Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka
pada tabel Periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 adalah suatu
logam berat yang lunak berwarna abu-abu kebiruan (Palar, 1994). Plumbum
merupakan bahan kimia golongan logam yang sama sekali tidak dibutuhkan oleh
tubuh, jika masuk ke dalam tubuh organisme hidup dalam jumlah yang berlebihan
akan menimbulkan efek negatif terhadap fungsi fisiologis tubuh. Logam berat yang
masuk ke dalam tubuh dalam jumlah kecil akan berakumulasi di dalam tubuh,
sehingga pada suatu saat juga dapat menimbulkan efek negatif dan gangguan
Keberadaan plumbum di dalam tubuh adalah sebagai radikal bebas yang akan
logam transisi. Lemak merupakan biomolekul yang paling rentan terhadap serangan
radikal bebas. Membran sel kaya akan sumber Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA)
oleh karena itu, membran sel mudah dirusak oleh bahan-bahan pengoksidasi termasuk
ion logam. Proses oksidasi pada lemak disebut dengan peroksidasi lemak (Arief,
2008).
plumbum tatreil (tetra ethyl lead /TEL) dan plumbum titrame tril lead (tetra metril
lead/TML) yang tidak larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut organik dan
6
7
lemak. Public Health Service Amerika Serikat menetapkan bahwa sumber-sumber air
untuk masyarakat tidak boleh mengandung timbal lebih dari 0,05 mg/L, sedangkan
WHO menetapkan batas timbal di dalam air sebesar 0,1 mg/L. Dalam
mengkontaminasi sumber air, hampir semua timbal terdapat dalam sedimen, dan
oleh plumbum terjadi karena masuknya plumbum kedalam tubuh melalui makanan,
minuman dan udara. Plumbum merupakan logam berat yang bersifat kumulatif di
dalam tubuh. Gejala keracunan akan timbul jika akumulasi Pb telah terbentuk dalam
jumlah yang besar atau dalam waktu lama. Plumbum akan terakumulasikan ke
berbagai organ dan diabsorbsi oleh duodenum. Kemudian akan berikatan dengan
jaringan lunak seperti sumsum tulang, sistem saraf, sistem pencernaan, ginjal dan hati
(Goldstein, 1994).
yang terkandung di dalam buah pepaya berperan sebagai anti oksidan yang dapat
buah. Semakin masak buah maka semakin tinggi kadar vitamin C, hal ini disebabkan
8
(Gull, 2012).
Kandungan dalam 100 gr buah pepaya masak adalah: kalori 46 kal, vitamin A
365 SI, vitamin B1 0,04 mg, vitamin C 78 mg, kalsium 23 mg, hidrat arang 12,2 gr,
fosfor 12 mg, besi 1,7 mg, protein 0,5 mg, dan air 86,7 gr (Kumalaningsih, 2007).
mg/100 gr buah pepaya. Kandungan vitamin C dalam buah pepaya lebih tinggi
dibandingkan dengan buah jeruk yang dikenal sebagai sumber vitamin C yaitu 49
mg/100 gr buah jeruk. Komponen yang terkandung di dalam buah pepaya antara lain
α-tokoferol, asam askorbat (vitamin C), beta karoten, flavonoid, vitamin B1 dan
niasin.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Efek lain dari stres oksidatif adalah berupa kerusakan mulai dari tingkat sel,
jaringan, hingga ke organ tubuh. Selain itu, keadaan ini juga dapat menyebabkan
penurunan fungsi biologis. keracunan yang ditimbulkan oleh plumbum terjadi karena
dapat melalui makanan, minuman dan udara. Plumbum yang masuk melalui minuman
akan dimetabolisme oleh tubuh. Antioksidan berperan sangat penting dalam proses
oksidan (Ardhie, 2011). Menurut Haris dalam Astuti dkk, (2008). antioksidan adalah
substansi yang dapat menetralisir dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh
radikal bebas melalui penghambatan oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal
bebas reaktif sehingga radikal bebas menjadi relatif stabil. Tubuh memiliki sistem
pertahanan terhadap radikkal bebas, yaitu antioksidan endogen intrasel yang terdiri
atas enzim-enzim yang disintesis oleh tubuh seperti superoksida dismutase (SOD),
katalase dan glutation peroksidase. Apabila radikal bebas dalam tubuh berlebihan
10
dibutuhkan antioksidan eksogen yaitu antioksidan yang berasal dari bahan yang
radikal bebas di dalam sel (Wresdiyati, 2005). Peroksidase lipid terjadi karena
adanya ikatan ROS (Reactive Oxygen Species) dengan PUFA (Poly Unsaturated
Fatty Acid). MDA dapat diukur dengan melalui uji TBA. Ikatan yang akan terbentuk
antara MDA dengan TBA akan menghasilkan warna merah muda. Pengukuran kadar
MDA merupakan cara pengukuran aktivitas radikal bebas secara tidak langsung,
sebab yang diukur adalah produk akhir dari reaksi radikal bebas bukan pengukuran
tranversal ke arah dinding abdomen lateral bagian kanan dan kemudian dari dorsal ke
bidang tengah melingkar disebut duodenum transversal yang berakhir di tepi kolon
11
transversal. Epitel yang melapisi vili usus halus adalah kolumner selapis dengan inti
terdapat di basal serta mempunyai mikrovili yang berbentuk seperti jari yang disebut
vili. Vili pada duodenum panjang dan berbentuk lembaran. Duodenum berfungsi
untuk mencerna dan mengabsorbsi nutrisi makanan dan air (Harjana, 2009).
sel goblet. Hewan mamalia memiliki vili yang pendek (Bacha, 2000), berfungsi untuk
baik. Duodenum tersusun atas empat lapisan, yaitu lapisan tunika mukosa, tunika
2008). Histologi duodenum tampak struktur vili yang terdiri dari sel epitelium selapis
tersusun rapat dengan inti bulat sampai oval terletak agak basal (Abrahamsohn, 2005).
Tikus (Rattus sp) termasuk binatang pengerat hewan ini sering digunakan
untuk percobaan laboratotium. Hal ini karena tikus putih memiliki kemiripan
anatomis, fisiologis, dan patologis dengan mamalia lainnya. Tikus putih juga
memiliki saluran pencernaan dengan tipe monogastrik, mudah dipelihara dan hewan
Tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar adalah salah satu galur tikus
yang paling populer untuk digunakan dalam penelitian laboratorium karena sifatnya
yang lebih aktif dari pada galur-galur yang lain (Simbolon dkk., 2013). Galur Wistar
berkepala lebar, bertelinga kecil, berat badan antara 150-600 gram, panjang badan 18-
25, berumur 4-5 tahun dan memiliki panjang ekor yang selalu kurang dari panjang
tubuhnya. Tikus betina yang ditempatkan dalam kandang kelompok cenderung lebih
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Rattus
berbagai bidang ilmu dalam skala penelitian atau pengamatan laboratorik (Adiyati,
2011). Spesies yang sering dipakai sebagai hewan model pada penelitian berkaitan
digunakan sebagai uji dalam penelitian dan pelatihan medis pada pengolahan
obesitas, diabetes militus, paparan radikal bebas dan hipertensi (Sirois, 2005)