Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Kusumaningsih

NIM : 7218010

Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Asuhan keperawatan pada BBLR

Definisi pada BBLR

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih rendah dari berat
badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram,
sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram. Sementara pada bayi yang lahir
dengan berat kurang dari 1,5 kilogram, dinyatakan memiliki berat badan lahir sangat rendah.

Karakteristik pada BBLR dapat dijelaskan bahwasannya :

BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan ibu hamil, yang belum cukup umur yang biasa disebut
dengan premature, selain itu bisa terjadi dismaturitas. Disini bayi lahir cukup bulan (38 Minggu) tapi
Berat Badan lahirnya lebih kecil artinya Berat Badannya kurang dari 2.500 gram.

BBLR dibagi 2 golongan :

1. Prematur Murni

Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat
badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang
Bulan - Sesuai Masa Kehamilan (NKB- SMK)

2. Dismaturitas

Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan,
dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term.

Etiologi dari BBLR disini diantaranya Karen ibu, lingkungan dan janin

Manifestasi pada BBLR diantaranya seperti penjelasan pada pengertian diantaranya : Berat kurang dari
2.500 gram, panjang kurang dari 45cm (normal panjang bayi 50 cm-56 cm), kepala lebih besar, pola
pernafasan dari BBLR tidak teratur dan dapat terjadi apnea, umur kehamilan kurang dari 37 Minggu
(normal 38 Minggu), nadi 100-140x/menit, kepala pada bayi BBLR tegak dijawab oleh narasumber
sebagai berikut : Alsan kepala bayi tidak dapat tegak pada manifestasi klini : usia 3 bulan kepala tidak
ditahan pada bagian belakang tetapi kepala tetap bergelayut maka bisa disimpulkan bahwa bayi
tersebut kurang Berat Badan atau BBLR.
Pemeriksaan penunjang pada bayi BBLR diantaranya seperti : pemeriksaan sinar X sesuai dengan
keadaan apakah perlu atau tidak, pemantauan elektrolit pada BBLR, pemantauan gas darah sesuai
kebutuhan.

Gangguan pada keadaan selanjutnya : Bayi dengan berat badan lahir rendah ini rentan sakit atau
mengalami infeksi, Sedangkan dalam jangka panjang, bayi tersebut berisiko mengalami keterlambatan
perkembangan motorik atau kemampuan dalam belajar. Semakin rendah berat badan lahir bayi, maka
semakin banyak masalah medis yang akan dihadapi, apalagi jika bayi tersebut terlahir prematur
diantaranya pada gangguan perkembangan pada bayi, gangguan pertumbuhan pada BBLR, gangguan
penglihatan pada BBLR seperti retionopati, gangguan pendengaran, penyakit paru kronis pada BBLR
( Pneumonia, aspirasi : refleks menelan dan batuk belurn sempurna ), Gangguan pada pencernaan
Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan BBLR diantaranya :


1. Faktor lbu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum,
trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b. Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak
kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada
golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik
(khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian
prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila
dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2. Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
3. Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.

Sesi pertanyaan pada presentasi BBLR


1. Aldha fatikhah : jelaskan etiologi pada BBLR ?
Jawab :
1. Faktor lbu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum,
trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b. Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak
kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada
golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik
(khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian
prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila
dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2. Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
3. Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi

2. Anisa Kusumaningsih : pada manifestasi disebutkan bahwa bayi tegak itu dijelaskan seperti
apa?
Jawab :
Kepala pada bayi BBLR tegak dijawab oleh narasumber sebagai berikut : Alsan kepala bayi tidak dapat
tegak pada manifestasi klini : usia 3 bulan kepala tidak ditahan pada bagian belakang tetapi kepala tetap
bergelayut maka bisa disimpulkan bahwa bayi tersebut kurang Berat Badan atau BBLR.

3. Devi apriliani : Sebutkan klasifikasi BBLR ?

Jawab :

Berat lahir bayi 1.500 - 2.000 gram termasuk kategori bayi berat lahir rendah, berat bayi lahir <1.500
termasuk kategori bayi lahir sangat rendah, berat lahir bayi <1.000 gram termasuk kategori bayi berat
lahir ektrem rendah.

4. Natania Ema Yolanda : Bagaimana penanganan BBLR yang tidak dirumah sakit (pelosok desa)?

Jawab :

Mengatur suhu tubuh dengan memberi dekapan bayi melalui ibu, memberikan ASI, mengatur ventilasi
ruangan.

5. M. Ajie Pramono Nugroho : apakah BBLR mempengaruhi IQ bayi tersebut ?

Jawab :

Bisa iya bisa tidak, karena BB yang rendah, tergantung nutrisi yang diberikan dari ibu kepada si bayi, dan
tergantung pada pertumbuhan otak yang belum matur.

Anda mungkin juga menyukai