Anda di halaman 1dari 8

DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal.

14-21

PERENCANAAN PERJALANAN WISATA SINGAPURA DENGAN


ALGORITMA TABU SEARCH

Hendrawan Armanto
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
e-mail: hendrawan@stts.edu

ABSTRAK

Bepergian ke tempat wisata merupakan salah satu hal yang dilakukan saat liburan. Akan tetapi sering kali
timbul banyak kesulitan saat menyusun jadwal perjalanan wisata. Dimana, paket wisata yang ditawarkan
dari perusahaan travel tidak dapat memberikan tingkat kepuasan yang maksimal. Hal tersebut memberikan
ide pada penelitian ini untuk mempermudah pengguna dalam menyusun perjalanan wisata dan
menghasilkan jadwal perjalanan wisata yang dapat memberi tingkat kepuasan dengan maksimal. Fokus dari
penelitian ini hanya untuk negara Singapora saja dikarenakan Singapora merupakan salah satu negara kecil
tetapi memiliki banyak tempat wisata yang menarik. Penelitian ini dibuat dengan menggunakan algoritma
Tabu Search. Perancangan jadwal dimulai dengan inisialisasi neighborhood, lalu Evaluation Function
digunakan untuk melakukan kalkulasi skor dari tiap kandidat solusi. Kandidat solusi terbaik dari tiap
neighborhood dimasukkan Tabu List untuk menghindari local minimum. Pengguna dapat memasukkan dan
melakukan kustomisasi seluruh parameter dari tiap POI (Points of Interest) mulai dari waktu yang ingin
dihabiskan, uang yang dikeluarkan, prioritas dan mode kendaraan yang diinginkan. Selain itu, parameter
umum yang ada dalam penjadwalan wisata seperti jumlah hari, jam mulai trip, jam selesai trip dan budget
trip per hari juga dapat dikustomisasi oleh pengguna. Penelitian ini diuji coba dengan menggunakan 24 POI
yang berbeda-beda serta menggunakan kuisioner 30 orang yang memiliki preferensi berbeda-beda pula.
Hasilnya, para pengguna memiliki tingkat kepuasan rata-rata 74% dan 47% pengguna menyatakan rute
jadwal wisata tergolong baik, serta 53% sisanya menyatakan sangat baik.

Kata kunci: Penjadwalan, Wisata, Singapora, Tabu Search

PENDAHULUAN solusi untuk masalah ini telah dipecahkan dengan


banyaknya pilihan tur yang disediakan oleh Travel
Salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan Agency. Tetapi, pilihan tur yang disediakan ini tetap
pada saat liburan adalah pergi berwisata, baik pergi saja memiliki batasan dan turis tidak mungkin puas
di dalam negeri maupun ke luar negeri. Tujuan dari 100% karena jadwal tur yang dibuat pasti ada yang
berwisata ini ada berbagai macam, mulai dari hanya tidak sesuai dengan keinginan turis tersebut. Seiring
mengunjungi saudara, bulan madu, mempelajari dengan berkembangnya internet, informasi seluruh
sejarah dari suatu tempat hingga sekedar jalan-jalan objek wisata yang ada di suatu tempat dapat diambil
untuk melepas penat. Dewasa ini, tempat wisata dengan mudah. Didukung dengan perkembangan
yang tersedia sangat banyak dan dapat bertambah algoritma yang ada sekarang membuat penulis ingin
terus seiring dengan perkembangan ekonomi dan mengimplementasikan pendekatan Tabu Search
pariwisata. untuk menyelesaikan masalah perencanaan
Hal ini tentu saja merepotkan jika turis hanya perjalanan wisata untuk memudahkan turis dalam
memiliki waktu yang terbatas dan tempat yang menyusun jadwal wisata yang dapat dikustomisasi
dikunjungi memiliki banyak objek wisata / POI sesuai keinginan tiap individu.
(Point of Interest) seperti: Singapore, Beijing,
Tokyo dan lain lain. Turis harus merencanakan TEORI DASAR
perjalanan wisata secara matang di hari-hari
sebelumnya agar jadwal yang dibuat tidak ada yang Pada bagian ini dijelaskan mengenai teori-teori
bertabrakan dan sebisa mungkin dapat mengunjungi dasar yang dipergunakan dalam pembuatan
seluruh objek wisata agar tidak rugi. Sebenarnya, penelitian ini. Secara garis besar, yang pertama

Dinamika Teknologi
14 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

bagian ini menjelaskan mengenai Metaheuristic. tidak dapat dikunjungi lagi hingga expiration
Metaheuristic yang dipakai dalam penelitian ini point tercapai.
yaitu Algoritma Tabu Search. Lalu yang kedua, 2. Intermediate Term: aturan memory ini
dibahas pula mengenai Struktur Memori. Yang dimaksudkan agar pencarian lebih terfokus
ketiga dibahas mengenai Fungsi Evaluasi. Yang terhadap daerah yang menjanjikan dari ruang
terakhir, dalam bagian ini dibahas pula mengenai pencarian.
Google Maps API. Google Maps API yang dibahas 3. Long Term: memory ini menggunakan
terdiri atas Directions Service dan Distance Matrix. diversifikasi yang bertujuan untuk mendorong
pencarian ke daerah yang baru (misalnya
2.1 Algoritma Metaheuristik melakukan reset jika pencarian stuck atau
kriteria tertinggi masih belum juga terpenuhi).
Pada Computer Science dan Mathematical
optimization, metaheuristik merupakan heuristic 2.3.2 Fungsi Evaluasi
yang dirancang untuk menemukan, menghasilkan,
atau memilih heuristic yang menghasilkan solusi Fungsi evaluasi, biasa disebut heuristic
yang lebih baik untuk melakukan optimisasi dari evaluation function atau static evaluation function
suatu masalah. Dibandingkan dengan algoritma adalah fungsi yang digunakan oleh suatu program
optimisasi dan metode iterative, metaheuristik tidak atau algoritma untuk memperkirakan value atau
menjamin solusi global yang optimal ditemukan nilai kebaikan dari solusi tertentu. Fungsi evaluasi
untuk tiap masalah. Kebanyakan metaheuristik ini biasanya didesain untuk lebih mementingkan
memakai metode stochastic optmitization dimana kecepatan proses daripada akurasi, fungsi ini hanya
solusi yang dihasilkan bergantung pada variable melihat pada satu posisi tertentu dan tidak melihat
yang dihasilkan secara random pada inisialisasi atau mencari langkah lain yang memungkinkan
awal. (static). Tujuan utama dari penggunaan fungsi
evaluasi ini adalah untuk mengurangi waktu
2.2 Algoritma Tabu Search komputasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu masalah.
Tabu Search merupakan single-solution based
metaheuristik yang diperkenalkan oleh Fred Glover 2.3 Google Maps API
pada tahun 1986. Tabu search sangat popular di
tahun 90an, dan sampai sekarang masih menjadi Pada bagian ini dijelaskan beberapa hal
salah satu single-solution based metaheuristik yang mengenai Google Maps API. Google Maps API
banyak dipakai untuk menyelesaikan permasalahan adalah fitur yang disediakan oleh Google yang
optimisasi. Tabu search merupakan metode memungkinkan para penggunanya untuk
metaheuristik yang dilandaskan pada pencarian menampilkan Google Maps pada halaman web atau
local (local search). Untuk menghindari proses mengambil data tertentu dari Google Maps.
pencarian kembali ke kandidat solusi yang pernah
dikunjungi, Tabu Search mengingat jalur pencarian 2.3.1 Directions Service
yang telah dilewati. Kandidat solusi yang sudah
dilewati disimpan dalam memori, yang disebut Fitur directions service ini termasuk dalam Web
Tabu list, dan tidak dilewati lagi (karena itu disebut Service API yang disediakan oleh Google.
Tabu). Directions service ini dapat digunakan untuk
menghitung arah sesuai dengan metode transportasi
2.3.1 Struktur Memori yang digunakan (driving, transit, dan lain lain)
dengan menggunakan objek DirectionService.
Penggunaan struktur memori memiliki basis Objek ini berkomunikasi dengan Google Maps API
atribut-atribut fleksibel maupun atribut-atribut kaku Directions Service yang menerima request arah dan
yang dirancang untuk membolehkan sebuah kriteria mengeluarkan hasil perhitungan.
evaluasi dan hasil pencarian di masa lalu
dieksploitasi lebih mendalam. Kategori struktur 2.3.2 Distance Matrix
memori ini dapat dibagi menjadi tiga:
1. Short Term: memory ini berisi kumpulan solusi Fitur Distance Matrix ini digunakan untuk
yang baru saja dipertimbangkan. Jika sebuah menghitung jarak dan durasi dari perjalanan antar
potensi solusi baru muncul, maka solusi ini berbagai asal dan tujuan dengan menggunakan
mode travel tertentu. Service ini tidak

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327 15
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

mengembalikan hasil berupa informasi rute secara pengiriman koran, produksi barang, pemasangan
detail tetapi hanya mengembalikan nilai jarak dan jaringan komunikasi, dan masalah transportasi.
durasi dari perjalanan. Contoh kasus TSP: Seorang Salesman PT. XX
bertugas untuk mengecek ketersediaan suku cadang
ALGORITMA TABU SEARCH pada masingmasing pos PT. XX. Salesman yang
bepergian mulai dari PT. XX (0) ke Pos Sei. Raya
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai (1), Pos Adisucipto (2), Pos Siantan (3), Pos Gajah
algoritma utama yang mendasari pembuatan Mada (4) dan pos Kota Baru (5), kemudian
penelitian ini, yaitu algoritma Tabu Search, Salesman harus kembali lagi ke PT. XX. Pos-pos
penerapan algoritma Tabu Search pada tersebut harus dikunjungi tepat satu kali dengan
permasalahan Travelling Salesman Problem, dan tujuan perjalanan meminimumkan jarak dan waktu
penelitian terkait tentang penerapan algoritma Tabu tempuh.
Search pada penjadwalan wisata.

3.1 Algoritma Umum Tabu Search

Metode pencarian tabu berprinsip pada


penggunaan memori sebagai elemen esensial dalam
pencariannya, karena pencarian Tabu tidak hanya
menyimpan nilai sebuah solusi terbaik seperti
kebanyakan metode pencarian, namun juga Gambar 1. Ilustrasi Perjalanan Salesman
menyimpan informasi selama pencarian melalui PT. XX
solusi terakhir yang dikunjungi. Sebuah informasi
akan digunakan sebagai petunjuk untuk bergerak Gambar 1 merupakan hubungan antar pos pada
dari i ke solusi selanjutnya dalam N(i). Penggunaan kasus PT. XX dan tabel 1 merupakan nilai jarak dan
memori sebagai pembatas dalam pemilihan waktu secara keseluruhan.
beberapa subset dari N(i) dengan membatasi
pergerakan ke beberapa solusi tetangga. Tabel 1. Jarak dan Waktu Secara Keseluruhan

3.2 Komponen Tabu Search

Pada bagian ini dijelaskan mengenai beberapa


komponen dari algoritma Tabu Search. Sebelum
mempelajari cara kerja algoritma Tabu Search
untuk permasalahan lebih lanjut, ada beberapa
elemen utama yang sering digunakan dalam Langkah yang dilakukan adalah
algoritma Tabu Search yang terdiri dari: mengoptimalkan jarak tempuh dan waktu
1. Representasi solusi perjalanan salesman PT. XX tersebut. Langkah
2. Fungsi cost pertama yang dilakukan adalah menentukan rute
3. Neighborhood (tetangga) awal dan menetapkannya sebagai solusi terbaik
4. Tabu List (memori jangka pendek) untuk tahap awal.
5. Aspiration criteria
6. Long term memory (memori jangka panjang) Tabel 2. Pencarian Jalur Alternatif Iterasi 1
Pertukaran Rute Jarak Waktu
3.3 Tracing Algoritma Tabu Search pada Perjalanan Tempuh Perjalanan
(km) (menit)
Travelling Salesman Problem (TSP) Tukar 4,1 0-1-4-2-5-3-0 52 78.1
Tukar 4,2 0-2-1-4-5-3-0 41.1 61.8
Travelling Salesman Problem merupakan salah Tukar 4,5 0-5-1-2-4-3-0 44.6 67.1
Tukar 4,3 0-3-1-2-5-4-0 41.3 62.1
satu permasalahan optimasi kombinatorial yang Tukar 1,2 0-4-2-1-5-3-0 46.3 69.6
biasa terjadi. Permasalahan Travelling Salesman Tukar 1,5 0-4-5-2-1-3-0 41.3 62.1
Problem mengenai seseorang yang harus Tukar 1,3 0-4-3-2-5-1-0 48.3 72.6
mengunjungi semua kota tepat satu kali dan kembali Tukar 2,5 0-4-1-5-2-3-0 49.8 74.9
Tukar 2,3 0-4-1-3-5-2-0 49.2 73.9
ke kota asal. Beberapa contoh penerapan Travelling Tukar 5,3 0-4-1-2-3-5-0 41.3 62.2
Salesman Problem yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya efisiensi penjadwalan

Dinamika Teknologi
16 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

Pada iterasi ke-1 ini diperoleh nilai terbaik Random solusi awal memiliki performa yang
adalah km untuk jarak tempuh dan menit untuk lebih bagus jika dibandingkan dengan solusi awal
waktu perjalanan yakni pada Jalur ke-2. Selanjutnya ascending maupun dengan solusi awal descending.
lakukan iterasi ke 2, untuk perhitungan iterasi ke 2 Secara umum, solusi yang dihasilkan dengan
sampai iterasi ke 60 juga menggunakan perhitungan menggunakan Tabu List berukuran 6 lebih baik
yang sama seperti iterasi 1 sesuai dengan rute yang dengan rata-rata 0.3 poin dibandingkan dengan
dilalui Salesman tersebut. Setelah dilakukan solusi yang menggunakan Tabu List dengan ukuran
perhitungan sebanyak 60 iterasi, maka diperoleh lain yang ada di eksperimen ini.
jarak tempuh dan waktu perjalanan minimum pada
setiap iterasi tersebut SISTEM PENJADWALAN WISATA
SINGAPURA
3.4 Penerapan Algoritma Tabu Search pada
Penjadwalan Wisata Sistem penjadwalan wisata ini dijelaskan
menjadi tiga bagian, yaitu arsitektur sistem, input
Terdapat dua mekanisme utama dalam proses dan otput, serta langkah-langkah proses
penjadwalan wisata. Kedua hal tersebut adalah penjadwalan wisata.
algoritma Tabu Search dan Fungsi Evaluasi.
Seluruh proses iterasi dan pencarian solusi terbaik 4.1 Arsitektur Sistem
serta penyimpanan memori melalui Tabu List
dilakukan oleh algoritma Tabu Search. Fungsi Pada sistem penjadwalan wisata ini terdapat
evaluasi dibutuhkan untuk proses penilaian dari tiap empat komponen utama yaitu situs pengguna,
solusi rute yang memungkinkan. proses penjadwalan wisata, database dan directions.
Input yang digunakan dalam penyusunan jadwal
3.4.1 Contoh Kasus Penerapan Algoritma wisata ini berupa parameter wisata, sedangkan
Tabu Search pada Penjadwalan Wisata output merupakan jadwal wisata. Pada proses
penyusunan jadwal wisata ini terdiri dari tiga
Contoh kasus yang digunakan sebagai uji coba macam proses dimana ketiga proses ini
adalah sebuah kota di negara Austria, yaitu kota membutuhkan tabel-tabel pendukung yang
Vienna. Dimana dalam kota tersebut, terdapat 40 diperlukan. Dalam proses pembentukan
buah POI yang dapat dikunjungi oleh para Neighborhood diperlukan tabel shopping, tabel
wisatawan. Sebanyak 10 profil turis digunakan entertainment, tabel culinary dan tabel preferences.
sebagai bahan uji coba, dimana tiap turis ini Untuk proses perhitungan dengan fungsi evaluasi
memiliki preferensi wisata yang berbeda antara satu diperlukan tabel mrt, tabel driving, tabel bus serta
dengan lainnya. tabel preferences. Proses terakhir adalah pemilihan
kandidat solusi terbaik yang membandingkan nilai
Tabel 3. Parameter Data Uji Coba kebaikan dari tiap solusi dalam suatu neighborhood.
Parameter Value
Jumlah Hari 2 hari
Durasi Trip 5 jam
Budget Trip 200 euro
Waktu mulai Trip 11:00
Waktu selesai Trip 16:00
Bobot Satisfaction Factor 70%
Bobot Travel Time 30%
Waktu Eksekusi Maksimal 5 menit

3.4.2 Hasil dari Contoh Kasus Penerapan


Algoritma Tabu Search pada
Penjadwalan Wisata

Cara perhitungan eksperimen ini yaitu dengan


mengambil contoh 1 instansi turis yang dijalankan Gambar 2. Desain Asitektur
10 kali masing-masing untuk tiap solusi awal. Hasil
dari algoritma untuk tiap solusi awal yang berbeda Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih
diambil dan dibandingkan, lalu angka maksimum rinci mengenai parameter yang diperlukan untuk
untuk 1 dari 3 solusi awal dicatat. kedua proses pada penyusunan jadwal wisata:

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327 17
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

1. Pembentukan Neighborhood Parameter Keterangan


Jam Mulai Trip Menentukan jam mulai
Pada parameter wisata yang telah diinputkan perjalanan per hari
oleh pengguna, terdapat time spent, cost, priority, Jam Selesai Trip Menentukan jam selesai
transportation, jumlah hari, jam mulai trip, jam perjalanan per hari
Budget per Hari Menentukan batas budget untuk
selesai trip dan budget trip per hari. Parameter trip per hari
tersebut beserta dengan data-data POI yang ada
seperti nama dan alamat POI digunakan untuk 4.3 Inisialisasi Data
membentuk neighborhood. Dimana neighborhood
merupakan kumpulan solusi yang feasible. Data-data yang harus diinisialisasi sebelum
Nantinya, proses penjadwalan wisata mencari solusi proses utama dijalankan adalah data-data yang
yang paling baik dari seluruh neighborhood yang tersimpan di dalam database. Data ini berupa
ada. elemen-elemen dari seluruh POI yang ada serta
parameter yang telah dimasukkan oleh pengguna.
2. Perhitungan Fungsi Evaluasi Jenis POI dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
Fungsi Evaluasi merupakan fungsi yang shopping, culinary dan entertainment. POI
digunakan untuk mengkalkulasi atau menghitung dikategorikan sebagai shopping jika tempat tersebut
skor dari suatu solusi. Input yang diperlukan pada merupakan pusat perbelanjaan, lalu POI
proses ini adalah travel time atau jarak tempuh dari dikategorikan sebagai culinary jika tempat tersebut
seluruh POI yang ada di dalam suatu solusi, serta merupakan tempat yang hanya menyediakan tempat
satisfaction factor atau tingkat kepuasan dari solusi makan. Terakhir, POI dikategorikan sebagai
tersebut. Tingkat kepuasan ini didapat dari prioritas entertainment jika tempat tersebut merupakan
yang telah diatur oleh pengguna untuk tiap POI. tempat yang memiliki wahana, atraksi atau
pemandangan sebagai sarana rekreasi.
3. Pemilihan Kandidat Solusi Terbaik
Dalam proses ini, seluruh solusi yang ada di 4.4 Penambahan Neighborhood
dalam neighborhood dibandingkan skornya antara
satu dengan yang lain untuk mencari kandidat solusi Neighborhood ini digunakan untuk membuat
terbaik dalam satu neighborhood. Input yang seluruh kemungkinan solusi yang layak. Penelitian
dibutuhkan berupa list solusi dari neighborhood ini menggunakan 10 neighborhood dan tiap
beserta dengan skornya yang didapat dari neighborhood memiliki 100 kemungkinan solusi.
perhitungan fungsi evaluasi. Terdapat banyak constraint pada pembuatan
neighborhood ini untuk memastikan bahwa tiap
4.2 Input dan Output solusi yang ada di dalam neighborhood merupakan
solusi yang feasible dan sesuai dengan preferensi
Input dari penelitian ini adalah preferensi dari pengguna. Di dalam pembuatan neighborhood
pengguna terhadap berbagai elemen yang ada di ini juga terdapat rotasi yang berfungsi untuk
dalam jadwal wisata. Dengan adanya input memastikan bahwa seluruh kemungkinan POI telah
langsung dari pengguna, penelitian ini dapat dilewati.
dikostumisasi oleh pengguna sedemikian rupa
hingga benar-benar memenuhi kriteria dan 4.5 Fungsi Evaluasi
preferensi yang diinginkan oleh masing-masing
pengguna. Untuk menghitung skor dari suatu solusi maka
digunakan Fungsi Evaluasi. Fungsi ini memiliki dua
Tabel 4. Parameter Input koefisien bobot, yaitu koefisien kepuasan
Parameter Keterangan
Time Spent Menentukan berapa lama waktu (satisfaction factor) dan koefisien waktu (travel
yang ingin dihabiskan di suatu time).
POI
Cost Menentukan berapa uang yang
ingin dihabiskan di suatu POI
Priority Menentukan prioritas suatu POI
untuk dikunjungi (low, normal,
high)
Transportation Menentukan mode transportasi
yang ingin digunakan untuk
menuju ke suatu POI (bus, mrt,
driving) Rumus pertama yaitu satisfaction factor, rumus
Jumlah Hari Menentukan jumlah hari ini dinormalisasi dan memiliki tiga input. Yang
perjalanan

Dinamika Teknologi
18 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

pertama adalah MNP yaitu jumlah maksimal POI


yang ingin diraih per hari, berikutnya adalah SDT 5.1 Uji Coba Skenario Penjadwalan
yaitu durasi standard dari trip wisata pada
umumnya. Lalu yang terakhir adalah TDWB yaitu Uji coba ini dilakukan dengan menjalankan
durasi trip dari jam mulai hingga jam selesai. Untuk contoh skenario yang masing-masing parameter tiap
nilai total satisfaction factor, diambil dari tingkat POI telah dikustomisasi. Pada kategori shopping,
prioritas tiap POI dan ditotal sejumlah total POI dipilih lima POI, pada kategori kuliner, dipilih enam
yang ada dalam suatu solusi. POI dan pada kategori entertainment, dipilih empat
POI yang masing-masing parameternya telah
dirubah-ubah secara acak.
Jumlah hari yang dicontohkan adalah tiga hari,
dengan jam mulai serta jam selesai untuk tiap hari
adalah jam 10.00 hingga jam 18.00 (total delapan
dimana: jam). Terakhir, budget tiap hari adalah 300.

Rumus kedua adalah rumus untuk menghitung


travel time. Rumus ini juga dinormalisasi seperti
satisfaction factor. Parameter yang dimasukkan
adalah travel time atau total waktu tempuh dari Gambar 3. Hasil Uji COba Skenario
seluruh POI yang ada dalam suatu solusi serta
TDWB yang merupakan durasi trip dari jam mulai Dapat dilihat pada jadwal wisata diatas, trip tiap
hingga jam selesai. hari tidak mungkin melebihi jam 18.00 dan budget
tidak mungkin melebihi 300, sesuai dengan
parameter yang dimasukkan. Cost tiap POI juga
sesuai dengan yang dimasukkan di awal, serta
directions yang ditampilkan juga sesuai dengan
preferensi transportasi tiap POI.
Fungsi evaluasi ini digunakan untuk menghitung Penelitian ini menghasilkan jadwal perjalanan
skor tiap kandidat solusi yang ada di dalam suatu wisata berikut dengan directions yang sesuai dengan
neighborhood. Fungsi ini mengembalikan nilai POI yang dipilih beserta parameter-parameter yang
berupa skor, sesuai dengan solusi POI yang dimasukkan. Untuk menguji apakah jadwal
dikirimkan. Skor ini dipakai di dalam algoritma perjalanan wisata ini relevan atau masuk akal, maka
Tabu Search untuk mencari solusi terbaik dengan perlu dilakukan ujicoba dengan Google Maps.
skor yang paling tinggi. Tujuan utama dari fungsi
evaluasi ini adalah mencari solusi yang memiliki
tingkat kepuasan tertinggi dan waktu tempuh yang
seminimal mungkin.

UJI COBA

Tahapan uji coba dalam penelitian ini dibagi


menjadi dua bagian, yaitu diuji coba dengan contoh
skenario untuk mengetahui bagaimana hasil dari
contoh kasus yang diberikan. Serta, diuji cobakan
pada beberapa golongan masyarakat dan mereka
Gambar 4. Rute Hari Pertama
diberi kuisioner untuk menilai efisiensi penelitian
ini.
Hari pertama ini dimulai dengan Singapore
Flyer, lalu menuju ke The Shoppes at Marina Bay

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327 19
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

Sands. Berikutnya adalah Suntec City Mall,


Yoogane Singapore Korean dan Bugis Junction. 5.2 Uji Coba Kelayakan dengan Kuisioner
Dapat dilihat rute memutar, kenapa tidak ke The
Shoppes dahulu baru ke Singapore Flyer? Isi kuisioner ini berkaitan dengan seberapa
Jawabannya adalah, di The Shoppes bergunanya penelitian penjadwalan wisata ini untuk
menyediakan tempat makan, sedangkan Singapore membantu pengguna dalam menyusun jadwal
Flyer tidak. Sehingga lebih masuk akal ke wisata singapura, tingkat kepuasan dari hasil wisata
Singapore Flyer, lalu siangnya pergi ke The yang dihasilkan, dan lain-lain yang nantinya
Shoppes karena disana bersamaan dengan jam dijelaskan satu persatu. Kuisioner ini diisi oleh 30
makan siang. Jika rute diawali ke The Shoppes, lalu responden dengan berbagai umur mulai dari remaja
baru ke Singapore Flyer maka di Singapore Flyer hingga dewasa dan semua responden telah
sudah masuk jam makan siang dan di tempat mengunjungi negara Singapura.
tersebut tidak tersedia tempat makan. Hal ini juga
diperhitungkan dan ada di dalam algoritma. Tabel 5. Hasil Uji Coba dengan Kuisioner
Pertanyaan Sangat Baik Cukup Kurang Sangat
Baik Kurang
Seberapa 53.3% 40% 6.7% - -
bagus desain
tampilan dari
penelitian ini?
Seberapa baik 6.7% 33.3% 46.7% 6.7% 6.7%
tingkat
kemudahan
menggunakan
penelitian ini?
Seberapa cepat 80% 13.3% 6.7% - -
kemampuan
penelitian
Gambar 5. Rute Hari Kedua dalam
membuat
jadwal wisata?
Rute hari kedua ini meliputi Universal Studios Seberapa 40% 46.7% 13.3% - -
tinggi tingkat
Singapore dan Madame Tussauds yang sama-sama kegunaan
berada dalam satu area, yaitu Sentosa Island. penelitian ini?

Berikutnya dijelaskan hasil kuisioner tentang


tingkat kepuasan dari para responden dari jadwal
wisata singapura yang dihasilkan, serta pendapat
responden mengenai rute jadwal wisata yang dibuat.
Tingkat kepuasan responden dapat dilihat pada
Gambar 7.

Gambar 6. Rute Hari Ketiga


Gambar 7. Tingkat Kepuasan Responden
Rute hari ketiga ini dimulai dari VivoCity
menuju ke Singapore Seafood Republic. Rute yang Jika di rata-rata, maka tingkat kepuasan
dihasilkan terlihat sudah sesuai dan tidak berputar- responden adalah 74%. Dengan nilai kepuasan rata-
putar. Trip dimulai dari jam 10.00, dimulai dari rata 74%, maka penelitian ini sudah cukup baik
VivoCity dan ke Singapore Seafood Republic, dalam memuaskan keinginan para pengguna.
setelah itu baru keluar lagi menuju Standing Sushi Berikutnya adalah pendapat responden mengenai
Bar, kemudian menuju ke Wing Seong Fatty’S, rute jadwal wisata singapura yang dibuat. Hasil dari
Monster Curry dan terakhir tiba di Paragon tiap responden dapat dilihat pada Gambar 8.
Shopping Centre.

Dinamika Teknologi
20 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327
DINAMIKA TEKNOLOGI April 2017 Vol. 9; No. 1; Hal. 14-21

membuat rute jadwal wisata singapura menjadi


memutar.
6. Dikarenakan keterbatasan policy yang
diberikan oleh Google Maps API, maka
directions secara detail (termasuk nomor bus,
tempat ganti stasiun) hanya dapat ditampilkan
melalui internet dan datanya tidak dapat
diambil.

Gambar 8. Pendapat Responden Tentang Rute DAFTAR PUSTAKA


Jadwal Wisata
1. F. Glover. 1990. Tabu Search: A Tutorial Center
Dari hasil diatas, sebanyak 53% responden for Applied Artificial Intelligence. University of
menyatakan sangat baik yang berarti rute jadwal Colorado. The Institute of Management
wisata yang dihasilkan searah dan tidak berputar- Sciences.
putar. Lalu ada sebanyak 47% responden 2. D. Togatorop. 2014. Perancangan Aplikasi
menyatakan baik, yaitu rute searah namun masih Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma
ada yang berjauhan / berputar-putar. Dan tidak ada Tabu Search. Teknik Informatika STMIK Budi
responden sama sekali yang menyatakan Darma Medan.
menyimpang. Dari hasil ini, dapat disimpulkan 3. Fatmawati, Prihandono dan Noviani, E. 2015.
bahwa rute perjalanan wisata singapura yang Penyelesaian Travelling Salesman Problem
dihasilkan penelitian ini sudah sangat bagus. dengan Metode Tabu Search. FMIPA UNTAN.
4. K. Sylejmani dan A. Dika. 2011. Solving
KESIMPULAN Touristic Trip Planning Problem by using Taboo
Search Approach. Department of Computer
Selama proses penelitian dan proses uji coba, Engineering, Faculty of Electrical and Computer
didapatkan beberapa kesimpulan penting yang Engineering, University of Prishtina.
penulis dapatkan. Beberapa kesimpulan tersebut
antara lain adalah:
1. Masih banyak permasalahan penjadwalan
umum dan cukup kompleks yang dapat
dipecahkan dengan menerapkan sistem
pemecahan masalah dengan algoritma Tabu
Search.
2. Algoritma Tabu Search mudah untuk
dimodifikasi ke dalam berbagai macam masalah
dan cocok digunakan untuk mempercepat
proses pencarian solusi tanpa mengurangi
kualitas hasil secara signifikan.
3. Menyusun jadwal perjalanan wisata dengan
penelitian ini dapat menjadi salah satu pilihan
baru bagi masyarakat, karena pada zaman ini
pilihan masyarakat untuk berwisata hanya
membeli paket travel yang tidak dapat
dimodifikasi atau membuat jadwal wisata
sendiri yang memakan banyak waktu dan
tenaga.
4. Banyak variasi yang dapat diciptakan oleh
algoritma Tabu Search untuk aplikasinya dalam
penyusunan rencana perjalanan wisata
singapura.
5. Pengaruh dari mode transportasi bus dan mrt
yang harus transit di stasiun tertentu, kadang

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327 21

Anda mungkin juga menyukai