Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bumi memiliki kekayaan alam yang sangat beragam termasuk sumber daya mineral
yang begitu berlimpah. Untuk memanfaatkan sumber daya mineral yang berlimpah
tersebut maka diperlukan teknisi atau sumber daya manusia yang bermutu dan memiliki
kemampuan kerja serta memiliki pengalaman lapangan yang didukung dengan teknologi
dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat menjadikan tuntutan sumberdaya manusia yang
berkualitas tidak dapat dihindari lagi. Oleh karena tuntutan tersebut siswa-siswi jurusan
Geologi Pertambangan SMK N 2 Depok mengadakan kegiatan Praktikum Tugas Akhir
yang dilaksanakan pada semester ke-8 setelah siswa melaksanakan program Praktek Kerja
Industri untuk menguji kemampuan siswa yang telah di asah di dunia industri
pertambangan untuk di aplikasikan pada Praktikum Tugas Akhir ini sebagai pelaku suatu
industri pertambangan dimulai dari eksplorasi, analisa, eksploitasi, penjualan, hingga
reklamasi. Dan juga sebagai bahan evaluasi para guru untuk memberikan nilai kepada
siswa pada semester ke 8 ini.
Dengan dilaksanakan praktikum tersebut siswa diharapkan mampu untuk benar benar
menerapkan apa yang telah dilaksanakan selama kegiatan praktikum pada dunia kerja.
Pada era saat ini, pembangunan makin gencar dilaksanakan, baik itu pembangunan
skala besar maupun skala kecil. Kebutuhan akan bahan-bahan yang menunjang
pembangunan tentu amatlah diperlukan. Material tambang juga ternyata berperan cukup
besar dalam hal pembangunan. Seperti bebatuan untuk pondasi, batu gamping, kuarsa,
feldspar, serta campuran lain untuk bahan pembuatan semen, pasir yang digunakan untuk
campuran semen, juga bahan seperti kerangka besi maupn baja yang berbahan dasar bijih
dan pasir besi. Pasir besi adalah endapan pasir yang mengandung partikel bijih besi
(magnetit) yang terdapat di sepanjang pantai, terbentuk karena proses penghancuran oleh
cuaca, air permukaan dan gelombang, terhadap batuan asal yang mengandung mineral
besi seperti magnetit, ilmenit, oksida besi, kemudian terakumulasi dan tercuci oleh
gelombang air laut.

Pasir besi merupakan salah satu endapan besi yang selain telah dimanfaatkan sebagai
bahan campuran dalam industri semen juga mempunyai prospek untuk dikembangkan

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
1
sebagai bahan baku besi baja sesuai dengan perkembangan teknologi pengolahan dan
kebutuhan pasar. Pengolahan pasir besi sendiri belum banyak diketahui orang, mengingat
keberadaannya yang cukup melimpah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk itulah kami
mengambil bahan pasir besi, guna mengetahui sejauh apa manfaat dan bagaimana cara
penambangan serta pengolahannya. Maka kami akan melakukan pemanfaatan bahan
galian pasir besi dengan usaha penambangan secara legal. Dengan adanya penambangan,
diharapkan bahan galian pasir besi dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan tetap
memperhatikan kelestarian alam.

B. LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH

Lokasi yang akan dijadikan tambang oleh PT. Patala Agrapana secara administratif
terletak di Desa Poncosari, Kecamatan Srandaan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Secara geografis terletak pada 07˚59’17,2” LS dan 110˚13’17,3”
BT. Lokasi ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda
empat. Waktu yang diperlukan untuk sampai ke lokasi ± 1 jam dengan jarak ± 30 km dari
Kota Yogyakarta.

C. TUJUAN

Rencana kegiatan penambangan yang akan dilakukan oleh PT. Patala Agrapana secara
umum bertujuan untuk :

a. Mengelola potensi sumber daya alam berupa pasir besi yang terkandung di wilayah
Kabupaten Bantul untuk kepentingan ekonomis.
b. Memenuhi permintaan pasokan pasir besi lokal wilayah secara khusus dan nasional
secara umum.
c. Meningkatkan pendapatan perusahaan dari kegiatan penambangan pasir besi yang
dilaksanakan di lokasi penambangan tersebut.
d. Meningkatkan penerimaan daerah dari sektor non migas melalui pajak perusahaan.

D. MANFAAT
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penambangan yang akan dilakukan
oleh PT. Patala Agrapana adalah :

a. Bagi Perusahaan

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
2
a) Keuntungan ekonomis bagi kelanjutan usaha perusahaan.
b) Memenuhi permintaan pasokan pasir besi dari industri-industri mitra yang
membutuhkan.
c) Meningkatkan pendapatan perusahaan dari usaha pertambangan.
b. Bagi Pemerintah
a) Penggerak percepatan pertumbuhan wilayah (growth development).
b) Penggerak dan pendorong pengembangan sektor inti dan sektor strategis daerah
(prime mover).
c) Meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan royalti.
c. Bagi Masyarakat
a) Meningkatkan tingkat kesejahteraan ekonomi dan sosial melalui penciptaan
peluang kerja dan usaha.
b) Penyerapan tenaga kerja produktif di daerah sekitar kegiatan.

E. KONDISI DEMOGRAFI
a. Rona Lingkungan Hidup

Rona lingkungan hidup adalah gambaran awal kegiatan yang didapatkan berdasarkan
data primer hasil survey dan data sekunder, serta hasil penelitian sebelumnya.
Komponen rona lingkungan yang ditelaah dalam studi ini adalah komponen abiotik,
biotik dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Komponen abiotik
meliputi iklim dan kualitas udara, fisiologi dan geologi, hidrologi, kualitas air.
Komponen biotik meliputi flora dan fauna darat dan air. Adapun komponen sosial
ekonomi meliputi kepadatan penduduk, agama, mata pencaharian, dan pendapatan
penduduk. Komponen sosial budaya meliputi asal usul penduduk, adat istiadat, interaksi
sosial budaya dan persepsi masyarakat terhadap proyek. Komponen kesehatan
masyarakat meliputi kondisi kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.

b. Geografis

Apabila dilihat dari bentang alamnya, wilayah Kabupaten Bantul terdiri dari daerah
dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak pada bagian
timur dan barat, serta kawasan pantai di sebelah selatan. Kondisi bentang alam tersebut
relatif membujur dari utara ke selatan. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara
07º44'04" 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Luas

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
3
wilayah Kabupaten Bantul 508,85 Km2 (15,90 5 dari Luas wilayah Provinsi DIY) dengan
topografi sebagai dataran rendah 40% dan lebih dari separonya (60%) daerah perbukitan
yang kurang subur, secara garis besar terdiri dari : Bagian Barat, adalah daerah landai
yang kurang serta perbukitan yang membujur dari Utara ke Selatan seluas 89,86 km2
(17,73 % dari seluruh wilayah). Bagian Tengah, adalah daerah datar dan landai
merupakan daerah pertanian yang subur seluas 210.94 km2 (41,62 %). Bagian Timur,
adalah daerah yang landai, miring dan terjal yang keadaannya masih lebih baik dari
daerah bagian Barat, seluas 206,05 km2 (40,65%). Bagian Selatan, adalah sebenarnya
merupakan bagian dari daerah bagian Tengah dengan keadaan alamnya yang berpasir dan
sedikit berlaguna, terbentang di Pantai Selatan dari
Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek.

Kabupaten Bantul dialiri 6 Sungai yang mengalir sepanjang tahun dengan panjang 114
km2. Yaitu :

1. Sungai Oyo : 35,75 km

2. Sungai Opak : 19,00 km

3. Sungai Code : 7,00 km

4. Sungai Winongo : 18,75 km

5. Sungai Bedog : 9,50 km

6. Sungai Progo : 24,00 km

Batas wilayah Kabupaten Sleman secara administratif memiliki batas-batas


wilayah sebagai berikut :

Utara  : Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman


Timur  : Kabupaten Gunungkidul,Kabupaten Sleman
Selatan  : Samudra Hindia
Barat  : Kabupaten Kulonprogo

Kabupaten Bantul sendiri merupakan wilayah yang berada pada dominasi struktur
geologi Young Merapi Volcanic (Quartenary) bagian tengah dan Volcanic (Miocine dan
oligo-micine) pada bagian timur. Struktur-struktur ini sudah berumur cukup tua (0,8-2,85
juta tahun yang lalu). Secara struktural Kabupaten Bantul diapit oleh bukit patahan,

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
4
yaitu lereng barat Pegunungan Batur Agung (Batur Agung Ranges) pada bagian timur
dan bagian Barat berupa bekas laguna. Wilayah yang berada pada apitan bukit patahan ini
disebut dengan graben, maka wilayah Kabupaten Bantul dalam toponim geologi dan
geomorfologi disebut Graben Bantul. Graben ini terbentuk dari proses diatrofisme
tektonisme yang dipengaruhi oleh aktivitas gunung merapi dan gunung api tua. Selain
berada pada apitan bukit patahan, wilayah Kabupaten Bantul juga berada pada bentang
lahan Fluvio-Marin yang memiliki banyak potensi dan masalah (pada wilayah Bantul
Selatan). Hal ini terjadi karena wilayah Kabupaten Bantul juga merupakan wilayah
transisi antara asal lahan fluvial (proses yang mengerjai air-sungai) dan asal lahan marin
(proses yang mengerjai angin dan gelombang dari Samudra Hindia).

c. Kondisi Iklim

Kota ini memiliki iklim tropis. Musim panas di sini memiliki curah hujan yang
banyak, sedangkan musim dingin memiliki sangat sedikit. Klasifikasi iklim Köppen-
Geiger adalah Aw. Suhu rata-rata tahunan di Bantul adalah 26.8 °C. Curah hujan di sini
rata-rata 1961 mm.

Grafik 1.1 Grafik Iklim Kabupaten Bantul

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
5
Curah hujan paling sedikitl terlihat pada Agustus. Rata-rata dalam bulan ini adalah 21
mm. Hampir semua presipitasi di sini jatuh pada Januari, rata-rata 348 mm.

Grafik 1.2 Grafik Suhu Kabupaten Bantul

Suhu adalah tertinggi rata-rata pada April, di sekitar 27.5 °C. Juli adalah bulan terdingin,
dengan suhu rata-rata 25.6 °C

Tabel 1.1 Iklim Kabupaten Bantul

Variasi dalam presipitasi antara bulan terkering dan bulan terbasah adalah 327 mm.
Sepanjang tahun, suhu bervariasi menurut 1.9 °C

d. Kondisi Sosial Budaya


a) Kependudukan

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
6
Wilayah konsesi penambangan material pasir besi PT. Patala Agrapana
secara adminstratif lokasinya berada di Kecamatan Srandakan, Kabupaten
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

 Kepadatan penduduk geografis menunjukkan jumlah penduduk pada suatu


daerah setiap kilometer persegi. Kepadatan penduduk geografis menunjukkan
penyebaran penduduk dan tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah. Daerah
yang mempunyai kepadatan penduduk geografis tinggi terletak di Kecamatan
Sewon, Banguntapan dan kasihan sedangkan kepadatan penduduk geografis
rendah terletak di Kecamatan Dlingo, Pajangan, dan Pleret.

Jumlah
No Kecamatan Luas (Km2) Kepadatan / Km2
Penduduk
1. Srandakan 18,32 28.935 1.579
2. Sanden 23,16 29.939 1.293
3. Kretek 27,77 29.829 1.114
4. Pundong 23,68 32.097 1.355
5. Bambanglipuro 22,7 37.921 1.671
6. Pandak 24,3 48.558 1.998
7. Bantul 21,95 61.334 2.795
8. Jetis 24,47 53.592 2.190
9. Imogiri 54,49 57.534 1.056
10 Dlingo 55,87 36.165 647
.
11 Pleret 22,97 45.316 1.973
.
12 Piyungan 32,54 52.156 1.603
.
13 Banguntapan 28,48 131.584 4.620
.
14 Sewon 27.16 110.355 4.063
.
15 Kasihan 32,38 119.271 3.683
.
16 Pajangan 33,25 34.467 1.037
.
17 Sedayu 34,36 45.952 1.337
.
Jumlah 506,85 955.952 1.884
Tabel 1.2 Kepadatan Penduduk Geografis Per Kecamatan Tahun 2012

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
7
b) Ekonomi

Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2009 adalah 1.015.465 jiwa, dengan


kepadatan 2.012,93 jiwa/km2 Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan
terpadat di Kabupaten Bantul adalah Kecamatan Banguntapan dengan jumlah
penduduk 120.123 jiwa dengan kepadatan 4.218 jiwa/km2. Mayoritas mata
pencaharian penduduk di bidang pertanian (25 %) , perdagangan (21 %), Industri
(19 %) dan jasa (17 %)

c) Sosial Budaya
1. Nilai Budaya dan Adat Istiadat

Kehidupan sosial dan budaya di Kabupaten Bantul cukup harmonis dengan


beragamnya kebudayaan yang terdapat di kabupaten ini. Kabupaten Bantul masih
memegang nilai adat dan budaya yang tinggi. Perayaan besar yang biasa
dilakukan di Kabupaten Bantul adalah saat merayakan hari jadinya setiap tanggal
20 Juli. Berikut dalah kegiatan berbudaya Kabupaten Bantul:

Tabel 1.3 Kegiatan/ Kebiasaan Berbudaya Kabupaten Bantul

2. Kelembagaan Masyarakat

Kelembagaan masyarakat yang terdapat di Desa Poncosari meliputi


kelembagaan masyarakat yang bersifat modern, sementara itu yang bersifat
tradisional seperti misalnya lembaga adat. Kelembagaan masyarakat yang
bersifat modern tersebut meliputi Pemerintah Desa, BPD, PKK dan Persatuan

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
8
Pemuda/Karang Taruna, dan Kelembagaan Politik. Sementara lembaga yang
bersifat tradisional seperti lembaga adat dan kelompok tani.

F. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


a. Profil Perusahaan

PT. Patala Agrapana merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak dalam


bahan galian pasir sungai. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta yang berdiri
dengan saham milik perseorangan. Kegiatan PT. Patala Agrapana mencakup eksplorasi,
penambangan, pengolahan, serta pemasaran dari sumber daya alam.

PT. Patala Agrapana adalah perusahaan pertambangan yang berorientasi secara


nasional. Melalui wilayah operasi yang tersebar di wilayah Pulau Jawa, PT. Patala
Agrapana memiliki konsumen jangka panjang yang loyal contohnya di Baja Ringan
Yogyakarta Bajaku, PT. CFS TRUSS, dan Gigasteel.

Sebagai perusahaan pertambangan, PT. Patala Agrapana menyadari bahwa kegiatan


operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya
pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian
dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri
pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir juga
menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan
masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini
akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi
perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian yang mendalam terhadap upaya
pelestarian lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan masyarakat
merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan pertambangan.

b. Visi dan Misi Perusahaan

Dalam menjalankan kegiatan pertambangan, PT. Patala Agrapana memiliki visi dan misi
sebagai berikut :
Visi PT. Patala Agrapana :

Menjadi perusahaan tambang yang bersaing secara global untuk menghasilkan


sumber daya yang unggul secara professional dan peduli terhadap karyawan, masyarakat,
dan lingkungan.

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
9
Misi PT. Patala Agrapana :

 Mengembangkan keunggulan pada semua lini operasi dengan kualitas dan kuantitas
produk dan jasa yang konsisten.
 Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan kesejahteraan karyawan,
keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.

c. Logo dan Filosofi Logo PT. Patala Agrapana

Gambar 1.3 Logo Perusahaan PT. Patala Agrapana

Filosofi Logo

PT. Patala Agrapana diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya :

 Patala : alam bumi


 Agrapana :sumber hidup utama

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
10
Diambil dari dua kata tersebut dengan makna bahwa kita hidup bersama dengan
alam, memanfaatkan segala sesuatu yang berasal dari alam, dan segala sumber
kehidupan didapatkan di bumi dengan mengolah kekayaan alam.

d. Strategi Perusahaan

Adapun yang menjadi strategi PT. Patala Agrapana yang berhubungan dengan visi dan
misi perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Memanfaatkan keunggulan pengalaman dan kompetensi semaksimal mungkin untuk


kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi dan pemasaran
2. Meningkatkan kegiatan eksplorasi, serta memelihara kerja sama yang baik dengan
pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan
3. Merestrukturisasi unit-unit bisnis dan sumber daya manusia untuk memperbaiki
akunpatatabilitas dan efisiensi guna meningkatkan nilai perusahaan
4. Memperkuat daya saing dengan mempertahankan keunggulan melalui peningkatan
efisiensi operasi (outsourcing, perbaikan proses, memperkecil asset), memelihara
ketersediaan informasi pasar atau industri yang mutakhir, serta proaktif meningkatkan
citra perusahaan
5. Meningkatkan kualitas produk dengan memperhatikan kelestarian lingkungan,
keselamatan kerja, community development, dan berusaha memuasakan pelanggan
dengan pengiriman tepat waktu, serta memenuhi tuntutan perubahan pasar yang
dinamis
6. Mengembangkan kemampuan dan kompetensi untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas pegawai

e. Struktur Management

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
11
Grafik 1.1 Struktur Organisasi

LAPORAN PERENCANAAN TAMBANG PASIR BESI DAERAH PANTAI BARU DAN SEKITARNYA
12

Anda mungkin juga menyukai