Ekonomi Kerakyatan Indonesia
Ekonomi Kerakyatan Indonesia
BERDASARKAN PANCASILA
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas pendidikan pancasila
Oleh
Ade septy
Ahmad Rizki Fadilah
Ajeng U.N
Faiz Haikal Akbar
Nadya Faradila
Rizqyan Ikswansyah
Sahal Miftah
Siti Rahayu Hanydar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA 2014
KATA PENGANTAR
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi....................................3
2.2 Ekonomi pancasila diteliti dari dalam dan pelaksanaan sila-sila pancasila
dalam bidang ekonomi.................................................5
2.3 Sistem ekonomi pancasila................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Jika hingga saat ini kualitas perekonomian belum menampakkan perubahan
yang signifikan, tidak menutup kemungkinan, akan mendapat pukulan mahadasyat
dari arus globalisasi.
1.2 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk sebesar-
besar kemakmuran/kesejahteraan rakyat yang harus mampu mewujudkan
perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak
lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah berpihak pada ekonomi
besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih memberikan
kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup
koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan
ekonomi nasional. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah
koperasi.
Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program
konkret pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih
mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan
demikian, Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam
berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam
Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperan
memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau
meningkatkan kepastian hukum.
Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis harus kita perbaiki
supaya tidak ada peluang bagi tumbuh kembangnya kolusi antara penguasa politik
dengan pengusaha, bahkan antara birokrat dengan pengusaha. Bangsa sebagai unsur
pokok serta subjek dalam negara yang merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia
individu makhluk sosial adalah sebagai satu keluarga bangsa. Oleh karena itu
perubahan dan pengembangan ekonomi harus diletakkan pada peningkatan harkat
martabat serta kesejahteraan seluruh bangsa sebagai satu keluarga.
Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang
berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari
nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan
diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya
4
akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga
negara.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada
Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada
pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk
pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi
atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.
Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk
sebesarbesar kemakmuran/kesejahteraan rakyat—yang harus mampu mewujudkan
perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak
lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah berpihak pada ekonomi
besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih memberikan
kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup
koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan
ekonomi nasional.
Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi.
Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program kongkrit
pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu
mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian,
Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam
berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam
Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperanan
memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau
meningkatkan kepastian hukum.
Pancasila sebagai dasar negara, maka sila-sila yang terdapat pada Pancasila
dapat diterapkan dalam kehidupan ekonomi bangsa, negara dan
masyarakat sebagai berikut :
5
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Menunjukkan bahwa pola perekonomian digerakkan oleh rangsangan-
rangsangan ekonomi, sosial dan moral yang sangat tinggi, yaitu moral
manusia yang beragama sehingga para pelaku ekonomi tidak akan semena-
mena karena adanya pengawas tunggal, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan pemerataan-
pemerataan sosial (egalitarian), sesuai asas-asas kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia
Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional
yang tangguh. Ini berarti nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan
ekonomi.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk paling
konkrit dari usaha bersama.
5. Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hal ini menunjukan pada adanya imbangan yang jelas dan tegas antara
perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi dalam pelaksanaan
kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan keadilan
sosial.
Aturan main yang diturunkan dari setiap sila dalam Pancasila kita bisa melihat
sejauh mana aturan main tersebut telah bisa ditegakkan dalam masyarakat. Misalnya,
dalam sila Persatuan Indonesia kita bisa meneliti setiap kasus kebijakan ekonomi
yang hendak diambil, apakah akan membantu atau tidak pada peningkatan
ketangguhan atau ketahanan ekonomi nasional. Lebih spesifik lagi bisa diambil
contoh apakah setiap utang baru atau kerja sama ekonomi dengan negara lain bisa
membantu atau sebaliknya mengancam ketangguhan dan ketahanan ekonomi
nasional.
Beberapa contoh konkrit pelaksanaan isi arti Pancasila yang khusus dan konkrit
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara dalam bidang ekonomi adalah :
6
1. Adanya BUMN yang juga dapat melibatkan partisipasi swata, sehingga
terdapat pengembangan usaha milik negara dan warga sebagai
perseorangan.
2. Adanya subsidi negara terhadap distribusi BBM yang ditentukan
berdasarkan asas pemerataan.
7
Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menunjukkan
betapa seluruh upaya pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada
terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
pada asas kekeluargaan.
Menurut ISEI, di dalam sistem ekonomi yang berlandaskan Demokrasi
Ekonomi, usaha negara, koperasi, dan usaha swasta dapat bergerak di dalam semua
bidang usaha sesuai dengan peranan dan hakikatnya masing-masing. Dalam konsep
iti usaha berperan sebagai :
1. Perintis di dalam penyediaan barang dan jasa di bidang-bidang produksi yang
belum cukup atau kurang merangsang prakarsa dan minat penguasa swasta;
2. Pengelola dan pengusaha di bidang-bidang produksi yang penting bagi negara;
3. Pengelola dan pengusaha di bidang-bidang produksi yang mnguasai hajat
hidup orang banyak;
4. Imbangan bagi kekuatan pasar pengusaha swasta;
5. Pelengkap penyediaan barang dan jasa yang belum cukup disediakan oleh
swasta dan koperasi, dan
6. Penunjang palaksanaan kebijakan negara.
8
(b) Bagaimana pola atau cara memproduksi barang dan jasa itu, dan;
(c) Untuk siapa barang tersebut dihasilkan, dan
(d) Bagaimana mendistribusikan barang tersebut ke masyarakat.
Rendahnya upaya dan kemamuan untuk menafsirkan Pancasila dalam bidang
ekonomi yang lebih banyak berkiblat ke kapitalisme; Tidak ada keteladanan;
Kebijakan pemerintah sendiri menyimpangi Pancasila; Social punishment & law
enforcement yang rendah.
Langkah yang perlu dilakukan adalah perlu digalakkan kembali penanaman
nilai-nilai Pancasila melalui proses pendidikan dan keteladanan. Perlu dimunculkan
gerakan penyadaran agar ilmu ekonomi ini dikembangkan ke arah ekonomi yg
humanistik, bukan sebaliknya mengajarkan keserakahan & mendorong persaingan
yang saling mematikan utk memuaskan kepentingan sendiri . Ini dilakukan guna
mengimbangi ajaran yg mengedepankan kepentingan pribadi, yang melahirkan
manusia sebagai manusia ekonomi (homo ekonomikus), telah melepaskan manusia
dari fitrahnya sebagai makhluk sosial (homo socius) dan mahluk beretika (homo
ethicus).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Contoh konkrit pelaksanaan isi arti Pancasila dalam bidang ekonomi adalah :
1. Adanya BUMN yang juga dapat melibatkan partisipasi swata, sehingga
terdapat pengembangan usaha milik negara dan warga sebagai perseorangan
2. Adanya subsidi negara terhadap distribusi BBM yang ditentukan berdasarkan
asas pemerataan
Agar Pancasila dalam bidang ekonomi tidak dianggap berkiblat ke kapitalisme;
Tidak ada keteladanan; Kebijakan pemerintah sendiri menyimpangi Pancasila; Social
punishment & law enforcement yang rendah. Maka langkah dilakukan adalah perlu
digalakkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila melalui proses pendidikan dan
keteladanan. Perlu dimunculkan gerakan penyadaran agar ilmu ekonomi ini
dikembangkan ke arah ekonomi yg humanistik, bukan sebaliknya mengajarkan
keserakahan & mendorong persaingan yang saling mematikan utk memuaskan
kepentingan sendiri . Ini dilakukan guna mengimbangi ajaran yg mengedepankan
kepentingan pribadi, yang melahirkan manusia sebagai manusia ekonomi, telah
melepaskan manusia dari fitrahnya sebagai makhluk sosial dan mahluk beretika.
3.2 Saran
Hendaknya peran Pancasila dalam bidang ekonomi lebih ditekan lagi,karena
sistem perekonomian yang selama ini berlangsung tidaklah bersumber kepada
Pancasila. Setelah dicengkram sistem ekonomi komando di era orde lama yang
bercorak sosialisme, berikutnya perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi
pasar yang bercorak kapitalisme di era orde baru. Dan karena jeratan kapitalisme
juga maka semakin menguat seiring derasnya paham ekonomi neoliberal yang datang
melalui agen-agen kapitalisme global.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://romancesad.blogspot.com/2013/09/pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan.html
https://muhammadyasinfadilah.wordpress.com/2013/03/27/tugas-pendidikan-
pancasila-pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/
http://rahman8194.blogspot.com/2013/11/peran-pancasila-dalam-bidang-
konomi.html