Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN


Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesling (0511) 4781131 ; Keperawatan (0511) 4772517 ; Kebidanan (0511) 3268018 ;
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PANDUAN PRAKTIK ASUHAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL


NEONATAL

Petunjuk Penilaian :
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala sebagai berikut :

Penilaian soft skill dan hard skill :


= langkah prosedur tidak dikerjakan sama sekali

= langkah prosedur dikerjakan tetapi kurang tepat

= langkah prosedur dikerjakan dengan tepat

Nilai
No PROSEDUR YANG DINILAI
2 1 0
A SOFT SKILL
1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga privasi klien
6. Menanyakan keluhan klien
7. Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
8. Menjelaskan secara sistematis
9. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
10. Penggunaan alat dan bahan
11. Memberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan umpan balik
12. Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


24

B HARD SKILL
No PROSEDUR YANG DINILAI 2 1 0
1. Persiapan alat dan bahan
1. Peralatan
a. alat pelindung diri (Celemek, kaca mata, masker, dan alas kaki yang
tertutup/sepatu boot)
b. Perangkat untuk persalinan (Perlak/anderped, Duk steril untuk alas bokong
ibu, Linek/monoscope, Tensimeter dan stetoscope, Metelin, Bengkok,
sarung tangan steril 4 pasang, Sarung tangan panjang 1 pasang, Alat
penghisap lendir, Delay kateter, Tempat plasenta
c. Partus set Berisi : ½ kocher 1 buah, Gunting episiotomi 1 buah, klem lurus
2 buah, gunting tali pusat 1buah, Pemegang jarum/needle holder 1 buah,
Pinset anatomis 1 buah, dan Gunting benang 1 buah
d. Perangkat untuk resusitasi bayi (Meja resusitasi, ambubag&sungkupnya)
e. Lampu sorot
f. 3 handuk/kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu bayi)
g. Perlengkapan pakaian bayi (baju bayi, kain popok, lampin, sarung
tangan&kaki, topi)
h. Perlengkapan pakaian ibu (baju, sarung, celana dalam, BH dan softek
i. Bak sampah medis dan non medis
j. Kom berisi air klorin, air DTT& tempat penampungan sementara
2. Bahan
a. Uterotonika (Ergometrin maleat,Oksitosin)
b. Anestesi Lokal (Lidokain 2%), Air distilasi steril/Aquadest
c. Alat suntik steril sekali pakai 3 cc dan 10 cc (sekali pakai)
d. Alat-alat infus (jarum, slang infus &cairan infus)
e. Benang Catgut Chromic No. 2/0 atau 3/0
f. Vitamin K 1 ampul, Vaksin hepatitis 0-7 hari
g. Kapas alkohol dan kapas DTT dalam tempatnya
2. Persiapan ruangan
3. Persiapan pasien
4. Melihat tanda gejala kala II (Doran teknus perjol vulka)
●Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
●Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
●Perineum tampak menonjol
●Vulva dan sfingter ani membuka
5. Persiapan teruji
●Memakai APD (celemek plastik, kaca mata, masker, dan alas kaki yang
tertutup/sepatu boot)
●Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, mecuci tangan
dengan 6 langkah menggunakan sabun dan air bersih mengalir kemudian
mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
●Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam
6. ●Melakukan vulva hygiene kemudian melepas dan merendam sarung tangan
dalam larutan clorine 0,5%
●Memasang sarung tangan DTT/steril kembali
7. ●Memastikan kala II melalui periksa dalam: porsio tidak teraba, pembukaan
lengkap, ketuban negatif, presentasi bokongi H.III+/dasar panggul
●Dekontaminasi sarung tangan (mencelup dan melepas sarung tangan dalam
keadaan terbalik, dan merendam dalam larutan clorine 0,5%)
●Mencuci tangan setelah sarung tangan dilepas
8. Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
9. Memimpin persalinan dengan menganjurkan pada ibu untuk meneran perlahan-
lahan
10. Jika his berkurang anjurkan ibu istirahat dan beri rehidrasi
11. Membuka partus set
12. Memasang handuk bersih diatas perut ibu
13. Memakai sarung tangan DTT
14. Memasukkan oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik
(Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set kemudian
menggunakan sarung tangan yang kiri lagi)
15. Memasang 1/3 duk steril dibawah bokong
16. Melakukan anastesi local dan lakukan episiotomi pada saat bokong membuka
vulva
17. Melahirkan Bayi dengan Cara Bracht
Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dengan kedua ibu jari penolong
sejajar dengan paha ibu jari jari lain memegang panggul
18. Paha dicekam,dan tidak melakukan intervensi apapun ikuti proses keluarnya
janin sesuai sumbu jalan lahir sambil ibu dipimpin meneran saat ada his
19. Setelah perut dan sebagian dada lahir, Longgarkan tali pusat
20. Pada saat angulus scapula inferior tampak dibawah simphisis minta asisten
untuk melakukan tekanan pada supra simpisis agar kepala tetap dalam keadaan
fleksi, kemudian lakukan hiperlordosis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior
yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan, disesuaikan
dengan lahirnya badan bayi, Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung,
dahi, dan kepala
21. Meletakan bayi diatas perut ibu sambil melakukan gerakan sepintas (Apakah
warna kulit kemerahan,bayi menangis kuat, pergerakan aktif?). salah satu
jawaban adalah “TIDAK”, lanjut ke langkah Resusitasi
22. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Urut tali pusat
kearah plasenta mulai dari klem I kemudian jepit dengan klem II kira-kira 2 cm .
23. Memotong tali pusat diantara kedua klem dengan tangan kiri melindungi perut
bayi dari gunting
24. Mengganti handuk yang basah dengan kain kering dan bersih, serta menutup
kepala dan tubuh bayi kecuali muka dan dada
25. Memposisikan bayi sedikit ekstensi
26. Membersihkan jalan nafas dengan menghisap mulut lalu hidung, tidak terlalu
dalam di tenggorokan dengan de lee
27. Mengeringkan dan memberikan rangsangan taktil dengan lembut (menggosok
punggung bayi atau menyentil kaki bayi atau menepuk dengan lembut)
28. Mengatur posisi bayi kembali dengan posisi sedikit ekstensi
29. Nilai ulang keadaan bayi
30 Menjelaskan keadaan bayi dan tindakan
31. Memasang sungkup pada wajah bayi (melingkupi mulut, hidung, dan dagu)
32. Merapatkan perlekatan sungkup dengan wajah
33. Melakukan pengujian perlekatan sungkup dengan 2x ventilasi sambil
mengamati pengembangan dada bayi.
34. Lakukan ventilasi sebanyak 20x tiupan dalam waktu 30 detik,sambil memantau
gerakan naik turun dinding dada.
35 Melakukan penilaian pernafasan dalam 10 detik.
36 Bila belum bernafas spontan , melakukan kembali ventilasi sebanyak 20x
tiupan dalam waktu 30 detik,sambil memantau gerakan naik turun dinding dada.
37. Melakukan penilaian pernafasan tiap 30 detik.
38. Melakukan perawatan bayi baru lahir setelah bayi dapat bernafas spontan
Meletakkan
39. kain bersih diatas perut ibu, kemudian meraba abdomen untuk
memastikan tidak ada janin kedua
Menjelaskan
40. tujuan pemberian oksitosin
Memberikan
41. injeksi oksitosin 10 IU pada bagian lateral paha ibu (1/3 paha atas),
setelah diaspirasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak kena pembuluh darah
Memeriksa
42. pelepasan placenta
Menempatkan
43. klem dari ujung tali pusat kira-kira 5-10 cm dari vulva
Melakukan
44. peregangan tali pusat terkendali saat uterus berkontraksi, tangan kiri diatas
simpisis mendorong bagian bawah rahim kearah dorsokranial
Apabila
45. dalam waktu 15 menit placenta belum lepas, berikan lagi injeksi oksitosin 10
IU pada bagian lateral paha ibu (1/3 paha atas)
Melakukan
46. peregangan tali pusat terkendali saat uterus berkontraksi, tangan kiri diatas
simpisis mendorong bagian bawah rahim kearah dorsokranial
Setelah
47. 30 menit placenta belum lepas, Lakukan placenta manual
Memasang
48. infus
49. Memberikan sedative atau analgetik melalui karet infus
50. Melakukan kateterisasi kandung kemih
51. Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan panjang (pada salah satu
tangan)
52. Menjepit tali pusat dengan klem kocher pada jarak 5-10 cm dari vulva dan
meregangkan dengan satu tangan sejajar lantai
53. Memasukkan tangan lainnya secara obstetrik (punggung tangan menghadap
kebawah) kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat
54. Setelah tangan mencapai pembukaan cerviks, pindahkan tangan lain penolong
untuk menahan fundus uteri
55. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan kedalam kavum uteri sehingga
mencapai tempat implantasi placenta
56. Membuka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam (ibu jari merapat
kepangkal jari telunjuk)
57. Mencari pinggir plasenta yang sudah terlepas
58. Mengupas pinggir plasenta yang terlepas menggunakan sisi ulnaris dengan cara
menggerakkan tangan kekiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga
semua permukaan placenta dapat dilepaskan .
59. Melakukan eksplorasi ulang, tangan di luar tetap menahan fundus untuk
memastikan tidak ada bagian yang masih melekat pada dinding uterus
60. Memindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus saat plasenta
dikeluarkan
61. Menyambut plasenta dengan kedua tangan dan melahirkan dengan gerakan
memutar ke satu arah .
62. Mendorong sedikit uterus ke arah dorsokranial setelah plasenta lahir
63. Meletakkan plasenta di tempat datar dan memeriksa kelengkapan plasenta
64. Mengevaluasi kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar
65. Melakukan massage uterus selama 15 detik. Pastikan terjadi atonia uteri
dengan tidak ada kontraksi uterus.
66. Melakukan KBI :
Memakai sarung tangan DTT panjang (pada salah satu tangan)
67. Membersihkan vagina dari selaput ketuban dan gumpalan darah
68. Memasukkan tangan secara obstetric kedalam vagina. Sampai forniks
anterior,mengubah menjadi kepalan tangan dan tekan dinding forniks anterior
uterus.
69. Telapak tangan lainnya pada abdomen menekan dengan kuat dinding belakang
uterus ke arah kepalan tangan di dalam
70. Menekan kuat uterus diantara kedua tangan selama 5 menit
71. Melonggarkan kepalan tangan untuk evaluasi perdarahan dan kontraksi uterus.
Perdarahan masih berlangsung
72. Melakukan KBE:
Mengajarkan keluarga untuk melakukan KBE dan minta keluarga menyiapkan
rujukan
73. Mengeluarkan tangan dengan hati-hati secara obstetric saat keluarga
melakukan KBE
74. Memberikan ergometrin 0,2 mg IM
75. Memasang infus RL 500 ml + 20 unit oksitosin dengan jarum ukuran 16/18 dan
berikan dengan tetesan cepat
76. Memakai sarung tangan DTT
77. Melakukan KBI ulang
Mengevaluasi kontraksi uterus dalam waktu 1-2 menit.
78. ● Bila tidak ada Kontraksi : lakukan rujukan dan teruskan pemberian infus
● Bila kontraksi baik : pertahankan kompresi selama 2 menit
Mengajari
79. ibu untuk memasase uterus
Memeriksa
80. laserasi jalan lahir
81. Membersihkan daerah genital secara lembut dengan air disinfeksi tingkat tinggi
kemudian keringkan dan membersihkan tempat tidur dengan larutan klorin
82. Memposisikan ibu dengan nyaman dan menutup bagian genitalia dengan kain
bersih
83. Membereskan alat-alat dan memasukkan dalam larutan klorin,

Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5%, melepas sarung tangan dan
merendamnya, cuci tangan dengan 6 langkah menggunakan sabun dan di air
84. mengalir yang bersih lalu keringkan dengan handuk
85. Melakukan pemantauan kala IV

Nilai Akhir = Nilai x 100


170

No Aspek Penilaian Nilai (A) Bobot (B) Nilai (A) x Bobot (B) = C

1 Soft Skill 3

2 Hard Skill 7

Nilai Akhir C / 10 = .............................

Nilai Batas Lulus > 75

Anda mungkin juga menyukai