Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROMOSI KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan tugas kelompok bagi mahasiswa prodi D3 Kebidanan Sutomo
POLTEKKES Kemenkes Surabaya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Astuti Setiyani, SST., M.Keb., selaku ketua jurusan Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya
2. Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb., selaku ketua prodi D3 Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya
3. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST.,M.Kes., selaku dosen pengajar mata kuliah Promosi Kesehatan
prodi D3 Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerjasama dalam menyelesaikan makalah ini
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Tujuan Umum...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Khusus..........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Media Promosi Kesehatan..........................................................................................................3
2.2 Metode Promosi Kesehatan........................................................................................................7
2.3. POA.........................................................................................................................................10
2.4. SAP..........................................................................................................................................17
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................20
LAMPIRAN...................................................................................................................................21
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
3
4
b. Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flipchart, transparan, slide, film,
dan seterusnya.
b. Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah:
1. TV,
2. Radio,
3. Film,
4. Video film,
5. Cassette,
6. CD,
7. VCD, dan sebagainya.
Kelebihan dan kekurangan media elektronik.
1) Kelebihannya:
- Sudah dikenal masyarakat.
- Mengikutsertakan semua pancaindera.
5
c. Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang
secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya
1. Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara
umum di perjalanan.
2. Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang
dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang
di suatu tempat strategis agar dapat dilihat oleh semua orang.
3. Pameran.
4. Banner.
5. TV layar lebar.
Kelebihan dan kelemahan media luar ruang:
1) Kelebihannya:
- Sebagai informasi umum dan hiburan.
- Mengikutsertakan semua pancaindera.
- Lebih mudah dipahami.
6
Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan
bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya
promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
kesehatan dari sasaran.
Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai
masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang
menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan di samping faktor masukannya sendiri juga
faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-
alat bantu atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai suatu hasil
yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerjasama secara harmonis.
Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara
tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu
pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, maka metodenya harus berbeda dengan
sasaran massa dan sasaran individual dan sebagainya. Di bawah ini akan diuraikan beberapa
metode promosi atau pendidikan individual, kelompok dan massa (publik).
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu
menggunakan metode (cara) ini.
Bentuk pendekatan ini, antara lain:
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)
b. Wawancara (interview)
sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat ialah pendekatan massa.
Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya,
maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada
perubahan perilaku. Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan
perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan massa ini tidak
langsung. Biasanya dengan menggunakan atau melalui media massa.
Beberapa contoh metode promosi kesehatan secara massa ini, antara lain:
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun
radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan
kesehatan massa.
d. Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab
atau konsultasi tentang kesehatan dan penyakit adalah merupakan bentuk pendekatan
promosi kesehatan massa.
e. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh: billboard Ayo ke Posyandu.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI
Tempat : Posyandu
10
11
IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Buzz group
V. MEDIA
1. Power point/slide
2. Poster
3. Leaflet
1 4 Menit Pembukaan :
1. Memperkenalkan diri Menyambut salam dan
2. Menjelaskan tujuan dari mendengarkan
penyuluhan. Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan
4. Menyebutkan materi pe- Mendengarkan
nyuluhan yang akan diberi
kan
2 15 Menit Pelaksanaan :
5. Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian tali pusat.
6. Menjelaskan pentingnya Memperhatikan
perawatan tali pusat
7. Menjelaskan cara Memperhatikan
membersihkan tali pusat
8. Menyebutkan ciri-ciri Memperhatikan
12
3 10 Menit Evaluasi :
1. Evaluasi dengan metode Mengikuti arahan ketika
buzz group buzz group
2. Mengulang secara Menjawab dan menjelaskan
stimulus materi yang pertanyaan
telah disampaikan.
4 1 Menit Teriminasi :
1. Mengucapkan
terimakasih kepada
peserta.
2. Mengucapkan salam
penutup.
VII. EVALUASI
C. Soal Pertanyaan :
Sebutkan hal hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat
LAMPIRAN MATERI
5. Pakaian atau popok yang dipakai jangan sampai menutupi tali pusat, pastikan
semuanya berada dibawah tali pusat.
6. Jaga kebersihan tali pusat, jangan sampai terkena kotoran seperti air kencing.
7. Jika anda sedang memandikan si buah hati, usahakan ketinggian air tidak merendam
tali pusat.
8. Biarkan tali pusat mongering dan lepas dengan sendirinya.
Bayi yang teinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya banyak tidur. Gejala
ini ditandai dengan bayi malas minum, demam dan yang paling parah sampai terjadi
kejang.
EVALUASI
Bayi yang teinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya banyak tidur. Gejala
ini ditandai dengan bayi malas minum, demam dan yang paling parah sampai terjadi
kejang.
17
2. Menambah wawasan Ibu Hamil Memberikan Sabtu, 2 Mei -Putri Putri Naurina
masyarakat tentang dan Ibu penyuluhan 2020 Pukul. Naurina S S.
pentingnya perawatan Baru tentang 09.03-09.06 -Nadhifa
tali pusat. Melahirkan. pentingnya WIB/Posyandu. Asfan
perawatan -Anisa Nur
tali pusat. A.
3. Agar masyarakat lebih Ibu Hamil Memberikan Sabtu, 2 Mei -Rizki Nur Rizki Nur
paham bagaimana cara dan Ibu penyuluhan 2020 Pukul. Azizah Azizah
membersihkan tali Baru tentang cara 09.06-09.10 -Anisa Nur
pusat yang baik dan Melahirkan. membersih- WIB/Posyandu. Amalia
benar sesuai dengan kan tali -Nadhifa
prosedur yang ada. pusat. Asfan,
4. Agar masyarakat Ibu Hamil Memberikan Sabtu, 2 Mei -Nadhifa Nadhifa Asfan
mengetahui dan dan Ibu penyuluhan 2020 Pukul. Asfan
memahami ciri-ciri Baru tentang ciri- 09.10-09.13 -Putri
infeksi tali pusat. Melahirkan. ciri infeksi WIB/Posyandu. Naurina S
tali pusat.
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu,di
mana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam
konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal
pemberiandan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja,melainkan
juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang.Dalam
pelaksanaan penyuluhan kesehatan banyak faktor-faktor yang berperan penting atas
keberhasilan tersebut. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan adalah metode
yang digunakan, materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya dan alat-alat
bantu atau media yang digunakanuntuk menyampaikan pesan disamping faktormasukannya
sendiri. Agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja
sama secara harmonis.
19
DAFTAR PUSTAKA
Gant, Norman F & F . Gary Cunningham. 2011. Dasar-dasar Ginekologi & Obatetri. Jakarta:
EGC
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
FKUI
Yulifah, Rita & Tri Johan Agus Yuswanto. 2009. Komunikasi & Konseling dalam Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
20
MEDIA POSTER
21
LEAFLET
22