Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF DAN MASALAH DALAM


PENELITIAN

NAMA-NAMA KELOMPOK

1. GEMA GALGANI RIKHARDA MORUK (15117002)


2. KANISIUS ARDIMAN (15117028)
3. LEONARDUS RIVANDRI KARTONO (15117029)
4. KRISTIANI MIRA (15117040)
5. HENDRIANA ROSINA BRIA (15117010)
6. JULIANI DUKA (15117018)
7. SERLIANTI ADELIA KLAU (15117015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG 2020
A. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF.

1. Pengertian penelitian.
• Penelitian, diadopsi dari kata research, berarti mencari, menjelajahi atau menemukan
makna kembali secara berulang. (Danim dan Dawis, 2003:29)
• Secara umum, pengertian penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan
secara aktif, tekun dan sistematis, dimana tujuannya untuk menemukan atau
mendapatkan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta dari suatu data untuk
keperluan dan tujuan tertentu.
• Defenisi lain tentang penelitian adalah suatu proses investigasi secara sistematis dengan
cara mempelajari berbagai bahan dan sumber untuk membangun fakta-fakta dan
mencapai kesimpulan baru.

2. Penelitian Kuantitatif
Pengertian dan tujuan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya yang bertujuan
untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori
dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis,terstruktur,
tersusun dari awal hinggan akhir penelitian dan cenderung penelitian ini
menggunakan analisis angka-angka.
Maka dalam penelitian kuantitatif metode pengumpulan data menggunakan
populasi dan sampel.
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Defenisi lain menyebutkan
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya.
Penelitian kuantitatif dibangun oleh paradigm positivism. Sebuah paradigm
yang di ilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang
menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang
pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan aliran filsafat yang dikenal
dengan nama Positiviesme.

Ciri-ciri penelitian kuantitatif

1. Penelitian kuantitatif lebih bersifat spesifik, jelas, dan terperinci.


2. Etik, artinya dalam penelitian ini mementingkan pandangan orang lain.
3. Menunjukkan hubungan antar variabel
4. Biasanya memulai dengan tepri dan hipotesis.
5. Komputer, kalkulator dan aplikasi statistik menjadi instrumen utama jenis
penelitian ini.
6. teknik pengumpulan data yang biasanya digunakan antara lain eksperimen
survei dan angket.
7. Analisis dilakukan setelah pengumpulan data

Jenis penelitian kuantitatif


1. METODE DESKRIPTIF
Metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta menggunakan
interpretasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajaritentang masalah-
masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan
dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu. Penelititan deskriptif
merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu obyek dan subyek
yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa, termasuk hubungan tentang
kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam
suatu fenomena yang terjadi.

2. METODE KOMPARATIF
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarang
pada perbedaan variabel dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian
ini tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-
benar akurat.

3. METODE KORELASI
Metode korelasi merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan
untuk menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat obyek yang
sedang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar
persamaan dengan perbedaan atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran
yang sudah ada sehingga hasilnya dapat terlihat dengan jelas.

4. METODE SURVEI
Metode survei merupakan metode dalam penelitian yang informasinya
dikumpulkan dari beberapa sampel atau suatu mentode penelitian yang
mempunyai teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara
tertulis maupun lisan.

5. METODE EKSPLORATIF
Penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial yang
bertujuan untuk memberikan sedikit penjelasan mengenai konsep atau
pola yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
belum memiliki gambaran akan defenisi atau konsep penelitian.

6. METODE EKSPLANATIF
Penelitian ekplanatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk
menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala
terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai
hubungan sebab akibat. Contoh penelitian tentang hubungan antara
interaksi keluarga dengan kenakalan anak.
7. METODE EKSPERIMEN
Penelitian eksperimen merupakan metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Dalam metode
eksperimen peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan
mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian
eksperimen peneliti membagi obyek atau subyek yang diteliti menjadi dua
kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapat perlakuan
dankelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan.

Proses Penelitian Kuantitatif.

Langkah- penelitian kuantitatif menurut Suharsimi Arikunto(1998:17) adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah

Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian atau kebingungan terhadap


suatu hal atau fenomena, kemenduaan arti (ambiguity), halangan dan rintangan, celah
(gap) baik antarkegiatan atau antarfenomena baik yang telah ada ataupun yang akan
ada. Masalah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai nilai penelitian.
Masalah mempunyai nilai penelitian apabila:
a) mempunyai sifat keaslian.
b) menyatakan suatu hubungan.
c) merupakan hal yang penting.
d) dapat diuji.
e) dinyatakan di dalam bentuk pertanyaan.
2) Mempunyai fisibilitas (dapat dilaksanakan).
Persyaratan ini akan terpenuhi apabila:
a) Data serta metode untuk memecahkan masalah tersedia.
b) Cukup waktu, tenaga dan biaya untuk memecahkan masalah tersebut.
c) Ada dukungan dari pihak-pihak terkait.
d) Masalah tidak bertentangan dengan hukum, moral dan etika.
3) Sesuai dengan kualifikasi si peneliti.
Masalah yang baik adalah yang menarik bagi peneliti dan sesuai dengan
kualifikasi dari si peneliti itu sendiri.
4) Hasil penelitian bermanfaat.
Ciri ini sekaligus merupakan syarat terpenting bagi suatu kegiatan penelitian
karena penelitian yang baik pada dasarnya dilakukan dalam rangka untuk
menyumbangkan hasil penelitian tersebut kemajuan ilmu pengetahuan,
meningkatkan efektifitas kerja, atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada.
Masalah-masalah penelitian dapat diperoleh dari sumber masalah sebagai berikut:
1) Pengalaman pribadi peneliti di dalam kehidupan sehari-hari.
2) Pengamatan pribadi terhadap lingkungan sekitar.
3) Bacaan-bacaan, baik yang ilmiah maupun yang non ilmiah.

2. Melakukan studi pendahuluan

Studi pendahuluan dimaksudkan untuk menjajagi kemungkinan bisa tidaknya


kegiatan penelitian diteruskan. Selain itu juga dimaksudkan untuk mencari informasi
yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
1) Manfaat Studi Pendahuluan
Manfaat dari studi pendahuluan antara lain terkait dengan informasi yang di dapat
oleh peneliti mengenai:
a) apa yang akan diteliti.
b) Di mana dan kepada siapa informasi dapat diperoleh.
c) Bagaimana cara memperoleh data/informasi.
d) Teknik apa yang akan dugunakan untuk menganalisis data.
e) Bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil penelitian.
2) Cara Mengadakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dapat dilakukan pada 3 obyek yang biasa di kenal dengan istila
3 p (paper, person, place).
3. Merumuskan masalah rancangan penelitian

Agar penelitian dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka peneliti perlu


untuk merumuskan masalahnya sehingga menjadi jelas dari mana harus memulai, ke
mana harus diarahkan dan dengan apa bisa dijalankan. Umumnya masalah penelitian
dirumuskan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2) Rumusan jelas dan padat.
3) mencerminkan ciri penelitian yang dilakukan.
Selain ketentuan di atas, masih terdapat beberapa ketentuan yang diantaranya
adalah rumusan masalah harus merupakan dasar bagi perumusan judul, perumusan
tujuan, dan pembuatan hipotesis.
Sebagai contohnya:
Judul : Studi Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Bahasa
Inggris Siswa SMUN 3 Madiun Tahun Ajaran 2008-2009
Masalah : Adakah korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa
Inggris Siswa SMUN 3 Madiun tahun ajaran 2008-2009?
Tujuan : Untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
bahasa Inggris Siswa SMUN 3 Madiun tahun ajaran 2008-2009.
Untuk mengetahui apakah judul tersebut sudah memenuhi persyaratan sebagai judul
penelitian yang baik, maka bisa dilihat dari unsur-unsur yang terdapat di dalam judul
penelitian tersebut yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Sifat atau jenis penelitian : Penelitian Korelasi
2) Obyek yang akan diteliti : Motivasi Belajar dan
Prestasi Belajar Bahasa Inggris
3) Subyek Penelitian : Siswa SMU 3 Madiun
4) Lokasi Penelitian : Sekolah SMU 3 Madiun
5) Waktu Penelitian : Tahun Ajaran 2004-2005

4. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis

1) Anggapan Dasar
Anggapan dasar atau postulat menurut Winarno Surakhmad di dalam
Suharsimi Arikunto (1998: 60) adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh peneliti. Setiap peneliti dapat merumuskan postulat
sendiri-sendiri yang bersifat sangat subyektif. Seorang peneliti mungkin masih
meragukan suatu anggapan dasar yang oleh peneliti lain sudah diterima sebagai
suatu kebenaran. Dari contoh Judul penelitian di atas anggapan dasar penelitian
antara lain dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Siswa SMUN 3 Madiun mendapatkan mata pelajaran Bahasa Inggris.
b) Motivasi belajar siswa SMUN 3 Madiun bervariasi.
c) Prestasi belajar siswa SMUN 3 Madiun bervariasi.
1) Hipotesis Penelitian
q Pengertian = jawaban sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya di
lapangan. Berasal dari kata hipo = lemah dan thesis = kebenaran. Hipotesis
diturunkan dari kajian teoretik yang dijembatani penyusunannya oleh
kerangka berpikir
q Macam = hipotesis nol (Ho) = menyatakan ketiadaan, dan hipotesis alternatif
(Ha/H1) = menyatakan ke-adaan.
Dari contoh judul penelitian di atas, hipotesis penelitiannya dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Hipotesis Nol (Ho) :
Tidak ada korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa
Inggris siswa SMU 3 Madiun Tahun Ajaran 2004-2005.
Hipotesis Alternatif (Ha/H1):
Ada korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa Inggris
siswa SMU 3 Madiun Tahun Ajaran 2004-2005
Contoh Ho = “Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti
les dengan siswa yang tidak mengikuti les”
Contoh H1 = “Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti les
dengan siswa yang tidak mengikuti les”
q Hipotesis diperlukan pada penelitian yang bersifat inferensial pertautan antara
dua variabel atau lebih.
q Susunan hipotesis hendaknya = menggunakan kalimat deklaratif, pertautan
antara 2 variabel, jelas dan padat, serta memungkinkan untuk diuji.
q Penelitian yang mengkaji pertautan dua variabel, membutuhkan satu hipotesis
(“Ada ….. antara variabel A dengan variabel B”). Penelitian yang
mengkaji pertautan tiga variabel, membutuhkan tiga hipotesis = (1)
“Ada ….. antara variabel A-1 dengan variabel B”, (2) “Ada ….. antara
variabel A-2 dengan variabel B”, (3) “Ada interaksi antara A-1 dan A-2 dalam
memberikan pengaruh kepada B”
q Penelitian deskriptif-kualitatif-eksploratif biasanya tidak memerlukan
hipotesis karena jenis penelitian ini cenderung bersifat menggali satu variabel
saja. Peneliti cukup melaporkan secara deskriptif hasil galian itu baik dalam
angka-angka maupun uraian kalimat. Contoh = “studi tentang kemampuan
menulis karangan argumentasi siswa SD Bringin kabupaten Ngawi tahun
pelajaran 2002-2003”. Ingat dalam mata kuliah statistik disebutkan
“statistik deskriptif hanya bertugas mengumpulkan-menata-menginterpretasi
data, tidak sampai pada penyimpulan”. Penyimpulan hanya terjadi pada
statistik inferensial.

5. Memilih pendekatan

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk penelitian, antara lain:
a) Metode survei = metode untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan
mencari keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi,
politik, dan sebagainya.
b) Metode komparasional = metode penelitian deskriptif yang ingin mencari
jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisis faktor-
faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
c) Metode eksperimen = metode observasi di bawah kondisi buatan (artificial
condition) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti.
d) Metode sejarah = metode penelitian yang menyelidiki secara kritis terhadap
keadaan-keadaan, perkembangan, serta pemahaman di masa lampau dan
menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari mana
sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
e) Metode deskriptif = metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Metode ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara
yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu, termasuk
tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-
pengaruh dari suatu fenomena.
f) Metode studi kasus = metode penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun
masyarakat

6. Menentukan variable dan sumber data

Langkah ini menjawab pertanyaan yaitu darimana data diperoleh. Kedua langkah
ini dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Variable adalah gejala yang berbariasi
yang menjadi objek penelitian. Variable dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif.

Variable kualitatif dibedakan menjadi

a. distrit
b. Variable kontinum

Pemisahan ini sangat penting untuk menentukan teknik analisis datanya karena jenis
variabel menentukan jenis datanya.

7. Menentuka dan menyususn intrumen


Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan darimana data
bisa diperoleh maka langkah yang segera diambil adalah menetukan dengan apa data
akan dikumpulkan.instrumen ini tergantung dari jenis data dan darimana diperoleh.

8. Mengumpulka data

Pengumpulan data adalah pengamatan variable yang akan diteliti dengan metode
interview tes atau kuosioner,observasi, dan sebagainya.

9. Menganalisis data pelaksanaan

Langkah langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut

a. Persiapan; mengecek nama, isian,macam macam data.


b. Tabulasi ; member skor, member kode, mengubah jenis data, coding dalam coding form.
c. Penetapan data sesuai dengan pendekatan

10. Menarik kesimpulan

Kesimpulan penelitian harus dibuat berdasarkan data yang diperoleh dan harus
singkron dengan problematic dan hipotesis. Sedangkan kesimpulan yang diambil dari
penelitian statistic unruk menganalisis datanya didasarkan atas harga kritis yang terletak
dalam table.

Kesimulan adalah jawaban dari tujuan penelitian.

2. MASALAH DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

• Masalah penelitian didefenisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu


variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Masalah penelitian ini akan
menentukan kwalitas penelitian yang akan dilakukan.
• Untuk menentukan permasalahan penelitian terlebih dahulu harus memhami sumber
masalah. Sumber masalah tersebut bisa berasal dari manusia, program, dan fenomena di
sekitar.

• Terkadang permasalahan yang terjadi dalam penelitian berasal dari paradigma yang
salah. Penelitian yang benar adalah dimulai dengan mencari dan mengidentifikasi
permasalahan yang ada. Setelah mendapatkan masalah yang jelas, penelitian dilakukan.

• John Dewey dan Kerlinger mendefenisikan bahwa permasalahan adalah kesulitan yang
dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan juga dapat diartikan
sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan.

• Permasalahan adalah kesenjangan antara harapan/ideal/das sein dengan


kenyataan/realitas/das sollen.

• Masalah penelitian berbeda dengan masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan
dapat menjadi masalah penelitian.

• Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan
yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia, antara harapan dan
kenyataan.

• Kriteria permasalahan dimulai dari adanya kesenjangan ini biasanya berbentuk penelitian
dengan pendekatan kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai