Bab Iii
Bab Iii
2. Pembuatan naungan
Naungan terbuat dari paranet yang disangga menggunakan bambu.
Konstruksi naungan memiliki panjang 220 cm, lebar 75 cm dan tinggi
120 cm. Seperti disajikan pada gambar 4.
Gambar 4. Model konstruksi naungan dari paranet
5. Pembuatan media
Tanah dan pupuk kandang dicampur lalu dimasukkan kedalam
polybag ukuran (40 x 40) cm. Perbandingan tanah dan pupuk kandang
(2:1) yaitu dengan berat pupuk kandang 1,3 Kg/polybag dan pupuk
majemuk NPK 30g/pols untuk detail perhitungan dosis pemupukan
dapat dilihat pada lampiran 1. Tampilan media tanam dapat dilihat pada
gambar 5.
Gambar 5. Contoh media tanam dalam polybag
3.4.2 Penanaman
Penanaman pols dilakukan dengan kedalaman 5-10 cm. Jarak antar
perlakuan 1,5 meter dan jarak antar ulangan 0,7 meter, pada setiap
polybag ditanam 2 pols rumput odot. Denah percobaan pada setiap
perlakuan disajikan pada gambar 6.
U
3 2 1 P0
3 2 1 P3
3 2 1 P1 B T
3 2 1 P4 Gambar 6. Denah percobaan
3 2 1 P2 Keterangan S :
P0 (Intensitas Cahaya 100%); P1 (Intensitas Cahaya 20%)
P2 (Intensitas Cahaya 40%); P3 (Intensitas Cahaya 60%
P4 (Intensitas Cahaya 80%)
Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan.
3.4.2 Pemeliharaan
Pemeliharaan berupa penyiraman rutin 1 hari sekali menggunakan
ember dengan kapasitas 150 ml setiap sore hari, dilakukan pengendalian
gulma (tanaman selain rumput odot) dengan cara mencabut atau
memotong secara manual dan menggunakan alat setiap pekan sekali.
3.4.3 Pemotongan
1. Pemotongan pertama (Trimming)
Pemotongan pertama dilakukan pada umur 60 hari setelah
penanaman, pemotongan dilakukan 10 cm diatas permukaan tanah.
Produksi serat kasar (g) : pengamatan produksi serat kasar dilakukan uji
kandungan serat kasar di Laboratorium Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya lalu hasilnya
dikali dengan produksi bahan kering untuk
mengetahui produksi serat kasar.
Produksi SK =SK (%) x Produksi BK
3.6 Analisis Statistik
Data hasil penelitian diolah dengan bantuan program Microsoft Excel dan
SPSS 20.0. Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan analisis ragam
berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan.
Selanjutnya jika perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata atau sangat nyata,
maka dilanjutkan dengan uji Duncan (Gasperz, 1994).
Untuk mengetahui produktifitas dan rasio daun batang menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan persamaan:
Yij = μ + Ti + εij
Keterangan:
i =1,2,......t (perlakuan)
j = 1,2,.....r (ulangan)
Yij = pengamatan pada perlakuan ke i ulangan ke j
μ = nilai tengah umum
Ti = pengaruh perlakuan ke-i
εij = galat percobaan pada perlakuan ke-i, ulangan
ke-j
Keterangan :
SE = Standart Error
KTgalat =Kuadrat Tengah Galat
r = Banyak Ulangan
1.6 Batasan Istilah
Rumput odot : rumput dengan nama latin Pennisetum purpureum cv. Mott
merupakan jenis rumput dengan produktivitas tinggi 17-
19%, Total Digestable Nutrient (TDN) mencapai 64,31%
dari bahan kering.
Cahaya matahari : berkas sinar berwarna putih dan berbentuk pilar yang
terpancar dari matahari.
Fotosintesis : proses pemecahan H2O dengan memanfaatkan energi
cahaya matahari menjadi ion hidrogen dan molekul air.
Pols : merupakan sobekan rumpun tanaman yang biasanya
digunakan sebagai pembibitan secara vegetatif.
Naungan : posisi dimana berada dibawah sesuatu atau terhalangi
sesuatu.
Paranet : atap yang terbuat dari plastik berwarna hitam yang
berfungsi sebagai penghalang masuknya cahaya matahari
secara berlebih/sebagai penghalang masuknya air hujan
secara berlebih.
Lux meter : alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas
cahaya disuatu tempat.
Bahan kering : komponen yang sudah tidak mengandung air. Pengetahuan
mengenai bahan kering pada pakan ternak diperlukan untuk
perhitungan penyusunan dan pemberian pakan ternak.
Bahan organik : komponen yang sudah dipisahkan dari kandungan air dan
bahan kering, sehingga hanya tersisa serat kasar, abu dan
mineral.
Protein kasar : semua senyawa yang mengandung ikatan Nitrogen (N),
baik protein sesungguhnya maupun zat-zat yang
mengandung protein tapi bukan protein.
Serat kasar : karbohidrat yang terdiri atas polisakarida yang tidak larut
(selulosa dan hemiselulosa) serta lignin. Ikatan
lignoselulosa lignin memiliki koefisiensi cerna sangat
rendah. Semakin tua tanaman, kandungan ligninnya
semakin tinggi. Jerami padi termasuk bahan pakan dengan
kandungan lignin tinggi sehingga sulit dicerna.
Trimming : pemotongan batang tanaman guna memacu tingkat
produktifitas tanaman pada pertumbuhan setelah
pemotongan.