Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM: 1801188
KIMIA C/2018
UTS Kimia Analitik Instrumen
1. Chloroquine
a. MSDS Chloroquine
Jawab:
Chemical
Senyawa non polar
Molecular formula = C18H26ClN3 . 2 H3PO4
Molecular Weight = 515.86
Senyawa yang stabil
Kondisi saat tidak stabil = panas berlebih
Bahan yang tidak kompatibel = oksidator kuat
Mudah larut dalam air, tidak larut dalam etanol, tidak larut dalam etanol, dan
tidak larut dalam eter
pH = 4.0 – 5.0
Safety
Harus menuruti ketentuan pakai. Harus makan sebelum menggunakannya dan
jeda beberapa menit sebelum menggunakannya. Hindari makan, minum, dan
merokok saat menggunakannya.suita Jika dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan
gangguan pencernaan. Jika terjadi, hubungi toxic center dan jangan dipaksakan
muntah.
Dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Saat menyentuh, gunakan sarung tangan.
Setelah setelai, cuci tangan dengan air dan sabun.
Bahaya jika mata terpapar. Gunakan kacamata pelindung yang sesuai. Jangan
menggunakan kontak lens. Jika terpapar, bilas bersih dengan air selama minimal
15 menit.
Hindari terhirup. Gunakan masker. Jika terhirup, pindah ke tempat terbuka dan
hirup udara segar. Jika terjadi sesak nafas, konsultasikan ke dokter.
Security
Jauhkan dengan sumber panas dan sumber api. Media pemadam yang cocok =
semprotan air, karbon dioksida, bahan kimia kering, dan busa tahan alkohol.
Pastikan ventilasi udara memadai pada tempat-tempat dimana debu terbentuk.
Limbah harus diklasifikasikan dengan baik oleh generator limbah kimia dan
dikonsultasikan dengan lokal, regional, dan peraturan limbah berbahaya nasional
untuk memastikan efeknya terhadap lingkungan. Patuhi semua peraturan
lingkungan federal, negara bagian, dan lokal. Tidak boleh dibuang bersama
dengan sampah rumah tangga.
Cegah kebocoran atau ketumpahan. Jangan biarkan produk masuk ke saluran
pembuangan.
b. Prediksi berapa panjang gelombang serapan yang dapat digunakan apabila akan dianalisis
dengan menggunakan Teknik Spektrometri. Apakah dapat menggunakan
Spektrofotometri UV atau visible? Berikan penjelasannya.
c. Jenis transisi orbital apa sajakah yang terjadi dalam molekul chloroquine phospate?
Berikan penjelasannya.
Jawab: Jenis transisi orbital yang terjadi dalam molekul chloroquine phospate adalah n -
π * karena chloroquine phospate adalah senyawa hidrokarbon aromatik dimana
karakterisasainya oleh tiga pita serapan yang diakibatkan oleh transisiπ−¿ π *. Namun
dapat pula mengalami jenis transisi orbital n - π * dimana jenis transisi orbital ini
memerlukan energi kecil pada rentang panjang gelombang maksimumnya sebesar 200 –
700 nm. Sehingga jenis transisi orbital n - π * dapat terjadi sesuai dengan panjang
gelombang maksimum yang didapatkan yaitu 302 nm.
d. Hitung kadar chloroquine phospate (dalam persen massa/massa) untuk rata-rata setiap
tabletnya.
Jawab:
Diketahui : Massa Klorokuinolin fosfat = 0,1 gram 100 mg
Volume air = 1L
Massa Sampel 1 = 1,2304 g 1230,4 mg
Massa Sampel 2 = 1,3420 g 1342 mg
0,19 chloroquine dilarutkan dalam 1 L air
0,1 gram = 100 mg
100 mg
= 100 ppm
1L
1 mL
M1 . V1 = M2 . V2
100 ppm x 1 mL = M2 . 10 mL
M2 = 10 ppm
2 mL
M1 . V1 = M2 . V2
100 ppm x 2 mL = M2 . 10 mL
M2 = 20 ppm
3 mL
M1 . V1 = M2 . V2
100 ppm x 3 mL = M2 . 10 mL
M2 = 30 ppm
4 mL
M1 . V1 = M2 . V2
100 ppm x 4 mL = M2 . 10 mL
M2 = 40 ppm
5 mL
M1 . V1 = M2 . V2
100 ppm x 5 mL = M2 . 10 mL
M2 = 50 ppm
Konsentrasi sample
- Sampel 1
y = 0,0194x + 0,0167
0,8017 = 0,0194x + 0,0167
0,8017−0,0167
x =
0,0194
= 40,4639 ppm
- Sampel 2
y = 0,0194x + 0,0167
0,8070 = 0,0194x + 0,0167
0,8070−0,0167
x =
0,0194
= 40,7371 ppm
- Rata – rata konsentrasi sample
konsentrasi sample 1+ konsentrasi sample 2
=
2
40,4639+ 40,7371
= 2
= 40,6005 ppm
Kadar sample
250 ml
- Faktor pengenceran = = 10
25 ml
- Massa rata rata sample
massa sample 1+ massa sample 2
=
2
1230,4 mg+ 1342mg
= 2
= 1286,2 mg
- Kadar sample
ppm sample x FP x volume
= x 100 %
massa sample
40,6005 ppm x 10 x 0,25 L
= x 100 %
1286,2mg
= 7,8915 %
2. Air bersih
a. Ambang batas kadar besi untuk keperluan minum, air rumah tangga.
Jawab:
Berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk keperluan higiene
sanitasi,kolam renang, SPA, MCK/pemandian umum, dan air bersih bahwa syarat
maksimum kadar besi yaitu 1 mg/L.
Berdasarkan Permenkes 416/MENKES/PER/IX/1990 syarat maksimum kadar besi
untuk air minum yaitu 0.3 mg/L.
b. Penetapan kadar besi dalam air sumur melalui teknik/metode apa, uraikan juga prinsip
dan langkah tahapan pengerjaannya, serta reaksi kimia yang terlibat. Setiap metode
cukup satu prosedur. Jelaskan pula mengapa tahapan atau penambahan pereaksi tertentu
dilakukan dalam metode tersebut.
Jawab:
Metode konvensional: Gravimetri Penentuan Kadar Fe Sebagai Fe2O3
Prinsip dasar dari metode ini adalah pengukuran berat yang melibatkan
pembentukan isolasi dan pengukuran berat suatu endapan. Sedangkan prinsip
kerjanya adalah pelarutan, pengendapan, penyaringan, pengeringan, pengabuan,
dan pemijaran. Metode gravimetri memiliki prosedur sebagai berikut:
1) Cawan krus dipanaskan sampai pijar, kemudian didinginkan dalam desikator,
selanjutnya ditimbang. Ulangi pekerjaan sampai diperoleh berat cawan krus
tetap (selisih penimbangan tidak lebih dari 3.10-4).
Tujuan pemanasan cawan krus yaitu agar steril. Pendinginan cawan bertujuan
agar dapat segera ditimbang karena penimbangan tidak boleh dalam keadaan
panas dimana akan berpengaruh pada massa cawan. Penginginan dilakukan
dalam desikator karena desikator memiliki silika gel yang mampu mengikat
uap air yang masih terdapat pada cawan.
2) Pipet 10 mL larutan cuplikan kemudian masukkan ke dalam gelas kimia 400
mL dan tambahkan 10 mL HCl 1:1 dan 1-2 mL HNO3 pekat.
Penambahan HCl adalah sebagai pembentuk suasana asam dan melarutkan
besi dalam bentuk Fe3+, pembentukan suasana asam ini agar Fe 2+ tidak mudah
teroksidasi oleh oksigen dan atmosfer serta agar tidak mengalami hidrolisis
sehingga harus dilarutkan dalam suasana asam dengan persamaan reaksi
sebagai berikut:
Fe (aq) + 2HCl (aq) Fe2+ (aq) + 2Cl- (aq) + H2 (g)
Sedangkan penambahan HNO3 pekat adalah untuk mengoksidasi Fe2+
menjadi Fe3+ dan untuk mengusir oksida-oksida nitrat dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
Fe (aq) + HNO3 (aq) + 3H+ Fe2+ (aq) + NO (g) + 2H2O (l)
Penjelasan no 3) dan 4): Hidroksilamin klorida berfungsi agar ion besi tetap
stabil berada pada keadaan bilangan oksidasi 2+. Sehingga kompleks yang
terbentuk bersifat sangat stabil dan dapat diukur absorbansi menggunakan
spektrofotometer. Natrium asetat merupakan suatu garam bersifat basa yang
merupakan buffer. Keberadaan natrium asetat dalam larutan menyebabkan
larutan tidak berubah pHnya secara signifikan jika larutan tersebut
ditambahkan larutan lain yang asam maupun basa. Dengan kata lain, natrium
membantu menjaga larutan pada pH yang tetap optimal. Fenantrolin berfungsi
untuk membentuk senyawa kompleks sehingga dalam bentuk senyawa
kompleks, ion besi dapat memberikan warna yang memberikan warna yang
dapat dianalisis dengan metode Spektrofotometri dengan memperhitungkan
absorbansinya.
Fe2+ (aq) + 3 C12H8N2 (aq) [(C12H8N2)3Fe]2+
Fe2+ + 3 phen H+ ⇌ Fe(phen)32+ + 3 H+
c. Penetapan besi dengan Spektrofotometri akan memperoleh gangguan dari ion logam
aluminium, bila keduanya bersama-sama ada dalam suatu contoh.
- Mengapa keberadaan ion aluminium sangat mengganggu penetapan besi dalam suatu
contoh?
Jawab: Menurut Permenkes, kadar maksimum aluminium pada air bersih yaitu
sebesar 0,2 mg/L. Ion pengganggu dapat mempengaruhi analisa besi menggunakan
metode spektroskopi sinar tampak. Ion aluminium dan besi memiliki kesamaan,
seperti mempunyai muatan sama, dan ukuran setara. Sehingga densitas muatan antara
ion aluminium dan besi pun sama yang mengakibatkan keduanya mempunyai
beberapa sifat kimiawi yang sama, sebagai contoh dalam fase gas, kedua ion
membentuk senyawa klorida. Kesamaan ion logam ini dalam air berkaitan dengan
konfigurasi elektronik 3d5 yang sistematis untuk besi (3+). Sehingga kesulitan dalam
pengomplekan ion besi dan sulit untuk menentukan kadarnya.
- Berikan penjelasan bagaimana cara menghilangkan gangguan tersebut!
Jawab: Salah satu cara untuk menghilangkan gangguan ion aluminium dalam
penetapan kadar besi yaitu menggunakan metode Spektrometri UV-Vis,
pengkompleksan ion Aluminium, dan juga koagulasi.
Prinsip koagulasi kimiawi adalah destabilasi, agregsi dan pengikatan partikel-partikel
koloid secara bersama. Proses ini menyangkut pembentukan flok yang mengadsorbsi
dan mengikat partikel koloid dalam air sehingga membentuk flok yang lebih besar
agar mudah diendapkan dan disaring. Koagulasi kimia dapat dilakukan dengan
penambahan bahan kimia. Bahan kimia yang umum digunakan adalah Aluminium
Sulfat (Al2(SO4)3 .18H2). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Al2(SO4)3 .18H2O 2Al+3 + 3SO4 -2 + 18H2O
2 Al+3 + 6 OH- Al2O3 . xH2O
Al2O3 . xH2O akan mengendap bersama partikel koloid yang diikat didalam flok yang
terbentuk, karena ion Aluminium mengikuti ion OH- maka pH air akan turun.
3. Pilihlah diantara instrumen yang telah anda pelajari (Spektrometri UV-Vis dan
Spektrometri AAS) untuk menjelaskan bagaimana kalibrasi dilakukan. Berilah
penjelasan bagaimana hasil kalibrasinya agar instrument dapat digunakan (tergolong
terkalibrasi). Anda bisa gunakan parameter akurasi, presisis, dan lain lain.
Jawab:
Kalibrasi spektrofotometer dilakukan dengan cara mebandingkan penunjukan alat ukur
yang dikalibrasi dengan alat ukur standar yang lebih tinggi atau sama kelas/ketelitiannya
dan telah diketahui kesalahan ukurnya. Dengan melakukan kalibrasi pada setiap alat
ukur, dapat ditentukan penyimpangan atau deviasi penunjukan alat ukur tersebut,
sehingga ketelitian atau akurasi alat yang telah dikalibrasi terhadap alat ukur standar
dapat dijamin.
Sinar Sesatan
Dilakukan dengan cara:
a. Dilakukan dengaan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dimasukkan dengan kuvet yang sama (yang akan digunakan).
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.
c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam panjang
gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.
Daftar Pustaka
Andreana, R dan Djarot S.K.S. (2013). Pengaruh Penambahan Al3+ dalam Penentuan
Analisa Fe2+ pada pH 4,5 dengan Pengompleks 1,10-Fenantrolin secara
Spektrofotometri Sinar Tampak. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November
CaymanChemical. (2016). Safety Data Sheet Chloroquine (phosphate). California: Santa
Cruz Biotechnology.
InvivoGen. (2018). Product Chloroquine. Hong Kong: Bio-Informatics Center 2 Science
Park West Avenue.
Menteri Kesehatan. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air.
Skoog, D.A dan D.M West. (1971). Principles of Instrumental Analysis. New York: Holt,
Rinehart and Winston, Inc.