Anda di halaman 1dari 7

EKUITAS : SALDO LABA, DIVIDEN, SAHAM TRESURY, DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAINNYA

 SALDO LABA

1. Defenisi
Sumber utama dari ekuitas pemegang saham yaitu : jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham
dalam perusahaan dan jumlah yang didapatkan (earned) oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Nilai yang diinvestasikan oleh pemegang saham tercemin dalam Model Disetor (Contributed Capital /
Paid in Capital) sedangkan nilai yang didapatkan (earned) oleh perusahaan dalam menjalankan roda
bisnisnya disebut Earned Capital. Earned Capital ini diperoleh dari operasi perusahaan yang
menguntungkan

Penyesuaian Periode Sebelumnya yang Berdampak pada Saldo Laba

Berdasarkan PSAK 25(Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
maka pendekatan yang harus dilakukan adalah secara retrospektif. Apabila perubahan kebijakan atau
koreksi atas kesalahan tersebut menyebabkan laba bersih perusahaan pada periode sebelumnya lebih
rendah (understated), maka saldo awal atas saldo laba harus dinaikkan (kredit terhadap saldo laba) dan
sebaliknya.

2. Pengakuan dan Pengukuran Saldo Laba

Saldo laba merupakan akumulasi laba perusahaan yang tidak didistribusikan sebagai dividend dan
ditrahan oleh perusahaan untuk direinvestasikan dalam bisnis perusahaan dan digunakan untuk
pembayaran utang. Teknis formula untuk menghitung saldo laba adalah sebagai berikut :

            Saldo Laba =  Saldo Laba Awal + Laba (Rugi) Bersih – Dividen

Saldo laba juga terpengaruh terhadap elemen-elemen berikut yang dapat didebitkan atau dikreditkan ke
saldo laba.

1.      Penutupan saldo rekening Iktisar Laba/ Rugi

2.      Distribusi kepada pemegang saham ( baik yang berbentuk dividen kas, properti atau saham )
3.      Perubahan prinsip ekonomi

4.      Koreksi kesalahan periode sebelumnya

5.      Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu

6.      Transaksi saham treasuri

7.      Kuasi reorganisasi

 Dividen
1. Defenisi

Dividen merupakan bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham, perusahaan mengeluarkan
dividen berdasarkan keputusan yang diabmil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berdasarkan
RUPS tersebut akan ditentukan berapa persen rasio pembagian dividen (dividen payout ratio) yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Ketika perusahaan mendeklarasikan dividen, perusahaan harus memenuhi
persyaratan legal dan memiliki sejumlah aset untuk didistribusikan , Berikut adalah beberapa
pertimbangan perusahaan dalam memberikan dividen:

1.      Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian dengan kreditor

2.      Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan

3.      Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka pertumbuhan atau espandasi lebih
lanjut.

4.      Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil (smoothing out)

5.      Menciptakan bantalan (cadangan) untuk menghadapi potensi kerugian yang dihadapi perusahaan di
masa mendatang.

2. Bentuk dari Dividen

Bentuk yang paling umu adalah dividen kas yaitu perusahaan mendistribusikan kas kepada pemegang
saham sebesar proporsi tertentu, Dalam pendistribusian dividen kas terdapat empat tanggal yang relavan
untuk diperhatikan oleh pemegang saham yaitu sebagai berikut :
1.      Tanggal pengumuman merupakan tanggal dilakukan RUPS dan diumumkannya pembagian dividen.
Pada saat ini perusahaan melakukan pengakuan atas utang dividen dengan melakukan pendebitan atas
saldo laba.

2.      Tanggal ex-dividen, merupakan tanggal apabila terjadi peralihan kepemilikan pemilik batu tidak
lagi berhak atas dividen, biasanya berlangsung satu sampai dua hari kerja sebelum tanggal pencatatan.

3.      Tanggal pencatatan merupakan tanggal perusahaan membuat memorandum pencatatan dividen tunai
untuk mengidentifikasi pemegang saham yang berhak atas dividen.

4.      Tanggal pembayaran, merupakan tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Bentuk lain dari dividen selain dari dividen kas diantaranya sebagai berikut.

1.      Dividen Saham

Pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro-rata kepada pemegang sahamnya. Jika
dividen dibayarkan dalam bentuk tunai, maka dividen saham dibayarkan dalam bentuk saham. Dividen
saham dapat berupa saham yang jenis ssama maupun yang jenis berbeda

Tujuan dividen saham ialah sebagai berikut:

a.       Memenuhi harapan pemegang saham untuk mendapatkan dividen tanpa mengeluarkan uang tunai.

b.      Meningkatkan daya jual saham perusahaan, ketika jumlah saham dipasar meningkatakn harga pasar
saham per lembarnya akan turun.

c.       Menekankan bahwa sebagian dari ekuitas pemegang saham telah diinvestasikan ulang secara
permanen ke dalam usaha( dan tidak tersedia untuk dividen tunai).

2.      Dividen properti

Dividen yang terutang dari aset perusahaan dalam bentuk selain kas disebut dividen properti. Perusahaan
membagikan dividen properti karena keterbatasan kas atau perusahaan memiliki aset baik itu persediaan
ataupun inc\vestasi yang cukup banyak yang bias jadi mengalami penurunan nilai.

3.      Dividen Scrip

Merupakan surat promes yang menyatakan tanda kesediaan membayar sejumlah uang tunai tertentu
kepada pemegang saham sebagian dividen. Kebijakan pembagian dividen dalam bentuk dividen scrip ini
dilakukan perusahaan apabila pada saat pengambilan keputusan tentang dividen perusahaan belum (tidak)
memiliki uang kas yang memadai untuk membayar dalam bentuk dividen kas.
4.      Dividen Likuidasi

Dividen yang didasarkan pada selain saldo laba disebut sebagai dividen likuidasi karena dividen ini tidak
didasarkan pada laba dan menurunkan jumlah modal disebut perusahaan.

3. Pengakuan dan Pengukuran Dividen

Dividen kas

Perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk dividen kas maka terdapat dua pencatatan jurnal yaitu
pada tanggal pengumuman dividen yaitu perusahaan mengakui adanya utang dividen dan pendebitan
saldo laba

Dividen Saham

Pembagian dividen dalam bentuk surat berharga alternative yang paling sering dilakukan adalah dividen
dalam bentuk saham bila perusahaan kekurangan likuiditas (kas). Pembagian dividen saham
sesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang, transaksi dilakukan dengan cara
mengapitalisasi saldo laba artinya saldo laba (sebagian atau keseluruhannya) dipindahkan ke akun modal,
perlakuan akuntansi dividen saham berbeda-beda tergantung porsi dividen saham yang dibagikan

1.      Dividen Saham Jumlah Kecil untuk dividen saham dalam jumlah kecil ( kurang dari 25% saham
beredar maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dnilai sebesar harga pasar wajarnya

 2.     Dividen Saham dalam jumlah Besar- untuk dividen saham dalam jumlah besar (lebih dari 25% sisa
saham belum terjual) maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinlai sebesar nilai nominalnya. 

Dividen Properti

Dividen properti merupakan pembagian dividen dalam bentuk aset perusahaan, perusahaan harus
melakukan penilaian atas nilai wajar dari aset tersebut dan mengakui adanya keuntungan atau kerugian
sebagai selisih dari nilai wajar aset dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.

Dividen Scrip

Alternative yang bias diambil jika ingin membagi dividen adalah dengan menerbitkan promes atau janji
membayar di kemudian hari ( notes payable ). Dividen semacam ini disebut dengan “scrip dividend”
4. Pemecahan Saham
Pemecahan saham (stock split) merupakan peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai
nominal saham karena tidak ada perubahan total nilai maka untuk pemecahan saham tidak dilakukan
jurnal atau pencatatan biasanya pemecahan saham dilakukan ketika nilai harga pasar saham perusahaan
sudah terlalu tinggi sehingga menjadi kurang aktif diperdagangkan

 Saham Treasuri
1. Defenisi

Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan kemudian
dibeli kembali. Beberapa alas an perusahaan melakukan hal tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Untuk memperkecil pajak

2.      Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas

3.      Mengurangi jumlah pemegang saham dengan mengurangi jumlah pemegang saham maka klaim
kepemilikan atas perusahaan akan berkurang ddan mengurangi pengaruh dari pihak-pihak luar perusahaan

4.      Membentuk saham bagi saham

5.      Saham akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham akan dibagi sebagai dividen

6.      Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat berharga perusahaan lain.

Selain perusahaan dapat membeli kembali sahamnya yang beredar, perusahaan juga dapat menjualnya
kembali.

2.  Pengakuan dan Pengukuran Saham Treasuri

Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk Saham Treasuri yaitu metode biaya dan metode nilai
nominal. Saham treasuri yang dimiliki oleh perusahaan dapat dijual kembali bahkan aturan Butra Efek
Indonesia mewajibkan perusahaan public untuk menjual lagi saham treasuri yang dimiliki selambat-
lambatnya lima tahun dari tanggal pembelian. Apabila saham treasuri tersebut sudah cukup lama dimiliki
oleh perusahaan dan tidak dijual lagi kepada investor yang berminat, maka perusahaan dapat melakukan
pembatalan saham treasuri dengan demikian jumlah saham yang beredar dan ditempatkan akan
berkurang.

a) Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya pada saat akuisasi saham treasuri maka akun saham treasuri didebit sebesar
biaya perolehan dan melaporkan akun saham treasuri sebagai pengurang dari ekuitas pada laporan posisi
keuangan. Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas perolehan maka kelebihan tersebut
dikreditkan pada akun agio saham-saham treasuri selisih tersebut tidak diakui sebagai keuntungan karena
keuntungan dari penjualan terjadi ketika perusahaan melakukan penjualan aset. Apabila selisih harga
dibawah harga perolehan melebihi saldo kredit pada akun agio saham-saham treasuri maka saldo laba
didebit untuk kekurangan tersebut.

b) Metode Nilai Nominal

Metode nilai nominal pada saat akuisisi saham treasuri maka pencatatan semua transaksi dalam saham
treasuri pada nominalnya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pemegang dari modal saham.
Apabila harga pembelian treasuri lebih tinggi dari harga pengeluaran saham biasa, maka saldo laba akan
didebit dan sebaliknya apabila harga pembelian saham treasuri lebih rendah dari harga pengeluaran saham
biasa maka akan dikredit Agio Saham-Saham Treasuri.

 Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif merupakan komponen ekuitas yang direpresentasikan dalam laporan


penghasilan komprehensif, komponen penghasilan komprehensif lain meliputi :

1.      Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap dan PSAK 19 (Revisi
2009) Aset Takberwujud)

2.      Keuntungan dan kerugian aktuaria atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK 24 (Revisi
2013) Imbalan Kerja)

3.      Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing ( lihat
PSAK 10 ( Revisi 2009 ) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing )

4.      Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai
tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55 ( Revisi 2013) Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran )

5.      Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55
(Revisi 2013 ) Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran )

Anda mungkin juga menyukai