Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LIVE IN

Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur

Penyusun :

Amara Tecia

Kelas / Absen :

8A / 03

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas :

Bahasa Indonesia

SMPK YAHYA
Jl. LLRE Martadinata 71 – 73 A
Bandung
BAB I
LATAR BELAKANG

Sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang melakukan


kegiatan belajar mengajar antara pelajar dan guru. Pendidikan dibagi
menjadi 3, formal, informal, dan non formal. Formal merupakan
pendidikan yang kita dapatkan dari sekolah, seperti ilmu
pengetahuan dan akan mendapatkan ijazah kelulusan. Informal
merupakan pendidikan yang kita dapatkan dari keluarga, seperti tata
cara makan yang baik dan lainnya. Non formal merupakan
pendidikan yang kita dapatkan dari lingkungan masyarakat, seperti
mengucapkan permisi saat melewati seseorang.

Sekolah Kristen Yahya merupakan pendidikan secara formal.


Pendidikan di Sekolah Kristen Yahya mengajarkan ilmu pengetahuan
pada siswanya dan akan mendapatkan ijazah kellulusan. Semua
sekolah tentu mempunyai program, termasuk Sekolah Yahya. SMPK
Yahya mempunyai program wajib di kelas 8 yaitu Retreat dan Live in.

Retreat merupakan sebuah gagasan untuk sementara waktu


menjauhkan diri dari lingkungan kesehariannya. SMPK Yahya
merupakan salah satu SMP yang mengadakan program live in. Live in
bertujuan untuk mempraktikan keterampilan hidup sederhana
sebagai wujud pengolahan diri secara actual yang akan menjadi bekal
untuk masa depan dalam hidup bermasyarakat dan ucapan syukur.

1
BAB II
PERMASALAHAN

Pelaksanaan live in peserta didik kelas 8 SMPK Yahya di Desa


Kertajaya Palalangon selama 4 hari 3 malam didapatkan beberapa
permasalahan yaitu :

1. Bagaimana keadaan perekonomian masyarakat di desa


tersebut pada umumnya ?
2. Bagaimana kondisi infrastruktur di Desa Kertajaya pada
umumnya ?
3. Bagaimana situasi pendidikan di desa tersebut pada umumnya?
4. Bagaimana tradisi atau budaya di Desa Kertajaya pada
umumnya ?
5. Bagaimana keadaan hidup keluarga angkat yang saya tinggali
selama 4 hari 3 malam di Desa Kertajaya ?

2
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 keadaan masyarakat di Desa Kertajaya dapat dikatakan


sederhana atau menengah. Hal tersebut dapat terlihat dari
profesi masyarakat pada umumnya di Desa Kertajaya.
Masyarakat di Desa Kertajaya banyak yang berprofesi sebagai
buruh tani, nelayan, pedagang, dan lainnya. Tidak sedikit juga
masyarakat disana berprofesi dalam bidang kesehatan.

Desa Kertajaya adalah desa yang tergolong maju, terbukti


dari sudah adanya aliran listrik yang baik dan barang-barang
elektronik yang dimiliki masyarakat di desa tersebut. Meskipun
barang-barang elektronik yang dimiliki masyarakat belum
secanggih seperti di kota, namun barang elektronik yang
dimiliki masyarakat dapat membantu untuk kegiatan sehari-
hari masyarakat di Desa Kertajaya.

Secara umum, keadaan ekonomi masyarakat di Desa


Kertajaya sudah dapat dikatakan mampu, terbukti dari keadaan
rumah yang sudah terbuat dari beton, memiliki kendaraan roda
2 dan televisi. Beberapa rumah ada yang hanya ditinggali oleh 1
orang saja dikarenakan anak-anak dan cucunya yang pindah ke
kota. Meskipun beberapa orang tinggal sendiri, mereka tetap
mendapatkan penghasilan dari anak-anaknya untuk mencukupi
kebutuhan anggota keluarganya yang tinggal sendiri di Desa
Kertajaya.

3
3.2 Secara umum, kondisi infrastruktur di Desa Kertajaya
dapat dikatakan belum terlalu memadai. Dapat terlihat dari
banyaknya jalanan rusak dan kurangnya penerangan saat
malam hari. Kondisi bangunan masih banyak yang belum
dikatakan baik, seperti tembok-tembok bangunan yang
berlubang dan retak.

Fasilitas kebersihan seperti tempat sampah juga tidak


terlalu baik. Kurangnya tempat sampah membuat lingkungan di
Desa Kertajaya menjadi kotor, banyak sampah bertebaran dan
membuat beberapa titik tempat menjadi bau. Banyak pedagang
yang menjual jajanan berkumpul di lapangan dan membuat
lapangan menjadi kotor karena sampah makanan yang
bertebaran.

Sarana kesehatan juga dapat dikatakan belum terlalu


memadai. Meskipun peralatan kesehatan di klinik Desa
Kertajaya tidak terlalu lengkap, terdapat mobil ambulance yang
dapat membawa pasien yang tidak dapat di tangani di klinik
untuk dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap terdekat.

3.3 Secara umum, keadaan pendidikan di Desa Kertajaya


dapat dikatakan belum terlalu baik. Terbukti dari masih
banyaknya anak-anak yang tidak terlalu hafal Pancasila dan
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Keadaan kelas yang kotor dan
berantakan membuktikan bahwa kurangnya didikan dalam hal
kebersihan.

Masih banyak anak-anak yang kurang taat akan peraturan


seperti kerapihan baju, memakai topi di dalam kelas, berteriak
teriak, bahkan sampai berdiri di atas meja dan memanjat
tembok. Hal tersebut membuktikan bahwa kurangnya didikan
kedisiplinan di SDN Palalangon. 4
3.4 Secara umum, tradisi dan kebiasaan masyarakat di Desa
Kertajaya masih dilestarikan sampai saat ini. Masyarakat di
Desa Kertajaya menjaga ikatan silaturahmi dengan
mengadakan kebaktian rumah tangga setiap minggu. Kebaktian
rumah tangga ini akan diadakan di rumah-rumah masyarakat
yang menganut kepercayaan agama Kristen. Biasanya
kebaktian rumah tangga ini diadakan saat sore hari.

Ciri khas dari Desa Kertajaya yang membuat saya


terkagum adalah masih adanya lonceng gereja yang dibunyikan
saat jam-jam tertentu. Lonceng ini biasanya dibunyikan
tergantung dari jam yang menunjukan pukul berapa, jika jam
menunjukan pukul 6 sore, maka lonceng gereja akan
dibunyikan 6 kali.

Adat istiadat masyarakat Desa Kertajaya terjaga dengan


baik, terbukti dari masyarakat yang ramah dan selalu menyapa
setiap saat. Jika ada orang yang kesulitan dan membutuhkan
bantuan, masyarakat disana langsung membantu tanpa berfikir
panjang.

Ciri khas lainnya adalah masyarakat di Desa Kertajaya


umumnya adalah keluarga besar yang tinggal bertetangga.
Seperti orang tua asuh saya disana, orang tua asuh saya masih
memiliki hubungan keluarga dengan beberapa tetangga di desa
tersebut yang ditempati oleh teman-teman saya saat live in.

5
3.5 Keluarga angkat yang saya tinggali selama 4 hari 3 malam
dapat dikatakan mampu. Terbukti dari adanya televisi, kulkas,
dan alat elektronik lainnya. Orang tua asuh saya tinggal seorang
diri, orang tua asuh saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga
namun beliau tetap mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan sehari harinya dari anaknya yang tinggal
di kota. Orang tua asuh saya bernama ibu Ersiana Yunus.

Ibu Ersiana sangat baik dalam hal memasak, saya dan


teman-teman yang tinggal satu rumah dengan saya ikut
membantu ibu Ersiana memasak. Meskipun masakan yang
dimasak sangat sederhana, namun hasilnya sangat enak.

6
BAB IV
KESIMPULAN

Setelah berpartisipasi dalam program “Live In” selama 4


hari 3 malam di Desa Kertajaya Palalangon, Kecamatan Ciranjang,
Kabupaten Cianjur, saya mendapatkan nilai hidup, yaitu :

Saya harus bersyukur dengan apa yang telah saya dapat di


hidup saya, hidup saya masih lebih berkecukupan daripada teman-
teman saya di Desa Palalangon. Bukan berarti saya harus merasa
bangga karena apa yang saya dapatkan di tempat tinggal saya lebih
daripada di Desa Kertajaya, tetapi saya bersyukur karena Tuhan telah
memberi berkat yang lebih untuk saya.

Saya juga belajar untuk saling bergotong royong, seperti


saat kerja bakti membersihkan lapangan. Kami memunguti sampah
yang ada di lapangan sekaligus mendidik anak-anak di Desa Kertajaya
untuk menjaga kebersihan.

Hal paling utama adalah belajar untuk hidup mandiri.


Meskipun kami hidup di tempat yang sangat berbeda dari kota, kami
harus dapat hidup mandiri dan menyesuaikan dengan lingkungan
yang ada. Hidup di kota dan desa memang berbeda keadaannya,
namun kami harus dapat menerima apa yang ada di lingkungan dan
menyesuaikannya dengan menyaring hal positif dan negatif. Hidup di
desa, kami harus berusaha untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan, tidak seperti di kota yang apapun serba tersedia.

7
KRITIK DAN SARAN

Menurut saya, infrastruktur di Desa Kertajaya Palalangon


masih perlu ditingkatkan. Banyak masyarakat yang kesulitan
beraktifitas pada malam hari dikarenakan penerangan yang minim.
Sarana kebersihan juga perlu ditingkatkan, masyarakat harus
mengajarkan pentingnya kebersihan kepada anak-anak di Desa
Kertajaya Palalangon.

Dalam hal pendidikan, terdapat beberapa hal juga yang


harus ditingkatkan, seperti didikan kedisiplinan, kegiatan belajar
mengajar, dan lainnya.

Saya berharap untuk pelaksanaan “Live In” tahun depan


pihak SMPK Yahya menuju ke tempat live in ke desa yang belum
berkembang, agar peserta didik dapat merasakan perbedaan yang
sangat jelas kehidupan di pedesaan dan perkotaan.

8
LAMPIRAN

Bikin tabelna hese yalord hayang krai

Anda mungkin juga menyukai