Kepabeanan
Kepabeanan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekspor dan Impor …………………………………………..
B. Prosedur Ekspor dan Impor…………………………………………….
C. Tujuan dan Manfaat Ekspor dan Impor ……………………………….
D. Aneka cara Ekspor……………………………………………………..
E. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional…………………………
A. Latar Belakang
Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah
Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan
maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha
dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain,
tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin
beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya.
Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara
yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling
mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya
alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan
tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya
yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Secara langsung atau tidak
langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu
negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat
didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan
tiap-tiap negara tersebut.
Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah
ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih
dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat
tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran
barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul
berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa,
kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan menjadi pembahasan dalam
Kegiatan Ekspor Impor adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Ekspor dan Impor ?
2. Bagaimana prosedur Ekspor dan Impor ?
3. Apa tujuan dan manfaat melakukan Ekspor Impor?
4. Apa saja aneka cara Ekspor?
5. Apa yang menjadi faktor pendorong dalam Ekspor Impor?
PEMBAHASAN
Surveyor
Seluruhnya atau sebagian berasal dari barang impor yang mendapatkan
fasilitas pembebasan Bea Masuk, penangguhan pembayaran PPN / PPn BM,
dan pengembalian Bea Masuk serta pembayaran pendahuluan PPN/PPn BM.
Pemeriksaan dilaksanakan di tempat yang ditunjuk oleh eksportir di luar
Kawasan Pabean.
c) Pengajuan PEB
Eksportir atau kuasanya mengisi PEB dengan lengkap dan benar dan
mengajukannya kepada Kantor Pabean dengan dilampiri LPS-E dalam hal barang
ekspor wajib diperiksa oleh Surveyor: Copy Surat Tanda Bukti Setor (STBS) atau
copy Surat Sanggup Bayar (SSB) dalam hal barang ekspor dikenakan pungutan
ekspor, Copy invoice dan copy packing list, Copy dokumen pelengkap pabean
lainnya yang diwajibkan sebagai pemenuhan ketentuan kepabeanan di bidang
ekspor. Pelunasan Pungutan Negara Dalam Rangka Ekspor (PNDRE). PEB untuk
barang yang terutang PNDRE terlebih dahulu diajukan ke Bank Devisa untuk
pelunasannya.
d) Pemasukan barang Ekspor ke Kawasan Pabean
Pemasukan barang ekspor ke Kawasan Pabean atau ke Tempat Penimbunan
Sementara dilakukan dengan menggunakan PEB atau dokumen pelengkap pabean
dalam hal pelaksanaan ekspor dilakukan dengan PEB Berkala. Atas barang ekspor
yang diperiksa Surveyor, selain disertai dengan PEB juga harus dilampiri CTPS.
Dalam hal pengangkutan barang ekspor dilakukan dengan menggunakan peti
kemas Less Container Load (LCL), seluruh PEB dari barang ekspor dalam peti
kemas yang bersangkutan harus diajukan secara bersamaan dan diberitahukan
oleh konsolidator dalam dokumen konsolidasi ekspor.
e) Pendaftaran PEB
Pejabat Bea dan Cukai membukukan PEB ke dalam Buku Catatan Pabean dan
memberi nomor dan tanggal pendaftaran.
f) Penelitian Dokumen
Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian dokumen terhadap PEB
bersangkutan, yang meliputi: Kelengkapan dokumen pelengkap pabeannya.
Kebenaran pengisian PEB Kebenaran penghitungan pungutan negara yang
tercantum dalam bukti pelunasan PNDRE.
g) Persetujuan Muat
Dalam hal penelitian dokumen kedapatan sesuai, Pejabat Bea dan Cukai
memberikan persetujuan muat pada PEB tersebut dengan mencantumkan nama
tempat, tanggal, tanda tangan, nama terang, NIP serta cap dinas pada PEB yang
bersangkutan.
h) Pembetulan/Perubahan
Dalam hal penelitian dokumen tidak sesuai, PEB dikembalikan kepada
eksportir untuk diadakan pembetulan/perubahan. Pembetulan atau perubahan isi
PEB dapat dilakukan sebelum atau sesudah persetujuan muat diberikan oleh
Pejabat Bea dan Cukai dari Kantor tempat PEB didaftarkan.
i) Pemuatan
Pemuatan barang ekspor ke atas sarana pengangkut dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan muat dari Pejabat Bea dan Cukai.
j) Pengangkutan
Pengangkut yang sarana pengangkutnya meninggalkan Kawasan Pabean
dengan tujuan ke luar Daerah Pabean, wajib memberitahukan barang yang
diangkutnya dengan menggunakan pemberitahuan berupa manifes (outward
manifest) barang ekspor yang diangkutnya kepada Pejabat Bea dan Cukai di
Kantor Pabean paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak keberangkatan
Sarana Pengangkut. Barang ekspor yang diangkut lanjut ke tempat lain dalam
Daerah Pabean wajib diberitahukan oleh pengangkutnya kepada Pejabat Bea dan
Cukai di Kantor tempat transit dengan menggunakan copy PEB barang ekspor
yang bersangkutan dan daftar Rekapitulasi PEB yang telah ditandasahkan oleh
Pejabat Bea dan Cukai di tempat pemuatan.
k) Tata cara pemeriksaan fisik barang oleh Surveyor
Pemeriksaan barang dilakukan oleh Surveyor setelah adanya Permintaan
Pemeriksaan Barang Ekspor (PPBE) dari eksportir. PPBE diajukan oleh eksportir
paling lama 3 (tiga) hari kerja sebelum pemeriksaan.
l) Fasilitas PEB bekala
PEB berkala adalah PEB yang diajukan untuk seluruh transaksi ekspor dalam
periode waktu tertentu. Eksportir dapat memberitahukan ekspor barang yang
dilaksanakan dalam periode waktu yang ditetapkan dengan menggunakan PEB
Berkala. Penggunaan PEB Berkala, dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya.
m) Sanksi Administrasi
Dalam hal pembetulan atau perubahan isi PEB sebagai akibat salah
memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang, eksportir dikenai sanksi
administrasi berupa denda paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
dan paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Eksportir yang tidak
melaporkan pembatalan ekspornya dikenakan sanksi administrasi berupa denda
sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Eksportir yang tidak menyelenggarakan pembukuan dan menyimpan surat-
menyurat yang berkaitan dengan ekspor dan perbuatan tersebut tidak
menyebabkan kerugian keuangan negara dikenai sanksi administrasi Rp
5.000.000,00 (lima juta rupiah). Pengangkut yang tidak mengajukan
pemberitahuan barang yang diangkut dikenai sanksi administrasi sebesar Rp
5.000.000,00 (lima juta rupiah).
n) Lain-lain
Di luar hari dan jam kerja Bank Devisa, pelunasan pungutan negara dalam
rangka ekspor dapat dilakukan di Kantor Pabean; Barang yang telah diberitahukan
untuk diekspor, sementara menunggu pemuatannya dapat ditimbun di Tempat
Penimbunan Sementara. Pemuatan barang ekspor dilakukan di Kawasan Pabean
atau Di tempat lain yang dipersamakan dengan Kawasan Pabean berdasarkan izin
dari Kepala Kantor yang mengawasi tempat yang bersangkutan.
Barang yang telah diberitahukan untuk diekspor, jika dibatalkan ekspornya,
wajib dilaporkan kepada Pejabat Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan.
Eksportir diwajibkan menyelenggarakan pembukuan dan menyimpan catatan serta
surat menyurat yang bertalian dengan ekspor.
PROSEDUR IMPOR
Dalam importasi, khususnya impor untuk dipakai, dikenal dua penetapan jalur
pengeluaran barang yaitu Jalur Hijau dan Jalur Merah, sebagaimana tertuang pada
pasal 17 Kep Dirjen BC No.07/2003 tgl 31 Januari 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanan Tatalaksana Impor yang diperbaharui dengan Kep Dirjen BC No.68
/2003 tgl 31 Maret 2003.
Pada Pasal 52 ayat 1 Keputusan DJBC tersebut, dikatakan bahwa “Kepastian
Jangka Pelayanan Penyelesaian Barang Impor untuk dipakai”. Pelayanan PIB
sampai dengan penetapan jalur pengeluaran barang impor untuk dipakai dalam
waktu paling lama 4 jam kerja sejak penerimaan PIB.
Dalam hal ditetapkan Jalur Merah, pelaksanaan pemeriksaan harus sudah
dimulai dalam waktu paling lama 12 jam kerja sejak penetapan jalur, dan SPPB
harus diterbitkan paling lama dalam waktu 24 jam kerja sejak LHP diterima,
dalam hal jumlah dan jenis barang yang diberitahukan kedapatan sesuai serta nilai
transaksi yang diberitahukan dapat diterima sebagai nilai pabean.
Penetapan Klasifikasi barang, pembebanan dan nilai pabean harus dilakukan
paling lama dalam waktu 29 hari terhitung sejak pendaftaran PIB. Praktek
dilapangan yang terjadi untuk penetapan Jalur Merah, sering tidak sesuai dengan
bunyi peraturan tersebut.
A. Kesimpulan
Ekspor dalam bahasa sederhananya adalah kegiatan menjual barang dari
dalam ke luar negeri. Sedangkan, pengertian impor adalah kegiatan yang
menjual barang dari luar kedalam negeri untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri.
Manfaat melakukan perdagangan Internasional adalah :
a. Memperoleh barang yang tidak dapat di produksi di negeri sendiri
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
c. Memperluas pasar dan menanmbah keuntungan
d. Transfer teknologi modern
Sebab-sebab terjadinya perdagangan Internasional yaitu :
a. Revolusi informasi dan transformasi
b. Interpendensi Kebutuhan
c. Liberalisasi Ekonomi
d. Asas Keunggulan Kompratif
e. Kebutuhan Devisa
Ketentuan perdagangan Internasional terbagi atas dua wilayah yaitu ekspor
dan impor.
B. Saran
Sebagai penutup dari makjalh ini maka saya akan memberikan beberapa saran
atau komentar tentang kegiatan ekspor impor tersebut. Sebaiknya dalam
melakukan kegiatan ekspor impor, kita harus lebih jeli dan waspada terhadap
barang-barang yang akan kita kirimkan ataupun barang-barang yang akan kita
terima, terutama pada barang-barang yang akan kita terima dari luar negeri,
karena bias saja terjadi pemalsuan barang atau penipuan dengan barng yang tidak
orisinil/tidak asli. Jangan sampai kita tertipu dengan hal seperti itu, jadi kita harus
waspada.