Anda di halaman 1dari 26

moch_yogi_aditiya_1910207000

13.docx
by

Submission date: 09-Apr-2020 07:10PM (UTC+0700)


Submission ID: 1293562855
File name: moch_yogi_aditiya_191020700013.docx (146.21K)
Word count: 4243
Character count: 28030
Moch yogi aditiya
Elostisitos permintoon doging sopi di Suroboyo

ELASTISIT AS PERMINTAAN DA GING SAPI


DI SURABAYA

Moch Yogi Aditiya


Universitas Muhammadyal, Sidowjo,Gelam Candi Sidoorjo
Email: m.aditiya IO@gmail.com

1
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

ABSTRACK
m
Tujuan penelitian ini adalah untuk rnenganalisis perkernbangan harga daging sapi,

permintaan daging sapi dan faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan daging sapi di

IIKota Medan. IDalam pengindetifikasian harga dan permintaan daging sapi, data dianalisis

scara statistik grafik, sedangkan dalam pengaruh, digunakanmetode analisis regresi linear

berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa , perkembangan harga daging sapi di IKota

Medan mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun dan memiliki kecenderungan meningkat;

perkembangan permintaan daging sapi di Kota Medan mengalami fluktuatif dari tahun ke

tahun dan memiliki kecenderungan meningkat; dan secara serempak faktor harga daging

sapi, harga daging ayam, dan harga daging kambing memberikan pengaruh nyata positif

terhadap permintaan daging sapi. Sedangkan secara parsial, harga daging karnbing dan harga

daging sapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi

Kata Kunci: Permintaan, Daging Sapi, Harga Subtitusi

2
Moch yogi aditiya
Elostisitos permintoon doging sopi di Suroboyo

PENDAHULUAN
Daging sapi adalah salah satu dari bcbcrapa sumbcr bahan pangan hewani,
daging sapi mcmpunyai bcbrapa kandungan unsur gizi yang kaya akan protein dan
cncrgi. Sama halnya dcngan adanya pcningkatan jumlah pcnduduk, pcrmintaan
rcrnadap produk pangan ini eetiap tahun akan scmakin mcningkat. Selain faktor
pcnduduk, terjadinya bcbcrapa pcrgeecran pada pola konsurnsi masyarnkat dari bahan
pangan sumbcr protein nabati ke bahan pangan sumbcr protein hewani merupakan
salah satu faktor yang turut mendorong meningkatnya pennintaan daging sapi
disurabaya. Kejadian ini dapat diramalkan akan terns berlanjut hingga di masa

yang akan datang. Ketidakseimbangan pada produksi dan pennintaan akan berdampak
pada kenaikan harga. Khususnya pada harga daging sapi yang tipikalnya setelnh
mengalami kenaikan tidak akan pemah terjadi penurunan harga kembali
keposisi semula. Kalaupun turunpun masih tetap diatas harga awal, tidak seperti
komcxlitas penanian lainya. Perilaku ini disebabkan oleh perubahan harga yang
sangat cepat dan udak diikun oleh perubahan sisi produksi. Hal ini antara lain
disebabkan oleh siklus produksi yang lama.serta teknologr budidaya yang rendah.
Pendapatan perkapita adalah jumlah besarnya pendapatan rara-rara penduduk. di suatu
tempat. Pendapatan per kapna bisa didapatkan dari hasil pembagian dari pendapatan
nasional suatu tempat denganjumlah penduduk. dalam penode tertentu. Pendapatan per
kapita dapat digunakan untuk membandingkan jumlah besarnya angka kesejahteraan
atau standar hidup suatu tempat dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan
seperti itu.tentunya kita bisa mengamati apakah kesejahteraan masyarakat di suatu
negara secam rata-rata telah meningkat atau menurun. PDRB (Produk Domestik
Regional Bruto) bisa dianikan sebagai jumlah total nilai tambah yang diperoleh suatu
unit usaha dalam suatu tempat atau jumlah total nilai barang atau jasa yang didapatkan
oleh suatu unit ekonomi pada suatu tempal tertentu. Nilai PDRB dapat dijumlah
dengan penduduk di tempet tersebut akan menghasilkan pendapatan perkapita.
Penduduk mempunyai per.man yang sangat penling dalam pembangunan ekonomi.
Makin banyak jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi, termasuk
pennimaan akan daging sapi. Sehingga para

3
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

peternak dimntut untuk bis a memenuh.i permint , n daging sapi yang bertambah banyak
dikarenakan bertarnbahnya jumlah penduduk. Laju peningkatan penduduk Indonesia
dan perbaikan taraf hidup penduduk Indonesia serta perubahan selera konsumen akan
mendorong peningkatan kebutuhan pangan dan konsumsi makanan rumah tangga akan
mengalami perubahan ke arah peningkatan konsumsi protein hewani , Komoditas
daging, telur, dan susu adalah komoditas pangan yang memiliki protein yang tinggi
(Priyanto, 2005). Berdasarkan data dari Departemen Pertanian, komoditas daging sapi

merupakan komoditas yang paling banyak diminati jika dibandingkan dengan


komoditas daging lainnya seperti daging kambing , kerbau dan babi. Tingginya protein

dalam daging sapi membuat konsumen meningkatkan konsumsi mereka terhadap


daging sapi. Berdasarkan data statistik dari departemen pertanian konsumsi daging sapi
Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan.

D
PERMINTAAN

Pengertian Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah


permintaan suatu barang terhadap perubahan variable yang mempengamhi, dihitung
sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase
variable yang mempengaruhi atau dengan ikata lain perbandingan (rasio) antara
persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga.
Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah

yang diminta terhadap perubahan harga, Pengertian elastisitas permintaan adalah suatu
konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah k:ualitas
barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. pad a dasarnya

ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, antara lain elastisitas harga permintaan,
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan

4
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

Penentu Flastisitas Permintaan

1. Tersedianya Rarang Substitusi yang Terdekat,

Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang


lebih elastis karena mempermudah para konsumenuntuk mengganti barang tersebut
dengan yang lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah
diganti dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin
tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis. Sebaliknya,
karena telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan
telur tidak seelastis permintaan akan mentega.

2. Kebutuhan versus Kemewahan.

Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya


kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter
meningkat, oreng tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke
dokter, meskipun mungkin tidak sesering sebelumnya,

3. Pasar.

Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita
menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung
memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena
lebih mudah menemukan substitusi unmk barang-barang yang terdefinisi secara
sempit.

4. Rentang Waktu.

Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun


waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin
hanya sedikit mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. amun
setelah itu, bagaimanapun juga.orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih

s
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

irit bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja
yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan pembahan jumlah barang/jasa


yang diminta terhadap perubahan harga,

Macam-Macam Elastisitas Barga Permintaan

I. Permintaan Elastis (Ed> 1)

Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal


ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan
harga sebesar 1 % menyebabkan terjadinya perubaban jumlah yang diminta
lebih dari
1 %. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah
barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang
elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
2. Permintaan Inelastis (Ed < l)
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan
harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap
membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalab barang•
baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti

(subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1 % menyebabkan perubahan

jumlah barang yang diminta kurang dari 1 %.

3. Permintaan Elastis Uniter (Ed= l)

Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga


sebesar 1 % menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta

sebesar 1 %.

6
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

4. Permintaan .Elastis Sempurna (Ed=•)

Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempuma jika memiliki


koefisien elastisitas tak terhingga, Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah
yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan
barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu kornoditas
yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).

5. Permintaan Inelastis Sempnrna (Ed= 0)

Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok),


berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar
dengan sumbu vertikal (sumbu P).

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu
tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai
berikut,

1. Ketersediaan Harang

Ketersediaan barang subtimsi atas suatu barang dan juga semakin


tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang

tersebut semakin elastis.

2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)


Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting
kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya,
meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap
membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena

7
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan


pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga
turun.

3. PendapatanKonsnmen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan
harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang
berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan
memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan

bersifat elastis,
4 Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk
dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap
membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis,

Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply)

Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah


yang ditawarkan terhadap perubahan harga.

Macam-macam Elastisitas dari Penawaran

1. Penawaran Elastis (Es> 1)


Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif)
terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1%
:menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1 %.

2. Penawaran Inelastis (Es< 1)


Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/ kurang peka
terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1 % menyebabkan
terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1 %.

8
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

3. Penawaran Elastisitas Uniter/Satuan (Es= 1)


Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama
dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

4. Penawaran Elastis Sempurna (Es = •)


Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau
perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang
ditawarkan lebih 0%.

5. Penawaran Inelastis Sempurna (Es= 0)


Penawaran inelastis sempuma ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi
jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang
ditawarkan tetap.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Barga dari Penawaran

il. Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah
jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

• Ja:ngka waktu sa:ngat pe:ndek: Produsen tidak dapat menambah barang dalam
waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (hams
menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur•
mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan
penawaran bersifat inelastis.

• Ja:ngka pendek: Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang
ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada,
seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu

9
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

sebelumnya atau menambah bahan bairn sehingga produksi dapat ditambah.


Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.

• Jangka panjang: Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak


kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin,
pabrik barn, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

2. Daya Tahan Prociuk


Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk,
pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk•
produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas,

cendemng lebih elastis,

3. Kapasitas Produksi

Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva


penawaran elastis.

Perm:intaan Rarang dan Jasa

Berikut ini akan kami jelaskan apa itu permintaan barang dan jasa, serta faktor
apa saja yang mempengaruhi permintan.

Pengertian Permintaan

Coba kalian perhatikan contoh pengalaman ibu ani berikut ini. Thu ani ingin
membuka usaha toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi
sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini.

10
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

4.500,
2. Rp,4.750,00
3. p5.000,00
p5.250.
5. pS.500,00
Rp5.750,
7. Rp6.DOO,OO

Berdasarkan daftar belanjaan Bu Ani di atas menunjukkan bah wa pada saat harga jeruk
sebesar Rp 4.500,00, Bu Ani akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp
6.000,00, maka Bu Ani hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Bu Ani
untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu mempakan
contoh permintaan. Pada saat Bu Ani menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya
mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak, bukan? Bu Ani juga hams
mempertimbangkan uang yang dimilikinya, Jika uang yang tersedia dapat digunakan
untuk memenuhi keinginan Bu Ani untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat
terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan
pengertian permintaan hanya mernerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang
yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka
permintaan adalab keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada
berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada
faktor-faktor lain yang memengamhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga
pengaruhnya tidak sekuat faktor harga. Berikut lni faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan,

n
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

• Barga Rarang itu Sendiri


Harga barang akan memengamhi jumlah barang yang diminta. Jika
harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat.sedangkan jika
harga turun maka jumlah permintaan barang akan menumn.

• Harga Rarang Subtitusi (Pengganti)


Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah
barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah

:maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga
barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah
dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila
dibandingkan permintaan terhadap kemeja.

• Barga Rarang Komplementer (Pelengkap)


Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa,
Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin
naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun,
begitu juga sebaliknya.

• Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan
besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh
tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi, Sebaliknya
jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan
turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Thu
Tia dari basil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk
:membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika basil dagang minggu kedua Rp400.000,00,
Thu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

12
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

• Selera Konsu.men
Selem konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah
barang yang diminta, Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat
maka perrnintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya,
sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas
:musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka
permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.

• Intensitas Kebutuhan Konsmnen


Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang
yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak,
akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut
rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak
:maka permintaan mas:yarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi
meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka
intensitas kebutuhan akan jas hujan semalcin meningkat. Konsumen akan
bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga
jas hujan Rp 15.000,00.

• Perkiraan Harga di Masa Depan


Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka
konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada
kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen
memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cendemng
mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga
bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun
Pengisian Bah an Bakar U mum) untuk mendapatkan bensin a tau solar yang
lebih banyak.

• Jmnlah Penduduk.
Pertambahan penduduk akan memengamhi jumlah barang yang diminta.
Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang
yang diminta akan meningkat.

13
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

Macam-Macam Permintaan

Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan


berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

• Permintaan Menurut Daya Beli


Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu
permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

1. Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau


jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada
permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu
dan ia mampu membayamya.

2. Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang


dan jasa yang sebenarnya memilik.i kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut, Contohnya Pak Luki
sebenamya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia
belum mempunyai keinginan untuk memheli kulkas.

3. Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau

jasa yang tidak disertai dengan daya beli, Pada permintaan absolut konsumen
fidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang

diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga, Akan tetapi


uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh
karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi,

14
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

• Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya.


Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas
permintaan individu dan permintaan kolektif.

l. Permintaan individu: Permintaan individu adalah permintaan


yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contoh bentuk permintaan indi vidu seperti pada Tabet 17.1
mengenai daftar permintaan jeruk Thu ani

2. Permintaan kolektif: Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah


kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan
secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Ibu ani, di
pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika
permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk
permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada tabel
berikut.

Hokum Permintaan

Caba kalian perhatikan lagi pada Tabel sebelumnya mengenai daftar permintaan
jeruk Thu ani. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk
Rp4.500,00/kg permintaan Thu ani sebesar 140 kg. amun ketika harga jeruk
Rp6.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut menggambarkan
bunyi hukum permintaan, Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang

15
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging sop! di Surabaya

adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga
rendab jumlah barang yang diminta meningkat.

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum


permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap).

Kurva Permintaan

Hukum permintaan yang telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan


menggunakan suatu grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar
permintaan yang dilakukan Desi dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini.

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di bawah ini.

Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau


bergerak dari kiri atas ke kanan ba wah, Artinya apabila harga jeruk turun, juml ab
barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus), Perlu kalian sadari,
bahwa

Jll.6
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan
jumlah barang yang bersedia diminta.

Apakah perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi,
permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari thik yang

ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan


menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah
permintaan, Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa
pada harga Rp4.500,00 jumJah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap
titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.

Pergeseran Kurva Permintaan

Pergeseran kurva perrnintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang


ditimbulkan oleh fakt:or-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan

dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan
mengenai permintaan Desi terhadap jeruk, Pada contoh di depan menunjukkan bahwa
berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu
sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengamhi jumlah
jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah
jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi
mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih jelasnya
perhatikan Tabel 17.4 dan bentuk kurva berikut ini.

Ju:mlah J ru k yomg Dim nt.a


Harg.a Jeruk
(R elk I) Pendapata.n P,endapatan
PAndapat.an Awa I Men1u.-un
IV'leningkall
(kg)
(k ) (kg
4.500 140 130
155
.750 120 1110
135
5.000 90
00 115
5.250 80 70
5.500 60 50
5,750 75
40 55 30
. 0 20 1
35

17
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di
bawah ini.

Harga
p

KeIOrangan,
D = Pe minr.n nje.-uk. p� .
s.aat. end ae,an ,a.......,.al.
D, - PerminUJ n jcruk p
d" s.oat pend pi:ltiln
mcn;ngk<Jt..
Jumlah D, - Pern'linta.'3.njoruk padCJ
"eruk s.a<n pondapa.tan monu.-un.

Perhatikan kurva perrnintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan

dari D ke Dl dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva
permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan
pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah
permintaan karena penurnnan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta
dapat menggeser kurva permintaan.

Kondi · erekonomian di Kota Surabaya


terdapat belasan mal-mal rsar dan puluhan supermarket besar. Pusat
perbelanjaan melampaui perkiraan, Hal ini disebabkan juga karena Surabaya sendiri

sudah termasuk dalam 5 kota besar yang bfj'kembang cukup pesat dalam hal
pembangunan yang terpadat di Indonesia, Surabaya merupakan pusat bisnis,
perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Maka dapat
dipastikan jumlah pendatang .i luar wilayah Surabaya melonjak naik dan tidak dapat
dibendung oleh pemerintah. Warga Surabaya sedikit banyak terdiri dari berbagai
macam ras dan suku bangsa, seperti adanya kampoeng Arab di daerah Wisata Religi
Sunan Ampel, lalu ada kampoeng Madura di daerah pesisir Surabaya Kenjeran, Bulak
Banteng dan sekitamya. Serta ada pula kampong cina yang terletak didaerah Jagalan
dan sekitarnya. Oleh sebab itu, adat istiadat yang berlaku di Surabaya ada beraneka

18
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

ragam di setiap wilayah, tetapi aturan-aturan dari turun temurun warga asli Surabaya
juga masih tetap di pegang teguh oleh wargarrya, oontoh seperti sering melakukan kerja
iJ-kti dan membangun kampung serta menjadikan Surabaya kota metropolitan bersih,
Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya budaya. Beragam etnis ada di
Surabaya, seperti etnis Melayu, Cina, India, Arab, dan Eropa. Etnis Nusantara pun
dapat dijumpai, seperti Madura, Sunda, Batak, Kaliiantan, Bali, Sulawesi yang
membaur dengan penduduk asli Surabaya membentuk modern ternama diantaranya:
Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Superman Pakuwon I.ndah (satu gedung),
Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of
Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall,
Maspion Square, MEX Building, Pasar Atnm Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina
(dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang oleh rnasyarakat Surabaya lebih
dikenal dengan Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire Palace, yang
sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan pusat
perbelanjaan tradisional terna diantaranya Pasar Turi, PasiAtom, dan Darmo Trade
Center (OTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo. Pembiayaan pembangunan
masih kekurangan pendanaan pembangunan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan
dan program yang perlu dilakukan oleh pemerintah kota, Hal ini karena tidak memiliki
upaya maksimal namun penggalian dana pembangunan baiklfang alternative

intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber biaya daerah. Struktur ekonomi


Surabaya yang dicerminkan dari data PDRB ditentukan oleh 9 sektor lapangan usaha
yang terbagi dalam sub sektor lapangan usaha, Perubahan makro ekonorni Surabaya
yang terjadi, baik dari sisi pengeluaran atau produksi masing-masing sektor lapangan
usaha, pennmbuhan ekonomi, stabilitas harga, dapat dijelaskan dan diukur dengan
menggunakan PDRB atas dasar harga konstan, Dari analisis peran masing-rnasing
lapangan usaha akan diketahui pergeseran stmktur ekonomi Kota Surabaya sehingga
dapat diperkirakan iah dan rencana pembangunan kota, antar lapangan usaha pada

wakm mendatang. Untuk sektor tersier, marak.nya pangsa pasar perdagangan yang
menimbulkan permintaan fasilitas perdagangan barn seperti mall, pertokoan,
perkantoran dan ruko-ruko ham banyak bermunculan. Pada 2 tahun terakhir, beberapa

19
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

pus at perdagangan baru sud ah mulai beroperasi, sehingga berdampak pad a


peningkatan output sektor perdagangan, hotel dan restoran yang pada akhirnya
meningkatnya peran sektor tersebut dalam struktur ekonomi Surabaya. Peningkatan
sektor perdagangan, hotel dan restoran tenturrya menimbulkan dampak berganda
(multiplier effect) pada lainnya yaitu sector pengangkutan dan komunikasi serta sector
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang selama ini sebagai pendukung pada
sektor perdagangan.

Produksi dan Permintaan Daging Sapi di Kota Surabaya


Dalam melaksanakan pemb unan pertanian pada sub sektor peternakan

dalam hal ini produksi daging sapi, tentu saja dijumpai berbagai permasalahan dan
kendala. Secara umum permasalahan tersebut adalah bagaimana meningkatkan
produksi daging sapi yang dapat memenuhi peningkatan permintaan penduduk
Indonesia. Seiring dengan meningkatkan jumlah penduduk dan peningkatan
pendapatan masyarakat, bisa dipastikan permintaan terhadap produk pertanian akan
terns meningkat . Berkaitan dengan produksi pertanian, produktivitas yang relatif
lambat peningkatannya dan luas areal untuk petemakan yang semakin terbatas menjadi
penyebab utama rendahnya peningkatan produksi pangan utama. Penyusutan lahan
sebagai akibat dari konversi lahan, jaringan irigasi yang rusak, sulitnya memperluas
areal peternakan barn dan perubahan iklim ditengarai menjadi penyebab terjadinya
peningkatan produksi yang belum sesuai dengan target. Lambatnya peningkatan
produktivitas merupakan kendala da1am peningkatan produksi pangan. Penyebabnya
antara lain adalah masih terbatasnya difusi benih unggul basil penelitian dan
pengembangan, terbatasnya kemampuan petani dalam menerapkan budidaya yang
sesuai dengan anjuran (good agricultural practices), dan rendahnya akses petani
terhadap su mber
pembiayaan. Dengan kondisi demikian, pendampingan penyuluhan dan pelatihan bagi
petani menjadi hal penting unmk diperhatikan, disamping perlunya perbaikan
kelernbagaan perkreditan untuk petani.

20
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

Perkembangan Barga Daging Sapi fl


Dal am kehidupan masyarakat masalah harga dan elasci sitas harga merupakan
pokok bahasan yang sangat penting, Harga adalah basil akhir bekerjanya sistem pasar,
yaitu bertemunya pola-pola perm.intaan dan penawaran karena permintaan dan
penawaran. Karena permintaan dan penawaran merupakan indikator perkembangan
dan preferensi konsumen dan produsen. Maka harga yang merupakan hasil akhir
bekerjanya sistem pasar juga dianggap sebagai indikator penting bagi konsumen dan
produsen, Dengan demikian harga pasar menjadi pedoman bagi
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian atau konsumsinya, dan bagi produsen
untuk melaksanakan produksi dan penjualan dipasar. Harga mengandung pengertian, suatu
nilai tukar dari produk barang atau pun jasa yang umumnya dinyatakan dalarn satuan
moneter (IR.upiah, Dollar, Yen dll)Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk
menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterirna oleh perusahan
dari produk atau jasa yang di hasilkan.
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

KESIMPULAN

Daging sapi mernpunyai bebrapa kandungan unsur gizi yang kaya akan protein
dan energi. Sama halnya dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, pesmintaan

terhadap produk pangan ini setiap tahun akan semakin meningkat . Salah satu faktor
yang turut mendorong meningkatnya permintaan daging sapi disurabaya, ejadian ini
dapat diramalkan akan terns berlanjut hingga di masa yang akan datang, Berdasarkan
data dari Departemen Pertanian, komoditas daging sapi merupakan komoditas yang
paling banyak diminati jika dibandingkan dengan komoditas daging lainnya seperti
daging karnbing, kerbau dan babi.

Tingginya protein dalam daging s\i membuat konsumen


meningkatkan konsumsi mereka terhadap daging sapi. Seiring dengan
meningkatkan jurnlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat, bisa
dipastikan permintaan terhadap produk pertanian akan terns meningkat. Berkaitan
dengan produksi pertanian, produkti vitas yang relatif larnbat peningkatannya dan luas
areal untuk petemakan yang semakin terbatas menjadi penyebab utarna rendahnya
peningkatan produksi pangan utama

SARAN
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

• Memperbaik:i bentuk pengat.uran dalam rantai pasokan daging sapi dengan


earn melakukan pendekatan pada sistem rantai pasokan yang berupa
pendekatan untuk mengetahui aliran produk, aliran keuangan, aliran
informasi, karena hal tersebut akan mempengarnhi pengambilan keputusan
mata rantai yang ada. Pengambilan keputusan yang tepat akan bermanfaat
dalam menjaga pasokan dan mutu daging.

• Memberikan bantuan kredit kepada para jagal atau pengusaha mmah potong
hewan. Dengan modal yang cukup, para jagal mudah melakukan pembelian
dan bisa memiliki stok/ persedian sapi untuk dipotong.

22
Moch yogi aditiya
Elastisitas permintoan daging soo! di Surabaya

DAFTAR PUSTAKA

https://medium.com/@badrulmuhammadl/pengertian-elastisitas-permintaan-dan•
contoh nya-fa8c 1e306832

https://ejurnal .undana.ac .id/nukleus/article/view/751

https://jurnal .untag-sby.ac .id/index .php/JEB 17/article/download/916/817

Hanafie, R., 20W. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit Andi. Yogyakarta.


II
Pakpahan, Asima Ronitua Samosir, 2012.Analisis Faktor-Fakfor Yang:
Mempengaruhi Impor Daging Sapi Di Indonesia. Dalam Economics Development
Analysis Journal 1 (2) (2012). Semarang. U 1ES I

Sukirno, Sadono ; 2013. :Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

23
moch_yogi_aditiya_191020700013.docx
ORIGINALITY REPORT

15 %
SIMILARITY INDEX
14%
INTERNET SOURCES
0%
PUBLICATIONS
11%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES

1
medium.com
Internet Source 6%
reza-info24.blogspot.com
2 Internet Source 4%
www.surabaya.go.id
3 Internet Source 3%
vdocuments.site
4 Internet Source 2%
metroandalas.co.id
5 Internet Source 2%

Exclude quotes On Exclude matches < 2%


Exclude bibliography On

Anda mungkin juga menyukai