Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

FISIKA II

KAPASITOR

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Elektro
05 MK14008 Ketty Siti Salamah, MT.

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan elemen Setelah membaca modul ini,
pasif berupa kapasitor mulai dari mahasiswa diharapkan mampu
kapasitansinya, dielektrik dan untuk:
energi yang disimpan oleh kapasitor  Menjelaskan kapasitansi, dan
tersebut.
dielektrik dari kapasitor.
 Menganalisa dan menyelesaikan
kapasitansi kapasitor
 Menganalisa dan menyelesaikan
energi elektrostatik
Kapasitor
Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk menyimpan muatan dan energi. Kapasitor terdiri
dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan membawa muatan
yang sama besar dan berlawanan. Kapasitor memiliki banyak kegunaan. Pemberi cahaya kilat
pada kamera anda menggunakan suatu kapasitor untuk menyimpan energi yang diperlukan
untuk memberikan cahaya kilat secara tiba-tiba. Kapasitor juga digunakan untuk
memperhalus riak yang timbul ketika arus bolak-balik dikonversi menjadi arus searah pada
catu daya, sehingga dapat digunakan pada kalkulator atau radio Anda ketika baterai tidak
dapat digunakan. [3]

5.1 Kapasitor Keping Sejajar

Kapasitor yang biasa digunakan adalah kapasitor keping sejajar yang menggunakan dua
keping konduktor sejajar. Dalam praktek, keping ini dapat berupa lapisan-lapisan logam yang
tipis, yang terpisah dan terisolasi satu sama lain dengan suatu tumpukan kertas. Tumpukan
kertas tersebut dapat digulung untuk menghemat ruang. Misalkan Q adalah besar muatan
pada tiap keping dan V adalah perbedaan potensial antara keping-keping. (Ketika kami
mengatakan muatan pada suatu kapasitor, berarti besar muatan pada setiap keping). Rasio
Q/V disebut kapasitansi C:
Q
C (5-1)
V
Kapasitansi adalah suatu ukuran dari “kapasitas” penyimpanan muatan untuk suatu perbedaan
potensial tertentu. Satuan SI dari kapasitansi adalah Coulomb per Volt, yang sering disebut
farad (F)
1 F = 1 C/V (5-2)
Karena farad merupakan satuan yang cukup besar, sering digunakan subkelipatan dari farad
seperti mikrofarad (1 F = 10–6 F) atau picofarad ( 1 pF = 10–12 F)
Misalkan suatu kapasitor keping sejajar terdiri dari dua keping yang sama luasnya A
dan terpisah dengan jarak s. Harga s lebih kecil dibanding panjang dan lebar keping. Kita
berikan muatan +Q pada satu keping dan –Q pada keping lainnya. Karena keping-keping ini
berdekatan, medan listrik pada suatu titik di antara keping (tidak termasuk titik-titik di dekat
ujung keping) mendekati besar medan yang diakibatkan oleh dua bidang tak berhingga yang
sejajar tetapi muatannya berlawanan. Tiap bidang memberikan medan listrik seragam sebesar

2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2012 2 http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
 2 0 , sehingga medan total di antara keping adalah E    0 , di mana   Q A adalah
muatan per satuan luas pada tiap bidang. Karena medan listrik antara bidang-bidang kapasitor
berseifat seragam (Gambar 5-1), perbedaan potensial antara bidang sama dengan medan
dikali jarak pemisah s: [3]
 Qs (5-3)
V  Es  s

 0 0 A

Gambar 5-1: (a) Garis-garis medan listrik antara keping-keping suatu


kapasitor keping sejajar yang terpisah pada jarak yang sama
menunjukkan bahwa medan listrik bersifat seragam. (b) Garis-garis
medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor keping sejajar
ditunjukkan oleh semburan minyak. [4]

Dengan demikian kapasitansi dari kapasitor keping sejajar adalah


Q  0A
C  (5-4)
V s
karena kapasitansi dinyatakan dengan farad dan A/s dalam meter, maka satuan SI untuk
permitivitas ruang hampa 0 juga dapat ditulis sebagai farad per meter sesuai dengan
persamaan 5-4:
 0  8,85 1012 F/m = 8,85 pF/m (5-5)
2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 http://www.mercubuana.ac.id
2012
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
Contoh 1:
Suatu kapasitor keping sejajar berbentuk bujur sangkar dengan sisi 10 cm dan jarak pemisah
1 mm, (a) Hitung kapasitannya (b) Jika kapasitor ini dimuati sampai 12 V, berapa banyak
muatan yang disebabkan dari satu keping yang lain.
Jawab:
(a) Menggunakan persamaan 5-4 sehingga diperoleh kapasitansi:
o A 8,85 1012  0,12 11
C   8,85 10 F = 88,5 pF
s 0,001
(b) Dari definisi kapasitansi (persamaan 5-1), muatan yang dipindahkan adalah:
Q  CV  88,5 1012 12  1,06 106 C = 1,06 nC
Ini adalah besar muatan pada tiap keping

5.2 Kapasitor Silinder

Kapasitor silinder terdiri dari suatu konduktor silinder kecil atau kabel berjari-jari a dan suatu
lapisan konduktor berbentuk silinder konsentrik dengan jari-jari b yang lebih besar dari a.
kabel koaksial, seperti yang digunakan pada televisi dapat dikategorikan sebagai kapasitor
silinder. Kapasitansi per satuan panjang dari suatu kabel koaksial penting dalam penentuan
karakteristik transmisi kabel. Misalkan L adalah panjang suatu kapasitor yang membawa
suatu muatan +Q pada konduktor terdalam dan muatan –Q pada konduktor terluar. Medan
listik di luar suatu kabel panjang atau silinder bermuatan Q adalah: [3]

(5-6)

di mana   Q L adalah densitas muatan linear. Medan akibat muatan –Q pada lapisan
silinder terluar sama dengan nol di dalam kulit silinder, sebagaimana telah ditunjukkan
dengan hukum Gauss.
Perbedaan potensial V antara kedua konduktor dapat ditentukan dari persamaan 4-3b.
Misalkan Va adalah potensial dari konduktor terdalam dan Vb untuk konduktor terluar.
Maka,

(5-7)

2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2012 4 http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
Potensial pada konduktor terdalam yang membawa muatan positif lebih besar dibanding
potensial pada konduktor terluar, karena garis-garis medan listrik keluar dari konduktor
terdalam menuju konduktor terluar. Harga perbedaan potensial adalah

Q lnb a
 V  Va  Vb 
2 0L

dan kapasitansi adalah

 2 0 L
Q
C (5-8)
V lnb a
Dengan demikian, kapasitansi sebanding dengan panjang konduktor. Semakin panjang
konduktor yang digunakan, semakin besar jumlah muatan yang dapat ditampung oleh
konduktor tersebut untuk suatu perbedaan potensial. Hal ini disebabkan mendan listrik dan
perbedaan potensial hanya bergantung pada muatan per satuan panjang. [3]

Contoh 2:
Suatu kabel koaksial terdiri dari kabel berjari-jari 0,5 mm dan lapisan konduktor terluar
dengan jari-jari 1,5 mm. Tentukan kapasitansi per satuan panjang
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan 5-8, kita peroleh:

5.3 Dielektrikum

Sebagian besar kapasitor memiliki lembar isolator (misalnya kertas atau plastik) yang disebut
dielektrikum yang diletakkan di antara pelat-pelatnya. Hal ini dilakukan untuk beberapa
tujuan. Pertama, karena tegangan yang lebih tinggi dapat diberikan tanpa adanya muatan
yang melewati ruang antar pelat, walaupun tidak secepat udara, dielektrikum terputus
(muatan tiba-tiba mulai mengalir melaluinya ketika tegangan cukup tinggi). Di samping itu
dielektrikum memungkinkan pelat diletakkan lebih dekat satu sama lain tanpa bersentuhan,
sehingga memungkinkan naiknya kapasitansi karena d lebih kecil dibanding persamaan 5-4.
Dan akhirnya, secara eksperimental ditemukan bahwa jika dielektrikum memenuhi ruang
antara kedua konduktor tersebut, kapasitansi akan naik sebesar faktor K yang dikenal sebagai
konstanta dielektrikum (Tabel 5-1). Maka untuk kapasitor pelat sejajar, [1]

2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 http://www.mercubuana.ac.id
2012 Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
A
C  K [kapasitor pelat sejajar] (5-9)
0
d
Persamaan ini juga dapat dituliskan
A
C
d
di mana
  K 0
merupakan permitivitas bahan tersebut.

TABEL 5-1 Konstanta Dielektrikum dan Kuat Dielektik


Beberapa material [3]
Bahan Konstanta Kuat Dielektrik,
Dielektrikum, K kV/mm
Udara 1,00059 3
Bakelite 4,9 24
Kaca (Pyrex) 5,6 14
Mica 5,4 10–100
Neoprene 6,9 12
Kertas 3,7 16
Parafin 2,1 – 2,5 10
Plexiglass 3,4 40
Polystyrene 2,55 24
Poselen 7 5,7
Minyak Tranformer 2,24 12
Air (20°C) 80

Sekarang mari kita teliti dari sudut pandang molukeler, mengpa kapasitansi sebuah
kapasitor bertambah bila dielektrikum disisipkan antara kedua pelatnya. Perhatikan sebuah
kapasitor yang pelat-pelatnya dipisahkan oleh udara. Kapasitor ini mempunyai muatan +Q
pada satu pelat dan –Q di pelat yang lain. (Gambar 5-2a). Kapasitor diisolasi (tidak
dihubungkan ke baterai) sehingga muatan tidak bisa mengalir ke atau dari pelat-pelat
tersebut. Beda potensian antara kedua pelat V0, dinyatakan oleh persamaan 5-1: Q  C0V0 ;
indeks (0) menunjukkan situasi ketika di antara pelat-pelat tersebut hanya udara. Sekarang

2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2012
6 http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
kita sisipkan dielektrikum di antara kedua pelat (Gambar 5-2b). Molekul-molekul
dielektrikuk mungkin merupakan polar. Maksudnya, walaupun molekul-molekul tersebut
netral, elektron-elektronnya mungkin tidak terdistribusi merata, sehingga satu bagian dari
molekul akan positif dan bagian lainnya negatif. Karena adanya medan listrik di antara pelat-
pelat tersebut, molekul-molekul akan cenderung menjadi terorientasi sebagaimana
digambarkan. Bahkan jika molekul-molekul itu bukan polar, medan listrik di antara pelat
akan menginduksi beberapa pemisahan muatan pada molekul. Walaupun elektron-elektron
tidak meninggalkan molekul, mereka akan bergerak sedikit di dalam molekul menuju pelat
positif. Jadi situasi ini tetap masih seperti digambarkan pada Gambar 5-2b. Efek netto pada
setiap kasus adalah seakan-akan ada muatan negatif total pada sisi luar dielektrikum yang
menghadap pelat positif, dan muatan positif total pada sisi yang berlawanan, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 5-2c. [1]
Sekarang bayangkan muatan tes positif di dalam dielektrikum. Gaya yang
dirasakannya diperkecil oleh faktor K, konstanta dielektrikum. Hal ini ditunjukkan dengan
kenyataan bahwa garis medan listrik sebenarnya tidak menembus dielektrikum, tetapi
berakhir (dan mulai kembali) pada muatan-muatan yang diinduksi pada permukaan
dielektrikum (Gambar 5-2c). Karena gaya pada muatan tes diperkecil sebesar faktor K, kerja
yang diperlukan untuk memindahkannya dari satu pelat ke yang lainnya diperkecil oleh
faktor K. (Kita anggap bahwa dielektrikum memenuhi semua ruang antara kedua pelat).
Tegangan, yang merupakan kerja yang dilakukan per satuan muatan, dengan demikian harus
berkurang juga sebesar faktor K. Maka, tegangan antar pelat menjadi:
V0
V
K
Sekarang muatan Q pada pelat tidak berubah, karena terisolasi. Jadi kita dapatkan
Q  CV
di mana C adalah kapasitansi bila ada dielektrikum. Jika kita gabungkan persamaan ini
dengan hubungan, V  V0 K , kita mendapatkan
Q
C  Q  QK  KC0
V V0 K V0
karena C0  Q V0 . Dengan demikian, dari sudut pandang atomik, kita memahami mengapa
kapasitansi bertambah dengan faktor K. [1]

2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2012 7 http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
Gambar 5-2: Pandangan molekuler mengenai efek dielektrikum. [2]

Contoh 3:
Suatu kapasitor keping sejajar memiliki keping berbentuk bujursangkar dengan sisi 10 cm
dan jarak pemisah 4 mm. Suatu lapisan dielektrik dengan konstanta K = 2 memiliki luas yang
sama dengan keping tetapi dengan ketebalan 3 mm. Berapa kapasitansi (a) tanpa dielektrik
dan (b) dengan dielektrik? [3]
Jawab:
(a) Kapasitor ini sama dengan kapasitor pada contoh 1, kecuali jarak pemisahnya diubah
dari 1 mm menjadi 4 mm. Karena kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak
pemisah keping, kapasitansi tanpa dielektrik adalah seperempat dari harga yang
diperoleh dalam contoh 1, atau C0  1488,5 pF   22,1 pF
(b) Untuk menentukan harga kapasitansi dengan adanya dielektrik, kita letakkan muatan
+Q pada salah satu keping dan muatan Q pada keping lain, lalu menentukan medan
listrik antara keping-keping tersebut.
Dalam ruang antara keping-keping tanpa dielektrik, medan listriknya adalah
E0  Q  0 A karena medan yang disebabkan oleh muatan-muatan terikat adalah nol.
Di dalam dielektrik, medan listriknya adalah E  E0 K . Perbedaan potensial antara
keping-keping adalah integral dari medan listrik pada seluruh jarak dari satu keping
ke yang lain. Jika s adalah jarak pemisah total dari keping-keping, tebal dielektrik

adalah 3 s dan ruang bebas adalah 1 s . Perbedaan potensial antara keping adalah
4 4

 





2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2012 8 http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
di mana kita telah menggunakan E0 s  V0 , perbedaan potensial awal tanpa dielektrik.
Dengan menggunakan K = 2, kita peroleh perbedaan potensial dengan dielektrik
sebesar
V 5V
8 0
Kapasitansi yang baru adalah


8
22,1 pF   35,5 pF
5

5.4 Penyimpanan Energi Listrik

Selama kapasitor dimuati, suatu muatan positif dipindahkan dari konduktor bermuatan
negatif ke konduktor bermuatan positif. Karena konduktor positif memiliki potensial yang
lebih tinggi dari konduktor negatif, energi potensial dari muatan yang dipindahkan
meningkat. Contohnya, jika sejumlah kecil muatan q dipindahkan melalui perbedaan
potensial V, energi potensial muatan naik sebesar qV. (Ingat bahwa berdasarkan definisi,
perbedaan potensial adalah perbedaan energi potensial per satuan muatan). Dengan demikian
untuk memuati suatu kapasitor diperlukan kerja. Sebagian dari kerja ini disimpan sebagai
energi potensial elektrostatik. Pada awal proses permuatan, tidak ada konduktor yang
termuati. Tidak ada medan listrik dan kedua konduktor memiliki potensial yang sama.
Setelah proses pemuatan, sejumlah muatan Q telah dipindahkan dari satu konduktor ke
konduktor yang lain dan perbedaan potensialnya menjadi V  Q C di mana C adalah
kapasitansi. [3]
Misalkan q adalah muatan yang dipindahkan pada suatu waktu selama proses.
Perbedaan potensial adalah V  q C Jika sejumlah kecil muatan tambahan dq sekarang
dipindahkan dari konduktor negatif dengan potensial nol ke konduktor positif dengan
potensial V(Gambar 5-3), perbedaan potensial dari muatan naik sebesar
q
dU  V dq  dq
C
Kenaikan total pada energi potensial U adalah penjumlahan atau integral dari muatan-muatan
ini dU seiring naiknya q dari nol hingga harga akhir Q. (Gambar 5-4).

2018 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
Q q 1 Q2
U   dU  0 dq 
C 2C
Energi potensial ini adalah energi yang tersimpan dalam suatu kapasitor. Kita dapat
menyatakan energi ini dengan beberapa cara menggunakan C  Q V :
1 Q2
1 1
(5-10)
U  QV  CV 2
2 C 2 2
Persamaan 5-10 adalah suatu bentuk umum untuk energi potensial elektrostatik yang
tersimpan dalam suatu kapasitor.

Gambar 5-3 : Ketika sejumlah kecil Gambar 5-4: Kerja yang diperlukan untuk
muatan dq dipindahkan dari konduktor memuati suatu kapasitor adalah integral V
negatif ke konduktor positif, energi dq dari muatan awal q = 0 hingga muatan
potensialnya meninggkat sebesar dU = V akhir q = Q. Kerja ini adalah luas daerah di
bawah kurva 2 QQ C . [4]
1
dq, di mana V adalah perbedaan potensial
antara konduktor-konduktor. [4]

Contoh 4:
Suatu kapasitor 60 F dimuati sampai 12 V. Kapasitor dilepaskan dari baterai dan jarak
pemisah keping-keping kapasitor dinaikkan dari 2,0 mm sampai 3,5 mm. (a) Berapa muatan
pada kapasitor? (b) Berapa banyak energi yang awalnya tersimpan dalam kapasitor? (c)
Berapa kenaikan energi ketika jarak pemisah kapasitor diubah?
Jawab:
(a) Dari definisi kapasitansi 5-1 muatan pada kapasitor adalah
Q  CV  60 F 12V  720C
(b) Energi awal yang tersimpan adalah:
W  1 QV  1  720 12  4320J
2 2

Kita dapat menentukan energi tanpa menghitung muatan terlebih dahulu dari

2018
10 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T. 2012
1 1
W CV 2   60F 122  4320 J
2 2
(c) Setelah kapasitor dilepaskan dari baterai, muatan pada keping-keping harus tetap
konstan. Ketika jarak pemisah keping diperbesar, tegangan antara keping-keping
meningkat dan kapasitansi berkurang. Kita dapat menentukan kenaikan energi yang
tersimpan dengan menentukan kenaikan tegangan dan menggunakan W  12 QV atau

dengan menentukan penurunan kapasitansi dan menggunakan W  12 Q 2 C .


Perbedaan potensial antara keping-keping berhubungan dengan jarak pemisah keping
s dan medan listrik E melalui hubungan
V  Es
Medan tidak berubah karena muatan tetap sama. Karena perbedaan potensial adalah
12 V ketika jarak pemisah 2,0 mm, perbedaan potensial untuk jarak pemisah 3,5 mm
adalah
3,5
V  12  21 V
2,0
Pada saat jarak pemisah keping 3,5 mm, energi tersimpannya akan menjadi
1 1
W  QV   720C  21V  7560 J
2 2
Kenaikan energi yang tersimpan 7560 J – 4320 J = 3240 J [3]

5.5 Kombinasi Kapasitor

Kapasitansi ekivalen adalah kapasitansi kapasitor tunggal yang mampu menggantikan sejumlah
kombinasi kapasitor dalam suatu rangakaian dan menyimpan jumlah energi yang sama untuk beda
potensial yang diberikan. Kapasitansi ekivalen dari dua kapasitor paralel adalah rasio antara total
tersimpan dengan beda potensial:
Q (5-11)
C   C C
eq 1 2
V
Jadi, kapasitansi ekivalen dua kapasitor paralel besarnya sama dengan jumlah kapasitor tunggal.
Penalaran yang sama dapat diperluas untuk tiga kapasitor atau lebih yang terhubung paralel seperti
Gambar 5-5:
Ceq  C1  C2  C3  (5-12)

2018
11 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2012 Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
Sedangkan kapasitansi ekivalen dua kapasitor seri adalah kapasitansi kapasitor tunggal yang mampu
menggantikan kedua kapasitor tersebut dan menghasilkan muatan yang sama Q, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 5-6. Jadi,

Beda potensial di seberang satu set kapasitor seri adalah jumlah beda potensial kapasitor tunggal.
Perhatikan bahwa penambahan kapasitor seri akan menaikkan 1 Ceq , yang artinya akan mengurangi

kapasitansi ekivalen Ceq [3]

Gambar 5-5: Tiga kapasitor paralel. Efek Gambar 5-6: Dua kapasitor seri. Muatan pada
penambahan kapasitor paralel pada suatu masing-masing kapasitor sama besar. Beda
rangakain berarti kenaikan kapasitansi potensial di seberang kombinasi seri ini adalah
ekivalen. [3] jumlah beda potensial kapasitor tunggal. [4]

2012
2018
12 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T.
Daftar Pustaka
[1] Giancoli. (2001). Fisika. 5th ed., Jakarta, Erlangga
[2] Giancoli. (2013). Physics Principles With Applications. 7th ed. NY. Pearson.
[3] Tripler. (2001). Fisika Untuk Sains dan Teknik. 3rd ed. Jakarta: Erlangga
[4] Tripler, Paul A & Gene Mosca. (2008). Physics For Scientists and Engineers. 6th ed.
NY: W. H. Freeman and Company
[5] David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker. (2010). Fundamental of Physics
Extended. 9th ed. NY. John Wiley & Sons.

2018
13 Fisika Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2012
Ketty Siti Salamah, S.T., M.T

Anda mungkin juga menyukai