MAKALAH EKOSISTEM Dis
MAKALAH EKOSISTEM Dis
OLEH :
JURUSAN S1 STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya dan atas arahan, bimbingan,
serta kerja keras penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Dalam menyusun makalah ini, tidak lepas dari dorongan, bimbingan serta
partisipasi beberapa pihak, untuk itu terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Untuk lebih menyempurnakan makalah ini, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat diperlukan dan membantu.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami bukan hanya untuk lingkup mahasiswa tetapi juga untuk seluruh
kalangan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan 70
B. Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 72
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Air merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat
diperlukan makhluk hidup. ...................................................... 9
2.2. Peta ekosistem darat di dunia.. ................................................13
2.3. Bioma padang gurun. ............................................................ 13
2.4. Padang rumput. .................................................................... 15
2.5. Kehidupan di bioma sabana. .................................................. 16
2.6. Bioma stepa... ...................................................................... 18
2.7. Bioma Hutan Tropis.. ........................................................... 20
2.8. Bioma Hutan Gugur. ............................................................ 21
2.9. Bioma taiga (homogen). ........................................................23
2.10. Bioma Tundra (Alpine). ........................................................ 24
2.11. Reindeer dan Musk oxen ..................................................... 25
2.12. Burung Ptarmigan di musim dingin (putih) dan panas (gelap)... 25
2.13. Urutan bioma dari ekuator ke kutub. ....................................... 25
2.14. Berbagai Organisme Air Tawar berdasarkan Cara Hidupnya.... 28
2.15. Sungai yang termasuk dalam ekosistem air tawar lotik. ............ 31
2.16. Pembagian ekosistem laut menjadi berbagai zona. ................... 33
2.17. Ekosistem pantai pasir. ......................................................... 37
2.18. Ekosistem pantai batu .......................................................... 38
2.19. Ekosistem estuari ................................................................ 38
2.20. Ekosistem terumbu karang dihuni jenis organisme laut. ........... 39
2.21. Sawah merupakan contoh ekosistem buatan ............................ 41
2.22. Ekosistem buatan kebun kelapa sawit ..................................... 41
2.23. Ekosistem aquarium dibuat mirip dengan habitat ikan. ............. 42
2.24. Hutan mangrove yang termasuk dalam hutan buatan ............... 43
2.25. Tambak udang. .................................................................... 43
2.26. Lalat hanya hinggap pada daun sehingga tidak ada yang untung
maupun yang rugi. ................................................................ 44
2.27. Beruang hitam melawan singa ............................................... 45
v
ii
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak
dapat hidup sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani
hidup dan kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang
lain selalu berhubungan dan mengadakan kontak yang saling
menguntungkan. Tetapi ada juga sebagian kecil mahkluk hidup yang
selalu merugikan makhluk lain, biasanya makhluk ini disebut sebagai
parasit.
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad
individu, di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara
komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup
(abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif
tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu. Lingkungan efektif itu
mencakup kesaling terikatan pada interaksi antara jasad hidup itu sendiri.
Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami komunitas itu secara
keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu kiranya diadakan
berbagai percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua lingkungan
itu sekaligus.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, seperti
tumbuhan dan sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya
dikatakan sebagai hukum alam yang berimbang dan biasa disebut
ekosistem. Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelolah oleh
alam dan mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral,
bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai.
Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi
keseimbangan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud ekosistem?
2. Siapa saja satuan makhluk hidupdalam ekosistem?
3. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
4. Bagaimana interaksi antar komponen dalam ekosistem?
5. Apa sajakah macam-macam ekosistem?
6. Bagaimana rantai makanan dalam ekosistem?
7. Bagaimana aliran energi dalam ekosistem?
8. Bagaimana daur biogeokimia dalam ekosistem?
9. Bagaimana suksesi yang terjadi dalam ekosistem?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian ekosistem.
2. Mengetahui satuan makhluk hidupdalam ekosistem.
3. Mengetahui komponen-komponen dalam ekosistem.
3
A. Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935,
walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir
tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang
berkaitan dengan ekosistem mulai terbit cukup menarik dalam literatur-
literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies
(species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan
siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.
2. Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-
bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam
suatu sistem. Ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran
materi dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung diantara
berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di
luarnya.
3. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan
kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang
saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya.
Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas
dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
4
5
Ekosistem dapat besar dapat juga kecil. Ladang, hutan, kolam, laut,
akuarium adalah contoh ekosistem. Bahkan pohon jeruk pun merupakan suatu
ekosistem. Di mana ada kehidupan dan lingkungan abiotik yang saling
berinteraksi, itulah ekosistem. Kumpulan seluruh ekosistem yang ada di dunia
ini disebut biosfera. Biosfera terbesar adalah bumi yang kita tempati ini.
Individu
Populasi
Komunitas
Ekosistem
Bioma
Biosfer
2. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan
tempat tertentu.
Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di
kandang.
3. Komunitas adalah sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal
disuatu tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi
komunitas air dan komunitas darat.
a. Contoh komunitas air alami : sungai, danau, laut.
b. Contoh komunitas air buatan : akuarium, waduk, kolam.
c. Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana.
d. Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang, kebun.
4. Lingkungan adalah semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
a. Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidup
b. Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati
5. Habitat adalah tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan
aktifitas kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
6. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik.
7. Bioma adalah beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8. Biosfer adalah lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup
untuk melangsungkan kehidupannya
C. Komponen-komponen Ekosistem
Komponen ekosistem dapat dilihat dari susunan yang terdapat dalam
komponen, yaitu: sistem dengan ekosistem yang tersusun atas makhluk hidup
disebut dengan komponen biotik; dan faktor lingkungan yang tak hidup dalam
ekosistem disebut dengan komponen abiotik.
1. Komponen Biotik
8
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang ada dalam
ekosistem. Misalnya :
a. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi yang ada di muka bumi ini.
Cahaya matahari yang sampai ke bumi sangat diperlukan oleh
makhluk hidup.
b. Udara
Udara terdiri atas berbagai macam gas yaitu nitrogen, oksigen,
karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen dibutuhkan oleh
banyak makhluk hidup untuk bernafas. Karbon dioksida dalam udara
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Angin dapat membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c. Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang
berhabitat di darat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair,
dan gas.
10
Abiotik Biotik
Komponen abiotik adalah Biotik menggambarkan
faktor kimia dan fisik non- komponen hidup ekosistem;
Pendahuluan
hidup di lingkungan yang untuk organisme misalnya,
mempengaruhi ekosistem. seperti tanaman dan hewan.
Air, cahaya, angin, tanah, Semua makhluk hidup
kelembaban, mineral, gas. autotrof dan heterotrof
Contoh
tumbuhan, hewan, jamur,
bakteri.
12
D. Macam-macam Ekosistem
1. Ekosistem Alami
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat
(terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik). Ekosistem perairan
dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Ekosistem darat (terertrial)
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan. Bentuk bumi yang bulat dan miring pada sumbunya
menyebabkan penerimaan radiasi energi matahari pada tempat-tempat
yang berbeda tidak sama. Namun dengan sirkulasi atmosfer bumi dan
air, maka akan terjadi pembagian energi. Akibat dari penerimaan energi
radiasi yang berbeda itu, maka terbentuklah iklim dalam zona-zona
lebar seperti ikat pinggang mengelilingi bumi. Perbedaan penerimaan
energi radiasi matahari juga terjadi pada permukaan ke arah ketinggian
tertentu.
13
Ciri-cirinya:
Lingkungan abiotik
a) Curah hujan atau presipitasi sangat rendah, yaitu lebih kurang 25
cm per tahun. Kadang-kadang hujan lebat turun, tetapi sangat
jarang.
b) Kecepatan evaporasi (penguapan air) lebih tinggi dari presipitasi.
c) Kelembaban udara sangat rendah.
d) Akibat rendahnya kelembaban, maka suhu siang hari sangt tinggi,
dapat mencapai 45°C. Sebaliknya, suhu pada malam hari sangat
rendh, dapat mencapai 0°C.
e) Tanah sangat tandus.
Lingkungan biotik
Flora
Karena keadaan daerah gurun adalah tandus dan kering, maka hanya
sedikit spesies tumbuhan yang dapat hidup di sana, yaitu yang
termasuk kelompok xerofit.
a) Tumbuhan semusim, dngan ciri-ciri sebagai berikut:
i. Kecil-kecil
ii. Saat turun hujan, tumbuhan itu segera tumbuh
iii. Berbunga dn berbiji
iv. Biji tahan lama dan bercampur dengan pasir, dan akan
tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.
b) Tumbuhan menahun, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
i. Daunnya kecil, bahkan ada yang tidak berdaun
ii. Mempunyai lapisan lilin yang tebal
iii. Di dalam tubuhnya terdapat jaringan untu menyimpan air
iv. Mempunyai akar yang panjang sehingga dapat menjangkau
air dari tempat yang jauh dan dalam
Fauna
Hewan besar jarang ditemukan kecuali yang mempunyai
kemampuan menyimpan air seperti unta. Sedangkan hewan-hewan
15
kecil umumnya terdiri dari rodentia (tikus), ular, kadal, semut, dan
kalajengking yang biasanya hidup di dalam lubang.
Lingkungan biotik
Flora
Tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan tanah yang porositas
dan drainasenya kurang baik adalah rumput. Di daerah yang curah
hujanny tinggu, jenis rumputnya meliputi bluestem dan Indian
grasses, yang tingginya mencapai 3 meter. Sedangkan di daerah
yang kurang curah hujannya, rumputnya pendek-pendek, misalnya
rumput grama dan buffalo grasses.
Fauna
Dibanding dengan daerah bioma darat lainnya, fauna di padang
rumput lebih banyak spesiesnya, meliputi:
a) Herbivora besar, seperti bison di Amerika; gajah, jerapah, dan
zebra di Afrika; kanguru di Australia.
b) Karnivora, seperti singa, anjing liar, cheetah, dan serigala.
Hewan-hewan lainnya adalah: insekta, rodentia, ular, dan burung.
3) Bioma Savana/Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh
gerombolan semak dan pohon. Berdasarkan jenis tumbuhan yang
menyusunnya sabana dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a) Sabana murni, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya
hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja.
b) Sabana campuran, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya
terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
Lingkungan Biotik
Flora
Tumbuhan yang terdapat di savana diantaranya semak, rumput-
rumputan, dan jenis tumbuh-tumbuhan besar seperti jenis ekaliptus
(Eucalyptus sp) dan pepohonan dengan ketinggian maksimal 4
meter.
Fauna
Beberapa jenis hewan yang hidup di daerah savana diantaranya
kuda, zebra, macan tutul, singa, anjing hutan, dan lain-lain.
4) Bioma Stepa
Stepa merupakan sebuah padang rumput biasanya terbentang
dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah
hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Stepa adalah
dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau
danau) yang umumnya ditumbuhi rumput pendek.
Bentuk dari stepa berupa semi-gurun, biasanya tertutup oleh
rumput atau semak, atau mungkin keduanya, tergantung berdasarkan
musim dan garis lintang. Istilah stepa juga digunakan untuk
menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk
menunjang suatu hutan, hanya saja tidak cukup kering untuk menjadi
gurun.
18
Flora
Flora yang berhasil hidup di bioma stepa adalah pohon akasia dan
semak belukar.
Ciri-cirinya:
Lingkungan abiotik
Keadaan lingkungan di hutan hujan tropis baik bagi lebih banyak
organisme dibanding dengan keadaan lingkungan bioma darat
lainnya.
a) Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200-
255 cm per tahun.
b) Matahari bersinar sepanjang tahun.
c) Dari satu bulan ke bulan yang lain perubahan suhu hanya sedikit.
d) Di bawah kanopi (naungan) pohon malah tidak ada perubahan
suhu antara siang hari dan malam hari.
20
Fauna
Hewan yang ada adalah jenis hewan diurnal (yang aktif di siang
hari). Burung banyak ditemukan di daerah di daerah kanopi. Di
bawah tudung dan di daerah dasar, hidup hewab nocturnal (aktif di
malam hari), seperti kera, burung, babi hutan, kucing hutan, tupai,
macan tutul, jaguar. Hewan herbivora biasanya menjadi burung
hewan karnivora.
Flora:
Pohon yang khas di bioma ini adalah konifer, terutama pohon spruce
(Pices), alder (Alder), birch (Betula), dan juniper.
Fauna:
a) Binatang khas adalah moose; hewan lainnya adalah beruang
hitam, ajak, dan marten.
b) Burung-burung yang berimigrasi di musim gugur-dingin.
Flora:
Hampir semua divisi tumbuhan terdapat ekosistem air tawar, misalnya
teratai (Nymphaea gigantea), kangkung (Ipomoea aquatica), eceng
gondok, ganggang biru, ganggang hijau, dan berbagai fitoplankton.
Fauna:
Hampir semua filum terdapat pada ekosistem air tawar. Cara hewan
beradaptasi dengan lingkungan yang salinitasnya rendah:
1) Mengeluarkan air berlebihan.
2) Garam diabsorbsi melalui insang secara aktif.
27
b) Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi
dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh
berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri.
Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan
tinggi selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan
udang- udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton
dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan
yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura,
dan burung pemakan ikan.
30
c) Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik
danau. Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk
respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari
daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d) Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya
bentos dan sisa-sisa organisme mati.
a) Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan
kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik
tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh
sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
b) Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan
kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat
produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-
macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
c. Ekosistem Laut
Habitat laut merupakan 70% dari seluruh permukaan bumi. Oleh
karena itu, habitat laut angat penting dari keseluruhan ekosistem,
terutama berkaitan dengan revolusi biru, di mana perhatian sekarang
diarahkan ke laut sebagai sumber daya penting (hayati dan non-hayati).
Ciri-ciri ekosistem laut:
1) Salinitasnya tinggi, terutama di daerah tropis, sedang di daerah
dingin cukup rendah.
2) Habitat laut yang sau dengan lainnya selalu bersambung.
3) Konsentrasi makanan yang larut di air laut angat kecil sehingga
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan populasi di dalam
ekosistem laut.
4) Ekosistem laut tidak dipengaruhioleh iklim dan cuaca.
5) Arus air laut selalu berputar yang timbul karena perbedaan
temperatur dan perputaran bumi.
6) Suhu air di daerah tropis sekitar 25°C dan makin ke kutub makin
rendah hingga mendekati 0°C. Suhu air di daerah ropis pada siang
hari di permukaan dengan di bawah permukaan juga berbeda.
Sehingga air di permukaan juga berbeda dan tidak bisa bercampur
dengan air di lapisan bawah. Hal ini menyebabkan air permukaan
di daerah tropis pada siang hari menjadi panas. Batas dari kedua
lapisan air ini disebut termoklin.
33
Ekosistem air laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona
litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik. Ekosistem air laut yang
termasuk zona litoral adalah estuari, pantai pasir, dan pantai batu.
Ekosistem yang termasuk zona laut dangkal adalah ekosistem terumbu
karang, sedangkan ekosistem yang termasuk zona pelagik adalah
ekosistem laut dalam.
1) Lautan (Oseanik)
Habitat lautan (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam)
yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut
tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik,
suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat
bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak
plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan
air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk.
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah
permukaannya secara horizontal.
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai
berikut.
a) Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b) Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c) Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-
2500 m
d) Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).
35
2) Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat,
laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh
siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai
memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik
36
tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, molusca, dan
remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang
rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut,
remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak
laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput
laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke
arah darat dibedakan sebagai berikut.
a) Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di
gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang
tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini
menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex
littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia
martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum
(bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens
(babakoan).
b) Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di
dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan
Erythrina.
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan
ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas
merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang
oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini
juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut
37
4) Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas
yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-
organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah
komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan hidupnya. Contohnya : sawah,
waduk, perkebunan, dan kolam.
Ekosistem buatan memiliki keanekaragaman biotik rendah, karena
umumnya ditentukan oleh pembuatnya. Misalnya komponen biotik pada
ekosistem sawah, yaitu padi; pada kolam, yaitu jenis ikan tertentu, seperti
ikan mas atau ikan gurami.
a. Ekosistem sawah
Ekosistem sawah termasuk dalam agroekosistem atau ekosistem
pertanian. Pada ekosistem sawah, komponen abiotik disesuaikan oleh
manusia agar menopang pertumbuhan padi yang dalam hal ini
41
Gambar 2.26. Lalat hanya hinggap pada daun sehingga tidak ada
yang untung maupun yang rugi.
b. Interaksi Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa
(predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator
45
c. Interaksi Kompetisi
Interaksi Kompetisi adalah hubungan antara dua jenis organisme
yang saling bersaing dalam mencari makan, tempat bernaung,
mencari pasangan dan lain lain, contohnya persaingan macan
dengan harimau dalam memperebutkan mangsanya, persaingan ular
dengan elang dalam memangsa tikus dan lain lain.
c. Predasi
Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada
predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun
beberapa memangsa sesama jenisnya (bersifat kanibal). Organisme
49
c. Dekomposer
Dekomposer (pengurai) merupakan organisme yang menguraikan
sisa-sisa organisme untuk memperoleh makanan atau bahan organik
yang diperlukan. Penguraian memungkingkan zat-zat organik yang
kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. zat-zat yang
lebih sederhana kemudian dimanfaatkan kembali oleh produsen.
Organisme yang termasuk dekomposer (pengurai) adalah bakteri dan
jamur.
Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam
urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak
dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan
sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang.
Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat
trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme
autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang
menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II),
diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme
yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1. Rumput bertindak sebagai Produsen.
54
Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem detempati oleh
berbagai organisme yang tidak dapat membuat makanan sediri. Organisme
yang tergolong organisme heterotrof. Bahan organik diperoleh denga
memakan organisme atau sisa-sisa organisme lain sehingga organisme
heterotrof disebut juga konsumen. Konsumen teridiri dari konsumen primer
pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga, dan
konsumen tersier pada tingkat trofik keempat.
1. Konsumen Primer
Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau
disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer di darat yaitu
serangga, siput, burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan, serta
berbagai jenis mamalia. Contoh konsumen primer di perairan adalah
zooplankton, seperti Protista heterotrof dan udang-udangan kecil.
2. Konsumen sekunder
Konsumen sekunder merupakan organisme pemakan konsumen
primer (herbivora). Konsumen sekunder disebut juga karnivora karena
makanannya berupa hewan. Hewan yang tergolong konsumen sekunder
di darat, misalnya katak, ayam, burung, singa, harimau, dan laba-laba.
Konsmen sekunder di perairan misalna kerang dan cumi-cumi.
3. Konsumen tersier
Konsumen tersier adalah organisme pemakan konsuen sekunder.
Konsumen tersier disebut juga karnivora besar. Contoh konsumen tersier,
yaitu burung elang, burung hantu, harimau, singa, ikan hiu, ikan paus,
dan gurita.
Konsumen I II
(Primer)
Konsumen II III
(Sekunder)
Konsumen III IV
(Tersier)
Jalur makan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke
tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu disebut rantai
makanan.
1. Rantai makanan perumput
Rantai makanan yang dimulai dari produsen disebut
rantaimakanan perumput. Contoh rantai makanan perumput, yaitu
rumput belalang kadal burung elang.
Di dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai
makanan. Suatu jenis produsen atau detritus dapat dimakan oleh berbagai
konsumen primer. Suatu konsumen primer dapata memakan berbagai jenis
produsen atau detritus. Percabangan rantai makanan terdapat pada setiap
tingkat trofik. Misalnya, tanaman air selain dimakan oelah bebek, juga
dimakan oleh kelompok molusca (misalnya bekicot). Beberapa konsumen
memangsa organisme pada beberapa tingkat trofik. Misalnya bangau
memangsa konsumen primer (misalnya ikan tawes), tetapi dapat juga
memangsakonsumen tingkat yang lebih tinggi (misalnya ikan gurame).
Organisme pemakan segala, yaitu memakan produsen dan juga memakan
konsumen dari berbagai tingkat trofik disebut omnivora, misalnya manusia.
58
G. Aliran Energi
Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan.
Energi matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh
produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi
kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik
melalui jalur rantai makanan. Jadi setiap organisme melakukan pemasukan
dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas
ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan
produktivitas sekunder.
(a) (b)
(c)
Gambar 2.42. Piramida Ekologi
60
H. Daur Biogeokimia
Dalam suatu ekosistem, meskipun energi kimia sebagian besar hilang
pada setiap tingkat trofik, tetapi materi pada setiap tingkat trofik tidak
hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur
ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui
udara, tanah, atau air. Air sebagai pelarut universal merupakan komponen
terbesar penyusun tubuh organisme. Air juga mengalami proses daur ulang
di alam. Daur ulang air dan unsur-unsur kimia melibatkan makhluk hidup
dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia. Berikut akan
dijelaskan daur air, karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur.
1. Daur air
Gambar 2.43. Pada daur air, terjadi pergerakan air dalam organisme, di
daratan dan di atmosfer
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari
air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari.
61
Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut
mencapai dua per tiga luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer
terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam
bentuk presipitasi. Presipitasi dapat berupa hujan, salju, atau hujan es.
Air turun ke daratan akan membentuk air permukaan dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam
tubuh tumbuhan, air mengalir melalui suatu pembuluh. Selanjutnya,
melalui transpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan mencakup 90%
penguapan pada ekosistem darat. Hewan memperoleh air langsung
dari air permukaan serta dari tumbuhan dan dari hewan yang dimakan,
sedangkan manusia memperoleh sekitasr seperempat dari total
kebutuhannya akan air dari cadangan air di tanah. Sebagian air keluar
dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat. Air tanah
dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau
atau laut.
2. Daur karbon
Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk gas
karbondioksida (CO2). Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer adalah
0,03%. Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui
produsen. Produsen di darat dan di air menggunakan karbon dioksida
untuk membentuk senyawa karbon, seperti glukosa. Glukosa
dihasilkan oleh produsen melalui proses fotosintesis. Bahan organik
tersebut ditransfer ke hewan dan manusia secara langsung maupun
tidak langsung melui rantai makanan.
Respirasi oleh organisme autotrof dan heterotrof menghasilkan
karbon dioksida . Kebutuhan tumbuhan akan karbon dioksida hampir
seimbang denga pengeluaran karbon dioksida oleh respirasi
organisme.
Pada tumbuhan, bahan organik yang mengandung banya karbon
terdapat pada batang atau kayu. Pada hewan dan manusia, bahan
organik yang mengandung karbon terdapat pada tulang. Tumbuhan
62
hewan, dan manusia yang mati akan diuraikan antara lain menjadi
karbon dioksida.
Pada kerak bumi terdapat dalam bentuk (batu bara dan minyak
bumi) bahan bakar fosil. Jumlah karbon dioksida di atmosfer
bervariasi bergantung musim dan penggunaan bahan bakar oleh
manusia, sehinggaak memungkinkan terjadi ketidakseimbangan.
Pada perairan. karbon dioksida larut dalam air da diserap langsung
oleh organisme autotrof. Karbon dioksida yang dihasilkan oleh
respirasi organisme perairan dapat membentuk ion bikarbonat. Ion
bikarbonat merupakan sumber karbon dioksida bagi organisme
perairan. Beberapa organisme akuatik seperti kelompok molusca,
menggunakan karbon dioksida yang terlarut di air dan kalsium untuk
membentuk kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbinat merupakan
bahan penyusun cangkang. Ketika organisme tersebut mati, cangkang
yang hancur oleh air dapat menghasilkan karbon dioksida.
3. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam bentuk
gas nitrogen (N2). Gas nitrogen mencakup 78% dari berbagai gas yang
63
4. Daur Fosfor
Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua
makhluk hidup membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin
Trifosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. Fosfir
terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion fosfat terdapat
dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan
fosfat terbawa menuju sungai hingga laut dan membentuk sedimen.
Adanya pergerakan lempeng bumi menyebabkan sediman yang
mengandung muncul ke permukaan.
Di darat, tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan
karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.
Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.
Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah
lalu melepaskan fosfor yang kemudian diambil oleh tumbuhan.
I. Suksesi
Suatu komunitas tidak berada dalan keadaan statis, namun mengalami
perubaha. Perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat diamati dan
sering kali perubahan tersebut berupa pergantian ke komuniyas lain.
Misalnya, ada kebun jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidaj
ditanami lagi. Di tempat itu akan bermunculan berbagai jenis gulma yang
membentuk komunitas. Apabila lahan tersebut dibiarkan cukup lama,
dalam komunitas itu akan terjadi pergantian komposisi spesies yang
mengisi lahan tersebut. Perubahan secara bertahap pada struktur
komunitas pada suatu waktu disebut suksesi. Suksesi merupakan proses
perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap yang dapat diprediksi.
Para ahli ekologi telah mempelajari asosiasi antar-organisme dalam
beberapa tahap untuk mengetahui mekanisme suksesi. Terdapat dua tipe
suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
66
1. Suksesi primer
Suksesi primer adalah pembentukan suatu komunitas baru pada
suatu daerah yang masih kosong atau gundul. Tahap-tahap awal
suksesi biasanya melibatkan sedikit spesies. Beberapa spesiesterlibat
dalam hubungan simbiosis seperti mutualisme dan komensalisme.
Pola makan pada tahap awal ini adalah rantai makanan sederhana.
Perubahan kecil pada kondisi lingkungan daoat mempengaruhi rantai
makanan dan mengganggu proses suksesi.
Suksesi dapat terulang dalam beberapa waktu sampai munculnya
variasi organisme yang besar. Contoh suksesu primer, misalnya ketika
terumbu karang terdorong ke.luar dari air, sebagai akibat aktivitas
gempa bumi di dasar lautan. Partikel tanah biji tumbuhan serta spora
terbawa oleh angin dan tumbuh di karang. Sejalan dengan waktu,
terbentuk tanah dan komunitas tumbuhan. Akhirnya, terbentuk pulau
vulkanik baru dengan kolam, mata air, bukit pasir, dan lansekap yang
terbuka. Dapat dikatakan bahwa pulau tersebut mengalami suksesi
primer.
3. Komunitas klimaks
Pada beberapa tempat, suksesi akan berlangsung melalui tahap-
tahap sampai faktor biotik dan abiotik. Komunitas yang mengalami
keseimbangan disebut komunitas klimaks. Komunitas klimaks
merupakan hasil akhir dari suksesi. Misalnya suksesi rawa menjadi
daratan yang merupakan komunitas klimaks.
69
B. Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai
tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat
lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
70
71
DAFTAR PUSTAKA