Anda di halaman 1dari 4

10 april 2019 [SIPEN CEREBRO 2018 OKE]

Kasus 1

Indra, 8 tahun, datang ke poliklinik diantar ibunya dengan keluhan sering bersin-
bersin dan pilek sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan ini sering disertai hidung tersumbat
serta mata berair dan gatal. Ia juga sering menggosok hidungnya yang gatal. Keluhan
ini timbul terutama pada pagi hari atau bila Indra bermain di tempat yang berdebu.
Keluarga Indra tidak ada yang menderita penyakit seperti ini. Ayahnya sering
menderita gatal- gatal di kulit bila mengonsumsi udang.

a) Apa masalah pada pasien ini ?


b) Bagaimana langkah pengobatan rasional ?
c) Obat apa yang akan diberikan pada pasien ini ?
d) Diskusikan alasan pemilihan obat tersebut !
e) Diskusikan mekanisme kerja obat-obat tersebut!
f) Diskusikan pula masalah farmakologi lain (efek samping, indikasi lain,
kontraindikasi) !

Jawab :

a) Pasien ini mengalami rhinitis alergi (hipersensitivitas tipe 1 ), gejala-gejalanya


:
 Hidung berair atau tersumbat
 Bersin bersin.
 Mata yang gatal dan berair
 kelelahan
 Sering disertai batuk batuk
Penyebab :
Terdapat beragam alergen yang bisa memicu reaksi sistem kekebalan
tubuh jika terhirup melalui hidung. Pada pemicu telah disebutkan bahwa
keluhan ini muncul terutama pada pagi hari atau bila Indra bermain di tempat
yang berdebu.

Pr. Farmakologi 1
10 april 2019 [SIPEN CEREBRO 2018 OKE]

b). Langkah pengobatan rasional :

 Anamnesis : sacred seven dan fundamental four


Fundamental four
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Sacred Seven
 Lokasi : hidung.
 Onset : pada pagi hari atau bila Indra
bermain di tempat yang berdebu.
 Kualitas : berupa dampak akibat penyakit
yang di derita, maka dari itu perlu ditanyakan apakah hal tersebut
mengganggu aktivitas di sekolah.
 Kuantitas : perlu dipertanyakan seberapa
sering gejala muncul.
 Faktor yang memperberat : berupa riwayat aktivitas,
dikarenakan Indra masih bersekolah, maka perlu ditanyakan
aktivitasnya di sekolah.
 Faktor yang memperingan : berupa riwayat obat-obatan,
maka dari itu perlu ditanyakan seperti; apakah ibu Indra telah
memberikan obat? Jika iya, apakah ada efek samping atau
manfaatnya?
 Keluhan penyerta : bersin-bersin, pilek, hidung
tersumbat, serta mata yang berair dan gatal
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus
ditanyakan adalah
Identitas pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan,
agama dan pekerjaan.

Pr. Farmakologi 2
10 april 2019 [SIPEN CEREBRO 2018 OKE]

 PemeriksaanFisik : Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tanda


vital, serta penilaian keadaan umum. Berdasarkan prinsip from head to
toe.
 PemeriksaanPenunjang : skin prick test, yang berfungsi untuk
mengetahui alergen (pencetus alergi)
 Tatalaksana : diberikan obat-obatan yang bertujuan untuk mengurangi
gejala yang disebabkan alergi.

c). Obat yang diberikan yakni Antihistamin H1 antagonis generasi kedua.

 Loratidine : 10 mg per hari


 intranasal kortikosteroid (budesonide) : 64-100mcg, 1-2 semprotan ke
tiap lubang, 2 kali sehari

d). Alasan pemilihan obat tersebut :

 Karena Loratidine merupakan anti histamine generasi kedua dan


memiliki efek sedasi yang lebih ringan serta tidak menembus sawar
darah otak.  Loratidine
 dikarenakan dapat mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan
mediator serta mengurangi edema intrasel  Budesonide

e). Mekanisme kerja obat

 Loratadine adalah antihistamin H1 trisiklik kerja panjang generasi


kedua. Loratadine merupakan antagonis reseptor H1 yang
menghambat kerja histamin dengan berkompetisi mengikat reseptor
H1 perifer secara reversibel. Akibatnya, gejala yang disebabkan oleh
aktivitas histamin di pembuluh darah kapiler (vasodilatasi), otot polos
bronkus (bronkokonstriksi), dan otot polos gastrointestinal (kontraksi
spasmodik otot polos gastrointestinal) dapat dihambat.
 Loratadine memiliki efek sedasi yang lebih ringan dibandingkan
dengan antagonis reseptor H1 generasi pertama karena senyawa ini

Pr. Farmakologi 3
10 april 2019 [SIPEN CEREBRO 2018 OKE]

tidak memiliki kemampuan untuk menembus sawar darah otak


sehingga tidak dapat terdistribusi sempurna ke sistem saraf pusat.
Selain itu, loratadine memiliki afinitas yang rendah pada reseptor
kolinergik dan alfa adrenergik sehingga tidak memberikan efek yang
signifikan. Loratadine memiliki senyawa metabolit aktif yaitu
desloratadine atau descarbo ethoxy loratadine.
 Budesonide  memacu bronkodilator pada adrenergic beta 2

f). Masalah Farmakologi lainnya

 Loratadine

 Efek samping :
 Obat ini biasanya tidak memiliki efek samping
 Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Kadang kala :
ruam, gatal/bengkak (terutama wajah/lidah/tenggorokan), pusing berat,
kesulitan bernapas.

Indikasi : Urtikaria dan Rhinitis Alergi


Kontraindikasi :
- Pasien dengan gangguan fungsi hati dan penurunan fungsi ginjal harus
menyesuaikan dosis
- Efek etanol dan obat-obatan sedatif lainnya tidak boleh bersamaan
dengan Loratadine.

Budesonide
Indikasi : rhinitis alergi
Kontraindikasi : pasien dengan imunocompromise
Efek samping jangka panjang : moon face, buffalo hump, osteoporosis,
katarak, sindroma cushing

Pr. Farmakologi 4

Anda mungkin juga menyukai