Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKSPLOITASI

TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN AICE

DISUSUN OLEH:
Sri Ulfa
Rizki Misnawati
Yusril Yusuf
Adinda Pratiwi
Sitti Deapati Puteri
Nurul Izzah
Nurul Fitri Rahmadani
Adriani Usman
Ikhlasiah Amini

ALERTA
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................................2
D. Manfaat .....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. KonsepKetenagakerjaandan Perusahaan AICE ........................................................3


B. KondisiKetenagakerjaanpada Perusahaan PT.AFI ...................................................5
C. HubunganKeterkaitanpada Perusahaan AICE denganNeoliberalisme......................7
D. BentukPerlindunganHukumbagiTenagaKerja...........................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Tugas evaluasi Maperwa kami yang berjudul “Eksploitasi
Tenaga Kerja di Perusahaan Aice”

Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari, bahwa tugas
evaluasi Maperwa yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik
lagi. Semoga laporan tugas evaluasi ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Makassar, 8 Maret 2020

Kelompok 5

i
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Pekerja atau buruh adalah tulang punggung perusahaan” adagium ini


nampaknya biasa saja, seperti tidak mempunyai makna. Tetapi kalau dikaji lebih jauh
akan kelihatan kebenarannya. Pekerja dikatakan sebagai tulang punggung karena dia
mempunyai peranan yang penting. Tanpa adanya pekerja tidak akan mungkin
perusahaan itu bisa jalan dan berpartisipasi dalam pembangunan.
Pasal 1 angka 15 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
menyatakan bahwa “hubungan kerja adalah antara pengusaha dengan pekerja/buruh
berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah”.
Sedangkan pada Pasal 1angka 14 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 menyatakan bahwa
“perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi
kerja yang memuat syarat-syarat kerja,hak dan kewajiban para pihak”.

Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan pada umumnya tercermin dalam sikap
positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi ataupun ditugaskan
kepadanya di lingkungan kerjanya. Sebaliknya apabila kepuasan kerja tidak tercapai maka
akan berakibat buruk pada perusahaan. Akibat buruk itu berupa kemalasan, kemangkiran,
mogok kerja, pergantian tenaga kerja dan akibat buruk yang merugikan lainnya. Artinya
kepuasan kerja terdiri dari perasaan dan sikap seseorang mengenai pekerjaan tersebut.
Meliputi semua aspek dari suatu pekerjaan tertentu baik dan buruk, positif dan negatif,
dikontribusikan pada pengembangan dari perasaan puas. Masalah yang hendak kita jawab
adalah “Bagaimana eksploitasi tenaga kerja di Perusahaan AICE (PT AFI)?”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Konsep Ketenegakerjaan dan Perusahaan AICE ?

2. Bagaimana Kondisi Ketenagakerjaan pada Perusahaan PT.AFI?

3. Bagaimana Hubungan Keterkaitan pada Perusahaan AICE dengan


Neoliberalisme ?

4. Bagaimana Bentuk Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja?

1
C. Tujuan

Berdasarkan hasil dari rumusan masalah, maka tujuannya untuk mengetahui :

1. Konsep Ketenegakerjaan dan Perusahaan AICE

2. Kondisi Ketenagakerjaan pada Perusahaan PT.AFI

3. Hubungan Keterkaitan pada Perusahaan AICE dengan Neoliberalisme

4. Bentuk Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja

D. Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini yang kami harapkan:

- Secara Akademis, penelitian ini diharapkan memberi kontiribusi ilmiah pada


kajian tentang konsep ketenagakerjaan pada masyarakat. Kajian tentang konsep
ketenagakerjaan memang sudah cukup beragam, namun baru sedikit riset yang
secara spesifik membahas kaitannya dengan neoliberalisme. Oleh karena itu, riset
ini diharapkan mampu menyediakan referensi baru tentang konsep
ketenagakerjaan, neoliberalisme, dan bentuk – bentuk perlindungan hokum bagi
tenaga kerja

- Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan tentang


konsep ketenagakerjaan

i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ketenagakerjaan dan Perusahaan AICE

1. Konsep Ketenagakerjaan

a. Tenaga kerja

Menurut undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1,


tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. pembangunan ketenagakerjaan bertujuan
untuk:

1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimum

2. Menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang


sesuai dengan pembangunan nasional

3. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam mewujudkan


kesejahteraannya, dan

4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

b. Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja
pada suatu instansi. Kesempatan kerja ini akan menampung semua tenaga kerja
yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang
dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia. Kebutuhan tenga kerja sangat
penting dalam masyarakat karena merupakan salah satu faktor potensial untuk
pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Tenaga kerja menjadi sangat penting
peranannya dalam 19 pertumbuhan ekonomi dan pembangunan karena dapat
meningkatkan output dalam perekonomian berupa produk domestik regional
bruto (PDRB). Karena pertumbuhan penduduk semakin besar, maka semakin
besar juga angkatan kerja yang akan mengisi produksi sebagai input. Tenaga
kerja merupakan faktor yang terpenting dalam proses produksi. Sebagai sarana

i
produksi, tenaga kerja lebih penting dari pada sarana produksi yang lain seperti
bahan mentah, tanah, air, dan sebagainya

b. Penyediaan Tenaga Kerja

Penyediaan tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk
bekerja dan pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum,
penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah
penduduk, tenaga kerja, jam kerja, pendidikan, produktivitas, dan lain-lain.
Sehubungan dengan tenaga kerja, permintaan adalah hubungan antara tingkat
upah, (yang ditilik dari perspektif seorang majikan adalah harga tenaga kerja) dan
kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki oleh majikan untuk dipekerjakan dalam
hal ini dapat dikatakan dibeli. Secara khusus, suatu permintaan jumlah
maksimum tenaga kerja yang seorang pengusaha bersedia untuk
memperkerjakannya pada setiap kemungkinan. Tingkat upah dalam jangka waktu
tertentu.

2. Perusahaan AICE (PT.AFI)

Aice didirikan pada November 2014 yang berpusat di Singapura. Di Indonesia


tingkat konsumsi es krim adalah paling rendah di kawasan Asia Tenggara, dua
pertiga lebih rendah 2 daripada tingkat konsumsi di negara-negara jiran. Industri ice
cream ”aice” merupakan salah satu lini produk food dan beverage PT. Alpen Food
Industry. Seluruh produksi dilakukan di pabrik es krim “aice” di Cikarang Barat.
Sejak keberadaannya di tahun 2013, es krim “aice” selalu menjadi pemimpin pasar,
mengalahkan pemain-pemain lama seperti Campina, Diamond, dan lain-lain. Untuk
saat ini,Aice sudah memiliki pasar di Indonesia dan Vietnam,yang kedepannya juga
akan beroperasi di Singapura,Thailand dan Malaysia. Logo AICE mengandung arti
yaitu: A= terbaik Ice= es krim (Ice Cream). Es cream AICE memiliki banyak varian
rasa seperti vanila, coklat, strawberry,dll.AICE Family 3 in 1 8L Es krim Aice
memiliki harga yang terjangkau mulai Rp.2000 sampai Rp.10.000.

i
B. Kondisi Ketenagakerjaan pada Perusahaan PT.AFI ?

Pada 2 November 2017, para buruh es krim Aice, PT. Alpen Food Industry
meakukan aksi mogok kerja. Dilansir dari tribunnews.com, sebanyak 664 buruh PT.
Alpen Food Industry melakukan aksi mogok kerja. Menurut siaran pers Serikat Buruh
Demokratik Kerakyatan (SEDAR) yang diunggah oleh akun twitter
@pembebasanbdg, Rabu (1/11/2017), para buruh PT. Alpen Food
Industry melakukan mogok kerja selama 15hari pada 2-16 November 2017.

Beberapa fakta yang menggambarkan keadaan buruh Aice tertulis pada siaran
pers yang dikeluarkan oleh Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (SEDAR) Buruh
Aice yang berstatus kontrak hanya menerima upah sesuai jumlah kehadiran. Upah
pokok buruh sebesar Rp 3,5 juta akan dipotong jika buruh tidak masuk dengan alasan
apapun termasuk sakit dan gaji akan dihitung sesuai dengan hari kerja. Buruh
dipekerjakan dengan kontrak berkepanjangan, antara 4-8 kali perpanjangan kontrak.
Pihak Aice juga dianggap menyalahi aturan karena mempekerjakan buruh untuk
bagian produksi dari penyedia jasa tenaga kerja atau outsourcing (Putri, 2017).

Aksi mogok tersebut mereka lakukan terjadi setelah melakukan perundingan


dengan perusahaan. Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan oleh Serikat Buruh
Demokratik Kerakyatan (SEDAR) tersebut, keputusan untuk melakukan mogok kerja
tersebut diambil setelah dua kali perundingan dengan pihak perusahaan mengalami
jalan buntu (Nurjanah, 2017). Dikenal sebagai perodusen es krim dengan harga yang
murah dan mendapat preferensi konsumen mencapai 76,14 %, hal tersebut berbanding
terbalik dengan kesejahteraan para pekerjanya. (Putri, 2017). Dalam hal ini Aice juga
tidak jarang mempekerjakan buruh tanpa Surat Perjanjian Kerja (SPK). Buruh juga
tidak mendapat BPJS Kesehatan, tunjangan makan, transportasi hingga cuti. Saat
bekerja, buruh juga tekena amoniak dari ruangan pendingin dan soda api pembersih
cetakan yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan gatal-gatal. Dalam aksi
mogok ini, para buruh menginginkan status karyawan tetap diberikan oleh
perusahaan. Dasar hukum yang mereka gunakan dalam melakukan tuntutannya
tersebut berdasar pada aturan hukum dalam Pasal 10 Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: Kep. 100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu, yang jelas mengharuskan pengusaha
mengangkat buruh jadi karyawan tetap (Renly, 2017).

i
Berdasarkan kasus aksi mogok kerja yang dilakukan oleh buruh produsen es krim
Aice, dikutip dari tribunnews.com PT. Alpen Food Industry, pihak Humas PT. Alpen
Food Industry melakukan mengeluarkan rilis yang menyatakan beberapa poin penting
terkait PT. Alpen Food Industry, di antaranya: perusahaan melakukan kegiatan
produksi di lingkungan perusahaan sesuai standar operasional yang berlaku.
Kemudian, perusahan juga mengklaim pihaknya memberikan jaminan keselamatan
kerja bagi para karyawannya dan telah memenuhi semua standar keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, perusahaan
juga telah memutus kerja sama dengan PT Mandiri PutraBangsa selaku vendor
rekrutmen karyawan dan akan membantu proses pengembalian ijazah para pegawai.
PT. Alpen Food Industry juga berkomitmen untuk mengikuti peraturan perundang-
undangan terkait penetapan status karyawan (Waskita, 2017). Hal tersebut dilakukan
sebagai bentuk jawaban dari tuntutan buruh yang melakukan aksi mogok kerja.

Terkait dengan hal ini, sebenarnya PT AFI telah melakukan perundingan dengan
para buruh serta sepakat untuk memenuhi tuntutan, namun pada kenyataannya
manajemen PT.AFI ingkar janji hingga terjadi aksi mogok kerja yang kedua pada 21
februari 2020. Adapun yang menjadi permasalahan dalam stelah perundingan yaitu:

Bonus para Pekerja

Pada 4 januari 2019, serikat pekerja dan perusahaan membuat perjanjian


pembayaran bonus untuk 600 orang dengan jumlah Rp.1000.000- per orang saat
itu perusahaan mengaku tidak mampu untuk membayar sehingga buruh setuju
menerima pembayaran cek mundur yang bisa dicairkan setelah satu tahun
.Akan tetapi,saat hendak dicairkan 5 januari 2020 cek tersebut ternyata kosong
dan tidak dapat dicairkan.

Tuduhan Eksploitasi Wanita Hamil

Selain sistem pengupahan, PT AFI juga diduga melakukan tindakan


eksploitasi kepada pekerja wanita hamil. Sebab banyak pekerja yang
mengalami keguguran karena porsi kerja yang berat.Akan tetapi dari pihak
perusahaan mengakatakan  pihaknya telah mematuhi aturaan mengenai
keselamatan kerja seperti yang tertuang dalam Pasal 76 ayat (2) UU

i
13/2003.dalam hal ini perusahaan memiliki tim medis yang bertugas di dalam
operasional. Mereka secara rutin memberikan cek medis secara berkala
termasuk bagi rekan pekerja yang sedang mengandung untuk tidak melakukan
pekerjaan berat terutama saat shift malam.Tetapi pada faktanya, dalam
pendataan serikat pekerja, telah terjadi 20 kasus kematian bayi maupun keguguran
total 359 buruh perempuan sejak tahun2019.hal ini terjadi sebab dokter dari
perusahaan seringkali memiliki diagnosa sendiri dan para pekerja tidak dapat
mengambil second opinion dari dokter atau klinik lain sehingga buruh tidak
mendapatkan layanan kesehatan secara demokratis karena satu-satunya dokter yang
bisa memberikan izin sakit hanya dokter perusahaan saja.

Klaim Mogok Kerja Tidak Sah

PT AFI telah memberikan tanggapan terhadap Surat Pemberitahuan Mogok Kerja


sebagai Mogok Kerja Tidak Sah yang diajukan oleh SGBBI. Ia mengatakan, selama
negosiasi bipartit yang dilakukan lima kali tidak sekalipun menghasilkan
penyelesaian.Perusahaan telah mengundang SGBBI untuk melakukan bipartit pada
aksi mogok kerja pertama yang berlangsung pada 20, 21 dan 23 Desember 2019,
namun tidak menemukan titik temu.oleh karena itu SGBBI mengajukan
penyelesaikan secara tripartit melalui forum mediasi amun menemui jalan buntu
karena proses bipartit masih berlangsung.

A. Hubungan Keterkaitan pada Perusahaan AICE dengan Neoliberalisme

Neoliberalisme adalah paham yang menekankan jaminan terhadap


kemerdekaan dan kebebasan individu melalui pasar bebas, perdagangan bebas, dan
penghormatan terhadap sistem kepemilikan pribadi. Neoliberalisme sebenarnya
adalah kelanjutan dari paham lieralisme yang dicetuskan oleh adam smith pada abad
ke- 18 . Menurut saya, hal utama yang membedakan antara kedua paham ini tidaklah
jauh berbeda. Jika liberalisme hanya mencakup pada eknomi nasional, maka
neoliberalisme itu mengarah pada cakupan ekonomi global dimana termasuk sistem
perdagangan antar Negara dan sebagainya.

Kemudian, sekitar tahun 1996 sampai 1997 terjadi krisis moneter pada
Negara-negara asia yang tentunya juga memengaruhi eknomi nasional Indonesia

i
membuka kesempatan untuk masuknya paham neoliberalisme ini.
Sebelumnya, UU No. 7 Tahun 1994 tentang ratifikasi Indonesia terhadap WTO dan
GATS sudah lebih dulu mengawali masuknya Neoliberalisme di Negara kita.
Kemudian disusul UU No. 9 tahun 1996 dimana keanggotaan Indonesia kembali
dalam IMF. Pritavatisasi, deregulasi, dan debirokratisasi pada tahuh 1997
mengadakan pemaksaan secara cepat untuk meliberalkan 12 sektor jasa.

Selain itu, kebijakan pasar bebas yang dianut dalam neoliberalisme


menyebabkan banyaknya pemilik pemilik modal yang masuk ke Indonesia untuk
menananmkan modal mereka. Jika dilihat, harusnya penanaman modal ini bisa saja
berdampak baik terhadap berhelaitnya perekonomian di Indonesia, namun jika
melihat dari sisi lain, para penanam modal ini tentu saja tidak serta-merta
menanamkan modal tanpa mengharapkan imbalan atau keuntungan terhadap modal
yang mereka tanamkan. Tidak jarang perusahaan melakukan eksploitasi terhadap
tenaga kerja seperti pengambilan hak, tidak sebandingnya upah dengan usaha yang
mereka keluarkan dalam pekerjaan mereka, dan lain sebagainya.

Parahnya lagi, karena terbukanya pasal modal membuat banyak investor asing
masuk, dan malah lebih menguasai pasar yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu, kita
yang harusnya menguasai pasar justru sebagaian besar hanya menjadi seorang buruh,
yang pendapatannya tentu tidak sebanding dengan apa yang pemilik modal dapatkan.
Dan karena pemilik modal adalah dari luar Negara atau asing, maka tentu secara
perhitungan itu bukanlah pendapatan yang masuk dalam pendapatan Negara
Indonesia, karena mereka bukan penduduk Indonesia. Aice merupakan perusahaan
luar negeri yang tentunya mempekerjakan orang Indonesia di dalamnya, yang polanya
sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya. Dimana terjadi eksploitasi dan bisa
dibilang pemilik dari Aice ini mengambil pendapatan yang harusnya dimiliki oleh
bangsa kita dengan nilai yang lebih baik, sehingga kesejahteraan bisa lebih merata.

i
C. Bentuk Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja

1. Hak Karyawan Atas Jaminan Sosial dan K3 (Keselamatan serta Kesehatan Kerja)

Sebagai tenaga kerja, kamu berhak mendapatkan jaminan sosial yang berisi
tentang kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan pemeliharaan kesehatan.Bila isi
ketentuan perjanjian kerja mengenai hal ini dirasa meragukan, kamu sebagai
tenaga kerja berhak untuk mengajukan keberatan kepada pihak pemberi kerja atau
perusahaan.

Peraturan mengenai hak karyawan atas jaminan sosial ini tertulis dalam UU
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, UU No. 03 Tahun 1992, UU No. 01 Tahun
1970, Ketetapan Presiden (Keppres) No. 22 Tahun 1993, Peraturan Pemerintah
(PP) No. 14 Tahun 1993, Peraturan Menteri (Permen) No. 4 Tahun 1993, dan No.
1 Tahun 1998.

2. Hak Karyawan Menerima Upah yang Layak

Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Oleh karena pemenuhan kebutuhan yang layak di
setiap provinsi berbeda-beda, maka disebut Upah Minimum Provinsi.

Menurut Permen No. 1 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 1, upah minimum adalah
upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap.

3. Hak Karyawan Perempuan Seperti Libur PMS atau Cuti Hamil

Pemerintah Republik Indonesia juga memperhatikan para pekerjanya yang


berjenis kelamin perempuan melalui beberapa peraturan sebagai berikut:

a. Hak Cuti Hamil dan Cuti Melahirkan

UU No.13 Tahun 2013 Pasal 82 mengatur hak cuti hamil dan melahirkan bagi
perempuan. Pekerja perempuan berhak atas istirahat selama 1,5 bulan sebelum
melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan.

i
a. Hak Cuti Keguguran

Pekerja yang mengalami keguguran juga memiliki hak cuti melahirkan selama
1,5 bulan dengan disertai surat keterangan dokter kandungan. Peraturan ini
diatur dalam pasal 82 ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003.

4. Hak Karyawan Atas Perlindungan Keputusan PHK yang Tidak Adil

Jika kamu mendapatkan keputusan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK


secara tidak adil, Anda memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari
Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja. Hal ini diatur dalam surat edaran menteri
tenaga kerja nomor SE 907/Men.PHI-PPHI/X/2004. Aturan ini juga mencatat
tentang pencegahan pemutusan hubungan kerja massal. Keluarga pekerja wajib
memberi kabar ke perusahaan mengenai kelahiran anaknya dalam tujuh hari
setelah melahirkan serta wajib memberikan bukti kelahiran atau akta kelahiran
kepada perusahaan dalam enam bulan setelah melahirkan.

Menurut Soepomo, perlindungan tenaga kerja dibagi menjadi 3 (tiga ) macam, yaitu

a.Perlindungan ekonomis, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk penghasilan


yang cukup, termasuk bila tenaga kerja tidak mampu bekerja di luar kehendaknya.

a.Perlindungan sosial, yaitu : perlindungan tenaga kerja dalam bentuk jaminan


kesehatan kerja, dan kebebasan berserikat dan perlindungan hak untuk
berorganisasi.

b.perlindungan teknis, yaitu : perlindungan tenaga kerja dalam bentuk keamanan dan
keselamatan kerja.

i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada 2 November 2017, para buruh es krim Aice, PT. Alpen Food Industry melakukan aksi
mogok kerja. sebanyak 664 buruh PT. Alpen Food Industry melakukan aksi mogok kerja.
Beberapa fakta yang menggambarkan keadaan buruh Aice tertulis pada siaran pers yang
dikeluarkan oleh Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (SEDAR) Buruh Aice yang berstatus
kontrak hanya menerima upah sesuai jumlah kehadiran. Upah pokok buruh sebesar Rp 3,5
juta akan dipotong jika buruh tidak masuk dengan alasan apapun termasuk sakit dan gaji akan
dihitung sesuai dengan hari kerja.PT. AFI mengingkari janji mereka setelah melakukan
perundingan maka aksi mogok kerja yang kedua dilakukan pada 21 februari 2020. Adapun
yang menjadi permasalahan dalam setelah perundingan yaitu:
Bonus para pekerja , tuduhan eksploitasi wanita hamil, klaim mogok kerja tidak sah

Neoliberalisme adalah paham yang menekankan jaminan terhadap kemerdekaan dan


kebebasan individu melalui pasar bebas, perdagangan bebas, dan penghormatan terhadap
sistem kepemilikan pribadi. neoliberalisme itu mengarah pada cakupan ekonomi global
dimana termasuk sistem perdagangan antar Negara dan sebagainya. Para penanam modal
tentu saja tidak serta-merta menanamkan modal tanpa mengharapkan imbalan atau
keuntungan terhadap modal yang mereka tanamkan. Tidak jarang perusahaan melakukan
eksploitasi terhadap tenaga kerja seperti pengambilan hak, tidak sebandingnya upah dengan
usaha yang mereka keluarkan dalam pekerjaan mereka, dan lain sebagainya. Aice merupakan
perusahaan luar negeri yang tentunya mempekerjakan orang Indonesia di dalamnya, yang
polanya sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya. Dimana terjadi eksploitasi dan bisa
dibilang pemilik dari Aice ini mengambil pendapatan yang harusnya dimiliki oleh bangsa kita
dengan nilai yang lebih baik, sehingga kesejahteraan bisa lebih merata.

B. Saran

1. Dapat memahami kondisi tenaga kerja agar tidak terjadi demo mogok kerja
2. Perusahaan harus menepati janjinya
3. Pemberian incentive dan motivasi kepada karyawan untuk dapat meningkatkan
kinerja karyawan
4. Perusahan dapat memberikan pelatihan berupa training untuk meningkatkan mutu
pelayanan karyawan

i
DAFTAR PUSTAKA

Nuraulian,2017,konsepketenagakerjaan, https://www.google.com/url (di akses 5


maret 2020, 16.03)

Satuti, winaring suryo, 2019, kenali hak dan kewajiban karyawan dalam undang-
undang ketenagakerjaan,https://jojonomic.com (diakses 5 maret 2020, 15.30)

Chakim, Lutfi.perlindungan hukum tenaga kerja,https://www.lutfiachakim.com


(diakses 5 maret 2020, 15.40)

Bhayangkara, sami chyntia.buruh hamil dieksploitasi pekerja pabrik Es krim aice


mogok kerja,https://www.suara.com/news/2020/02/27/135532/buruh-hamil-dieksploitasi-
pekerja-pabrik-es-krim-aice-mogok-kerja (diakses 5 maret 2020, 16.25)
wow.tribunnews.com,2017, klarifikasi produsen es krim aice soal dugaan eksploitasi
pekerja, https://wow.tribunnews.com/2017/11/07/dugaan-pelanggaran-hingga-buruh-mogok-
kerja-produsen-es-krim-aice-beri-pernyataan-ini (diakses 5 maret 2020, 17.58)
bali.tribunnews.com,2020, jawaban aice terkait aksi mogok kerja para buruh yang
beredar luas di media sosial, https://bali.tribunnews.com/2020/02/28/jawaban-aice-terkait-
aksi-mogok-kerja-para-buruh-yang-beredar-luas-di-media-sosial? (di akses 5 maret 2020,
18.30)
industri.kontan.co.id,2020, buruh es krim aice mogok kerja
lagi,https://industri.kontan.co.id/news/buruh-es-krim-aice-mogok-kerja-lagi?page=all (di
akses 5 maret 18.56)

Anda mungkin juga menyukai