas humidity (dari buku Mc’Cabe)
f. Volume humidity
Water activity (Dehidration)

Salah satu tujuan dari teknik pengeringan adalah pengawetan makanan yang
dikenal dengan Dehidration.
Pengeringan makanan adalah pengawetan (preserved) dimana water activity (aw)
pada level dimana tidak ada mikroorganisme aktif dan pembusukan secara kimia dan
kecepatan biokimia berkurang sampai minimum.
Water activity diukur sebagaimana kesetimbangan reaktif humidity (ERH) , %
humidity (RH) kontak dengan produk pada kesetimbangan air.

aw : ratio tekanan parsial air pada pemurnian produk (P) terhadap tekanan uap air
murni Po) pada temperature sama.

P
aw = ERH =
P0

Thermodynamic water activity


Free energi adalah bentuk energi dalam system yang berbeda dari PV work.
Bentuk energi bertanggungjawab untuk kondisi laju reaksi kimia.

F = H – Ts

F = Free energy
H = entalpi
E = Internal energi
W = work
Q = Heat
Dehidration : pengurangan kadar air dengan cara dimana tidak ada energi yang
Dipaksakan.
Pengeringan : Pengurangan kadar air dengan menggunakan panas/bentuk energi yang
dimasukkan ke system.
Pada T tetap, dµ/dP = V
dP = dH – TdS – SdT
dH = dU + PdV + VdP
dU = TdS – PdV
dF = VdP – SdT
Pada system kesetimbangan ,potensi kimia adalah sama dalam beberapa fasa.
Pada fasa fA , persamaan gas ideal untuk 1 mol gas ;
V = RT/P
dµ/ = RT d(lnP)
Untuk uap non ideal ,fugisitas (f) dapat disubstitusi P.Pada tekanan rendah dan ambient
temperature atau fakum f sama dengan P.
Potensi kimia dapat diukur secara langsung dari tekanan uap komponen .
Komponen activity dapat didefenisikan sebagai berikut :
f
a 
f0

f P
aw  0
 , f0 = fugacity of pure component pada temperature sama.
f P0

Osmotic Pressure
Berkurangnya water activity = bertambahnya tekanan osmotic

RT
   ln x Yp
V
π = tekanan osmotic, atm
R = konstanta gas , 82,06 ml atm/mol
Y,K = activity constant
V = molar volum
X = mol fraction water
T = absolute temperature
Water activity at High moisture Conductivity
Untuk larutan ideal activity adalah panas terhadap mole fraksi air
Aw = Xw
Untuk larutan non ideal ,koefisien activity Y adalah factor koreksi untuk non ideal
,sehingga :
Aw = Y . Xw
Fraksi mol air , Xw = Hukum Roult

Hukum Roult
moles water
Xw = moles water  moles solute

x ' w / 18
Xw = x ' w / 18  x ' s / Ms

Dari hukum Roult didapat :


d ( Hm)
ΔHmi =  RT ln  i
dNi

Untuk larutan secara umum (regular solution) dapat digunakan persamaan Van
der Walls yang memformulasi dari persamaan Van der Walls :
RT a
P = V b V 2

A = besar daya molekul


B = volume yang berkurang akibat adanya daya
Untuk sistem 2 komponen : X2 = 1 – Xw
aW
Yw =
XW

Pada temperatur tetap :


aw
Log   k (1  X W ) 2
XW

Plot log aw/Xw vs ( 1 – Xw)2 adalah linear dengan slope negative


Persamaan (i) digunakan oleh Norris untuk memproduksi water activity dari larutan gula,
nilai k untuk beberapa pelarut sbb:
Sucrose 2,7 Propylene Glycol -0,12
Glucose 0,7 Citric Acid 6,17
Fructose 0,7 d- Tarbiri C acid 4,68
Invert Sugar 0,7 Malic Acid 1,82
Sorbitol 0,85 Lactic acid -1,59
Glicerol 0,38
NaCl 15,8 (X2 < 0,2)
7,9 (X2 > 0,2)

Contoh:
Hitung water activity dari 50 % sucrose solution!
Jawab
Dari tabel, k sucrose = 2,7 BM = 342

50
Mol fraksi air = XW  18  0,95
50  50
18 342
Log aw = log Xw – 2,7 (1 – Xw)2
= log 0,95 – 2,7 (1 – 0,95)2
aw = 0,935

untuk water activity didalam sistem yang hanya solut dan air campuran
 X2 
ln ( aW )      d ln (a 2 )
o

X
 1
untuk multi komponen dengan 2 solut :
 X2  X 
ln ( aW )      d ln (a 2 )    2  d ln ( a3 ) - ………
 X1   X1 
aW   aW  02  aW  03
Contoh :
Hitung water activity dari buah-buahan yang diawetkan mengandung 65 %, soluble solid
2 %. Insoluble solid dan rest water. Padatan terlarut (soluble solid) dianggap 50 %.
Hexose sugar dan 50 % sucrose.
Penyelesaian :
Basis 100 gram buah yang diawetkan
Gr Hexose sugar = 65 (0,5) = 32,5 gr
Gr Sucrose = 65 (0,5) = 32,5 gr
Gr Water = 33 gr  (100 - ( 65 + 2))
Sucrose dissolve dalam air : Hexose dissolve dalam air :
32,5
X3 342  0,0492
33  32,5
18 342

32,5
X2  180  0,0896
33  32,5
18 180
X W  1  0,0492  0,9508

X W  1  0,0896  0,9104

ln (aw1)o = ln 0,9508 - 2,7 (0,0492)2 ln (aw2)o = ln 0,9104 - 2,7 (0,0896)2


(aw1)o = 0,9365 (aw2)o = 0,8986
aw campuran = (aw1)o . (aw2)o
= 0,9365 x 0,8986
= 0,841

Latihan Soal :
1. Hitung water activity dari 40 % larutan glukosa
2. Hitung water activity dari buah-buahan yang mengandung 60 % padatan terlarut,
5 % padatan terlarut dianggap 50 % hexose sugar dan 50 % sukrosa.
Jawaban:
1. Penyelesaian
Dari tabel, k sucrose = 0,7 BM = 180 (C6H12O6)

60
Mol fraksi air = XW  18  0,9375
60  40
18 180
Log aw = log Xw – 0,7 (1 – Xw)2
= log 0,9375 – 0,7 (1 – 0,9375)2
aw = 0,9316

2. Penyelesaian :
Basis 100 gram buah yang diawetkan
Gr Hexose sugar = 60 (0,5) = 30 gr
Gr Sucrose = 60 (0,5) = 30 gr
Gr Water = 35 gr
Sucrose dissolve dalam air : Hexose dissolve dalam air :

30
X3 342  0,04316
35  35
18 342

30
X2  180  0,079
30  35
180 18
X W  1  0,04316  0,9568 X W  1  0,079  0,9211

ln (aw1)o = ln 0,9568 - 2,7 (0,04316)2 ln (aw2)o = ln 0,9211 - 0,7 (0,079)2

(aw1)o = 0,9556 (aw2)o = 0,917


aw campuran = (aw1)o . (aw2)o
= 0,9556 x 0,917
= 0,876

3. Hitung water activity dari 60 % larutan garam.


Dari tabel, k NaCl = 15,8 BM = 58,5
40
Mol fraksi air = XW  18  0,684
40  60
18 180
Log aw = log Xw – 15,8 (1 – Xw)2

= log 0,684 – 15,8 (1 – 0,684)2


aw = 0,018
Dari tabel, k NaCl = 7,9 didapat aw = 0,11 (dipilih yang mendekati angka satu)

4. Hitung water activity dari buah-buahan yang diawetkan yang mengandung 50 %


padatan terlarut, dan 10 % padatan tak terlarut. Padatan terlarut mengandung 60 %
hexose sugar dan 40 % sukrosa.
Penyelesaian
Basis 100 gram buah yang diawetkan
Gr Hexose sugar = 50 (0,6) = 30 gr
Gr Sucrose = 50 (0,4) = 20 gr
Gr Water = 40 gr
Sucrose dissolve dalam air : Hexose dissolve dalam air :

20
X1  342  0,0256
40  20
18 342

30
X2  180  0,0698
30  40
180 18
X W  1  0,0256  0,9744 X W  1  0,0698  0,9302

ln (aw1)o = ln 0,9744 - 2,7 (0,0256)2 ln (aw2)o = ln 0,9302 - 0,7 (0,0698)2

(aw1)o = 0,9726 (aw2)o = 0,9271


aw campuran = (aw1)o . (aw2)o
= 0,9726 x 0,9271
= 0, 9016

5. Berapa konsenterasi NaCl dalam air yang memberikan konsenterasi yang sama pada
aw dimana 20 %larutan sukrosa !.
Jawab :
20 % larutan sukrosa

80
Xw  18  0,987 k=
aw
80  20 Xw
18 342
aw 0,986 0,986
Xw   
k k NaCl 15,8

Log aw = log Xw – k(1 – Xw)2 Xw = Xw NaCl = 0,0624


= log 0,987 – 2,7 (0,013)2 XNaCl = 1 - Xw = 0,9376
aw = 0,986

PROSES PENGERINGAN

1. PTBA

T= 1600C CONTINOUS T= 1600C


DRYER

Hot gas

25% moisture CONTINOUS batubara kering (5% moisture)


DRYER
2. Indo barat rayon
Alat pengering : Fiber dryer
Proses :

Kristal urea

9 8 7 6

Urea.H20
Spray dryer
Udara

Lelehan Butiran udara yang keras


10 11
Udara Udara debu dan padat

Preeling tower

After treatment : Pencucian untuk menghilangkan kotoran


Proses :

90% DRYER1 20% DRYER2 11 13%

Moisture Moisture Moisture

Menggunakan 2 dryer untuk meenjaga agar warna serat yng dihasilkan tetap putih
(tidak ke kuningan)
Sumber panas : Steam
Panjang serat normal permintaan konsumen 7-8 cm.

Pulp dimpor dari brazil kareana jika memproduksi sendiri limbahnya korosisf
Gambar Fiber dryer

FIBER DRYER

3. Pengeringan susu bubuk

Dikeringkan di dalam Cyclone, alat pengering berupa spray dryer


Steam dari udara tmosfer dengan temperature 1850C
Susu masuk cyclone diatur dengan kecepatan tinggi ( Susu masuk fasenya cair)
Final Product Susu bubuk 50C

Contoh pengeringan dengan system Cyclone

Udara keluar

Susu cair kecepatan tinggi


Udara panas

Keluaran

Singkong

Pengelupasan
Kulit dan kotoran
4. Pabrik tepung terigu manual

Diagram alir

Air Pencucian manual Limbah cair

Pemarutan Semi mekanis

Air Ekstraksi Ampas basah

Pengendapan Limbah cair

Air untuk pencucian


Limbah cair
peralatan
Penjemuran

Pengepakan
5. PT PUSRI (Pengeringan urea)
Alat pengering : Spray dryer
Gambar prinsip kerja alat

Hot air

Feed Disk atomizer (mengatur ukuran)

Air flat

Spray

Air outlet
menggunakan drying
chamber untuk pemisahan
PROSES COCUREENT

Produk

Hot gas dari unit utility dari steam Exhaust

Diagram alir proses pengeringan di PT PUSRI

Kristal urea

9 8 7 6

Urea.H20
Spray dryer
Udara

Lelehan Butiran udara yang keras


10 11
Udara Udara debu dan padat

Preeling tower

Neraca Panas Dan Massa


Hg T<<100oC

urea (liquid)
SPRAY DRYER
urea (liquid)
Moisture (2,4%) Moisture (0,1-0,3%)

Hg(20-100oC)
Ket : Hg = Hot Gas

6. PT. SUNAN RUBBER

Bahan baku karet (Bokar)


1. lateks kebun
2. sit angin
3. slab
4. lump

Bahan baku Breaker (memperkecil ukuran) Hammermills


(dipipihkan) Pencucian (mengeluarkan kotoran berupa pasir)
Dicuci digiling menjadi blanket dijemur masuk ke
alat pengering liquid smoke pembakaran tempurung kelapa sawit (pada saat
pencucian)

7. PT. SOUTH PACIFIC VISCOUS

Menghasilkan serat rayon kering

Terbagi 3 bagian produksi utama :


1.Departement Viscouse
Yang menghasilkan larutan Viscous (C6H9O4-O-CS2Na)X
2. Departement Spining
Yaitu bagian pengeringan Rayon
3. Departement Spinbath
Yaitu bagian yang menghsilkan larutan spinbath (H2SO4, Na2SO4, dsb.)

Proses pengeringan terjadi pada dua department :


a. Pada Department Spining
Alat pengering : Indirect/fiber dryer/non-adiabatik dryer
(sama seperti indo barat rayon)

Neraca Panas :

100o – 150oC 100o – 120oC


Rayon Rayon Serat Rayon
Tahap I Tahap II
90% 20% Moisture (11-12 %)

Indirect Dryer
t = 120 menit
STEAM

b. Pada Departement Spinbath


Alat pengering Flash Dryer :
Bagian-bagannya : A : Pencampur pengaduk – konveyor
B : Tungku pemanas minyak
C : Penumbuk Palu/Paku/Penggiling
D : Mesin Pemisah / (cyclon)
E : Kipas
F : Pengumpan Bintang
G : Pengaduk arus zat padat dan pengukur waktu

Flash Dryer
Pengeringan Kilat dengan bahan padatan Na2SO4 basah.

gas E (kiapas)
Mesin
Pemisah
Zat padat kering Pengumpan (F) G

Proses :
Umpan basah A C D
Disapu dengan gas bakaran panas

Neraca Panas pengeringan produk sampingan :

Na2SO4
FLASH DRYER Na2SO4
Moisture (3-5%) Moisture (0,1-0,3%)
produck

Hg(20-100oC)

8. PT. INDOFOOD
Pengeringan mie instant

COOLING
MIXER PRESSER STEAM BOX FRYER PACKING
CONVEYOR

Cooling menggunakan fan (karena dapat berputar dan mencapai semua bagian mie)
Fan udaranya tidak terlalu kencang.
Blower : tetap tidak berputar, hembusan udaranya cukup kencang (< 5 atm)
Compressor > 5 atm

Berat mie (kg) Kadar air (%) Suhu (oC)


Masuk 79 32 45
keluar 66 3,5 85
T > 160OC
MINYAK HE

UAP PANAS

T = 45% MIE MIE 3,5% AIR, 17% MINYAK


FRYER
32% AIR 85OC
LIFT CONVEYOR

MINYAK
T = 160oC
MANGKUK LIFT
3,5 m3/min

9. PT. PINDHO DELI

Nama alat pengering : Sillinder Roll Dryer


Feed Pulper Head Box Preessing Drying Calendering Coating
Pulper merupakan campuran dari pulp yang telah di hancurkan ditambah dengan
air. Pada head box terdapat talang yang berfungsi untuk mengurangi air, dan pengering
utamanya adalah dryer dengan alat Sillinder Roll Dryer.

Tin = 60oC Tout = 60oC


SILINDER ROLL
Moisture (40-45%) Moisture (6-7%)
DRYER
240.000 ton
Steam T = 150oC
Panjang silinder roll dryer = ± 10 m

10. PT. GULA CINTA MANIS :

STASIUN STASIUN STASIUN STASIUN


STASIUN MILL
PEMURNIAN PENGUAPAN KRISTALISASI PENYELESAIAN

NIRA MERAH NIRA ENCER


AMPAS

KADAR AIR KADAR AIR


SUGAR DRYER SUGAR DRYER
0,06% 0,03%

BLOWER BLOWER
70 - 80OC 32 - 35OC

Dryer and cooler : di stasiun penyelesaian


Tipe : horizontal vibrato flow time
Capacity : 200 ton/tahun

11. PABRIK TEPUNG


UAP AIR (94 - 96%)

BIJI GANDUM KERING


BIJI GANDUM TEPUNG
DRYER
AIR (4 - 6%)

T = 75 - 85OC

Kandungan air yang dihilangkan dari biji gandum ≈ 94 -96 %

Alat-alat Pengeringan Lainnya

V3LGR5436EQ.gif
200 x 266 pixels - 29k
www.western-international.com/ laundry.htm

1967-WP-Dryer-Outside.jpg
341 x 454 pixels - 37k
www.classicappliances.com/ MUSEUM/Whirlpool/Ja...
[ Lebih banyak lagi hasil keluaran dari www.classicappliances.com
dryer.jpg
403 x 536 pixels - 59k
msa.ars.usda.gov/ms/ stoneville/uscgl/dryer.htm

whirlpool-dryer-lint-filt...
250 x 333 pixels - 16k
www.american-appliance.com/ service_pages/wp_d...

Anda mungkin juga menyukai