Dosen Pengampu:
Ir. Buhaira., M.P
Kelompok 5
Di Susun Oleh :
Penyusun mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Rancang Bangun Mekanisasi Pertanian” untuk memenuhi tugas
mata kuliah mekanisasi pertanian.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mekanisasi
yang telah membantu dan membimbing penyusun dalam proses pembuatan
makalah ini dan juga kepada teman-teman mahasiswa yang telah berkontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penyusun pada khususnya. Seperti pepatah yang mengungkapkan
bahwa “Tiada gading yang tak retak” demikian pula dengan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca terutama dosen pembimbing mata
kuliah kewirausahaan yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan.
Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil
analisis dari sebuah sistem kedalam bahasa pemrograman untuk
mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem
diimplementasikan. Sedangkan pengertian bangun atau pembangunan sistem
adalah kegiatan menciptakan baru maupun mengganti atau memperbaiki
sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian. (Pressman,
2002).
Menurut (Sularso, 1980) Perancangan adalah Sebuah Proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik
yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur
serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses
pengerjaanya.
Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian
langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode teknik.
Menurut (Merris Asimov dalam Agung, 2013), menerangkan bahwa
perancangan teknik adalah suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju
kearah tujuan dari pemenuhan kebutuhan manusia, terutama yang dapat
diterima oleh faktor teknologi peradaban kita. Dari definisi tersebut terdapat
tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan menurut yaitu :
1. aktifitas dengan maksud tertentu,
2. sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan
3. berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Sedangkan pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan
menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang
telah ada secara keseluruhan (Pressman, 2009 dalam Sularso, 1980). Jadi
dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen
yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan
demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan
2
hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan
sistem tersebut atau memperbaiki system yang sudah ada. Desain teknik
adalah seluruh aktivitas untuk membangun dan mendefinisikan solusi bagi
masalah yang sebelumnya telah dipecahkan namun dengan cara yang
berbeda. Perancang teknik menggunakan kemampuan intelektual untuk
megaplikasikan pengetahuan ilmiah dan memastikan agar produknya sesuai
dengan kebutuhan pasar serta spesifikasi desin produk yang disepakati,
namun tetap dapat dipabrikasi dengan metode yang optimum. Aktivasi
desain tidak dapat dikatakan selesai sebelum hasil akhir produk dapat
dipergunakan dengan tingkat performa yang dapat diterima dan dengan
metode kerja yang terdefinisi dengan jelas (Fauzan, 2013).
Mulai
Identifikasi Masalah
Perbaikan alat
Uji kinerja alat
Ya/tidak
Uji spesifikasi alat
Selesai
3
Tahapan rancang bangun mekanisasi :
1. Identifikasi masalah yaitu berupa latar belakang penyebab dibentuknya
mekanisasi tersebut.
2. Analisis sistem kerja dan konsep desain, seperti mekanisme seperti apa
yang cocok diterapkan sesuai dengan mekanisasi yang akan dibuat.
3. Rancangan fungsional, berupa menekankan pada fungsi utama alat atau
mekanisasi secara keseluruhan dan output produk yang dihasilkan.
4. Rancang struktural dan analisis teknik, seperti peletakan dari masing-
masing komponen alat atau mesin sehingga menjadi satu kesatuan yang
utuh dan diletakkan dengan fungsi dan rancangan awal.
5. Blue print gambar, seluruh rancangan struktural alat dituangkan dalam
bentuk gambar 2 dimensi dengan menggunakan software
6. Pabrikasi mekanisasi pertanian, setelah gambar desain dibuat sempurna
langkah selanjutnya adalah pembuatan dan perakitan alat
7. Uji fungsional dan uji kriteria alat yang dilakukan untuk mengetahui
fungsi alat dan hasil saat dioperasionalkan, seperti apakah alat berfungsi
sesuai rencana awal, apakah kinerja alat sudah sesuai dengan harapan
atau belum. Jika belum maka akan dilakukan kajian desain lebih detail
dan perbaikan alat
4
a) Desain Rancang Bangun Alat Pemipil Jagung Sederhana dapat dilihat
pada gambar berikut :
c) Inlet dan outlet tongkol jagung Inlet berfungsi untuk memasukan tongkol
yang akan dipipil, sedangkan Outlet tongkol berfungsi corong keluarnya
tongkol yang telah dipipil.
5
d) Outlet biji jagung berfungsi sebagai corong penampung dan keluarnya
biji jagung yang dipipil, yang terbuat dari seng plat tebal 0.7 mm
berbentuk lingkaran dengan penyalur Ø 30 cm.
6
Desain konstruksi thresher hold on tipe stripping raspbar mempunyai
kelebihan dapat dilipat dan mudah dibawa ke tengah sawah (mobilitas
tinggi). Gigi perontok (tipe stripping raspbar) terbuat dari bahan karet ban
bekas dengan konstruksi seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Sumber tenaga penggerak berupa enjin 2 HP, 2 Tak, 2.200 rpm dan
bahan bakar bensin campur merupakan enjin ukuran kecil untuk mesin
pemotong rumput yang banyak beredar di pasaran. Penyaluran tenaga
putar dari enjin menuju drum melalui poros perantara, terdiri atas puli dan
gir sepeda yang berada dalam satu poros, disebut dengan poros perantara.
Dudukan poros perantara dilengkapi dengan engsel penegang rantai.
7
Dua tahap penurunan kecepatan putar adalah (a) dari enjin ke poros
perantara menggunakan sabuk puli dan (b) dari poros perantara ke drum
perontok menggunakan rantai sepeda. Tegangan sabuk puli di atur di
engsel dudukan enjin. Konstruksi dudukan enjin dapat dilepas dan
disambung terhadap kaki depan kerangka thresher, sehingga saat thresher
dilipat, enjin dapat dilepas dari thresher. Putaran enjin 2.200 rpm di
reduksi menjadi kecepatan putar drum perontok 200 rpm.
8
Pada ujung mata tugal terdapat bagian untuk membuka mata tugal
dari besi untuk memberi jarak tanam pada lubang tugalan selanjutnya
yaitu 25 cm dengan cara mendorong batang tugal agar penggunaan
tenaga operator kecil.
9
terjadinya kemacetan akibat dari regularitas ukuran biji, probabilitas
peletakan biji dan posisi benih yang diam akibat tidak mampu
mengimbangi tekanan dari beban benih pada hopper.
10
lain yang juga memiliki fungsi penting antara lain kerangka alat, alat
pengeruk batang singkong, pillow block, pully dan v-belt, motor bakar.
a) Kerangka alat
Bagian kerangka penopang alat perajang batang singkong ini
berfungsi sebagai tempat diletakkannya kerangka alat pengeruk batang
singkong, yang bekerja sebagai penguat alat perajang batang singkong
agar pada saat alat bergerak atau berputar, alat tersebut tidak goyang
dan agar stabil dalam perajangan batang singkong tersebut.
Bagian kerangka terbuat dari kayu dengan tinggi rangka 86 cm,
lebar 40 cm, panjang 78 cm. Untuk tiang penyangga dibuat dengan
ukuran panjang 72 cm dan lebar alat 40 cm, kemudian untuk dudukan
mesin panjang tiangnya 140 cm dan menyatu di tiang penyangga
sepanjang 78 cm.
b) Alat Pengeruk
Alat pengeruk ini berfungsi agar limbah batang singkong ini dapat
menjadi pengecil yang baik. Pada alat pengeruk didesain dengan ukuran
panjang 18 cm dan lebar 12 cm mata chainsaw ini dilingkari dengan
menggunakan besi pipa dan besi as .
c) Pulley dan v-belt
Pully berfungsi sebagai penerus putaran dari poros motor bakar
menuju alat pengeruk sedangkan sabuk v-belt berfungsi sebagai alat
transmisi putaran dan tenaga dari motor bakar menuju bidang alat
11
pengeruk tersebut. Pulley dan Pulley sabuk v-belt yang
digunakan untuk menghubungkan motor bakar dengan ukuran B 62.
d) Pillow block
Pillow block berfungsi untuk mengurangi koefisien gesekan antara
as dan rumahnya dan mempermudah alat yang berputar agar putaran
menjadi stabil. Komponen ini terdapat dua buah dan terpasang pada
kerangka penopang dengan memiliki . Diameter pillow block
ini disesuaikan dengan besi as yang berukuran sebesar
e) Motor Bakar
Motor bakar berfungsi sebagai alat penggerak atau alat pemutar.
Mesin perajang batang singkong mepunyai tenaga penggerak motor
bakar bensin dengan spesifikasi : daya 5,5 hp dengan putaran 2600 rpm.
Berdasarkan pengukuran secara langsung pada pully motor bakar
didapatkan nilai putaran motor bakar sebesar 2600 rpm.
f) Penutup Perajang Batang Singkong
Penutup ini berfungsi agar pada saat proses perajangan hasil
rajangan tidak bertaburan. Pada penutup alat pengeruk ini dirancang
dengan panjang 30 cm dan lebar 22,5 cm tinggi 13,5 cm.
g) Meja Penopang Batang Singkong
Meja ini berfungsi untuk membantu proses pendorongan batang
singkong pada saat perajangan. Meja penopang ini didesain dengan
ukuran panjang 40 cm, lebar 23cm, dan tinggi 12 cm.
12
kuantitas dan kualitas produksi pertanian, memungkinkan pertumbuhan tipe
usaha tani dari tipe subsisten (subsistence farming) menjadi tipe pertanian
perusahaan (commercial farming), serta mempercepat transisi bentuk
ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri (Wijanto,2002).
Mekanisasi juga menimbulkan dampak yang tidak disukai, di antaranya
menggeser tenaga kerja manusia dan ternak serta kesenjangan pendapatan.
Penerapan mekanisasi juga perlu berdampak terhadap peluang kerja yang
menurun. Mekanisasi membutuhkan biaya yang tinggi dalam pengadaan dan
perawatan alat-alat, dimana sebagian alat memerlukan arus listrik yang besar
ataupun baiaya pengoprasian yang cukup besar.
Mekanisasi pertanian sebagai perangkat teknologi dalam usahatani
mempunyai tujuan spesifik untuk: (i) meningkatkan produktivitas lahan dan
tenaga kerja; (ii) mempercepat dan efisiensi proses; (iii) menekan biaya
produksi. Adanya ketiga tujuan khusus tersebut menjadikannya sebagai
suplemen, substitutor dan/atau faktor komplemen dalam proses produksi
tergantung pada jenis, tipe, kapasitas, jumlah serta cara pemakaiannya.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa rancang bangun
merupakan penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang
utuh dan berfungsi atau kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam
bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau
memperbaiki sistem yang sudah ada.
Rancang Bangun Mekanisasi pertanian diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi tenaga manusia, derajat dan taraf hidup petani, kuantitas dan kualitas
produksi pertanian, memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani dari tipe
subsisten, menjadi tipe pertanian perusahaan, serta mempercepat transisi
bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri.
3.2 Saran
Pada saat sekarang yang dimana penduduk terus bertambah dan lahan
yang terus berkurang petani dan masyarakat dituntut untuk dapat menerapkan
mekanisasi dalam pertanian sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga
manusia dan menghasilkan produk pertanian yang mempunyai nilai kuantitas
dan kualitas hasil produk tanaman pertanian.
14
DAFTAR PUSTAKA
15