(RL) (SH) (7) Muhammad Fikri Firdaus
(RL) (SH) (7) Muhammad Fikri Firdaus
UNIT 7
ANALISIS NODE DAN MESH
c. Nilai R1, R2, dan R3 diubah sesuai dengan yang tertera pada
blanko percobaan.
d. Diukurlah arus pada R2.
e. Hasil pengukuran pada blangko percobaan dicatat.
2. Analisis Mesh
1
2
Loop 1 Loop 2
Jawab :
I2 = I1 + I3
I3 = I2 − I1
Analisa Node
I2 = I1 + I3
VA − 0 VA − 12 VA − 6
= +
10 20 5
Lalu, kalikan kedua ruas dengan 20, maka didapatkan hasil :
2VA = 1VA − 12 + 4VA − 24
2VA − 1VA − 4VA = −36
3
4
−3VA = −36
−36
VA =
−3
VA = 12
Analisa Mesh
Loop 1 :
−12 + 20I1 + 10(I1 − I2 ) = 0
−12 + 20I1 + 10I1 − 10I2 = 0
30I1 − 10I2 = 12 … … … … (1)
Loop 2 :
−6 + 5I3 + 10(I2 − I1 ) = 0
5I3 + 10I2 − 10I1 = 6 … … … … (2)
24
I2 =
20
I2 = 1,2 A
Jawab :
Karena di soal tidak diketahui nilai dari arus (baik di I1 dan I2) dan di
resistor (baik di R1, R2, dan R3), maka untuk mencari rumus I1, I2, dan I3
adalah sebagai berikut :
Mencari nilai dari I1
I1 = I2 + i1 + i2 + i3
V1 − V0 V1 − V0 V2 − V0
0 − V1 = (V1 − V2 ) + + +
R1 R2 R3
Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus
yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan samadengan nol, dimana
tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau analisis node lebih
mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus. Analisis ini dapat
diterapkan pada sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu :
Tentukan node referensi sebagai ground/ potensial nol.
Tentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non referensi dan
ground.
6
7
B. Analisis Mesh
Arus loop adalah arus yang dimisalkan mengalir dalam suatu loop (lintasan
tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat diukur (arus permisalan). Berbeda
dengan analisis node, pada analisis ini berprinsip pada Hukum Kirchoff II/KVL
dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup samadengan nol atau arus
merupakan parameter yang tidak diketahui. Analisis ini dapat diterapkan pada
rangkaian sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Buatlah pada setiap loop arus asumsi yang melingkari loop.
Pengambilan arus loop terserah, yang terpenting masih dalam satu
lintasan tertutup. Arah arus dapat searah satu sama lain ataupun
berlawanan baik searah jarum jam maupun berlawanan dengan arah
jarum jam.
Biasanya jumlah arus loop menunjukkan jumlah persamaan arus yang
terjadi.
Metoda ini mudah jika sumber pencatunya adalah sumber tegangan.
Jumlah persamaan = Jumlah cabang – Jumlah junction + 1 [3].
Persentase Kesalahan:
0,006 − 0,006
I1 = | | × 100% = 0%
0,006
9
0,003 − 0,00293
I2 = | | × 100% = 2,33%
0,003
0,006 − 0,00597
I3 = | | × 100% = 0,5%
0,006
Persentase Kesalahan:
0,005 − 0,00497
I1 = | | × 100% = 0,6%
0,005
0,005 − 0,00496
I2 = | | × 100% = 0,8%
0,005
0,005 − 0,00495
I3 = | | × 100% = 1%
0,005
yang didapatkan.
R1 = 1kΩ, R2 = 1kΩ, R3 = 2kΩ, IS = 0,015 A
IS = I1 + I2 + I3
VA −0 VA −0 VA −0
0,015 A = + +
1000 1000 2000
2VA + 2VA + VA
0,015 A =
2000
30 = 5VA
30
VA = =6V
5
6
I1 = = 0,006 A
1000
6
I2 = = 0,006 A
1000
6
I3 = = 0,003 A
2000
Persentase Kesalahan:
0,006 − 0,006
I1 = | | × 100% = 0%
0,006
0,006 − 0,00598
I2 = | | × 100% = 0,33%
0,006
0,003 − 0,00292
I3 = | | × 100% = 2,66%
0,003
2. Analisa Mesh
Berikut ini adalah analisis mesh pada praktikum unit 7, mencari persentase
kesalahan arus perhitungan yang terjadi pada resistor2 (I2) dengan arus percobaan
yang terjadi pada resistor2 (I2) yang mana menggunakan alat bantu multimeter
analog dan multimeter digital.
11
Mencari arus perhitungan pada resistor2 2kΩ (i2) pada uji coba
pengukuran pertama ketika R1 = 1kΩ, R2 = 2kΩ, dan R3 = 1kΩ. Serta
sumber tegangan 1 sebesar 6 V dan sumber tegangan 2 sebesar 12 V.
Loop 1:
∑IR + ∑E = 0
-6 V + 1.000 i1 + 2.000 i2 = 0
1.000 i1 + 2.000 i2 = 6 V
1.000 i1 = 6 V – 2.000 i2
6 V − 2.000 i2
i1 = … … … … (2)
1.000
Loop 2:
∑IR + ∑E = 0
12 V + 1.000 i3 – 2.000 i2 = 0
1.000 i3 = -12 V + 2.000 i2
12
−12 V + 2.000 i2
i3 = … … … … (3)
1.000
Mencari arus perhitungan pada resistor2 2kΩ (i2) pada uji coba
pengukuran kedua ketika R1 = 2kΩ, R2 = 2kΩ, dan R3 = 2kΩ. Serta
sumber tegangan 1 sebesar 6 V dan sumber tegangan 2 sebesar 6 V.
Loop 1:
∑IR + ∑E = 0
-6V + 2000i1 + 2.000i2 = 0
2000i1 + 2000i2 = 6V
2000i1 = 6V – 2000i2
6V − 2000i2
i1 = … … … … (2)
2000
Loop 2:
∑IR + ∑E = 0
6V + 2000i3 – 2000i2 = 0
2000i3 = -6V + 2000i2
−6V + 2000i2
i3 = … … … … (3)
2000
6 − 2000i2 −6 + 2000i2
= i2 +
2000 2000
6 – 2000i2 = 2000i2 + (-6 ) + 2000i2
12 = 6000i2
12
i2 =
6000
i2 = 0,002 A (2 mA)
Mencari arus perhitungan pada resistor2 1kΩ (i2) pada uji coba
pengukuran ketiga ketika R1 = 1kΩ, R2 = 1kΩ, dan R3 = 2kΩ. Serta
sumber tegangan 1 sebesar 12 V dan sumber tegangan 2 sebesar 12 V.
Loop 1:
∑IR + ∑E = 0
-12V + 1000i1 + 1000i2 = 0
1000i1 + 1000i2 = 12V
1000i1 = 12V – 1000i2
12V − 1000i2
i1 = … … … … (2)
1000
Loop 2:
∑IR + ∑E = 0
12V + 2000i3 – 1000i2 = 0
2000i3 = -12V + 1000i2
−12V + 1000i2
i3 = … … … … (3)
2000
36 = 5000i2
36
i2 =
5000
i2 = 0,0072 A (7,2 mA)
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan mengenai “Analisa Node
dan Analisa Mesh” ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/Kirchoff Circuit Law
dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan
akan sama dengan nol, dimana tegangan (V) merupakan parameter
yang tidak diketahui.
2. Analisis mesh berprinsip pada Hukum Kirchoff II/ Kirchoff Voltage
Law dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup sama dengan
nol atau arus merupakan parameter yang tidak diketahui
3. Pada praktikum “Analisa Node dan Analisa Mesh” ini, praktikan
sudah mampu mempelajari kedua analisa tersebut serta
penggunaannya pada rangkaian arus searah (DC).
4. Berdasarkan pada data analisa node yang telah didapatkan selama
praktikum berlangsung (Tabel 3.1), bahwa semua persentase
kesalahan arus perhitungan dengan arus percobaan (pada R1, R2, dan
R3) ternyata memiliki persentase kesalahan di bawah 5 %.
5. Berdasarkan pada data analisa mesh yang telah didapatkan selama
praktikum berlangsung (Tabel 3.2), bahwa semua persentase
kesalahan arus perhitungan dengan arus perngamatan pada masing-
masing multimeter, didapatkan persentase kesalahan ≤ 5 %.
6. Faktor-faktor penyebab terjadinya ketidaktepatan antara arus
perhitungan terhadap arus percobaan, mungkin disebabkan oleh
ketidaktepatan dalam membaca skala pada multimeter. Kesalahan juga
disebabkan karena banyaknya membulatkan angka pada penunjuk
skala multimeter.
16
DAFTAR PUSTAKA
[1] Munarto, Ri., and Asisten Laboratorium Tenaga, “Analisis Node dan
Analisis Mesh” in Modul Praktikum Rangkaian Listrik, Cilegon:
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2020.