Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

KOMUNIKASI DAN KONSELING

NAMA : NURLAILAH

NIM : G70118036

KELAS :D

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2020
MATERI 2 MEDIA EDUKASI DAN INFORMASI

 PENGERTIAN KONSELING
Kegiatan konselor berkomunikasi dengan menemukan masalah dan memecahkan
masalah dari klien kita, dalam konseling terdapat komunikasi timbal balik.

 PENGERTIAN EDUKASI
Edukasi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan ataupun
keterampilan seseorang yang nanti tujuannya bisa terjadi perubahan sikap atau
perilaku dalam hal yang ingin di sampaikan. Misalnya kita ingin mengedukasi
masyarakat atau seseorang tentang bagaimana cara penggunaan obat yang baik,
sehingga nanti didalam kehidupannya sehari-hari terjadi perubahan sikap dalam
menggunakan obat. Tujuan edukasi yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik setiap pasien, sebagai farmasisis baik apoteker kita harus
memastiakan berapa banyak yang sudah di ketahui pasien tentang pengobatannya.
Jadi kalau pasien sudah tau tentang pengobatannya sudah banyak yang di ketahui kita
tidak perlu megulang kembali untuk memberitahu. Jadi kita harus mematikan terlebih
dahulu seberapa banyak yang diketahui pasien seputar pengobatannya dan apakah
pasien kita mempunyai pandangan yang salah tidak tentang pengobatannya. Karena
inti dari komunikasi adalah meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan
keterampilan tentang suatu hal.
Tujuan edukasi:
1. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien.
Dalam bidang farmasi baik TTK maupun Apoteker harus bisa memastikan berapa
banyak yang sudah mengetahui dalam hal ini pasien tentang pengobatannya.
2. Memberikan keterampilan dan tehnik yang dibutuhkan pasien untuk
mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut
3. Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang
cocok untuk pasien tertentu dan kondisi tertentu
4. Bisa diberikan ketenaga profesional kesehatan lain yang hubungannya tentang
obat
 PENEGERTIAN INFORMASI OBAT
Pengertian informasi obat yaitu pemberian informasi seputar obat itu. Jadi
memberikan data tentang obat-obatan yang akurat, komprehensif, pemberian
informasi obat yang terkini atau yang terbaru dari farmasis kepada pasien atau kepada
masyarakat ataupun kepada tenaga kesehatan yang lainnya. Pemberian informasi
obat, pemberian edukasi ataupun melakukan konseling bertujuan untuk bagaimana
obat itu digunakan secara rasional kepada pasien atau bagaimana si pasien itu
menggunakan obat secara rasional. Penggunaan obat yang rasional memang
merupakan peraturan penting dari dokter sebagai tenaga medis atau kita sebagai
tenaga kefarmasian atapun apoteker. Jadi penggunaan obat rasional ini akan
membantu pasien lebih patuh minum obatnya sehingga nanti tujuan terapinya akan
tercapai. Ketika tujuan terapinya tercapai maka kualitas hidup masyarakat, kualitas
hidup pasien akan meningkat. Ketika kualitas pasien meningkat pasti hidupnya akan
menggunakan obat tidak benar, penggunaan obat tidak benar dan tidak tercapai maka
akan sulit untuk diwujudkan.
 PENYEBAB KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM MENGGUNAKAN
OBAT
- Penyebab ketidak patuhan.
a.Keparahan atau stadium penyakit
b.Lamanya terapi berlangsung
Semakin lama atau pasien disuruh minum obat maka pasien akan semakin malas
minum obat

1. Faktor terapi
a. Regimen pengobatan yang kompleks
Jumlah obatnya banyak, ataupun jadwalnya terlalu padat minum obat, bisa
menyebabkan ketidakpatuhan.
b. Kesulitan dalam penggunaan obat.
Ketika pasien sulit megkonsumsi obat atau terdapat kesulitan menggunakan obat
maka biasanya semakin tidak patuh. Misalnya pasien sulit menela obat, karena
ukurannya besar atau rasanya pahit, atau disuruh kunyah yang giginya tidak bagus
sehingga ketika mengkonsumsi obat terasa sakit, atau obat yang digunakan lewat
bubur yang tidak menyenangkan.
c. Efek samping yang ditimbulkan
Biasanya efek samping yang ditimbulkan biasanya membuat seseorang menjadi
tidak patuh karena efek samping yang ditimbulkan. Seperti misalnya obat flu,
yang mempunyai efek samping yang membuat sesorang menjadi ngantuk, jadi
kalau orang yang ingin bepergian atau bekerja, biasanya membuat malas atau
tidak ingin meminum obat, itu biasanya membuat seseorang menjadi tidak patuh.
d. Rutinitas sehari-hari
Seperti rutinitas sehari-hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat,
biasanya membuat seseorang tidak patuh dalam mengkonsumsi obat.

2. Faktor pasien
a. Kurang paham
b. Motivasi sembuh
c. Kepribadian/perilaku
d. Dukungan lingkungan sekitar/keluarga
e. Sosio-demografi pasien

3. Faktor komunikasi
a. Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya.
Seperti seorang farmasisi yang kurang memberikan informasi kepada pasiennya
sehingga kurang mendapoatkan informasi.
b. Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya.
Kurangnya mendapat solusi atau cara mengubah gaya hidupnya sehingga pasien
tidak patuh untuk minum obat.
c. Ketidakpuasan dalam berinteraksi
Dimana seorang pasien tidak puas saat melakukan interaksi sehingga kurang
dalam mendapatkan solusi sehingga menyebabkan tidak patuh dalam meminum
obat sehingga terapinya gagal.
d. Apoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan
Jadi si apoteker yang membuat keptusan tanpa melibatkan pasien sehigga tidak
meberikan kesempatan pasien untuk merespon. Misalnya pasien tidak setuju, tidak
nyaman atau merasa kesulitan itu bisa kita lakukan dengan cara berkomunikasi
dengan baik dengan pasien kita atau klaen kita.
Ada beberapa resiko akibat ketidak patuhan saat menggunakan obat atau
mengkonsusmsi obat yaitu :
1. Kegagalan terapi
Yaitu dimana kita harus mengulang dari awal sehingga akan menggunakan
atau mengkonsumsi obat yang lebih banyak. Diamana saat megkonsumsi obat
yang lebih banyak akan meningkatkan biaya.
2. Meningkatkan biaya perawatan
3. Memerlukan perawatan tambahan
4. Beresiko terhadap toksisitas obat
5. Kekambuhan penyakit

 METODE EDUKASI
1. Ceramah
Cara ceramaha paling sesuai dilakukan di kalangan masyarakat atau kelompok yang
agak besar. Tetapi metode ceramah dianggap paling membosankan, maka kita perlu
mengkombinasikan dengan metode diskusi dan audiovisual. Metode ini bertujuan
untuk mempengaruhi sikap atau perilaku pasien, contohnya penyuluhan antibiotik
yang baik.

2. Dialog dan diskusi


Metode ini sebaiknnya dilakukan dengan melibatkan pasien. Jadi ketika saat
melakukan diskusi pasien kita libatkan dalam tukar piring. Jadi harus ada respon
fitbek antara kita yang memeberikan edukasi dari responden yang kita berikan
edukasi tersebut. Dialog dan diskusi ini bisa juga kita lakukan dengan tidak tatap
muka langsung. Misalnya melalui dengan media telfon, wa, zoom, dan lain-lain.
Kelebihan dari metode ini yaitu kita bisa gunakan lebih dari 1 orang, tapi tidak bisa
dengan banyak anggota atau kelompok besar seperti ceramah.

3. Informasi Obat
Bisa berupa leaflet, browsur. Bisa juga dikombinasikan dengan media diskusi agar
pasien lebih jelas dalam menerima informasi obat. Tetapi kekurangannya metode ini
tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kondisi gangguan penglihatan.
4. Metode audiovisual
Menggunakan audiovisual dalampenyampaian informasi tentang obat. Jadi kita
mengedukasi harus ada audiovisual yang bisa ditampilkan. Sama halnya dengan kita
mengedukasi pasien makasecara umum pasien itu akan lebih mudah memahami
ketika informasinya itu bisa dilihat, didengar enak, atau menarik. Kekurangannya
dengan menggunakan metode audiovisual yaitu biaya pembuatannya lebih mahal,
tetapi penggunaan audiovisual ini bisa diulang berkali-kali. Metode ini juga bisa
dikombinasikan dengan metode diskusi.
5. Memperagakan atau memepraktikkan teknik
Digunakan ketika kita ingin mengedukasi seseorang mengenai keterampilan, misalnya
saat kita mengedukasi penggunaan obat khusus misalnya penggunaan obat insulin,
tetes mata atau obat yang membutuhkan keterampilan. Sehingganya pasien dapat
mempraktekan penggunaan tersebut.

6. Internet dan edukasi dengan bantuan komputer


Untuk beberapa pasien metode dengan menggunakan bantuan computer atau internet
biasanya efektif. Dengan bantuan internet atau aplikasi yang kita miliki bisa
membantu kita untuk mengetahui tentang informasi obat. Tetapi kekurangganya yaitu
harus menggunakan koneksi internet,harus ada pulsa data, atau harus ada sistem
informasi. Memilih sumber informasi dalam mengedukasi.

 PEMILIHAN DALAM METODE EDUKASI


1. Lokasi
2. Tingkat pengetahuan kesehatan pasien
3. Tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai