Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENGELOLAAN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Education Policy: Theories and Concepts (Kajian Teoretik dan


Analisis Terapan)

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd
Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M. Ed

TUGAS MINGGUAN 10
SUMMARY

Disusun Oleh:
Dewi Sari Wahyuni
NIM. 19169005

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN (S3)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Education Policy: Theories and Concepts (Kajian Teoretik dan
Analisis Terapan)
Kebijakan pendidikan secara formal dapat dipahami sebagai tindakan yang diambil
oleh pemerintah dalam hubungannya dengan praktik-praktik pendidikan, dan
bagaimana pemerintah menangani produksi dan penyampaian pendidikan dalam
sebuah sistem yang diberikan. Beberapa ahli mengajukan pemahaman yang lebih luas
tentang kebijakan pendidikan yaitu dengan mengakui fakta bahwa aktor swasta atau
lembaga lain seperti organisasi internasional dan non-pemerintah dapat berasal dari
kebijakan pendidikan (Espinoza, 2009).

Kebijakan pendidikan merupakan prinsip-prinsip dan pembuatan kebijakan


pemerintah dalam lingkup pendidikan serta kumpulan undang-undang dan peraturan
yang mengendalikan pelaksanaan sistem pendidikan. Pendidikan muncul dalam
berbagai bentuk dan tujuan melalui berbagai institusi. Kebijakan pendidikan bisa
mengacu kepada program-program yang mempengaruhi sistem pendidikan dari
taman kanak-kanak sampai pendidikan tinggi (Van Zanten, 2014). Bahkan secara
lebih rinci termasuk pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak sampai sekolah
menengah, diploma, strata satu, pascasarjana dan pendidikan profesional pada
universitas, pendidikan usia dewasa dan pelatihan kerja. Oleh sebab itu, kebijakan
pendidikan akan langsung mempengaruhi pendidikan orang-orang yang terlibat
dalam segala lini usia. Contoh subjek area yang diperdebatkan dalam kebijakan
pendidikan terutama dari bidang sekolah adalah ukuran sekolah, ukuran kelas, pilihan
sekolah, privatisasi sekolah, pelacakan, pemilihan, pendidikan dan sertifikasi guru,
gaji guru, metode pengajaran, konten kurikulum, persyaratan lulusan, investasi
infrastruktur sekolah, dan nilai-nilai yang ditegakkan dan menjadi model di sekolah.
Kebijakan pendidikan juga mengatasi masalah di dalam pendidikan tinggi.

Jika mengerucut pada kebijakan pendidikan yang dihasilkan otoritas publik pada
tingkatan pusat, regional atau lokal, definisi yang diberikan oleh Rayou and van
Zanten (2015) memberi pencerahan, yaitu kebijakan pendidikan adalah program-
program yang dikembangkan oleh otoritas public, diinformasikan oleh nilai-nilai dan
ide-ide, diarahkan oleh aktor pendidikan dan diimplementasikan oleh administrator
dan profesional pendidikan.
Kebijakan pendidikan mencakup berbagai masalah seperti menargetkan keadilan,
kualitas keseluruhan hasil pembelajaran dan lingkungan sekolah dan pembelajaran,
atau kapasitas sistem untuk mempersiapkan siswa untuk masa depan, pendanaan, tata
kelola yang efektif atau mekanisme evaluasi dan penilaian, di antara lainnya (OECD,
2015).
Kebijakan penting karena membantu sebuah sekolah membuat oeraturan dan
prosedur dan membuat standar pembelajaran dan keselamatan serta harapan dan
akuntabilitas. Tanpa kebijakan, sekolah akan kehilangan struktur yang dibutuhjan
untuk menyediakan kebutuhan pendidikan bagi peserta didik.

Dalam proses pengembangan kebijakan pendidikan, berbagai dokumen seperti


kebijakan, strategi dan rencana dihasilkan. Untuk membedakan secara jelas antara
ketiganya, dinyatakan dalam deskripsi operasional yang ringkas atas ketiga dokumen
dimaksud.

 Sebuah kebijakan pendidikan nasional membentuk tujuan utama dan prioritas


yang dituju oleh pemerintah dalam hal pendidikan – pada tingkatan sektor
atau sub sektor – sehubungan dengan aspek spesifik seperti akses, kualitas dan
guru-guru atau isu yang diberikan atau kebutuhan.
 Sebuah strategi menentukan bagaimana tujuan kebijakan dicapai.
 Sebuah rencana mendefinisikan target, aktivitas yang diimplementasikan dan
linimasa, tanggung jawab dan sumber daya yang diperlukan untuk
merealisasikan kebijakan dan strategi.

Pendidikan adalah sektor utama dari pengembangan nasional. Agar bisa menjadi
efektif, kebijakan pendidikan harus dirancang setara dengan kebijakan pengembangan
sektor lainnya. Contohnya, Pendidikan Anak Usia Dini melibatkan pendidikan,
kesehatan dan pengembangan masyarakat. Pendidikan Teknik dan Kejuruan
berhubungan erat dengan ekonomi dan bursa kerja. Karena itu, kebijakan pendidikan
harus pertama-tama mempertimbangkan dan merefleksikan konteks geografi,
demografi, ekonomi, sosial, budaya dan politik.

■ Geografi. Geografi dan fitur geografi demografi seperti pegunungan, laut, danau,
jalan, dan iklim, dan karakteristik demografi (struktur populasi, distribusi,
perkembangan, dan lain sebagainya) dapat menginformasikan keputusan yang tidak
hanya tentang jumlah dan lokasi sekolah, pelatihan dan penyebaran guru, produksi
dan diseminasi materi pembelajaran, dan lain sebagainya, namun juga prioritas
investasi dan penawaran dalam sistem pendidikan. Mengetahui komposisi etnik,
agama dan linguistik dari populasi akan membantu kebijakan pendidikan karena
pertimbangan perbedaan bahasa, kepercayaan, adatm dan praktik dalam kelompok
yang berbeda dalam setiap negara. Data geografi dan demografi utama bagi setiap
negara tersedia dari berbagai sumber nasional dan internasional. termasuk kantor
statistik nasional, United Nations Population Division and World Health
Organization.

■ Ekonomi. Struktur dan karakteristik ekonomi nasional memainkan peranan penting


dalam mempengaruhi kebijakan politik. Mengubah pola produksi dan pekerjaan
dalam hal pangsa antara sektor pertanian-industri-jasa adalah faktor kunci dalam
pengembangan sumber daya manusia dan kebijakan pendidikan. Tingkat pendapatan
dapat mempengaruhi akses ke hasil pendidikan dan pembelajaran. Iklim ekonomi
juga menentukan anggaran dan sumber daya finansial tersedia bagi sektor pendidikan.
Analisis kebijakan pendidikan sangat erat kaitannya dengan ekonomi.

■ Masyarakat dan Budaya. Efektivitas pendidikan itu sendiri merupakan pelayanan


sosial utama, sering dipengaruhi oleh struktur sosial, yang merupakan kombinasi dari
faktor-faktor seperti kelas pendapatan; kasta; kelompok etnis, bahasa dan agama; dan
populasi yang dirampas secara sosial, terpinggirkan dan rentan. Beberapa kelompok
sosial ini mungkin mempertahankan sikap dan nilai yang berbeda terhadap utilitas
pendidikan, prioritasnya dan cara penyampaiannya. Pandangan budaya tradisional
juga dapat memberikan pengaruh pada sekolah dalam hal akses dan partisipasi.
Pandangan seperti itu sering dikaitkan dengan isi dan metode pendidikan termasuk
bahasa yang digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Analisis kebijakan
pendidikan karena itu harus melihat ke dalam banyak interaksi antara pendidikan dan
masalah sosial-budaya.

■ Politik. Kebijakan adalah tentang politik. Pembuatan kebijakan dalam pendidikan


harus sesuai dengan kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan dan konteks
politik. Tugas penting ketika menganalisis kebijakan pendidikan nasional adalah
pertama-tama memahami mekanisme politik dan administrasi, di mana dan
bagaimana keputusan dibuat, siapa pemain utama, apa kekuatan dan kelemahan
mereka, dan apa kemungkinan perubahan di masa depan dalam politik. Pemahaman
tentang faktor-faktor ini akan memberikan dasar untuk menilai bagaimana kebijakan
dan pembuatan kebijakan pendidikan dipengaruhi oleh konteks politik, dan
bagaimana kebijakan pendidikan dapat secara proaktif mempengaruhi konteks politik.
Pengaturan administrasi untuk pendidikan, termasuk tingkat desentralisasi pembuatan
kebijakan juga dapat memiliki efek mendalam pada pendidikan. Beberapa
kementerian nasional sangat tersentralisasi dan menciptakan dan menerapkan semua
kebijakan. Negara-negara lain mungkin telah mendesentralisasikan banyak tanggung
jawab dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan ke tingkat daerah.
Daftar Pustaka

Espinoza, O. (2009). Reflexiones Sobre Los Conceptos de politica, Politica Publica y


Politica Educacional. Archivos Analiticos de Politicas Educativas, Vol. 17/8,

OECD. (2015). Education Policy Outlook 2015: Making Reforms Happen. OECD
Publishing, Paris, http://dx.doi.org/10.1787/9789264225442-en.

United Nations Population Division. http://www.un.org/esa/population/

Van Zanten, A. (2014), Les Politiques D'éducation, Presses Universitaires de France,


Paris, https://www.puf.com/content/Les_politiques_d%C3%A9ducation

[World Health Organization. Global Health Observatory data Repositry.


http://www.who.int/gho/database/en

Anda mungkin juga menyukai