1. Bagaimana Alur dari implementasi HazOP dan Aspek-Aspek apa saja
yang harus asda didalamnya? JAWAB: a. Alur dari implementasi HazOP meliputi: 1. Menentukan tujuan analisi dan ruang lingkup untuk diberlakukannya HazOP dengan menggunakan sistem baru atau sistem yang sudah ada yang kemungkinannya belum dianalisis dan perlu unruk dimodifikasi. 2. Mengumpulkan gambaran-gambaran selengkap-lengkapnya serta mendetail pada setiap proses yang ada dalam sebuah plant 3. Pemecahan proses menjadi sub-proses-sub-proses yang lebih kecil dan mendetail guna memperjelas pemisan antara sub- proses dengan diberikannya sebuah simpul /node pada ujung stiap proses. 4. Pencarian kemungkinan-kemungkinan adanya penyimpangan pada setiap proses melalui penggunaan pertanyaan yang sistematis yang dirancang sedemikian rupa untuk HazOP berupa kata kunci/keyword/guidewords,yang dimaksudan untuk mempermudah proses analisis. 5. Melakukan penilaian terhadap setiap efek negative yang ditimbulkan oleh penyimpangan yang ditemukan bersamaan dengan konsekuensinya.Dalam melakukan penilaian ini ditunjukkan dengan menggambarakan ukuran besar-kecilnya efek negatif yang ditentukan berdasarkan tingkat keamanan dan keefisien nya. 6. Penentuan tindakan penanggulangan terhadap penyimpangan- penyimpangan yang terjadi. b. Aspek-aspek yang harus ada di dalam HazOP meliputi: 1. Node: Titik/bagian yang ditentukan sebagai objek untuk di analisis 2. Design Intent: Perancangan/penetapan fungsi,sistem,parameter dan besaran agar proses dapat berjalan dengan lancer 3. Guide Word: Kata-kata singkat yang digunakan untk memberikan gambaran tentang penympangan dari tujuan proses 4. Parameter: Rujukan/ukuran proses yang ditinjau,seperti ; flow,temperature,pressure 5. Deviaton: Bentuk-bentuk Penyimpangan yang ditemukan dari proses yang dikombnasikan dengan guideword dengan parameter proses. 6. Cause: Alasan yang dikemukakan terhadap suatu penyimpangan bisa terjadi. 7. Consequence: Akibat yang dihasilkan oleh penyimpangan. 8. Safeguard: Peralatan atau instrument yang ditambahkan guna bertujuan untuk pengendalian dan pencegahan terhadap terjadinya sebuah penyimpangan. 9. Severity: Tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi. 10. Likehood: kemungkinan terjadinya konsekuensi dengan sistem pengaman yang ada. 11. Action: Bentuk tindakan/upaya untuk mengurangi/menghilangkan penyebab penyimpangan dan konsekuensi.
2. Jelaskan Apa yang dimaksudkan dengan Risk Fire Asessment dan
bagaimana alur kerjanya? JAWAB: a. Apa itu Risk Fire Assesment? RISK FIRE ASSESMENT(RFA) adalah sebuah proses untuk menggambarkan risiko yang terkait dengan kebakaran dengan membahas skenario kebakaran yang menuntut akan perhatian, probabilitas,dan potensi-potensi konsekuensinya. b. Alur Kerja Risk Fire Assesment 1. Communication and Consulting Cara komunikasi berupa berkonsultasi antara pihak yang melakukan risk assessment dengan pihak stakeholder yang terkait. Hal ini dilakukan agar masukan dan keluaran dari risk management proses sesuai dengan tujuan dari organisasi dan stakeholder dan tidak terjadi kesalahpahaman. 2. Establishing The Context Istilah yang digunakan untuk menyamakan pendapat dan tujuan antara stakeholder, risk taker, risk owner dengan tujuan organisasi,yang nantinya akan diperoleh risk management proses yang disetujui oleh seluruh pihak-pihak yang terkait 3. Risk Assessment Proses keseluruhan dari risk idnetification, risk analsis, dan risk evaluation 4. Risk Identification Proses menemukan, mengetahui, dan merekam seluruh resiko guna mengidentifikasi apa yang mungkin terjadi dan kapan situasi tersebut dapat menimbulkan efek terhadaat pencapaian atau tujuan dari organisasi. 5. Risk Analysis Proses untuk mengembangkan sebuah pemahaman tentang resiko. Risk analysis terdiri dari penentuan konsekuensi dan peluang dari kon sekunesi tersebut untuk mengidentifikasi kejadian resiko, dan meletakkannya pada batas-batas yang telah ditetapkan oleh organisasi.Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses penentuan kontrol yang tepat untuk menanggulangi resiko tersebut. 6. Risk Evaluation Sebuah pernyataan untuk membandingkan tingkat dari resiko yang diestimasi dengan kriteria resiko yang telah ditetapkan pada saat context ditentukan. Hal ini dilaukan untuk menentukan seberapa pengaruh resiko tersebut terhadap organisasi dan untuk menentukan tipe dari resiko tersebut. 7. Risk Treatment porses untuk memilih dan menyetujui satu atau lebih opsi untuk mengubah probabilitas terjadinya resiko tersebut yang dibagi menjadi resiko positif dan resiko negatif. Dan diharapkan risk Traeatment dapat menemukan langkah-langkah yang tepat yang dilakukan organisasi untuk mengurangi resiko negatif dan menoptimalkan resiko positif. 8. Monitoring and review Setelah dilakukan risk treatment, kemudian hasil setelah treatment tersebut akan di pantau dan dilakukan kontrol dan evaluasi. Evaluasi didasarkan dari tujuan risk management proses itu sendiri. terkadang sebuah proses risk management akan mempunyai resiko tambahan yang menyertainya, atau resiko baru akan muncul. Oleh karena itu, setelah proses monitoring, akan dilakukan kembali untuk melakukan tanggapan terhadap resiko baru yang muncul. 3. Apa yang membedakan manusia dengan hewan,jelaskan menurut pendapat anda? JAWAB: Yang membedakan manusia dengan hewan Antara lain: 1. Manusi dibekali dengan akal dan pikiran sedangkan hewan hanya dibekali nafsu yang besar yaitu mereka para hewan hanya mengutamakan makanan dan berhubungan seksual. 2. Manusia diberikan hati dan perasaan sedangkan hewan hanya diberi hati bukan perasaan 3. Manusia diberikan ruh untuk hidup didunia dari Allah SWT dan Hewan hanya diberi kehidupan saja. 4. Manusia mempunyai aturan dan norma dalam berpeilaku, sedangkan hewan tidak mempunyai aturan, sehingga ketika berprilaku pun sebebas-bebasnya. 5. Allah SWT menciptakan Manusia untuk mengabdi kepada Allah SWT, sedangkan hewan diciptakan untuk berkhidmad kepada Manusia (dalam memudahkan urusannya di dunia).