Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(A2K4) INDONESIA
Alamat DPP A2K4-Indonesia: Jl. Tanjung Barat Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1
No. 43 Lantai 1, Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan 12530
website : www. A2k4-ina.net
email: a2k4-ina@gmail.com
20/04/2020 A2K4-Indonesia 1
OUTLINE:
01 LATAR BELAKANG KECELAKAAN KONSTRUKSI 07 PENCEGAHAN KECELAKAAN KONSTRUKSI:
ACCIDENT FREE
01 Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya
BUSSINESS INTERUPTION
02 Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan
COSTUMER SATISFACTION
04 Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
20/04/2020 A2K4-Indonesia 4
SASARAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
20/04/2020 A2K4-Indonesia 5
KONSEP KESELAMATAN KONSTRUKSI
Identifikasi Inspeksi
Syarat K3
Hazard K3
Konsep
K3
Ref: UU, Peraturan, Standar
REF. UU NO 1 TH 1970
• Melindungi Para Pekerja dan
Orang Lain di Tempat Kerja
• Menjamin Setiap Sumber
Produksi Dipakai Secara Aman
dan Efisien
Produktivitas • Menjamin Proses Produksi
Berjalan Lancar
meningkat 02
20/04/2020 A2K4-Indonesia 7
LAMBANG K3
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
20/04/2020 A2K4-Indonesia 9
DEFINISI BAHAYA
Benda diam
Gravitasi/elevasi Rusak Ambruk Kunci lemah
Benda phisik
Cahaya Bising Suhu Radiasii Getaran Tekanan
Aliran Listrik
Lebih beban Tersentuh Loncatan api Isolasi buruk Gagal fuse
Bahan Kimia
Ledakan Kebakaran Keracunan Korosi
Biologis
Bisa Kuman Virus.jamur Serangga
Ergonomis
Berdiri Duduk Ukuran Jangkauan
Phsycologis
Stress Tidak harmonis Habis dimarahi
20/04/2020 A2K4-Indonesia 11
JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
05 Psychological
Hazard
01 Physical Hazard
Biological
06 Hazard
02 Chemical Hazard
07 Ergonomic
03 Electrical Hazard
Aman yaitu bebas dari
bahaya, bebas dari
04 Mechanical Hazard gangguan,
tidak
terlindung,
mengandung
risiko, tidak merasa
takut.
20/04/2020 A2K4-Indonesia 12
KONDISI YANG BERBAHAYA
SK Dirjen Binawas Ketenagakerjaan NOMOR : KEP. 84/BW/1998 • D7 : Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang
TANGGAL : 8 APRIL 1998
Sebagai lampiran dari Permenaker No: 03/MEN/1998, tentang
terlalu tinggi,, kelembaban udara yang berbahaya,
Tatacara Pelaporan Kecelakaan Kerja faktor biologi, dan lainlain).
• D8 : Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara
• D1 Pengamanan tidak sempurna pada alat (tidak yang tinggi dll).
terdapat safety ) • D9 : Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi
• D2 : Peralatan/bahan yang tidak sesuai peruntukan rendah, dan lain-lain).
• D3 : Kecacatan, ketidaksempurnaan (kondisi tidak • D10 : Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai
semestinya, misalnya: kasar, licin, tajam, timpang, aus, ambang batas).
retak, rapuh, dan lain-lain). • D11 : Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (APD tidak
• D4 : Pengaturan prosedur yang tidak aman (misalnya: sesuai standar).
penyimpanan, peletakan yang tidak aman, di luar batas • D12 : Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau
kemampuan, pembebanan lebih, faktor psikososial, dan berputar terlalu lambat, peluncuran benda,
lain-lain). ketel/tangki melendung, konstruksi retak, korosi, dan
• D5 : Penerapan tidak sempurna (kurang cahaya, silau, lainlain).
dan lain-lain).
• D6 : Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara segar
yang kurang,).
20/04/2020 A2K4-Indonesia
13
TINDAKAN YANG BERBAHAYA
SK Dirjen Binawas Ketenagakerjaan NOMOR : KEP. 84/BW/1998 TANGGAL : 8 APRIL 1998 Sebagai lampiran dari Permenaker
No: 03/MEN/1998, tentang Tatacara Pelaporan Kecelakaan Kerja
20/04/2020 A2K4-Indonesia 15
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
KONSTRUKSI
01 02 03 04
20/04/2020 A2K4-Indonesia 16
ACCIDENT DAN INCIDENT
Accident
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga/tiba-tiba yang dapat menimbulkan
korban manusia, harta benda, dan lingkungan
Incident
Suatu keadaan/kondisi apabila pada saat
itu sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
(accident)
20/04/2020 A2K4-Indonesia 17
PENYEBAB KECELAKAAN DAN AKIBAT KERUGIANNYA
KECELAKAAN
ADALAH AKIBAT DARI RANGKAIAN SEBAB-
AKIBAT (DOMINO EFFECTS)
LEMAH PENGENDALIAN/ SEBAB-SEBAB DASAR SEBAB LANGSUNG KONTAK DENGAN ENERGI KERUGIAN
PENGAWASAN 1. FAKTOR PERSONAL 1. TINDAKAN TAK AMAN ATAU BAHAN 1. MANUSIA
1. PROGRAM TAK SESUAI 2. FAKTOR PEKERJAAN 2. KONDISI TAK AMAN 2. HARTA BENDA
2. STANDAR TAK COCOK 3. PROSES KERJA
3. TAK PATUH STANDAR 4. LINGKUNGAN
5. MASYARAKAT
20/04/2020 A2K4-Indonesia 18
Induksi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( K3 )
“
Pengertian Induksi K3 adalah
penjelasan dan pengarahan
tentang K3 yang berkaitan
dengan potensi bahaya,
pengendalian bahaya, tanggap
“
darurat, dan cara-cara
penyelamatan pada kegiatan.
20/04/2020 A2K4-Indonesia 19
INDUKSI KESELAMATAN KONSTRUKSI
20/04/2020 A2K4-Indonesia 20
TATA CARA INDUKSI K3
b Induksi harus dilakukan di ruangan khusus. g Hasil induksi didokumentasikan oleh perusahaan.
Bahan/materi induksi harus tersedia dalam jumlah Jenis induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c yang sesuai dengan jumlah peserta dan jenis induksi. h adalah induksi umum, induksi lokal, induksi tamu,
dan induksi ulang.
Alat bantu untuk mempermudah dan memperjelas
d penyampaian materi induksi harus disesuaikan
dengan jenis dan kondisi yang ada di lokasi.
20/04/2020 A2K4-Indonesia 21
INDUKSI UMUM
a) Induksi harus diberikan kepada karyawan baru yang akan melakukan pekerjaan di
perusahaan.
b) Induksi dilakukan oleh orang yang berkompeten yang diberi wewenang oleh
perusahaan.
c) Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan menjadi
acuan bagi pelaksana induksi. Topik tersebut sekurang-kurangnya mencakup:
1. Hak dan kewajiban karyawan dan pengusaha dalam hal Keselamatan dan
Kesehatan Kerja berdasarkan peraturan yang berlaku.
2. Kebijakan dan sistem manejemen K3 perusahaan.
3. Peraturan umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja perusahaan.
4. Prestasi K3 dan pengalaman kegagalan sistem K3 (Kecelakaan).
5. Gambaran umum kegiatan perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
6. Prosedur penanganan gawat darurat, nomor telepon, komunikasi saluran radio,
7. Prosedur evakuasi dan tempat berkumpul bila ada kebakaran dan atau keadaan
darurat.
8. Denah lokasi proyek dan Pusat Pertolongan Pertama Kecelakaan (P3K), Induksi
diakhiri dengan evaluasi tertulis dan diberikan kartu identitas karyawan. Peserta
dan penyaji induksi menandatangani daftar periksa.
20/04/2020 A2K4-Indonesia 22
INDUKSI TAMU
a) Induksi dilakukan saat tamu akan masuk ke daerah kerja.
b) Induksi untuk tamu diberikan oleh pegawai K3 atau petugas lain yang ditunjuk,
Topik/materi induksi dimasukan dalam suatu brosur yang disediakan khusus untuk petunjuk tamu,
mencakup:
1. Gambaran umum proyek.
2. Kebijakan perusahaan dan proyek tentang K3.
3. Kewajiban tamu selama berada di lingkungan proyek.
4. Tempat berkumpul bila ada kebakaran dan fasilitas lainnya
Para tamu tersebut selalu didampingi oleh pengawas daerah
kerja atau orang yang ditunjuknya bila tamu tersebut hendak ke
lapangan.
Tamu yang sudah mendapat induksi diberikan tanda pengenal
tamulvisitor.
20/04/2020 A2K4-Indonesia 23
Pertemuan Kelompok
Pekerja K3
(Tool Box Meeting)
Pertemuan Kelompok Pekerja dapat dilaksanakan Dipimpin oleh Kepala Anggota pertemuan
kapan saja (sewaktu-waktu) dengan durasi waktu Regu (Mandor yang kelompok pekerja
pertemuan cukup pendek, berkisar 10 s/d 15 menit sudah dilatih) adalah kelompok
atau lebih, dan tempat pelaksanaannya dimana saja pekerja yang terlibat
di lokasi tempat kerja (lapangan). dalam proses
Pertemuan Kelompok Pekerja harus dilaksanakan pekerjaan secara
minimal 1 kali dalam 1 minggu, yang lebih utama, langsung dilapangan
dapat dilaksanakan setiap hari.
20/04/2020 A2K4-Indonesia 26
Pertemuan Kelompok Pekerja K3
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
20/04/2020 A2K4-Indonesia 27
5 ELEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
STEP 3
STEP 1 DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA a. Sumber Daya STEP 5
DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI b. Kompetensi EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
a. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu c. Kepedulian a. Pemantauan dan Evaluasi
Eksternal dan Internal d. Komunikasi b. Tinjauan Manajemen
b. Komitmen Keselamatan Konstruksi e. Informasi Terdokumentasi c. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
STEP 2 STEP 4
OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
a. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, a. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Pengendalian dan Peluang b. Pengendalian Operasi
b. Rencana Tindakan (Sasaran dan Program) c. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi
20/04/2020 c.
.
Standar dan Peraturan Perundangan A2K4-Indonesia Darurat
28
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
GUNAKAN APD SESUAI
DENGAN PENGENDALIAN
BAHAYA DAN RISIKONYA
APD ADALAH HIRARKI
PENGENDALIAN PADA TINGKAT
BAHAYA PALING AKHIR SETELAH
ELIMENASI, SUBTITUSI,
REKAYASA TEKNIK DAN
ADMINISTRASI
20/04/2020 A2K4-Indonesia 29
TERIMA KASIH
20/04/2020 A2K4-Indonesia 30