Anda di halaman 1dari 8

KONSEP KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA; MEMILIKI DAN DIMILIKI


ENY ERLINDA W
Kebutuhan memiliki dan dimiliki merupakan satu dari beberapa kebutuhan dasar
manusia. Manusia sebagai makhluk sosial berada di lingkungan sekitarnya dan dikelilingi
manusia lain baik yang dikenal maupun tidak dikenal. Kondisi ini membuat setiap manusia
terikat oleh suatu kebutuhan untuk saling mengenal dan mengasihi satu sama lain. Contoh
sederhana adalah ketika seseorang melihat kejadian orang lain terjatuh maka ada upaya untuk
membantu meskipun orang tersebut tidak dikenalnya.

Kondisi seseorang tidak dapat hidup sendiri ini menjadikan manusia membutuhkan
orang lain, baik dalam kelompok masyarakat maupun lingkup terkecil keluarga. Misalnya
masyarakat Bangka karena berada dalam satu kepualauan Bangka atau masyarakat Indonesia
karena disatukan oleh negara kesatuan Indonesia yang menyatukan masyarakat dari berbagai
pulau dan kepualauan, ras, suku, Bahasa dan agama.

Kebutuhan memiliki dan dimiliki menjadi suatu kebutuhan yang mendasar bagi setiap
manusia. Sebagai contoh, dalam lingkungan masyarakat ketika terjadi suatu kecelakaan yang
menimpa sekelompok orang maka orang lain dalam kelompok tersebut akan saling peduli
misalnya menjenguk, membantu, menggalang dana, menanyakan kabar satu sama lain dan
menguatkan satu sama lain terutama untuk korban dan keluarganya. Ini merupakan perilaku
yang munculkan dari kebutuhan memiliki dan dimiliki dalam kehidupan sosial.
Perawat melihat ini sebagai kebutuhan yang mendasar bagi setiap pasien yang
ditemuinya. Sebagai contoh, ketika seseorang sakit dan mengalami hospitalisasi maka peran
orang terdekat pasien dengan menunggui, merawat dan menjenguk pasien merupakan suatu
bentuk pemenuhan kebutuhan memiliki dan dimiliki. Ketika seorang pasien dirawat dan tidak
mendapatkan perhatian penuh dari orang terdekat pasien akan memberikan dampak
psikologis yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, jam besuk merupakan media bagi pasien
mendapatkan/ memenuhi kebutuhan memiliki dan dimiliki dalam kondisi hospitalisasi.
Dengan demikian, peran perawat dalam hal ini adalah membantu memfasilitasi pasien
memenuhi kebutuhan dasar manusia selama dalam hospitalisasi.

Dalam kesehariannya, kita sebagai mausia sosial dapat mengamati perilaku ketika
seseorang kehilangan orang dicintai misalnya orang tua atau anak. Kesedihan yang muncul
merupakan respon berduka yang dialami seseorang. Berduka dalam konsepnya dinilai
sebagai respon fisiologis seseorang terhadap proses kehilangan. Namun yang perlu
diperhatikan, dalam prosesnya seseorang pada akhirnya akan mencapai proses menerima
kehilangan tersebut. Pada kesempatan ini, konsep memiliki dan dimiliki menjadi focus
bahasan.
KONSEP DASAR KEBUTUHAN
AKTUALISASI DIRI
ENY ERLINDA W
Konsep dasar manusia menurut Maslow menyebutkan salah satu kebutuhan pada
tahapan paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Berikut gambaran konsep kebutuhan
dasar manusia menurut Maslow.

Pada tahapan ini, seseorang dengan kondisi semua kebutuhan fisiologisnya sudah
terpenuhi sehingga memerlukan rasa aman dan nyaman. Sebagai perawat, keamanan dan
kenyamanan pasien menjadi prioritas. Bahkan dalam diagnosis keperawatan, nyeri menjadi
salah satu masalah yang ditemui. Oleh karena itu, nyeri diangkat sebagai masalah
keperawatan sehingga perawat dapat melakukan tindakan yang dapat membantu pasien
meningkatkan rasa nyamannya dengan mengurangi atau beradaptasi dengan nyeri yang
dihadapi pasien.

Selanjutnya ketika rasa aman dan nyaman telah terpenuhi maka seseorang akan
memlukan rasa dicintai, diperhatikan, memiliki dan dimiliki. Kebutuhan ini dapat dilihat saat
mengkaji orang terdekat dan paling berpengaruh dalam kehidupan pasien. Oleh karena itu,
perawat melakukan pengkajian secara holistic.Ini merupakan kebutuhan dasar manusia
menurut Maslow setelah kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki. Oleh karena itu,
pemahaman konsep kebutuhan dasar manusia menurut Maslow membantu perawat
memahami berbagai kebutuhan pasien.

Setiap orang ingin dihargai dan ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak
dapat diabaikan. Seorang perawat professional harus dapat mengetahui dan mengenal
karakter dan kebiasaan pasiennya sehingga dapat memperlakukan pasien tanpa menyakiti
atau bertentangan dengan pasiennya.

Kebutuhan aktualisasi diri setiap orang muncul ketika semua kebutuhan telah
terpenuhi. Seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya kemudian berbuat sesuatu dan
memberikan manfaat bagi sekitarnya menjadi salah satu bentuk aktualisasi diri.

Ketika seorang mahasiswa mampu mencapai suatu prestasi yang membanggakan akan
menjadi suatu kebanggaan dan membuat dirinya senang. Namun dibalik itu, prestasi yang
dicapai merupakan suatu bentuk konsistensi seorang mahasiswa dan ketika mendapatkan
penghargaan dari lingkungan sekitarnya akan semakin membuat mahasiswa tersebut merasa
dirinya memiliki arti.

Selain itu, seorang mahasiswa tidak hanya berfokus pada kegiatan akademik, namun
kegiatan kemahasiswaan. Disadari atau tidak, kegiatan kemahasiswaan ini merupakan wadah
untuk dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri bagi seorang mahasiswa. Ini merupakan
contoh kebutuhan aktualisasi diri bagi seorang mahasiswa dalam lingkupmya di lingkungan
Pendidikan.

Pengkajian menjadi media bagi seorang perawat mengetahui kebutuhan aktualissasi


pasien. Selanjutnya perawat akan menganalisa dan menyusun rencana serta mengintegrasikan
hasil analisisnya dalam intervensi keperwatan sehingga kebutuhan aktualisasi diri pasien
dapat terpenuhi. Seorang perawat professional, mengenal pasien dengan berbagai kebutuhan
dasar merupakan suatu keharusan sehingga dapat memberikan perwatan bersifat holistic.
Kebutuhan aktualissasi diri bersifat subjektif dan dapat bervariasi bagi setiap orang. Oleh
karena itu, perawat harus dapat mengenal pengkajian dasar yang dapat menggali adanya
kebutuahan aktualisasi seorang pasien. Masalah keperawatan yang muncul yang berhubungan
dengan aktualisasi diri dapat beragam tergantung dampak yang ditimbulkannya, misalnya
kecemasan dan harga diri rendah situasional.
KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari. Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik
maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva:
budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta
persepsi terhadap perawatan diri.
Kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu
sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal –hal yang sangat
berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang
terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. (Tarwoto, Watonah, 2006 :78).

A. Pengertian Kebersihan dan Perawatan diri


Menurut Depkes (2000, dalam Scribd, 2011) perawatan diri adalah salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya,
seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis, 2007 dala Herlina, 2013. Jadi,
perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri
yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatannya.
B. Jenis - Jenis Kebersihan dan Perawatan Diri
a. Kebersihan diri (Personal hygiene)
Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang
berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2010).

b. Kesehatan Gigi dan Mulut


Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat
kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik
untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk
perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu
akan tidur (Depdikbud, 1986: 30). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang danberwarna merah
muda.

c. Kesehatan Rambut dan kulit rambut


Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karena itu kotoran,
debu, asap mudah melekat. Dengan demikian, pencucian rambut adalah suatu keharusan.
Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam
seminggu (Depdikbud, 1986:12).
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi
sebagai berikut:
1. Pola kebersihan diri klien normal
2. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
6. Tujuan kebersihan dan keperawatan diri.

d. Kesehatan kulit
Cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan
kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Perawatan kulit
merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23).Kulit yang sehat yaitu kulit yang
selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel).

e. Kesehatan Telinga
Telinga sebagai alat untuk pendengaran, juga dapat berguna sebagai alat keseimbangan
tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk
mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu
bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.
f. Kesehatan Kuku
Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka harus dirawat
terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu
terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang
selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.

C. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kebersihan dan Perawatan Diri

a) Citra tubuh
b) Praktik social.
c) Status sosio-ekonomi
d) Pengetahuan
e) kebudayaan
f) Pilihan pribadi
g) kondisi fisik.

D. Tujuan Kebersihan dan Perawatan Diri


a. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri.
b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
c. Memelihara integritas permukaan kulit.
d. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.
e. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.
f. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
g. Meningkatkan percaya diri seseorang
h. Menciptakan keindahan.
i. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.

Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan
kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu
memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam
penyakit. Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Kebersihan dan perawatan diri baik dari bagian tubuh telinga,mata,kulit dan
anggota badan lainnya harus tetap dipenuhi kebutuhan kebersihannya.
Sebagai perawat harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihan dan perawatan diri pada
pasien supaya tetap sehat dan nyaman.Tindakan yang akan dilakukan harus berdasarkan
prosedur kegiatan tertentu supaya bisa mencapai tujuan dari konsep pemenuhan kebersihan
dan perawatan diri.

Anda mungkin juga menyukai