Disususn Oleh :
Kelompok 4
3. Nurafifa (D1A018020)
Kelas : A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Mekanisasi Pertanian.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus membahas tentang
Mekanisasi Pertanian dan terfokus pada materi tentang Analisis Penggunaan
Mekanisasi Sesuai Kapasitas Kebun Pada Tanaman Jagung (Zea Mays). Dan
untuk lebih jelas, mari simak pembahasannya dalam makalah ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Cover .......................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................ 1
BAB II ISI
2.1 Analisis Mesin Pengolahan Lahan ............................................. 2
2.1.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil .............................. 2
2.1.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Pengolahan Lahan ........... 3
2.1.3 Kerugian Penggunaan Mesin Pengolahan Lahan ................ 3
2.2 Analisis Mesin Penanaman ........................................................ 3
2.2.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil .............................. 4
2.2.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Penanaman ...................... 5
2.2.3 Kerugian Penggunaan Mesin Penanaman ........................... 6
2.3 Analisis Mesin Pemeliharaan ..................................................... 6
2.3.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil ............................ 13
2.3.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Pemeliharaan ................. 14
2.3.3 Kerugian Penggunaan Mesin Pemeliharaan...................... 14
2.4 Analisis Mesin Panen dan Pasca Panen ................................... 15
2.4.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil ............................ 15
2.4.2 Keuntungan Penggunaan Mesin Panen dan Pasca Panen . 16
2.4.3 Kerugian Penggunaan Mesin Panen dan Pasca Panen ...... 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 18
3.2 Saran ......................................................................................... 18
Daftar Pustaka...........................................................................................19
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Petani-petani Indonesia memiliki lahan yang relatif tidak terlalu besar,
oleh karena itu hanya diperlukan alat-alat dengan tingkat teknologi sedang
saja, selain dari penggunaan alat yang dibutuhkan seorang ahli, diperlukan
pula biaya yang tidak sedikit dalam biaya awal maupun dalam perawatannya.
Selain itu, banyak lahan di Indonesia yang memiliki permukaan
bergelombang, yang mana akan menghambat proses kerja alat yang biasanya
beroperasi pada jalur datar.
Tapi hal ini bukan berarti menjadikan petani Indonesia tidak
membutuhkan alat mekanisasi pertanian, petani Indonesia tentu saja
membutuhkan alat ini untuk mempermudah pekerjaan, memaksimalkan hasil
produksi, dan membantu dalam penanaman, pemeliharaan bahkan sampai
panen dan pasca panen. Hanya saja pembelian alat harus di lakukan secara
swadaya dan bersama-sama agar meringankan biaya awal, dan 1 alat bisa
digunakan dan dimanfaatkan bersama-sama oleh petani untuk memudahkan
pekerjaan mereka, untuk perawatan yang mahal pun bisa ditekan jika
dilakukan secara bersama.
Mekanisasi pertanian di butuhkan petani dikarenakan pada dasarnya
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi lahan dan tenaga kerja, meningkatkan
luas lahan yang dapat ditanami, menghemat energi dan sumber daya,
meningkatkan efektivitas, produktivitas dan kualitas hasil pertanian,serta
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Hanya saja harus
memikirkan luasan dan kondisi lahan agar dapat digunakan semaksimal
mungkin.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat memahami tentang
Analisis Penggunaan Mekanisasi Sesuai Kapasitas Kebun Pada Tanaman
Jagung (Zea Mays) agar tepat guna dan mampu menyesuaikan dengan luasan
lahan yang ada
2
BAB II
ISI
2.1 Analisis Mesin Pengolahan Lahan
Dalam budidaya tanaman, pengolahan tanah merupakan kegiatan yang
paling banyak menyerap energi. Pengolahan tanah diperlukan untuk menciptakan
lingkungan fisik tanah yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman. Pengolahan
tanah umumnya dilakukan dua kali. Alat yang umum digunakan adalah cangkul,
garpu, dan bajak singkal/rotari. Bajak rotari merupakan salah satu mesin yang
umumnya digunakan untuk pengolahan pertama. Tenaga penarik bajak dapat
berupa traktor tangan berkekuatan 5-10 tenaga kuda (TK), traktor mini (12,5-12
TK), dan traktor besar (30-80 TK). Jumlah bajak yang dapat digandengkan ke
traktor bergantung pada sumber tenaga traktor. Traktor tangan biasanya hanya
menggunakan satu bajak, traktor mini 1-2 bajak, dan traktor besar 3-8 bajak.
Bajak rotari dilengkapi dengan komponen pemutar yang dapat langsung
menghancurkan dan meratakan tanah karena bajak rotari terdiri dari pisau-pisau
rotari yang berputar menghancurkan tanah. Bajak rotari proses pengolahan tanah
dilakukan dalam satu kali kerja dengan cara memotong tanah secara bebas oleh
pisau rotari dan dipindahkan ke belakang selama proses pemotongan tanah dengan
cara melemparkannya sedemikian rupa sehingga berada dibelakang alat pengolah.
a. Pemupukan
Berikut ini adalah beberapa mesin yang dapat digunakan untuk proses
pemupukan.
Prinsip dan mekanisme kerja alat pemupuk hampir sama dengan alat
tanam, yang terdiri atas komponen pembuka alur, penjatuh pupuk, penutup
alur, dan kotak pupuk. Balitsereal telah mengembangkan alat pembenam
pupuk tipe dorong untuk lahan kering. Kapasitas kerja alat pemupuk
tipe dorong tersebut adalah 0,123 ha/jam, lebih tinggi dibanding alat tugal
tradisional yang hanya 0,030 ha/jam.
8
b. Penyiangan
• IRRI-M7
Dalam budidaya suatu tanaman hal yang menjadi permasalahan adal hama
yang menyerang tanaman nya tersebut termasuk pada jagung. Hama tanaman
jagung meliputi hama ulat tanah, ulat grayak, belalang, kumbang bubuk, lalat
bibit, penggerek tongkol, penggerek batang, serta kutu daun. Hama ini
berpotensi menggagalkan panen jika tidak dapat dikendalikan. Sebagai petani,
pengamatan maupun pemahaman mengenai masing-masing hama perlu
dipelajari agar selama proses budidaya jagung dapat mengendalikan serangan
hama sehingga hasil produksi jagung meningkat. Untuk mempermudah dalam
penyemprotan dalam tanaman jagung dapat dengan menggunakan mesin
penyemprotan jenis Mitsubishi HS-30
sesuai permintaan masyarakat dan omset yang Anda hasilkan pun akan
meningkat.
2. Kondisi Lahan
Tofogarapi lahan pertanian di Indonesia kebanyakan bergelombang dan
bergunung-gunung sehinga menyulitkan untuk pengoperasian mesin-
mesin pertanian,khususnya mesin prapanen.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja atau buruh cukup melimpah/banyak. Oleh karena itu bila
digantikan dengan tenaga mesin , dikhawatirkan menimbulkan dampak
penganguran.
4. Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli atau orang yang kompeten dalam menangani
mesin-mesin pertanian. Mengingat hal tersebut, terutama poin nomer 3
maka perngembangan mekanisasi pertanian di Indonesia menganut azas
mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintrodusir alat dan mesin
pertanian yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis penggunaan mesin mekanisasi ini diperlukan untuk mengetahui
kebutuhan mesin yang diperlukan perluasan lahan, khususnya di lahan kebun
taanaman jagung. Di Indonesia sendiri petani membuka lahan dengan ukuran
yang relatif kecil, yang berarti penggunaan alat tidak dilakukan dalam skala besar.
Oleh karena itu 1 alat saja sudah mampu untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh
banyak petani, maka dalam pembelian alat harus dilakukan secara bersama, begitu
pula pemakaian hingga perawatan yang memakan banyak biaya dan waktu bisa di
minimalisir jika dilakukan oleh kelompok tani yang bertanggung jawab atas alat
mekanisasi tersebut.
3.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan pertanian, petani tentu akan banyak
mengalami kendala dari mulai penanaman sampai pasca panen. Oleh karena
itu,untuk meminimalisir kendala tersebut diperlukan alat yang mampu
mempermudah petani. Namun karena keterbatasan biaya, maka sebaiknya petani
membuat kelompok tani yang akan memudahkan dalam proses pembelian,
penggunaan hingga perawatan. Dan tentu saja hal ini akan memaksimalkan hasil
produksi pertanian dari lahan yang dimiliki petani tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Hendriadi, A., dkk. Teknologi Mekanisasi Budi Daya Jagung. Serpong dan
Maros: Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian dan Balai
Penelitian Tanaman Serealia.
Wirosoedarmo, Ruslan. 2006. Pengaruh Kandungan Air Tanah dan Putaran Bajak
Rotary Terhadap Karakteristik Tanah Terbajak. Jurnal Teknologi Pertanian.
Vol. 7 No. 2. Hal: 106-112
Zulkarnain, Iskandar. 2017. Alat dan Mesin Pengolahan Tanah ( Seri : Mekanisasi
Pertanian). Universitas Lampung