Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN

ANALISIS PENGGUNAAN MEKANISASI SESUAI KAPASITAS KEBUN


PADA TANAMAN JAGUNG ( ZEA MAYS )

Dosen Pengampu : Ir. Buhaira, M.P

Disususn Oleh :

Kelompok 4

1. Anggi Septian (D1A018006)

2. Dhitia Sukmaria (D1A018016)

3. Nurafifa (D1A018020)

4. Indri Setianingsih (D1A018019)

5. Jingga Saputra (D1A018035)

Kelas : A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Mekanisasi Pertanian.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal


mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tidak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing,


Bapak Ir. Buhaira, M.P atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan
kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya dan InsyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan kami
ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan sesama tim dan semua pihak yang
terkait dalam penyusunan makalah ini.

Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus membahas tentang
Mekanisasi Pertanian dan terfokus pada materi tentang Analisis Penggunaan
Mekanisasi Sesuai Kapasitas Kebun Pada Tanaman Jagung (Zea Mays). Dan
untuk lebih jelas, mari simak pembahasannya dalam makalah ini.

Semoga makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus


pengetahuan bagi kita semuanya Aamiin.

Jambi, 19 April 2020

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

Cover .......................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................ 1
BAB II ISI
2.1 Analisis Mesin Pengolahan Lahan ............................................. 2
2.1.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil .............................. 2
2.1.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Pengolahan Lahan ........... 3
2.1.3 Kerugian Penggunaan Mesin Pengolahan Lahan ................ 3
2.2 Analisis Mesin Penanaman ........................................................ 3
2.2.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil .............................. 4
2.2.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Penanaman ...................... 5
2.2.3 Kerugian Penggunaan Mesin Penanaman ........................... 6
2.3 Analisis Mesin Pemeliharaan ..................................................... 6
2.3.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil ............................ 13
2.3.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Pemeliharaan ................. 14
2.3.3 Kerugian Penggunaan Mesin Pemeliharaan...................... 14
2.4 Analisis Mesin Panen dan Pasca Panen ................................... 15
2.4.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil ............................ 15
2.4.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Panen dan Pasca Panen . 16
2.4.3 Kerugian Penggunaan Mesin Panen dan Pasca Panen ...... 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 18
3.2 Saran ......................................................................................... 18
Daftar Pustaka...........................................................................................19

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Petani-petani Indonesia memiliki lahan yang relatif tidak terlalu besar,
oleh karena itu hanya diperlukan alat-alat dengan tingkat teknologi sedang
saja, selain dari penggunaan alat yang dibutuhkan seorang ahli, diperlukan
pula biaya yang tidak sedikit dalam biaya awal maupun dalam perawatannya.
Selain itu, banyak lahan di Indonesia yang memiliki permukaan
bergelombang, yang mana akan menghambat proses kerja alat yang biasanya
beroperasi pada jalur datar.
Tapi hal ini bukan berarti menjadikan petani Indonesia tidak
membutuhkan alat mekanisasi pertanian, petani Indonesia tentu saja
membutuhkan alat ini untuk mempermudah pekerjaan, memaksimalkan hasil
produksi, dan membantu dalam penanaman, pemeliharaan bahkan sampai
panen dan pasca panen. Hanya saja pembelian alat harus di lakukan secara
swadaya dan bersama-sama agar meringankan biaya awal, dan 1 alat bisa
digunakan dan dimanfaatkan bersama-sama oleh petani untuk memudahkan
pekerjaan mereka, untuk perawatan yang mahal pun bisa ditekan jika
dilakukan secara bersama.
Mekanisasi pertanian di butuhkan petani dikarenakan pada dasarnya
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi lahan dan tenaga kerja, meningkatkan
luas lahan yang dapat ditanami, menghemat energi dan sumber daya,
meningkatkan efektivitas, produktivitas dan kualitas hasil pertanian,serta
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Hanya saja harus
memikirkan luasan dan kondisi lahan agar dapat digunakan semaksimal
mungkin.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat memahami tentang
Analisis Penggunaan Mekanisasi Sesuai Kapasitas Kebun Pada Tanaman
Jagung (Zea Mays) agar tepat guna dan mampu menyesuaikan dengan luasan
lahan yang ada
2

BAB II
ISI
2.1 Analisis Mesin Pengolahan Lahan
Dalam budidaya tanaman, pengolahan tanah merupakan kegiatan yang
paling banyak menyerap energi. Pengolahan tanah diperlukan untuk menciptakan
lingkungan fisik tanah yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman. Pengolahan
tanah umumnya dilakukan dua kali. Alat yang umum digunakan adalah cangkul,
garpu, dan bajak singkal/rotari. Bajak rotari merupakan salah satu mesin yang
umumnya digunakan untuk pengolahan pertama. Tenaga penarik bajak dapat
berupa traktor tangan berkekuatan 5-10 tenaga kuda (TK), traktor mini (12,5-12
TK), dan traktor besar (30-80 TK). Jumlah bajak yang dapat digandengkan ke
traktor bergantung pada sumber tenaga traktor. Traktor tangan biasanya hanya
menggunakan satu bajak, traktor mini 1-2 bajak, dan traktor besar 3-8 bajak.
Bajak rotari dilengkapi dengan komponen pemutar yang dapat langsung
menghancurkan dan meratakan tanah karena bajak rotari terdiri dari pisau-pisau
rotari yang berputar menghancurkan tanah. Bajak rotari proses pengolahan tanah
dilakukan dalam satu kali kerja dengan cara memotong tanah secara bebas oleh
pisau rotari dan dipindahkan ke belakang selama proses pemotongan tanah dengan
cara melemparkannya sedemikian rupa sehingga berada dibelakang alat pengolah.

2.1.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil


Kegunaan bajak rotari untuk untuk kebun skala luas maupun kecil sama
yakni untuk mengolah tanah yang nantinya berguna untuk proses penanaman
benih. Hanya saja perbedaannya hanya pada penarik bajak rotari tersebut. Untuk
skala kebun yang luas pengolahan lahan dengan bajak rotari dapat dilakukan
dengan penarik bajak berupa traktor yang memiliki tenaga yang lebih besar dan
ukuran yang lebih besar. Sedangkan untuk skala kebun yang lebih kecil dapat
dilakukan dengan menggunakan penarik bajak berupa traktor tangan ataupun
traktor mini. Hal ini bertujuan untuk penghematan penggunaan biaya agar hasil
dan pengeluaran yang didapatkan dapat seimbang.
3

2.1.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Pengolahan Lahan


Keuntungan menggunakan bajak rotari untuk mengolah tanah adalah
adanya rotasi alat yang dapat mendorong traktor ke depan, sehingga tidak
diperlukan daya tarik. Hasil olahan tanah yang diperoleh dari penggunaan bajak
rotari berbeda dengan alat-alat pengolah tanah yang lain terutama kondisi fisik
tanah hasil olahan yang seragam dengan ukuran agregat relative kecil dan waktu
yang digunakan lebih singkat. Bajak rotari dapat melakukan pengolahan tanah
dengan satu kali kerja dengan hasil olahan siap untuk tanam sehingga lebih
mempersingkat penggunaan waktu.

2.1.3 Kerugian Penggunaan Mesin Pengolahan Lahan


Selain banyaknya keuntungan yang didapatkan dari penggunaan
pengolahan lahan dengan menggunakan bajak rotari. Bajak rotari juga memiliki
beberapa kekurangan yakni Kedalaman olah bajak rotari dangkal lebih cocok
digunakan untuk mengolah tanah bertekstur ringan. Tidak hanya itu saja, makin
dalam kedalaman olah tanah kecepatan kerja dari bajak rotasi semakin rendah.
Hal itu terjadi karena adanya slip roda pada saat alat bekerja dan banyaknya
gulam yang terpotong serta bongkahan tanah yang terolah relatif besar sehingga
membutuhkan waktu yang lama dalam menempuh suatu jarak

2.2 Analisis Mesin Penanaman


Penanaman jagung merupakan kegiatan pembenaman benih ke dalam
tanah, dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat dan mesin
pertanian. Pada kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam
jagung adalah dibulan Mei-Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah
berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok
untuk melakukan budidaya jagung. Untuk mendapat hasil yang baik, sebaiknya
taburi lahan dengan pupuk kandang / kompos / bokashi sebanyak 10-20 ton per
hektar. Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan
cara dibajak / traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk
membalik dan membuat struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen
dalam tanah, memudahkan perakaran tanaman masuk kedalam tanah dan
menyerap unsure hara serta memperbaiki aerasi tanah. Pengolahan tanah dengan
4

bajak juga untuk mempercepat proses pencampuran pupuk kandang / kompos


dengan tanah lebih maksimal.
Untuk mempercepat proses penanaman jagung, dapat menggunakan alat
tanam jagung mekanik. Alat tanam jagung ada 2 yaitu : Traktor GS – JP-
FL/01dan CROWN CMS-048 . Kedua jenis mesin ini lebih efektif dan cepat
disbanding mesin tanam biasanya. Disamping itu penggunaan mesin ini juga
berbeda-beda, ada untuk lahan luas dan sempit.
2.2.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil
• Traktor GS – JP-FL/01

Spesifikasi alat ini adalah:


- Model : GS – JP-FL/01
- Penarik : Traktor roda 2 dan Traktor roda 4 , 30 /40/ 50 HP.
- Bijian yang sesuai :Jagung dan Kedelai.
- Kap. Hopper : 5 kg per unit
- Kecepatan penanaman : 1,5- 2,0 km/jam
- Jarak tanam dalam alur : 30 – 40 cm
- Jarak tanam antara alur :Dapat diatur ( 30 – 80) cm
- Kedalaman penanaman : 5 – 7 cm
- Berat ( 1 unit penanam) : 20 kg.
- Penakar benih : Tipe priringan datar menyudut
- Pembuka alur : Piringan ganda Penyesuaian
- Kedalaman tanam : Sistem 4 batang kait Dimensi (1 unit /1
baris)
5

Alat ini umumnya digunakan untuk kebun yang luas


karena kecepatan penanaman cukup cepat dapat beroperasi
dengan maksimal dan menghemat waktu.
• CROWN CMS-048

Alat tanam benih jagung manual satu jalur menggunakan


tenaga manusia dengan cara didorong. Alat yang praktis dan
mudah digunakan ini bias untuk menanam benih jagung, kedelai,
kacang tanah dan jenis biji-bijian lainnya. Sehingga memberikan
kemudahan bagi anda yang ingin menanam jagung, kedelai, dan
tanaman holtikultura lainnya dengan meminimalisir waktu dan
biaya penanaman.
2.2.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Penanaman
• Traktor GS – JP-FL/01
Jumlah Alur tanaman dapat diatur : 4 alur untuk jagung.
Didesain untuk mampu dipakai di hasil pengolahan tanah yang
bergelombang (tidak rata), karena dilengkapi dengan pegas
horizontal maupun vertical. Dengan ditarik traktor Roda Empat
berkecepatan maju 2–2,5 km/jam, diperoleh kapasitas kerja 0,5–0,6
ha/jam atau 4-5 hektar / hari, sedangkan bila ditarik dengan traktor
6

roda dua kapasitas kerjanya menjadi seperempat sampai


sepertiganya.
• CROWN CMS-048
Alat tanam jagung dengan system dorong yang sangat
praktis untuk digunakan. Alat ini relati fringan, mudah dibawa,
tahan lama dan harganya relative murah untuk petani berskala
kecil. Selain untuk menanam benih jagung, alat ini juga bias
menanam benih kedelai, kacang hijau, kacang tanah dan jenis
kacang kacangan lainnya( bias untuk menanam beberapa jenis
benih) hanya cukup mengatur ukuran lubang benih yang akan
keluar karena setiap ukuran dari benih kacang-kacangan tersebut
berbeda-beda. Untuk menanam jagung dengan luas lahan 1 hektar,
anda hanya membutuhkan waktu 4 jam dengan menggunaan alat
tanam jagung ini.
2.2.3 Kerugian Penggunaan Mesin Penanaman
• Traktor GS – JP-FL/01
Biaya awal dan biaya perawatan yang cukup mahal.
• CROWN CMS-048
Alat ini tidak bias digunakan pada tanah yang
bergelombang dan berbatu. Hanya dapat menanam benih pada satu
jalur.
2.3 Analisis Mesin Pemeliharaan
Perawatan tanaman jagung sangat penting dilakukan untuk mendapatkan
pertumbuhan tanaman yang optimal. Perawatan dan pemeliharaan ini mulai
dilakukan, sejak tanaman jagung masih dalam fase bibit hingga mencapai dewasa.
Untuk menghasilkan jagung yang berkualitas baik, diperlukan perawatan dan
pemeliharaan tanaman setelah bibit ditanam.

Berikut ini adalah beberapa teknik pemeliharaan tanaman jagung


menggunakan mesin mekanisasi pertanian untuk memudahkan para petani jagung.
7

a. Pemupukan

Pemupukan pada tanaman jagung adalah pemberian bahan yang


dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk
diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar
tanaman. Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana
tanah, baik fisik, kimia atau biologis disebut pembenahan tanah (amandement)
yang berarti perbaikan (reparation) atau penggantian (restitution).Pemupukan
diperlukan untuk meningkatkan kandungan hara dalam tanah agar tanaman
memberikan hasil optimal. Salah satu faktor penting dalam pemupukan
tanaman adalah kedalaman penempatan pupuk. Pemberian pupuk dengan
cara membenamkan ke dalam tanah memberikan hasil yang lebih tinggi
dibanding apabila pupuk diletakkan di atas tanah.

Berikut ini adalah beberapa mesin yang dapat digunakan untuk proses
pemupukan.

• Mesin pemupukan dorong.

Prinsip dan mekanisme kerja alat pemupuk hampir sama dengan alat
tanam, yang terdiri atas komponen pembuka alur, penjatuh pupuk, penutup
alur, dan kotak pupuk. Balitsereal telah mengembangkan alat pembenam
pupuk tipe dorong untuk lahan kering. Kapasitas kerja alat pemupuk
tipe dorong tersebut adalah 0,123 ha/jam, lebih tinggi dibanding alat tugal
tradisional yang hanya 0,030 ha/jam.
8

• Mesin Pemupukan Protipe 1

BB-Mekanisasi pertanian juga telah membuat alat tanam mekanis untuk


pemupukan dan penanaman jagung . Dalam pengoperasiannya, alat ini
digandeng dengan traktor roda empat dapat menanam jagung empat baris
sekaligus. Kapasitas kerja alat adalah 0,75-1 ha/jam dengan 1-2 operator.

• Mesin Pemupukan Protipe 2

Alat pemupuk dan tanam selanjutnya adalah prototipe 2 tanpa penggerak


traktor roda empat merupakan penyempurnaan prototipe 1 untuk
mengatasi permukaan lahan yang tidak rata. Uji lapang menunjukkan
kecepatan kerja alat penanam yang ditarik oleh traktor roda empat maupun
roda dua bervariasi antara 1,3-2 km/jam. Jarak penanaman yang dihasilkan
rata-rata 40-50 cm dengan jumlah benih yang tertanam dua biji/lubang.
Namun demikian, alat ini hanya dapat beroperasi dengan baik apabila
pengolahan tanah dilakukan sempurna.
9

b. Penyiangan

Penyiangan gulma memerlukan curahan tenaga kerja yang cukup tinggi


karena dilakukan dua kali secara manual dengan bantuan sabit atau
cangkul. Kegiatan ini sering menghadapi masalah, terutama daerah yang
kekurangan tenaga kerja, sehingga pertanaman kurang terawat dan
berdampak terhadap penurunan hasil. Untuk lahan seluas 1 ha dibutuhkan
20 hari kerja untuk menyelesaikan penyiangan gulma (Subandi et al. 2003).
Penggunaan herbisida merupakan salah satu cara pengendalian gulma yang
dapat menekan penggunaan tenaga kerja.

• IRRI-M7

Balitsereal telah menghasilkan alsin penyiang model IRRI-M7 yang


mampu mengefisienkan tenaga dan biaya penyiangan jagung. Penggunaan alat
penyiang ini mampu mereduksi kerja penyiangan dari 20 HOK menjadi 1,5
HOK.

• Mesin penyiang dengan mesin motor.

BB-Mektan juga telah membuat alat penyiang/pendangir tanaman


jagung dengan tenaga penggerak motor bensin 6-8 HP . Hasi pengujian di
10

lapangan menunjukkan bahwa alsin pendangir ini mampu beroperasi dengan


baik, dengan kapasitas pendangiran 6-7 jam/ha.

Alsin penyiang mekanis tersebut mampu mencacah lapisan tanah


sedalam 7-12 cm, sehingga akan memperbaiki aerasi dan infiltrasi air di
sekitar perakaran tanaman. Gulma yang tercabut dan tercacah akan menjadi
sumber bahan organik tanah. Alsin ini juga sesuai diterapkan pada usahatani
jagung dengan sistem pengolahan tanah minimum (minimum tillage).

c. Pembubunan dan pengairan

Jagung termasuk tanaman yang perakarannya dangkal sehingga me-


mungkinkan rebah. Untuk memperkuat perakaran, tanaman jagung perlu
dibumbun. Pembumbunan sekaligus berfungsi sebagai media penyalur
irigasi dalam bentuk alur-alur, terutama apabila jagung diusahakan pada
musim kemarau di mana air tanah sangat terbatas .

Pembumbunan tanaman umumnya dilakukan petani dengan meng-


gunakan cangkul, tanah di sekitar tanaman diambil dengan cangkul dan
dipindahkan ke sekitar perakaran tanaman. Cara pembumbunan seperti ini
efektif memperkuat perakaran tanaman. Ditinjau dari produktivitas kerja,
kegiatan pembumbunan konvensional ini sangat melelahkan dan berbiaya
tinggi, untuk membumbun lahan seluas 1 ha diperlukan waktu 176 jam.
Kalau diasumsikan kapasitas kerja petani 8 jam/hari, maka diperlukan waktu
21 hari untuk pembumbunan. Selain itu, kedalaman pembumbunan dengan
cangkul hanya 9-10 cm, sehingga pengairan yang diberikan melimpas di
atas alur dan menggenangi seluruh lahan. Cara ini tentu tidak efisien dalam
penggunaan air. Hasil penelitian Balitsereal pada tahun 2002 menunjukkan
efisiensi irigasi oleh petani hanya 46%.

Dalam upaya perbaikan sistem pembumbunan dan pengairan di tingkat


petani telah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pembuat alur
irigasi/pembumbun model PAI-M1 dan PAI-M2 .Ditinjau dari kapasitas kerja,
lebar dan kedalaman bumbun, maka al at pembuat alur lebih efektif
dibandingkan menggunakan cangkul atau bajak singkal ditarik ternak.
11

Kedalaman alur pembumbunan yang mencapai 22 cm memungkinkan


tanaman tumbuh lebih cepat dan tahan rebah. Biaya yang harus dikeluarkan
petani untuk pembumbunan juga berkurang dari Rp 200.000 menjadi Rp
35.600/ha. Berikut alat yang di gunakann untuk pengatur irigasi dan
pembumbunan.

Untuk sistem pengairan/irigasi yang dapat diterapkan di lahan pertanian


tanaman jagung yang efektif dan efisien untuk mempertahankan produktifitas
lahan dengan jumlah ketersediaan air yang sedikit salah satunya dengan
sistem irigasi sprinkler.

Sprinkler adalah alat penyiram tanaman dengan sistim overhead


irrigation, yakni dengan menyemburkan air dari bawah ke atas sehingga
mampu menyirami seluruh tanaman yang ada di lahan secara merata dalam
waktu singkat. Cara ini sangat baik untuk efisiensi penggunaan air selain itu
sistem sprinkler juga bisa menghemat waktu dan tenaga. Sprinkler memiliki
berbagai macam bentuk dan ukuran dengan jarak semburan air yang beragam
pula.
12

Alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyiraman diantaranya sprinkler


besar, penyangga kaki tiga untuk dudukan sprinkler, pipa/selang penyaluran
air, pompa bertekanan tinggi/pompa pemadam. Untuk melakukan pengairan
jagung dilahan yang luas kita membutuhkan sprinkler besar yang mampu
menyemburkan air dengan debit tinggi dan radius semburan mencapai 30-
50m. Untuk menghasilkan semburan dengan jarak jauh dibutuhkan pompa
tekanan tinggi/pompa pemadam yang mampu menghasilkan tekanan air
10bar/total head 100meter, kekuatan dari pompa sangat menentukan jarak
semburan air. Penyaluran air dari pompa ke sprinkler dapat menggunakan
pipa PVC/selang yang mampu menahan tekanan air tinggi dari pompa. Letak
sumber air dengan lahan juga menjadi pertimbangan dalam penggunaan
saluran air.

Untuk penggunaan pipa pvc sebelum melakukan instalasi terlebih dahulu


kita menentukan letak titik penyiraman yang mampu menyirami seluruh
lahan berdasarkan jarak semburan yang dihasilkan sprinkler. Setelah didapat
letak titik penyiraman yang sesuai pipa dipendam dalam tanah sedalam 50cm
agar tidak terkena bajak saat pengolahan lahan. Kelebihan penggunaan pipa
kita tidak direpotkan untuk mengatur posisi sprinkler saat akan melakukan
penyiraman, selain itu keamanannya juga lebih terjaga. Sedangkan untuk
penggunaan selang tekanan tinggi/selang pemadam kita harus mengatur
posisi sprinkler setiap berpindah posisi titik penyiraman, penggunaan selang
membutuhkan biaya lebih mahal tetapi keunggulannya mobilitas penyiraman
lebih fleksibel.

Beberapa keuntungan dengan penggunaan sprinkler :

• Dapat mengontrol pemberian air pada tanaman


• Dapat dilakukan untuk pemberian pupuk tanaman melalui system irigasi
• Desain dapat dirancang secara fleksibel sesuai dengan jenis tanaman,
tenaga kerja yang tersedia dan topografi lahan

Sistem Irigasi Sprinkler ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya

• Memerlukan biaya investasi awal yang tinggi


13

• Angin sangat berpengaruh atas keseragaman penyebaran air


• Dapat merusak tanaman muda pada saat air disiramkan
d. Pengendalian hama

Dalam budidaya suatu tanaman hal yang menjadi permasalahan adal hama
yang menyerang tanaman nya tersebut termasuk pada jagung. Hama tanaman
jagung meliputi hama ulat tanah, ulat grayak, belalang, kumbang bubuk, lalat
bibit, penggerek tongkol, penggerek batang, serta kutu daun. Hama ini
berpotensi menggagalkan panen jika tidak dapat dikendalikan. Sebagai petani,
pengamatan maupun pemahaman mengenai masing-masing hama perlu
dipelajari agar selama proses budidaya jagung dapat mengendalikan serangan
hama sehingga hasil produksi jagung meningkat. Untuk mempermudah dalam
penyemprotan dalam tanaman jagung dapat dengan menggunakan mesin
penyemprotan jenis Mitsubishi HS-30

Dengan menggunakan mesin semprot jenis ini dapat mempercepat proses


penyemprotan hama pada tanaman jagung dalam lahan atau kebun yang luas
dan juga dapat menghemat pengeluaran biaya dan tenaga. Dengan
menggunakan mesin pekerjaan penyemprotan ini dapat dilakukan seorang diri
tanpa harus memperkerjakan tenaga kerja.

2.3.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil


Pengunan alat mesin pertanian pada saat ini sudah menjadi kebutuhan
pokok petani untuk mengelola usahataninya. Kegunaan mesin mesin
pemeliharaan jagung tersebut dalam lahan yang luas maupun kecil sedikit
memiliki perbandingan. Di karenakan pada lahan yang relatif kecil sebaiknya
14

pemeliharaan dilakukan secara manual karena tidak menghabiskan biaya yang


terlalu besar dan ramah terhaadap lingkungan, tetapi tidak menutup kemungkinan
untuk menggunakan mesin tersebut hanya saja mesin yang dapat di gunakan
adalah mesin-mesin yang relatif lebih kecil sehingga tidak tidak terlalu merugikan
kepada petani dan pendapatan dapat seimbang. Sedangkan untuk lahan dalam
skala yang luas seperti perkebunan mesin-mesin pertanian ini sangat di perlukan
untuk penghematan waktu, pengurangan penggunaan tenaga kerja, pengurangan
biaya, peningkatan produktifitas dan pengurangan kehilangan hasil.

2.3.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Pemeliharaan


Keunggulan mesin-mesin ini dalam pemeliharaan pada tanaman jagung
adalah dapat melakukan pekerjaan seperti pemupukan, penyiangan, pembubunan,
pengairan dan pengendalian hama dengan menghemat waktu dan biaya operasi.
Mesin- mesin ini ini juga dapat digunakan untuk melakukan pemeiharaan
tanaman jagung baik di lahan basah maupun kering sesuai dengan kondisi lahan
dan kebutuhan. Dengan menggunakan mesin tersebut proses pemeliharaan
tanaman dapat berlangsung lebih cepat dan dapat dilakukan seorang diri tanpa
tenaga manusia yang banyak karena proses kerja mesin tersebut. Selain itu dapat
menghasilkan kualitas hasil produksi yang lebih tinggi.

2.3.3 Kerugian Penggunaan Mesin Pemeliharaan


Kelemahan pada mesin ini adalah butuhnya perawatan yang lebih pada mesin
tersebut karena harus selalu di bersihkan setelah dilakukan pemakaian karena
akan membuat alat tersebut mudah berkarat dan kropos pada alat tersebut. Selain
itu biaya pembelian alat-alat ini yang harganya relatif lebih mahal sehingga
memberatkan bagi petani kecil untuk membeli mesin teersebut. Dan juga dapat
merusak ekosistem pada lahan yang dapat menyebabkan tanah pada lahan tersebut
longsor akibat beban mesin.
15

2.4 Analisis Mesin Panen dan Pasca Panen


Jagung atau Zea mays sendiri adalah tanaman komoditas terbesar kedua
setelah beras, maka dari itu persentase lahan untuk penanaman jagung besar,
dalam hal ini penanaman jagung membutuhkan alat-alat pemanen yang efisien
dan ekonomis. Jagung merupakan tanaman semusim atau (annual). Selain dengan
cara manual, memanen jagung dapat menggunakan alat mesin, mesin untuk
memmanen jagung dapat di sebut pula dengan maize harvester. Alat ini seperti
traktor yang digunakan untuk mengambil batang jagung secara luas, atau jumlah
banyak
Selain alat proses pemanen jagung , ada pula alat yang digunakan dalam pasca
panen pemanen yaitu Alat pemipil ( corn sheller), Mesin Penggiling Jagung/
Mesin Pemecah Jagung dan Mesin Pengering.

2.4.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil


Kegunaan mesin panen jagung untuk kebun dengan skala luas maupun
skala kecil hampir sama. Hanya saja perbedaannya terletak pada besar kecilnya
mesin yang digunakan. Misalnya untuk skala kebun yang luas biasanya
menggunakan mesin Maize Harvester. Alat ini seperti traktor yang digunakan
untuk mengambil batang jagung secara luas, atau jumlah banyak. Sedangankan
untuk skala kebun yang kecil dapat dilakukan dengan menggunakan Combine
Harvester Mini dengan bertenaga mesin bensin, Berat Bersih sekitar 150 KG,
Produktifitas 0,2 Hektar per Jam.
Untuk mesin pascapanen jagung untuk kebun dengan skala yang luas
maupun skala yang kecil tidak jauh berbeda. Hanya saja mesin pemipil dan mesin
penggiling jagung umtuk skala banyak biasanya mesim pemipil dibuat cukup
besar juga seperti yang digunakan di pabrik-pabrik. Sedangakan mesin untuk
skala kecil atau rumahan biasanya mnggunakan corn sheller yaitu mesin pemipil
ukuran kecil. Untuk Mesin pengering jagung biasanya menggunakan mesin
pengering (bed dryer) untuk skala kecil.
16

2.4.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Panen dan Pasca Panen


Mesin panen sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mendukung
budidaya selama masa panen dalam mesin pertanian mesin panen mempunyai
keuntungan yaitu:
• Menghemat waktu
Artinya proses pemanenan jagung menjadi lebih cepat dan singkat. Faktanya
dengan menggunkan mesin modern pemanen jagung ini, hanya butuh waktu
kurang dari 1 jam untuk memanen jagung seluas 1 hektar. Namun kecepatan
waktu pemanenan ini tergantung pada kondisi lahan tersebut.
• Menghemat biaya
Faktanya dengan menggunakan mesin pemanen jagung ini biaya yang
dikeluarkan petani untuk memanen jagung menjadi lebih kecil bila
dibandingkan dengan menggunakan jasa buruh pemanen padi.
• Menghemat Tenaga
Tidak hanya waktu dan biaya saja dapat dihemat tapi dengan mesin ini tenaga
yang dibutuhkan untuk memanen jagung menjadi lebih ringan namanya juga
menggunakan mesin..

Keunggulan Mesin Giling Jagung / Mesin Penggiling Jagung saat


pascapanen

➢ Penggilingan jagung menggunakan alat penggiling jagung dapat


mengefisiensi waktu kinerja Anda lebih cepat.
➢ Alat penggiling jagung memiliki kapasitas produksi yang besar sehingga
Anda dapat memproduksi jagung giling dalam jumlah yang banyak dengan
waktu yang lebih cepat.
➢ Energi yang Anda gunakan untuk menggiling jagung kini tak lagi sebesar
ketika menggiling secara manual. Alat penggiling jagung mampu menggiling
secara otomatis sehingga membuat energi Anda menjadi lebih hemat.
➢ Dengan banyaknya permintaan akan jagung giling serta manfaat-manfaatnya
yang begitu besar, Anda tak lagi takut atau khawatir tidak bisa memenuhi
permintaan tersebut. Akhirnya, Anda pun dapat menghasilkan jagung giling
17

sesuai permintaan masyarakat dan omset yang Anda hasilkan pun akan
meningkat.

2.4.3 Kerugian Penggunaan Mesin Panen dan Pasca Panen


Sebagai komponen dalam sistem meningkatkan kesejahteraan petani, alat
dan mesin pertanian yang akan digunakan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem itu sendiri. Dinamika perubahan yang mewarnai
perekembangan agribisnis akan berpengaruh pula pada ciri alsintan yang
dibutuhkan selain itu ada pula kelemahan lain dari mekanisasi pertanian
diantaraya yaitu:
1. Permodalan
Umumnya petani mempunyai lahan yang relatif sempit dan kurang dalam
permodalannya, sehingga tidak semua petani mampu untuk membeli alsin
pertaian yang harganya relatif mahal.

2. Kondisi Lahan
Tofogarapi lahan pertanian di Indonesia kebanyakan bergelombang dan
bergunung-gunung sehinga menyulitkan untuk pengoperasian mesin-
mesin pertanian,khususnya mesin prapanen.

3. Tenaga kerja
Tenaga kerja atau buruh cukup melimpah/banyak. Oleh karena itu bila
digantikan dengan tenaga mesin , dikhawatirkan menimbulkan dampak
penganguran.

4. Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli atau orang yang kompeten dalam menangani
mesin-mesin pertanian. Mengingat hal tersebut, terutama poin nomer 3
maka perngembangan mekanisasi pertanian di Indonesia menganut azas
mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintrodusir alat dan mesin
pertanian yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
18

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis penggunaan mesin mekanisasi ini diperlukan untuk mengetahui
kebutuhan mesin yang diperlukan perluasan lahan, khususnya di lahan kebun
taanaman jagung. Di Indonesia sendiri petani membuka lahan dengan ukuran
yang relatif kecil, yang berarti penggunaan alat tidak dilakukan dalam skala besar.
Oleh karena itu 1 alat saja sudah mampu untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh
banyak petani, maka dalam pembelian alat harus dilakukan secara bersama, begitu
pula pemakaian hingga perawatan yang memakan banyak biaya dan waktu bisa di
minimalisir jika dilakukan oleh kelompok tani yang bertanggung jawab atas alat
mekanisasi tersebut.
3.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan pertanian, petani tentu akan banyak
mengalami kendala dari mulai penanaman sampai pasca panen. Oleh karena
itu,untuk meminimalisir kendala tersebut diperlukan alat yang mampu
mempermudah petani. Namun karena keterbatasan biaya, maka sebaiknya petani
membuat kelompok tani yang akan memudahkan dalam proses pembelian,
penggunaan hingga perawatan. Dan tentu saja hal ini akan memaksimalkan hasil
produksi pertanian dari lahan yang dimiliki petani tersebut.
19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019 [internet] http://sulut.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-


teknologi/pangan/106-infoteknologi4/810-penanganan-panen-dan-pasca-
panen-jagung-untuk-tingkat-mutu-jagung (Diakses Pada 16 April 2020)

Anonim. 2019 [internet] http://pascapanen.tp.ugm.ac.id/2017/09/05/teknologi-


pascapanen-jagung/ (Diakses Pada 16 April 2020)

Anonim. 2016. [internet] CROWN AlatTanamJagung CMS-048 https://alat


kebunku.com/shop/alat-pendukung/alat-tanam-jagung/crown-alat-tanam-
jagung-cms-306/ (diakses pada tanggal 17 april 2020)
Anonim. 2019. Memilih Alat Tanam Jagung Yang Tepat. [internet]
https://www.klikteknik.com/blog/memilih-alat-tanam-jagung-yang
tepat.html (diakses pada tanggal 17 april 2020)
Anonim. 2019. Alat&Mesin » Mesin Penanam dan Pemupukan Jagung
danhKedelai [internet] http://www.litbang.pertanian.go.id/alsin/44/
(diakses pada tanggal 17 april 2020)
Hendriadi A, Dkk. 2004. Teknologi Mekanisai Budidaya Tanaman Jagung.
Banten: Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianSerpong.

Hendriadi, A., dkk. Teknologi Mekanisasi Budi Daya Jagung. Serpong dan
Maros: Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian dan Balai
Penelitian Tanaman Serealia.

Wirosoedarmo, Ruslan. 2006. Pengaruh Kandungan Air Tanah dan Putaran Bajak
Rotary Terhadap Karakteristik Tanah Terbajak. Jurnal Teknologi Pertanian.
Vol. 7 No. 2. Hal: 106-112

Zulkarnain, Iskandar. 2017. Alat dan Mesin Pengolahan Tanah ( Seri : Mekanisasi
Pertanian). Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai