PENDAHULUAN
keuangan pemeritah daerah yang tepat waktu, dan disusun berdasarkan standar
Ekuitas (LPE), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan
Sejak terjadi reformasi keuangan yang dimulai dengan lahirnya UU No. 17 Tahun
2003 diikuti dengan terbitnya PP No. 58 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010
yang menegaskan bahwa penerapan SAP berbasis akrual paling lambat di Tahun
2015, laporan keuangan yang disusun tidak berdasarkan SAP berbasis akrual tidak
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 yang merupakan pedoman
1
SAP berbasis akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset,
utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Laporan finansial terdiri dari
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas.
CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos
finansial.
dihasilkan dari penggabungan laporan berbagai SKPD dan BUD maka agar
atas, Satuan Kerja Perangkat Daerah harus menyusun LRA dan LO. Laporan
2
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa bahwa akuntansi pendapatan
pada saat transaksi atau peristiwa penyebab timbulnya hak atas pendapatan terjadi,
tanpa memerhatikan saat pendapatan tersebut diterima dalam bentuk tunai atau
bersangkutan dan tidak dibayar kembali oleh entitas penerima pendapatan (KSAP,
Tahun 2010 tidak selalu melibatkan keluarnya uang dari kas Negara atau daerah.
Sebagai salah contoh adalah beban penyusutan atas aset atau barang milik
beban tidak selalu berkaitan dengan keluarnya kas dari rekening kas umum
negara/daerah, tapi beban tersebut harus diakui ketika timbul kewajiban, telah
terjadi konsumsi aset, atau terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
3
Dengan demikian pengukuran kinerja pemerintah dapat dihitung lebih akurat dan
Dalam hal penerapan SAP berbasis akrual, memang tidak dapat diterapkan
secara instant, pemerintah perlu persiapan yang matang baik dari segi sumber
teknologi informasi dan ketersediaan sumber dana. Hal ini sesuai dengan apa
akuntansi berbasis akrual pada pemerintah tidak terlepas dari peran satuan kerja
dan pengaruh dari faktor-faktor yang ada pada satuan kerja tersebut, mulai dari
sumber daya manusia seperti tingkat pendidikan staf, pelatihan yang diberikan dan
seperti pengalaman satuan kerja dalam menjalankan basis kas menuju akrual dan
(accrual basis) bukan sekedar masalah teknis akuntansi belaka, namun hal lainnya
pengelolaan keuangan negara seperti yang telah penulis sebutkan sebelumnya dan
4
lebih khusus lagi mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun
melalui ketentuan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam bentuk
Seiring dengan perkembangan dan kajian yang masih terus terjadi dalam hal
mencari “bentuk” yang tepat untuk memenuhi prinsip akuntansi secara akrual baik
dari segi pengakuan dan pencatatan transaksi maupun dari segi pelaporan, maka
mengalami update versi, terakhir sampai pada Aplikasi SIMDA Keuangan versi
2.7.0.9.
untuk dapat mengakomodir dan terwujudnya SAP berbasis akrual secara penuh
bagi pemerintah daerah, terutama dalam hal pengakuan dan pencatatan atas
5
transaksi finansial, sedangkan untuk tranksaksi yang bersifat statutori telah
bahwa transaksi finansial merupakan proses awal dari transaksi akuntansi berbasis
Ada beberapa penelitian yang secara garis besar mengangkat tema yang
sama dengan apa yang penulis teliti ini, antara lain Nugroho dan Astuti (2013)
yang menyatakan bahwa Aplikasi SIMDA Keuangan yang diterapkan oleh Dinas
waktu yang lebih baik daripada pengolahan dengan sistem manual. Sementara itu
sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. Kemudian menurut Darea dan
dengan ketentuan yang terdapat dalam SAP berbasis akrual. Maka penulis tertarik
untuk menelaah lebih jauh hal tersebut terutama dalam hal pengakuan atas
6
transaksi finansial (pendapatan-LO, Beban dan Neraca) dengan menggunakan
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sebagai alat bantu dalam penerapan SAP
SIMDA Keuangan.
7
2. Manfaat Bagi Akademis.
penelitian-penelitian selanjutnya.
Penelitian ini tidak hanya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
melalui Star-BPKP, tapi hal yang penting bagi Penulis adalah pemahaman di
asal Penulis.
8
a. Bab I Pendahuluan: memberikan gambaran tentang latar belakang penelitian,
sistematika penulisan.
b. Bab II Landasan Teori: berisi kajian teori yang berhubungan dengan topik
c. Bab III Metodologi Penelitian: berisi desain penelitian, objek dan waktu
penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data dan teknik analisis data.
d. Bab IV Hasil dan Pembahasan: berisi hasil penelitian yang dilakukan dan
e. Bab V Kesimpulan dan Saran: berisi kesimpulan dari Bab IV dan saran untuk