Tugas 10
Tugas 10
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd
Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M. Ed
TUGAS MINGGUAN 10
SUMMARY
Disusun Oleh:
Dewi Sari Wahyuni
NIM. 19169005
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN (S3)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Education Policy: Theories and Concepts (Kajian Teoretik dan
Analisis Terapan)
Kebijakan pendidikan secara formal dapat dipahami sebagai tindakan yang diambil
oleh pemerintah dalam hubungannya dengan praktik-praktik pendidikan, dan
bagaimana pemerintah menangani produksi dan penyampaian pendidikan dalam
sebuah sistem yang diberikan. Beberapa ahli mengajukan pemahaman yang lebih luas
tentang kebijakan pendidikan yaitu dengan mengakui fakta bahwa aktor swasta atau
lembaga lain seperti organisasi internasional dan non-pemerintah dapat berasal dari
kebijakan pendidikan (Espinoza, 2009).
Jika mengerucut pada kebijakan pendidikan yang dihasilkan otoritas publik pada
tingkatan pusat, regional atau lokal, definisi yang diberikan oleh Rayou and van
Zanten (2015) memberi pencerahan, yaitu kebijakan pendidikan adalah program-
program yang dikembangkan oleh otoritas public, diinformasikan oleh nilai-nilai dan
ide-ide, diarahkan oleh aktor pendidikan dan diimplementasikan oleh administrator
dan profesional pendidikan.
Kebijakan pendidikan mencakup berbagai masalah seperti menargetkan keadilan,
kualitas keseluruhan hasil pembelajaran dan lingkungan sekolah dan pembelajaran,
atau kapasitas sistem untuk mempersiapkan siswa untuk masa depan, pendanaan, tata
kelola yang efektif atau mekanisme evaluasi dan penilaian, di antara lainnya (OECD,
2015).
Kebijakan penting karena membantu sebuah sekolah membuat oeraturan dan
prosedur dan membuat standar pembelajaran dan keselamatan serta harapan dan
akuntabilitas. Tanpa kebijakan, sekolah akan kehilangan struktur yang dibutuhjan
untuk menyediakan kebutuhan pendidikan bagi peserta didik.
Pendidikan adalah sektor utama dari pengembangan nasional. Agar bisa menjadi
efektif, kebijakan pendidikan harus dirancang setara dengan kebijakan pengembangan
sektor lainnya. Contohnya, Pendidikan Anak Usia Dini melibatkan pendidikan,
kesehatan dan pengembangan masyarakat. Pendidikan Teknik dan Kejuruan
berhubungan erat dengan ekonomi dan bursa kerja. Karena itu, kebijakan pendidikan
harus pertama-tama mempertimbangkan dan merefleksikan konteks geografi,
demografi, ekonomi, sosial, budaya dan politik.
■ Geografi. Geografi dan fitur geografi demografi seperti pegunungan, laut, danau,
jalan, dan iklim, dan karakteristik demografi (struktur populasi, distribusi,
perkembangan, dan lain sebagainya) dapat menginformasikan keputusan yang tidak
hanya tentang jumlah dan lokasi sekolah, pelatihan dan penyebaran guru, produksi
dan diseminasi materi pembelajaran, dan lain sebagainya, namun juga prioritas
investasi dan penawaran dalam sistem pendidikan. Mengetahui komposisi etnik,
agama dan linguistik dari populasi akan membantu kebijakan pendidikan karena
pertimbangan perbedaan bahasa, kepercayaan, adatm dan praktik dalam kelompok
yang berbeda dalam setiap negara. Data geografi dan demografi utama bagi setiap
negara tersedia dari berbagai sumber nasional dan internasional. termasuk kantor
statistik nasional, United Nations Population Division and World Health
Organization.
OECD. (2015). Education Policy Outlook 2015: Making Reforms Happen. OECD
Publishing, Paris, http://dx.doi.org/10.1787/9789264225442-en.