Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRODI : MPI 4B
1
Rusmini, Psikologi Manajamen, (PUSAKA: Jambi, 2017), h.8-9
2
M. Chabib, Konsep Persepsi, eprints.umpo.ac.id, (diakses pada tanggal 19 Maret 2020)
berupa kurangnya salah satu alat indera maka akan sulit dalam membentuk
persepsi.Bisa saja ada hal-hal yang akan salah penafsiran. Untuk orang-orang yang
memiliki keterbatasan dalam panca indera mereka bisa menggunakan persepsi panca
indera yang lain yang masih berfungsi. Misalnya, seseorang yang buta bisa
membentuk persepsi melalui indera pendengaran, peraba, perasa dan penciman.
Begitupula dengan orang yang tidak bisa mendengar masih ada indera peraba, perasa,
penglihatan dan penciuman. Karena pembentukan persepsi ada banyak macamnya
melalui panca indera yaitu persepsi visual (penglihatan), auditori (pendengaran),
perabaan dan penciuman.
3. Apakah pendapat anda ketika ada seseorang yang mengatakan bahwa kepribadian
tidak bisa di rubah?
Jawab:
Kepribadian menurut KBBI adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap
seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang lain atau bangsa lain.3
Setiap manusia pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda. kepribadian dan
karakter adalah dua hal yang berbeda. Kepribadian terbentuk melalui karakter yang
memang sudah ada sejak kecil. Sedangkan kepribadian seseorang dapat dipelajari dan
dapat di rubah. Apabila ada seseorang yang mengatakan bahwa kepribadian tidak bisa
di rubah maka saya akan memberikan pemahaman kepadanya bahwa kepribadian
seseorang itu bisa dirubah dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yaitu:
1. Faktor bawaan, yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir. Contohnya sifat
ingin berubah dari diri sendiri. Adanya dorongan dari dalam diri seseorang
tersebut untuk menjadikan dirinya menjadi lebih baik. Seperti orang yang
pendiam dan pemalu kemudian ia bergabung ke dalam organisasi untuk melatih
dirinya agar tidak menjadi orang yang pendiam dan pemalu lagi.
2. Faktor lingkungan, yaitu segala sesuatu yang berasal dari luar diri seseorang.
Misalnya orang yang awalnya malas belajar menjadi rajin belajar karena
termotivasi dengan temannya yang mendapatkan juara di kelas sehingga ia
menjadi rajin belajar untuk mendapatkan juara kelas juga.4
3
KBBI Online.
4
Sujanto, Agus, dkk, Psikologi Manajemen, (Surabaya: Bumi Aksara, 1980)
4. Sikap karyawan terhadap pekerjaan atau perusahaan tidak selamanya positif. Sikap
seperti ini tidak baik bagi kepentingan organisasi. Jelaskan bagaimana mengubah
sikap seseorang?
Jawab:
1. Merubah pola pikir
Pola pikir seseorang haruslah mengarah ke hal-hal yang positif saja karena pola
pikir sangat menentukan arah kehidupan sesorang agar bertindak dan berperilaku
sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. 5
2. Memberikan reward bagi karyawan
Bagi karyawan yang memiliki kualitas pekerjaan yang bagus maka tidak ada
salahnya untuk memberikan reward kepada mereka. Karna jika karyawan yang
memiliki dedikasi yang baik namun tidak ada diberikan reward bisa saja kualitas
pekerjaan mereka akan menurun.
3. Memberikan punishmen atau hukuman
Karyawan yang memiliki kualitas kerja yang buruk ada baiknya untuk diberikan
hukuman berupa teguran atau lainnya supaya bisa dijadikan pelajaran bagi
karyawan tersebut untuk merubah sikapnya dan memberikan kesadaran
kepadanya.
5
Siti Mahmudah, Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 2 No.2 , April 2016.
Dapat dipahami bahwa pembentukan organisasi harus berawal dari adanya
kelompok dan yang lebih penting dalam organisasi harus adanya kesepakatan dalam
kelompok.6
6. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk membangun tim yang efektif?
Jawab:
1. Rasa saling percaya
Rasa saling percaya merupakan hal yang perlu di bangun dalam suatu kelompok,
supaya terhindar dari kepentingan pribadi atau individual yang dapat
menimbulkan konflik.
2. Keterbukaan
Keterbukaan cenderung mengarah pada pembentukan sikap dalam diri seseorang,
dimana sikap keterbukaan ini difokuskan pada sejauh mana orang lain mampu
mengetahui tentang dirinya dan atau sebaliknya.
3. Realisasi diri
Reaalisasi diri merupakan suatu bentuk kebutuhan setiap orang dan merupakan
kebutuhan yang paling di cari. Dengan adanya realisasi diri diharapkan
keberadaan dirinya dapat dirasakan dan di akui dalam lingkungannya.
4. Saling ketergantungan
Saling ketergantungan dipengaruhi antara lain oleh adanya ikatan antar individu.
Supaya saling ketergantungan ini dapat terjalin dengan baik maka diperlukan
pemeliharaan tingkat hubungan yang harmonis, kondusif dan lebih matang.
5. Masing-masing pihak yang bekerja sama perlu berkomunikasi
Komunikasi sangat diperlukan dalam membangun sebuah tim yang efektif. Tanpa
adanya komunikasi maka sebuah tim akan mati. Komunikasi menjadi unsur
terpenting dalam tim untuk membuat kerja sama tim menjadi berjalan sesuai
dengan prosesnya.
6. Pihak-pihak yang bekerja sama harus mengerti kesulitan dan kelemahan orang
lain.
Sikap saling pengertian akan membuat sebuah tim menjadi lebih baik. Karena
sejatinya di dalam tim tidak ada yang namanya sendiri. Tim adalah bersama,
6
Baiq Herlina , Kompasiana.com: Peranan Penting Kelompok Sosial Dalam Dunia Organisasi Formal, (diakses
pada tanggal 19 Maret 2020)
menjunjung tinggi kebersamaan dan menepikan segala ego. Saling membantu
dalam tim sudah sehrusnya dilakukan agar pekerjaan menjadi lebih ringan.
7. Adanya keterbukaan yaitu koordinasi yang mantap.
Koordinasi juga merupakan hal yang sangat penting. Koordinasi dilakukan mlalui
komunikasi. Setiap apapun yanh terjadi di dalam sbeuah orgnisasi perlu dilakukan
koordinasi tim sebelum bertindak baik itu dalam menentukan keputusan,
kebijakan, dan masalah yang sedang dihadapi.7
9
Deny Tri Prastyo, Peranan Komunikasi Informal, blog.ub.ac.id (diakses pada tanggal 19 Maret 2020)
10
Hamdani, Kompasiana.com : Hubungan Manusia Sering Menjadi Masalah Dalam Dunia Kerja?, (diakses
pada tanggal 19 Maret 2020)
10. Dari sekian banyak model kepemimpinan, model manakah yang paling anda sukai?
Kemukakan alasannya!
Jawab:
Dari banyaknya model kepemimpinan saya lebih suka pada model
kepemimpinan demokasi. Dimana pada model ini lebih banyak keterbukaan serta
lebih membangun suasana kekeluargaan dalam organisasi. Model ini tidak hanya
terpaku pada pemimpin saja tetapi juga banyak melibatkan bawahan dalam setiap
pengambilan keputusan. Bawahan diberikan hak untuk menyampaikan aspirasi yang
mereka punya. Dan ini sangat baik bagi jalannya organisasi. Karena jika organisasi
berjalan hanya berdasaran sudut pandang pemimpin saja maka sebuah organisasi akan
berjalan segitu saja dan sulit berkembang, namun apabila ada masukan dari bawahan
maka akan ada dinamika nya dalam roda organisasi.
Selain itu juga akan tercipta koordinsasi yang kuat antara pemimpin dan
bawahan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini tentu saja akan membuat
bawahan tidak begitu sungkan kepada pemimpinnya. Dan pemimpin juga bisa
membangun hubungan kekeluargaan kepada bawahannya. Selain itu pemimpin juga
bisa melihat kemampuan dan keahlian masing-masing bawahannya sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Apabila bawahan melakukan kesalahan maka pemimpin
tidak akan segan untuk menegur bawahannya begitupun sebaliknya. Karena tak
selamanya pemimpin itu benar, sehingga masukan dari bawahan sangat diperlukan
bagi pemimpin untuk menjadi lebih baik lagi.
REFERENSI JAWABAN
Baiq Herlina , Kompasiana.com: Peranan Penting Kelompok Sosial Dalam Dunia Organisasi
Formal, (diakses pada tanggal 19 Maret 2020)
Deny Tri Prastyo, Peranan Komunikasi Informal, blog.ub.ac.id (diakses pada tanggal 19
Maret 2020)
Hamdani, Kompasiana.com : Hubungan Manusia Sering Menjadi Masalah Dalam Dunia
Kerja?, (diakses pada tanggal 19 Maret 2020)
Hassa Nurrohim, Jurnal Manajemen: Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi, Vol. 7 No.
4, Mei 2019.
KBBI Online.
M. Chabib, Konsep Persepsi, eprints.umpo.ac.id, (diakses pada tanggal 19 Maret 2020)
Siti Mahmudah, Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 2 No.2 , April 2016.
Sri Wiranti Setiyani, Jurnal STIE Semarang: Membangun Kerja Sama Tim (Kelompok),
Vol.4 No.3, Oktober 2012.
Sujanto, Agus, dkk, Psikologi Manajemen, (Surabaya: Bumi Aksara, 1980)
Rusmini, Psikologi Manajamen, (PUSAKA: Jambi, 2017).