Judul : The Art of Islamic War (Rahasia Kemenangan Tentara Islam
generasi Pertama) Penulis : Shohihul Hasan Penerbit : Muhammadiyah University Press Tahun : 2012 Tebal : 260 halaman
Perang sebagai cara penyelesaian sehingga banyak mereka yang mempe-
pertentangan antar negara masih saja ter- lajari, mengakaji dan menganalisanya. jadi baik dimasa sebelum Islam datang Namun ada sebuah analisa para pemikir sampai di era modern ini. Meskipun su- Barat yang menyesatkan bahwa berkem- dah ada usaha untuk mencegahnya baik bang dan majunya Islam adalah dengan dengan jalan diplomasi untuk mecapai peperangan. Ia mengembar-gemborkan kedamaian maupun penggunaan hukum bahwa ‘Muhammad dan pengikutnya Internasional, namun tidak dapat menge- adalah cinta berperang’. Serta meng- kang nafsu agresi manusia tersebut. gambarkan Nabi Muhammad ditangan Dalam sejarah manusia di muka kirinya al-Qur’an dan ditangan kanannya bumi ini, peperangan demi peperangan adalah sebilah pedang. sudah banyak terjadi. Kerusakan dan Oleh karena itu penulis buku ini kerugian, korban meninggal dan tawan- kata perang menjadi fokus kajiannya, an, penjajahan dan harta rampasan, bah- mengapa? Dikarenakan Islam sebenar- kan kedzaliman dan perbudakan menjadi nya sangat membenci perang, karena tidak terelakan dengan adanya perang. kata Islam sendiri berarti kedamian. Bah- Fakta sejarah telah mencatat bah- kan Rasulullah Saw., bersabda: “Jangan- wa Islam merupakan agama yang sangat lah kalian berharap bertemu musuh, te- cepat berkembang di muka bumi ini. tapi mintalah keselamatan kepada Allah. Hampir semua sejarawan baik Muslim Dan apabila kelaian bertemu musuh, ma- maupun non Muslim berdecak kagum ka bersabarlah (teguhkan diri untuk me- atas kemajuan dan berkembangan Islam, nghadapi mereka” (HR. Bukhari dan
Muslim). Jadi perang dalam Islam me- kan muslim dan etika-etika dalam pe- rupakan pilihan setelah upaya persuasif perangan. dengan perdamaian atau perjanjian su- Kemenangan-kemenangan pasu- dah tidak dapat kata sepakat. kan Muslim dalan peperangan disebab- Buku dengan judul: The Art of Is- kan oleh beberapa kekuatan yang di- lamic War (Rahasia Kemenangan Ten- milikinya, yakni: tara Islam generasi Pertama), karya dari Pertama, Kekuatan Aqidah. Shohihul Hasan merupakan tesis beliau, Hampir selama 13 tahun tarbiyah yang kemudian diubah beberapa formatnya dilakukan Rasulullah Saw. adalah me- untuk dijadikan sebuah buku. ngenai masalah aqidah. Keimanan, ke- Buku ini dalam pembahasannya yakinan, janji surga dan ancaman neraka terbagi menjadi tujuh bab, yang pertama, sangat mengkristal dalam jiwa umat Islam dibahas tentang masa Nabi Saw. di Mak- pada waktu itu. Sehingga mereka rela kah. Bagaimana sebenarnya sosok pri- meninggalkan anak, istri, keluarga, tanah, badinya, sikap yang ditunjukan tatkala rumah untuk menengakkan kalimat Tau- harus berjibaku dengan berbagai intimi- hid tersebut. Sampai ada seorang sahabat dasi serta penyiksaan ketika di Makkah yang bernama Handzolah bin Abi Amir tanpa adanya peperangan. dengan rela meninggalkan malam per- Bab kedua, usaha Nabi Saw. me- tama dengan istri tercinta demi membela ndirikan negara Islam di Madinah dengan agama Allah di perang Uhud. Ia disebut- cara damai dan tanpa adanya peperang- sebut sebagai satu-satunya syahid yang an. Bab tiga dijelaskan tentang perjalanan dimandikan oleh Malaikat, karena ia ikut negara Islam di Madinah serta beberapa berperang dalam kondisi junub dan belum peperangan yang dilakukan Rasulullah sempat mandi. Saw. Bab empat, membahas kemajuan Kedua, Kekuatan Mental, tabah Islam pada masa Khulafa Ar-Rasyidin. dan sabar dalam segala kondisi merupa- Pembahasan yang cukup intens kan kekuatan mental yang selalu ditana- mengenai berbagai masalah tentang pe- mkan oleh Rasulullah Saw. rang dilakukan pada bab Lima, enam dan Sebagaimana firman Allah Swt. : Tujuh. Hai orang-orang yang beriman, ber- Keseluruhan dari isi buku ini cu- sabarlah kamu dan kuatkanlah ke- kup menarik, selain menjelaskan bahwa sabaranmu dan tetaplah bersiap siaga Islam merupakan agama cinta damai dan (di perbatasan negerimu) dan ber- menjadikan perang sebagai alternatif ter- takwalah kepada Allah, supaya kamu akhir, dan bertolak belakang dari para beruntung (Q.S. Ali Imran, 3: 200). pemikir Barat. Buku ini juga menjelaskan Taqwa serta menjauhi kemaksiat- tentang rahasia kemenangan pasukan an merupakan modal utama untuk men- Muslim serta rahasia kemenangan pasu- jaga mentalitas. Dalam wasiatnya Umar
Perang dalam Islam (Winarno) 181
Ra. berpesan kepada Sa’d bin Abi Wa- dicintai Allah daripada mukmin yang qash: “Aku wasiatkan padamu serta se- lemah (HR. Muslim). Dan yang terakhir genap pasukanmu agar bertakwa ke- adalah kekuatan disiplin, semenjak di pada Allah Swt. dalam situasi apapun, Makkah Rasulullah Saw. telah meng- karena taqwa adalah modal utama untuk gembleng umatnya untuk disiplin dalam menghadapi dan melawan musuh, dan menjalakan perintah dan menjauhi aku pesan pada kalian agar berhati-hati larangan Allah Swt. dari segala kemaksiatan. Sebab pasukan Selain kekuatan-kekuatan ter- muslim ditolong karena kemaksiatan sebut di atas yang membedakan dengan yang dilakukan musuh, andaikan mereka kaum non Muslim, ada beberapa keagu- tidak melakukan itu, maka kita tidak me- ngan moralitas yang dimiliki oleh pasukan miliki kekuatan. Jumlah dan kekuatan Muslim yang tidak dimiliki oleh pasukan mereka lebih besar dari kita, bila kita juga kufar, yakni: pertama, berdo’a dan ke- melakukan kemaksiatan seperti mereka, kuatan Takbir, dalam perang Khaibar niscaya mereka lebih unggul dari mere- Nabi Saw mengangkat tangannya, dan ka”. bersabda: “Allau Akbar, Khaibar telah Oleh karena itu pada persitiwa tumbang. Sungguh bila kita turun di hala- Yarmuk, Herqules bertanya kepada pa- man mereka, maka amat buruklah pagi sukannya yang melarikan diri, “Kenapa hari yang dialami oleh orang-orang yang kalian bisa kalah?”. “Bukankah mereka diperingatkan itu” (HR. Bukhari). Kedua, juga manusia biasa seperti kalian?”. “Bu- hanya boleh membunuh orang yang ikut kankah jumlah pasukan kalian lebih ba- berperang. Sebagaimana firman-Nya: nyak dari mereka?”. Pasukannya men- “Dan perangilah di jalan Allah orang- jawab: “Benar, jumlah kita lebih banyak orang yang memerangi kamu, (tetapi) daripada mereka”. Lantas kenapa kalian janganlah kamu melampaui batas, kalah?, gumannya. Salah seorang ko- karena Sesungguhnya Allah tidak mandan senior menjawab: “Karena me- menyukai orang-orang yang me- reka ibadah di waktu malam, puasa di lampaui batas” (Q.S. Al-Baqarah: waktu siang, menenuaikan janji, menyeru 190). Ketiga, Tidak boleh membunuh pada kebaikan dan mencegah keburuk- orang yang tidak ikut dalam perang. Se- an, mereka berlaku adil, sedangkan kita bagaimana Sabda Rasulullah Saw.: “Ja- suka minum arak, berzina, melakukan nganlah kalian membunuh orang tua, tindak kejahatan, tidak menunaikan janji anak-anak kecil dan wanita” (HR. Abu serta suka berbuat zalim”. Dawud). Dalam riwayat lain dinyatakan: Ketiga, kekuatan fisik. Fisik me- “janganlah melampaui batas, jangan rupakan faktor yang signifikan dalam pe- berkhianat, jangan merusak mayat, rang. Rasulullah Saw. bersabda: “Orang jangan membunuh anak-anak dan juga mukmin yang kuat lebih baik dan lebih penghuni tempat-tempat ibadah” (HR.
Ahmad). Keempat, Menyerang musuh dan jangan pula menghancurkan bangun- yang menjadikan anak-anak serta wa- an”. nita, atau kaum muslimin sebagai perisai Dengan demikian bahwa, Islam ti- hidup. Kelima, tidak boleh melakukan daklah berkembang dengan pedang. pemerkosaan, merampas dan menjarah. Dalam catatan sejarah, Islam dapat ber- Abu Daud meriwayatkan dari seorang kembang ke wilayah Asia, Afrika dan Anshar, dia berkata: “Kami pernah pergi Eropa adalah dengan kedamaian dan ke- bersama Rasulullah, lalu orang-orang agungan moral yang di pertontonkan oleh mengalami letih dan lapar. Mereka ke- kaum Muslimin pada waktu itu. Sehingga mudian mendapati kambing, dan lang- didaerah manapun ia kuasai tidak ada ge- sung menjarahnya. Di saat tungku telah reja-gereja yang dihancurkan, namun te- mendidih, Rasulullah datang dengan tap kokoh berdiri sampai sekarang, ma- membawa busurnya, lalu beliau menum- syarakat sangat senang dengan keda- pahkan tungku, dan menaburi daging tangan pasukan Muslim, dikarenakan yang telah dimasak dengan pasir”. Kemu- keadilan, penghoramatan kepada anak- dian beliau bersabda: “Makanan hasil anak, orang tua, wanita dan hak hidup jarahan tidak lebih halal dari bangkai” mereka yang terlindungi. Dan hal ini ber- (HR. Abu Daud). Keenam, Tidak boleh beda pasukan Barat ketika menguasai merusak mayat. Tatkala Rasulullah Saw. suatu negara, mereka berlaku keji, mem- memberikan mandat pada seseorang un- bunuh anak-anak dan orang tua, mem- tuk memimpin pasukan senantiasa beliau perkosa para wanita dan menghancur- berwasiat: “Berangkatlah dengan nama kan gedung-gedung serta bangunan yang Allah dijalan Allah, perangi orang-orang bersejarah. kufur pada Allah, pergilah berperang dan Buku ini cukup menarik dan la- jangan melampaui batas, jangan ber- yak dimiliki oleh para generasi muslim, khianat, dan jangan merusak mayat, dan dosen, ustadz dan para juru dakwah un- jangan membunuh anak-anak” (HR. tuk mengenalkan bahwa Islam adalah Muslim). Ketujuh, tidak boleh meng- agama cinta damai, serta sebagai bentuk hancurkan dan melakukan tindakan bumi bantahan terhadap para pemikir Barat hangus. Sebagaimana wasiat Abu Bakar yang menisbahkan Islam identik dengan Ra. kepada komandan pasukan muslim- pedang. in: “Janganlahn kalian menebangi pohon,