Anda di halaman 1dari 3

Embriogenesis

Embriogenesis merupakan proses pembentukan embrio multiseluler dari zigot bersel


tunggal. Perkembangan yang berlangsung selama embriogenesis, yaitu yang pertama zigot
mengalami polarisasi apikal-basal, sel apikal yang kecil dengan sitoplasma kental dan sel basal
yang besar dengan sitoplasma encer. Sel basal akan membentuk struktur berumur pendek yang
disebut suspensor sedangkan sel apikal akan menjadi embrio. Kedua, tahap globuler, embrio
berupa kumpulan sel dengan struktur berbentuk bundar. Ketiga, tahap hati, embrio bertambah
masa dan jumlah selnya serta membentuk cekungan di bagian apikal sehingga strukturnya
menyerupai hati. Keempat, tahap torpedo, merupakan tahap awal ketika prekursor dari kotiledon,
akar, dan batang mulai dapat dikenali. Kelima, tahap kotiledon, kotiledon memanjang pada
magnoliopsida (dikotil) ada dua yang kotiledon yang mengalami perkembangan sedangkan pada
liliopsida (monokotil) hanya satu kotiledon (skutelum) yang berkembang (Wijayanti dkk., 2015).

Gambar 5. Embriogenesis Tumbuhan Capsela bursa-pastoris.


Sumber: Wijayanti dkk (2015).
Salah satu contoh perkembangan dari embrio dapat diikuti pada tumbuhan Capsela
bursa-pastoris. Sel suspensor yang paling ujung yang terletak di belakang sel terminal pada
perkembangan lebih lanjut berperan serta dalam pembentukan embrio dan perkembangan
selanjutnya sel tersebut berkembang membentuk tudung akar dan ujung akar lembaga. Sel
terminal memulai dengan pembelahan membujur dua kali dengan bidang yang saling tegak lurus
sehingga terbentuk empat buah sel. Pembalahan berikutnya ialah pembelahan melintang dan
terbentuklah delapan sel. Selanjutnya terjadilah pembelahan berulang sehingga terjadi bentuk
genta atau jantung dan terbentuk sepasang cuping yang akan membentuk kotiledon yang
diantaranya terdapat pucuk lembaga. Susunan akhir dari suatu embrio angiospermae dari bawah
ke atas ialah: akar lembaga (radikula), hipokotil, dua lembar kotiledon (pada tumbuhan
monokotil satu kotiledon tidak berkembang), dan pucuk lembaga (plumula) diantara kedua
kotiledon. Akar lembaga berhubungan dengan suspensor (Moertolo dkk., 2018).
Daftar Rujukan

Moertolo, A., Sulasmi, E., S., dan Sunarmi. 2018. Tumbuhan Berbiji Tertutup. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Wijayanti, S., Kartikasari, A., D., dan Kusfitasari, A. 2015. Perkembangan Embrio dan Biji.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai