STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR Berlaku: 2019
357
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Bernafas secara
normal memiliki urutan yang dimulai dari ekspirasi yang disusul oleh inspirasi,
kemudian istirahat sebentar.
Kecepatan normal setiap menit:
1. Bayi baru lahir : 30-40 kali per menit
2. Dua belas bulan : 30 kali per menit
3. Dua sampai lima tahun : 24 kali per menit
4. Orang dewasa : 10-20 kali per menit
2. Indikasi
Secara rutin bersamaan dengan pengukuran denyut, suhu, tekanan darah.
Sewaktu diperlukan.
Atas instruksi dokter.
Pasien akan, sedang, setelah di bedah.
3. Kontraindikasi
Pasien dengan sakit jantung, pendarahan, kontraksi kuat, pembukaan lengkap.
Jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernafasannya sedang
dihitung.
Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir.
358
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MENGHITUNG FREKUENSI PERNAFASAN
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium keperawatan dasar
perhitungan frekuensi pernafasan
2. Ruang Lingkup
Semua tindakan perhitungan frekuensi pernafasan, meliputi persiapan; pelaksanaan;
dan evaluasi, sehingga sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di klinik/
rumah sakit, wajib memperagakan perhitungan frekuensi pernafasan sebagai sarana
praktek.
3. Uraian Umum
3. 1 Persiapan alat dan bahan praktikum
3. 2 Palaksanaan prosedur perhitungan frekuensi pernafasan
3. 3 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3. 4 Penilaian terhadap peforma mahasiswa
4. Petugas
Pembimbing / penguji praktek laboratorium keperawatan
6. Instruksi Kerja
359
1. Pastikan bahwa klien berada alam posisi nyaman, lebih baik duduk.
Ketidaknyamanan dapat menyebabkan klien bernafaas lebih cepat.
2. Letakkan tangan klien pada posisi rileks menyilang abdomen atau dada bagian
bawahnya, atau tempatkan tangan anda langsung pada abdomen atas klien.
Posisi ini digunakan selama pengkajian nadi. Kedua tangan anda dan tangan
naik dan turun bersamaan selama siklus pernafasansegera setelah melakukan
pengkajian nadi membuat pengukuran tidak mencolok.
3. Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi).
Menjamin hitungan akan mulai dengan siklus pernafasan normal.
4. Sekali siklus terobservasi, perhatikan jarum jam petunjuk detik dan mulai hitung
frekuensi: bila detik jam tangan mencapai angka pada putaran, hitung “satu” untuk
mulai siklus pertama yang lengkap.
Waktu dimulai dengan mengitung satu. Pernafasan terjadi lebih lambat dari
nadi: jadi hitungan mulai dengan satu.
5. Untuk orang dewasa, hitung jumlah pernafasan dalam 30 detik dan kalikan 2.
Untuk bayi atau hitung pernafasan selama satu menit penuh.
Frekuensi pernafasan sama dengan jumlah pernafasan per menit. Bayi dan
anak kecil bernafas dala irama yang tidak teratur.
6. Bila pernafasan orang dewasa mengalami irama tak teratur atau secara abnormal
lebih lambat atau cepat, hitung selama satu menit penuh.
Interpretasi akurat memerlukan pengkajian setidaknya selama 1 menit.
7. Sementara ,menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan dangkal,
normal, atau dalam dan apakah irama normal atau terjadi perubahan pola.
Karakter gerakan ventilasi dapat menunjukkan perubahan khusus atau status
penyakit.
8. Catat hasil pada bagan atau lembar kerja. Laporkan adanya tanda-tanda perubahan
pernafasan.
Memberikan data untuk pengamatan perubahan pada kondisi klien.
Abnormlitas dapat mengindikasikan kebutuhan terapi.
7. Indikator
Memperhatikan keadaan umum pasien
Pasien tidak merasakan sakit
360
Pasien merasa nyaman
8. Referensi
Griffin Anne dan Perry, 1999, Buku Saku Keterampilan dan Prosedur dasar, Jakarta :
EGC
Larasamantika. 2016. Laporan Praktikum Menghitung Frekuensi Pernapasan di
http://larasimantikaergogo.blogspot.com/2016/02/laporan-praktikum-menghitung-
frekuensi.html?m=1. (Diakses pada tanggal 8 Juli 2019)
Hanny.2011.Tanda-tanda Vital di http://hannydarliany.blogspot.com/2011/12/tanda-tanda-
vital-ttv.html?m=1. (Diakses pada tanggal 9 Juli 2019)
DISAHKAN DIPERIKSA
Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi
D III Keperawatan Sutomo Surabaya
361
Dr. Supriyanto, S.Kp., M.Kes. Dr. Padoli.,S.Kp.,M.Kes
NIP. 196909211992031001 NIP. 196807011992031003
Bagian:
Jurusan Keperawatan Lab. Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Surabaya Dasar
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR Berlaku: 2019
Nama : ……………………………………………….
NIM : ……………………………………………….
Penguji : ……………………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………………….
Keterampilan : Perhitungan Frekuensi Pernapasan
No Dilakukan
Kegiatan Ya Tidak Ket
. 1 0
I. ALAT DAN BAHAN
1. Jam tangan dengan jarum petunjuk detik atau tayangan digital
2. Pena
3. Pinsil
4. Lembar Kerja
II. INSTRUKSI KERJA
1. Pastikan bahwa klien berada alam posisi nyaman, lebih baik
duduk.
2. Letakkan tangan klien pada posisi rileks menyilang abdomen atau
dada bagian bawahnya, atau tempatkan tangan anda langsung pada
abdomen atas klien.
3. Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali
ekspirasi).
4.
Sekali siklus terobservasi, perhatikan jarum jam petunjuk detik
362
dan mulai hitung frekuensi: bila detik jam tangan mencapai angka
pada putaran, hitung “satu” untuk mulai siklus pertama yang
lengkap.
5. Untuk orang dewasa, hitung jumlah pernafasan dalam 30 detik dan
kalikan 2. Untuk bayi atau hitung pernafasan selama satu menit
penuh.
6. Bila pernafasan orang dewasa mengalami irama tak teratur atau
secara abnormal lebih lambat atau cepat, hitung selama satu menit
penuh.
7. Sementara ,menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan
dangkal, normal, atau dalam dan apakah irama normal atau terjadi
perubahan pola.
8. Catat hasil pada bagan atau lembar kerja. Laporkan adanya tanda-
tanda perubahan pernafasan.
JUMLAH
Jumlah ‘Ya’
N Keterampilan = x 100 = x 100 =
12 12
N Responsi = ………….
N = (N Keterampilan x 60%) + (N Responsi x 40%) = ……
Surabaya,
Penguji
NIP.
363