DATA PENGAMATAN
7.1 Reaksi dengan asam klorida
Perlakuan Pengamatan
5 ml HCl + Logam Al Tidak bereaksi
Dipanaskan Ada gelembung gas H2, ada perubahan
warna, bening abu-abu, mengeluarkan
asap
5 ml HCl + Logam Mg Bereaksi, ada gelembung gas, tidak
ada perubahan warna
Sumber:https://wulandakeelah24wordpresscom.cdn.ampproject.org/v/s/wulandakeelah24.wordpr
ess.com/2014/10/09/alat-alat-lab-kimia-yang-terbuat-dari
kimia/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&_js_v=0.1#aoh=15873035427893&referrer
=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwulandakeelah24.wordpress.com%2F2014%2F10%2F09%2Falat-alat-lab-kimia-yang-
terbuat-dari-kimia%2F
b. Untuk Mg2+
No. Aktivitas Hasil pengamatan
1. 3 mL MgCl2 + 1 mL NaOH Larutan tidak berwarna, tidak ada
endapan, pH=6
Sumber:https://anisamrchems.blogspot.com/2017/10/laporan-praktikum
kimiaanorganik.html?m=1
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini mengenaiAluminium dan senyawanya. Percobaan ini dilakukan
dengan tujuan yaitu agar dapat mengetahui sifat-sifat dari aluminium beserta senyawanya dan
dapat membandingkan sifat-sifat dari aluminium dan sifat dari magnesium. Logam aluminium
merupakan suatu logam yang terletak pada Golongan IIIA pada tabel periodik. Dimana logam
aluminium ini memiliki sifat-sifat baik sifat kimia dan sifat fisika. Logam aluminium merupakan
logam yang bersifat konduktor dan panas yang baik, logam ini banyak digunakan diberbagai
bidang, baik dalam bidang industry, dan banyak pula yang menggunakan untuk barang-barang
peralatan rumah tangga. Hal ini dikarenakan logam aluminium bersifat relative lunak, mudah
ditempa atau dibentuk. Selain itu, logam aluminium merupakan logam yang tahan terhadap
korosi, hal ini disebabkan karena logam ini memiliki lapisan pada permukaannya yang
merupakan senyawa Al2O3 dimana senyawa ini akan melindungi aluminium dari udara sehingga
logam ini tahan terhadap korosi.
Pada percobaan ini, kami tidak melakukan percobaan dilaboratorium karena adanya
keterbatasan waktu untuk melalukan percobaan. Oleh karena itu, kami mengambil data
pengamatan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya yang telah di uji cobakan atau dilakukan
oleh praktikan-praktikan lainnya diluar sana. Pada praktikum mengenai Aluminium dan
senyawanya ini ada beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui sifat-sifatnya dan
membandingkan sifat aluminium dan magnesium secara mendalam yaitu uji reaksi dengan
klorida, uji reaksi dengan NaOH, uji reaksi dengan oksigen dari udara, uji perbandingan sifat
AlCl3 dengan MgCl2, uji perbandingan sifat asam basa Al2O3 dan MgO dan uji perbandingan
sifat asam basa ion Al3+ dan ion Mg2+.
Sedangkan ketika logam magnesium dicampurkan dengan 5 mL asam klorida ternyata terdapat
gelembung gas dan tidak terjadinya perubahan warna, hal ini menandakan bahwa logam
magnesium dapat bereaksi dengan asam klorida tanpa dilakukan pemanasan. Adapun persamaan
reaksi yang terjadi pada pengujian ini yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan pengujian diatas dapat dikatakan bahwa logam aluminium bereaksi lebih
lambat dengan asam klorida dibandingkan dengan logam magnesium yang dapat bereaksi lebih
cepat dengan asam klorida. Hal ini dapat dibuktikan ketika pengujian logam aluminium
menandakan adanya reaksi ketika dilakukan dengan proses pemanasan sedangkan pada logam
magnesium telah terjadi reaksi tanpa diperlukan proses pemanasan.
Sedangkan ketika logam magnesium dicampurkan dengan 5 mL NaOH, ternyata tidak terjadi
perubahan apa-apa artinya uji ini tidak menandakan adanya reaksi. Oleh karena itu dilakukan
pemanasan selama 5 menit akhirnya timbul gelembung udara yang menempel pada pita
magnesium. Gelembung gas yang ditimbulkan merupakan gas H 2 yang diperoleh dari hasil
pemanasan antara logam magnesium dan larutan NaOH. Adapun persamaan reaksi yang terjadi
pada pengujian ini sebagai berikut:
Berdasarkan pengujian diatas dapat dikatakan bahwa logam aluminium lebih cepat
bereaksi dengan basa kuat yaitu NaOH dibandingkan dengan logam magnesium yang bereaksi
lebih lambat dengan NaOH. Hal ini dapat dibuktikan ketika pengujian logam aluminium
menandakan adanya reaksi tanpa dilakukan proses pemanasan sedangkan pada logam
magnesium terjadinya reaksi ketika dilakukan proses pemanasan. Hasil yang diperoleh dari
pengujian ini merupakan kebalikan dari hasil yang diperoleh pada pengujian sebelumnya yang
menggunakan asam klorida.
Sedangkan ketika logam magnesium klorida ditambahkan dengan 5 tetes air, ternyata
terjadi perubahan yang sama seperti pada logam alumunium klorida yaitu terjadi perubahan suhu
dimana larutan menjadi agak panas dan serbuk alumunium klorida melarut. ketika dilakukan
pengujian pH pada larutan logam alumunium, pH larutan adalah 2 yaitu Asam kuat. Adapun
persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
Selanjutnya pada percobaan yang kedua dimana alumunium oksida direaksikan dengan 3 mL
asam klorida 1 M diperoleh larutan bening serta terdapat endapan yang berwarna putih, endapan
yang diperoleh ini merupakan endapan dari AlCl3 dari hasil campuran reaksi tersebut, ketika
dilakukan pemeriksaan pH larutannya adalah 1. Sedangkan logam magnesium oksida
direaksikan dengan 3 mL asam klorida 1 M diperoleh larutan keruh dan juga terdapat endapan
yang berwarna putih, endapan yang terbentuk ini merupakan endapan MgCl2 yang diperoleh dari
campuran tersebut. ketika dilakukan pemeriksaan pH larutannya adalah 10. Adapun persamaan
reaksi yang terjadi dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Selanjutnya pada percobaan yang ketiga dimana alumunium oksida direaksikan dengan 3 mL
NaOH 1 M diperoleh larutan bening serta terdapatnya endapan yang berwarna putih, ketika
dilakukan pemeriksaan pH larutannya adalah 14. Sedangkan logam magnesium oksida
direaksikan dengan 3 mL NaOH 1 M diperoleh larutan keruh dan juga terdapat endapan yang
berwarna putih, ketika dilakukan pemeriksaan pH larutannya adanya 13. Adapun persamaan
reaksi yang terjadi dari percobaan tersebut sebagai berikut:
8.6 Uji perbandingan sifat asam basa ion Al3+ dan ion Mg2+
Pada percobaan ini dilakukan pengujian mengenai perbandingan sifat asam basa ion Al3+
dan ion Mg2+. Pada pengujian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui sifat asam atau
basa ion alumunium dan ion magnesium. Pada percobaan ini digunakan AlCl3 dan MgCl2
sebanyak 3mL kemudian ditambahkan dengan 1 mL NaOH kemudian diamati dan diperiksa pH
larutannya. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh bahwa ketika 3 mL AlCl3 direaksikan
dengan NaOH diperoleh larutan yang tidak berwarna serta didapatkan endapan yang berwarna
putih, ketika dilakukan pemeriksaan pH larutannya adalah 3. Sedangkan ketika 3 mL MgCl2
direaksikan dengan NaOH diperoleh larutan yang tidak berwarna serta tidak terbentuknya
endapan, ketika dilakukan pemeriksaan pH larutannya adalah 6. Berdasarkan pengujian diatas
bahwa ion Al3+ dan ion Mg2+ tidak ada yang menunjukkan sifat basa, jika dilihat dari pH larutan
campuran tersebut. Akan tetapi pada larutan pada AlCl3 diperoleh pH 3 yang menunjukkan
bahwa larutan bersifat asam.
-
- CO32-(aq) + H2O HCO3(aq) + OH-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2O(aq)
2. Jelaskan fungsi dari larutan merkuri (II) klorida pada percobaan 3 diatas?
HgCl2 berfungsi sebagai pembersih permukaan Al karena larutan HgCl2 mampu
mengikat lapisan Al2O3 pada alumuniumnya.
3. Jelaskan kenapa alumunium (III) oksida sangat stabil terhadap serangan oksigen dari
udara?
Karena Al2O3 memiliki kemempuan untuk membentuk polimer, jadi Al tidak bereaksi
dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam Al bereaksi bertahan.
6. Kenapa Al(OH)3(H2O)3 tidak larut dalam air sedangkan Al(OH)4(H2O)2 larut dalam air,
jelaskan?
[Al(H2O)2]- melarut sedangkan [Al(OH)3(H2O)3] tidak melarut, karena [Al(H2O)2]-
merupakan ion kompleks yang tentunya melarut, sedangkan [Al(OH) 3(H2O)3] tidak dapat
mengion sebagai donor akseptor elektron dalam air.
XII. LAMPIRAN
Reaksi antara Alumunium dan HCl Alumunium ketika dimasukkan dalam larutan HCl